Anda di halaman 1dari 9

TUGAS UAS

“TEKNIK KONSELING”

Disusun Oleh :

LALE AGIT DIAH ARINI ( 1521800033)

=================================================

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA

2019
TEKNIK KONSELING

A. Deskripsi Kasus

Seorang bapak yang sedang bingung karena anak yang terakhir tidak mudah diarahkan dimana
sang anak tidak melanjutkan kuliah dan cenderung lebih memilih bekerja bersama teman –
temannya menjadi designer tanpa ada legalitas dari lembaga tersebut.

Keinginan anak yang bertentangan dengan kedua kakaknya membuat sang ayah semakin sulit
untuk memberikan arahan. Ketika sang bapak akan memberikan arahan respon sang anak
cenderung diam dan tidak beraksi sama sekali. Disisi lain subjek ingin mengajak anaknya
ngobrol namun subjek menunda waktu terlebih dahulu karena menunggu waktu yang
tepat.Sementara semakin kesini sang anak semakin sulit ditemui dan diajak bicara. Subjek dalam
keadaan bingung apakah akan menegeur dengan cara seperti apa.

Subjek berniat akan menegur dengan media kedua anaknya namun subjek takut nantinya akan
memberikan efek ketiga anaknya berkelahi dan menambah masalah lainnya. Subjek benar –
benar terganggu atas apa yang menimpanya saat ini dimana subjek juga masih sibuk dengan
pekerjaannya tapi disisi lain subjek merasa tertekan dengan hal yang menimpa anak bungsunya.

A. IDENTITAS KONSELI

Nama : HP

Pekerjaan : Dosen

Usia : 44 tahun

Rangkuman Masalah : Mengalami kebingungan yang mendalam atas keputusan apakah


menindaklanjuti anaknya yang lebih memilih kerja daripada kuliah.
Verbatim
Status Verbatim Microskill

Konselor : Baik selamag siang Bapak ( Attending.


bersalaman ).
Konseli : Siang ..
Konselor : bagaimana kabarnya hari ini ?
Konseli : Sejauh ini masih baiklah …
Konselor : Alhamdulillah, Baik kalau Attending
begitu bapak , jadi apa tujuan
bapak atau mungkin ada hal –
hal yang tidak mengenakkan
akhir – akhir ini ?
Konseli : Iya akhir – akhir ini saya agak
tidak tenang dan cukup
kepikiran dengan anak
terakhir saya, dia berbda
sekali dengan kakak –
kakaknya.
Konselor : emmm perbedaan apa yang Respon Minimal
menurut bapak sangat
membuat bapak merasa
kurang nyaman ? apa hal
tersebut cukup menggangu
Pak?
Konseli : Sangat menggangu dan ini
menjadi pikiran saya sehari –
hari akhir – akhir ini dia
sedang asyik bekerja dengan
teman – temannya sementara
dulu dia ya pernah kuliah juga
di Universitas swasta ya tapi
itu bukan atas keinginannya
dia, hanya saja daripada dia
nganggur makanya saya
arahkan untuk kuliah itu tadi,
Cuma ya bagusnya dia masih
pulang kerumah .
Konselor : Baik, jurusan apa pak yang
menjadi concern kuliahnya ?
sesuai dengan jurusannya
sekarang ?
Konseli : sesuai sekali dia minat
memang di design jadi ya
jurusannya Ilmu Komunikasi
tapi ya seperti yang kita tau di
salah Universitas swasta ini
memang secara practiclnya
kurang hanya teori saja, dan
itu dianggap anak saya kurang
pas dengan keingannya, akhir
ya sudah dia mengundurkan
diri dan ya seperti sekarang ini
ikut project project dengan
teman –temannya., saya
bingung sementara intensitas
bertemu saya dengan anak ini
kurang jadi ketika mau
ngobrol pun yaa dia sudah
lelah akhirnya saya bingung
menegurnya dengan cara apa.
Konselor : Bapak sudah pernah bertanya Pertanyaan terbuka
dengan teman – teman
kuliahnya atau salah satu
dosennya tentang bagaimana
dia ketika berada lingkungan
sekolah atau kuliah ?
Konseli : iya pernah saya coba tanyakan
pada teman – temannya hanya
saja pendapat teman –
temannya dia dikelas tidak ada
perilaku yang aneh. Cuma
memang anak saya yang
terakhir ini agak sering eyel –
eyelan dengan kakaknya yang
kedua “missal saja contohnya
disuruh ibunya menaruh
gallon itu bisa lama mereka
cek cok hanya karena hal
sepele, hanya saya anggap itu
adalah yang biasa namun ya
yang paling critival sekarang
ya dia yang tidak ingin kuliah
dan kursus saja yang membuat
saya bingung.
Konselor : emmm saya dapat memahami Refleksi Isi
apa yang bapak rasakan, dan
bapak cukup terlihat kurang
nyaman dengan pikiran tersbut
, bisa diceritakan seperti apa
bigung yang yang cukup
menganggu ini pak ?

Konseli : ya begitulah, yang menajdi


kebingungan saya bagaimana
cara saya memberitahu dia
bahwa yang dia kerjakan
skearang atau keinginannya
untuk kursus ini kurang tepat
karena sempat beberapa waktu
kemarin saya ajak bicara
namun dia masih ada
kesibukan dan itu tidak hanya
terjadi sekali atau dua kali,
akan lebih tepat lagi kalau dia
kuliah itu kan lebih legal,
karena sesuai dengan yang
sudah saya telusuri motivasi
kuliahnya bukan disebabkan
lingkungannya tapi karena
ketidaksesuaian yang dia lebih
ingin ke practicalnya
sementara dilingkungan
kuliahnya ia lebih banyak
teori.
Konselor : Sudah seberapa sering Pertanyaan terbuka
biasanya bapak ajak dia
ngobrol dan dia masih tidak
ingin diajak berdiskusi ?
Konseli : Yahhh sekitar 3 kalian Cuma
memang ketika itu dia
memang sedang cukup sibuk
menggarap projectnya dengan
teman – temannya, ketika dia
kuliah dulu saya diskusikan
dan dia menyanggupi Cuma
ya lagi –lagi terkait dengan
budaya kampusnya tidak
sesuai seperti keinginannya.
Konselor : Emmm yaya baik Pak, jadi Refleksi isi
tetap ada diskusi ya Pak ,
ketika kuliahpun ya hanya saja
ternyata sang anak ini merasa
tidak sesuai dengan budaya
kampus sehingga akhirnya ia
memilih mengundurkan diri,
begitu Pak ?

kalau dengan saudaranya


apakah sering sharing Pak ?
Konseli : Kalau dengan kakaknya ya dia
ini yang paling jarang sharing,
kalau yang anak pertama dan
kedua cukup sering, ya
mungkin jarang juga sih
berinteraksi karena anak saya
yang pertama kerja di Gresik
jadi intensitas pulang dan
ketemu adik – adiknya sedikit,
memang anak saya yang
terakhir ini jarang kalau
sharing sharing apalagi
sharing dengan kakaknya yang
kedua itu mereka bisa debat.
Konselor : baik cukup jarang berarti yaa, Pertanyaan Terbuka
kalau dengan ibu bagaimana
pak ?
Konseli : Konseli : dia mungkin lebih
dekat ibunya, hanya saja kalau
memang kakaknya yang di
Gresik pulang otomatis dia
kalau tidur dengan saya
ataupun ibunya, saya mau
ngobrol sama dia maunya
seperti apa, karena kemarin
yang saya dengan dia ingin
kursus Design, hanya ya saya
belum sempat ngobrol jauh
karena masih belum ada waktu
karena jam mengajar saya
cukup padat.
Konselor : Atau mungkin karena anak Reframing
terakhir. cukup dekat dengan
ibu mungkin bisa ibu
melakukan pendekatan agar
bisa memberikan penjelasan
terkait keinganan anak yang
ingin tidak ingin kuliah namun
hanya ingin kursus Design
saja.
iya nanti coba saya sharingkan
dengan istri saya, karena lagi –
lagi ya itu waktu saya kurang
cukup untuk membicarakan
hal tersebut. Saya akan
meluangkan sebisa mungkin
waktu saya .
Sekarang yang paling penting Konfrontasi
adalah tindakan dari bapak
karena kewajiban utama
mengarahkan dari bapak
sendiri, jadi saya harap bisa
meluangkan waktu ya Pak..
Ya seharusnya seperti itu (
terdiam sejenak dan menghela
napas ) yah Cuma mau
bagaimana lagi jadwal
mengajar saya saja sudah
cukup padat.

Sangat penting bapak Mengubah keyakinan


meluangkan sedikit waktu, yang salah
saya bisa merasakn apa yang
bapak rasakan namun peran
dan pandangan bapak kepada
sang anak sangat penting .
Baik saya akan coba
membicarakan hal ini dengan
anak saya.
Konselor : Baik kalau begitu , mungkin
adalagi Pak ?
cukup sih kalau buat saya .
Kons : Berdasarkan penjelasan Bapak Reframing
tadi, motivasi anak kuliah
menurun dan memilih keluar
dari kuliah dimana
kegiatannya disibukkan oleh
project bersama teman –
temannya namun itu tidak
merugikan anak, hanya saja
Bapak tidak ingin ia berlarut
dalam projectnya tanpa
mengenyam bangku kuliah,
namun keinginan bapak ini
belum sempat bapak sampikan
karena kesibukann yang cukup
pada ya Pak ? bukan begitu
Pak
Klien : Iya, saya rasa begitu.. akhir-
akhir ini saya juga menyadari
hal itu.
Kons : Jadi menurut saya sebelum Mengubah keyakinan
menyampaikan kepada sang yang salah
anak, Bapak bisa lebih
memperhatikan waktu dan
bagaimana cara
penyampaiannya.
Klien Iya untuk kedepannya saya
akan lebih memperhatikan hal
itu.
Kons : Ok.. semoga kedepanya hal itu
tidak menjadi masalah lagi..
Mungkin untuk sementara ini
yang ingin saya tanyakan.
mungkin dari Bapak ada yang
mau ditanyakan ?
Klien : Saya rasa cukup.. senang bisa
bertemu.. mungkin lain waktu
bisa bertemu lagi.. (wajah
tersenyum)
Kons : Baik, terimakasih atas
kesempatannya (wajah
tersenyum)
Klien : Sama-sama.. (Wajah
Tersenyum)

Anda mungkin juga menyukai