Anda di halaman 1dari 9

PSIKODIAGNOSTIK IV (INTELIGENSI)

Tugas Individual I

Nama :
Shabrina Zahrabella

NIM :
1824090138

Waktu Pelajaran :
Kamis, 15.20 – 17.50
Dosen :
Febi Herdajani, S.Psi., M.Si., Psi

Program Studi Psikologi


Universitas Persada Indonesia Y.A.I
Jl. Pangeran Diponegoro No.74, RW.6, Kenari, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat
2020
ALAT TES PSIKOLOGI UNTUK MENGUKUR INTELIGENSI

Raven Progressive Matrices (RPM). Tes ini merupakan tes nonverbal dalam setting
pendidikan untuk menilai penalaran abstrak dan fungsi kognitif tanpa hasil IQ yang bersifat
individual. Awalnya dikembangkan oleh John C. Raven pada tahun
1936 untuk meneliti bagaimana aspek genetik dan aspek lingkungan
memengaruhi kecerdasan. RPM dirancang agar tidak ada bias budaya
dan etnik, sehingga seharusnya hanya mengukur komponen genetik
dari kecerdasan tanpa pengaruh lingkungan. Tes ini digunakan oleh
kelompok anak umur lima tahun sampai kelompok orang tua.
Sekarang tes ini digunakan secara luas untuk alat penilaian pra-kerja
dan dilisensikan oleh Pearson PLC. Tes ini bersifat progresif, artinya
pertanyaan akan semakin sulit seiring berjalannya ujian karena disusun berdasarkan tingkat
kesulitan. Cara mengerjakannya adalah dengan cara menentukan elemen yang hilang dalam
suatu pola rancangan geometris visual yang biasanya disajikan dalam bentuk matriks.
Tes ini memiliki 3 bentuk yang dibedakan sesuai kemampuan peserta tes. Standard
Progressive Matrices, tes ini terdiri dari lima set (A – E) dan masing-masing set terdiri dari 12
item (A1 – A12). Jika semakin kompleks, maka membutuhkan kapasitas kognitif yang semakin
besar untuk pengkodean dan penganalisisan infromasi. Tes ini disajikan dengan tinta hitam dan
latar belakang putih. Coloured Progressive Matrices, dirancang untuk anak-anak usia lima
sampai sebelas tahun, orang tua, dan individu dengan gangguan mental dan fisik. Tes ini terdiri
dari tiga set, yaitu A, AB, dan B yang masing-masing terdiri dari 12 item. Latar belakang
berwarna agar dapat merangsang secara visual, namun set B disajikan hitam putih. Advanced
Progressive Matrices, adalah bentuk lanjutan dari SPM yang disajikan sebagai satu set (24 
set I; 36  set II) dengan tinta hitam dan latar belakang putih, serta disesuaikan untuk orang
dewasa dan remaja dengan kecerdasan di atas rerata.
Cara penilaian tes ini dengan menghitung benar dan salah sesuai kunci jawaban yang
tertera pada buku manual, dan akan menghasilkan jumlah benar, jumlah salah, raw score, dan
scaled score. RS adalah jumlah total jumlah jawaban benar yang dihasilkan peserta, sedangkan
SS adalah skol hasil konversi dari RS dengan menggunakan norma konversi RPM yang sudah
terstandardisasi. Hasil SS menjadi tolak ukur dalam mengintepretasikan kategori kecerdasan
atau inteligensi seseorang, antara lain ketegori superior, di atas rata-rata, rata-rata, di bawah
rata-rata. Menurut saya, tes ini sangat bagus untuk mengungkap kecerdasan seseorang karena
tidak perlu mengungkap IQ jadi sangat mudah untuk melakukan penilaian, dan sangat
menyenangkan karena tidak perlu membaca dan berhitung.
Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC). Tes kecerdasan
untuk anak-anak antara usia 5 – 15 tahun yang diberikan secara individual,
serta dapat diselesaikan tanpa membaca dan menulis. Remaja berusia enam
belas tahun yang memiliki disabilitas intelektual dapat dites menggunakan
WISC-V, sehingga pakar klinis dapat melihat dasar pengetahuannya (level
terendah). Selain untuk kecerdasan, tes ini bisa digunakan untuk alat klinis,
misalnya untuk mendiagnosa ADHD dan kesulitan belajar. Tes ini dikembangkan oleh David
Wechsler pada tahun 1949. Tes ini memberikan beberapa nilai utama, antara lain pemahaman
verbal, visual spasial, memori kerja, kecepatan pemrosesan, dan fluid reasoning.
Skala WISC terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok verbal (informasi, pemahaman,
berhitung, persamaan, perbendaharaan kata, dan rentang angka) dan kelompok performansi
(melengkapi gambar, mengatur gambar, rancangan balok, merakit objek, simbol, dan mazes),
atau terdiri dari 12 tes. Similarities, menanyakan bagaiman dua kata dapat dikatakan sama atau
mirip yang mengungkap daya abstraksi. Vocabulary, mendefinisikan kata yang telah
disediakan dan mengungkap seberapa luas pengetahuan anak dalam masyarakat. Information,
pertanyaan mengenai pengetahuan umum atau mengungkap pengetahuan umum, yaitu
memberikan keterangan berdasarkan hal-hal yang diketahuinya. Comprehension, pertanyaan
mengenai situasi sosial atua konsep umum, atau mengungkap pengertian umum berdasarkan
pengalamannya. Arithmatic, soal kata aritmatika yang diberikan secara lisan dan diberikan
batas waktu, mengungkap pengertian, kecepatan berpikir, dan ketepatan berpikir. Digit span,
anak-anak mendengarkan urutan angka secara lisan dan mengulanginya sesuai dengan apa
yang didengar dalam urutan terbalik atau naik, mengungkap daya ingat anak. Block design,
anak-anak menyusun blok merah-putih dalam pola sesuai dengan model yang ditampilkan dan
diberi batas waktu, mengungkap pengertian akan warna-warna, kemampuan ruang spasial, dan
koordinasi tangan. Picture completion, mengungkap ketelitian pengetahuan, pengertian,
kecepatan berpikir, mengasosiasikan suatu benda dengan kekurangannya. Picture
arrangement, mengungkap ketelitian persepsi dari arti suatu benda atau hubungan spasial
dengan kecepatan motorik. Object assembly, mengungkap kemampuan apersepsi, pengertian
asosiasi bentuk, motorik, ketelitian menghubungkan sesuatu sehingga menjadi bentuk yang
berarti. Coding, mengungkap kemampuan ingatan, ketelitian asosiasi terhadap pola yang
pernah diamati. Mazes, mengungkap ketelitian, ketepatan, kecepatan menyelesaikan tugas, dan
koordinasi tangan
Skala verbal dan skala performansi menghasilkan IQ verbal dan IQ performansi, dan
kombinasi dari kedua skala tersebut menjadi dasar untuk perhitungan IQ deviasi sebagai IQ
keseluruhan. Dengan mengetahui hasil tes dapat diketahui tingkat kemampuan yang terangkum
dalam dua belas kemampuan, akan diperoleh nilai inteligensi verbal dan performansi, untuk
kemudia dijumlahkan sehingga ditemukan nilai intelegensi total. Dari skala yang diperoleh,
dapat diintepretasikan untuk mengetahui bakat seseorang. Menurut saya, alat tes ini sangat
mudah dilakukan karena pengerjaan tes tidak membutuhkan waktu yang lama, sebab tidak ada
kegiatan membaca dan menulis.
Tintum B. Tes inteligensi umum yang mengukur kecerdasan tanpa hasil IQ. Tes ini
disusun atas dasar teori multiple factor yang dipelopori oleh Thurstone. Thurstone
mengemukakan tujuh faktor kemampuan mental (the primary factor), yaitu
verbal comprehension, word fluency, number, space, associative memory,
perceptual speed, dan induction atau general reasoning. Aspek yang diukur
terdiri dari comprehension sebanyak 12 soal, analogi verbal sebanyak 26 soal,
aritmatika sebanyak 20 soal, deret angka sebanyak 30 soal, dan informasi
sebanyak 40 soal. Comprehension bertujuan untuk menilai kecerdasan sosial, yakni sikap
terhadap situasi sosial praktis. Analogi verbal bertujuan untuk menilai kemampuan analogi
berpikir verbal. Aritmatika bertujuan untuk mengukur penalaran berhitung dengan angka.
Deret angka bertujuan untuk mengukut penalaran berhitung dengan angka. Pengetahuan umum
atau informasi bertujuan untuk menilai ruang lingkup pengetahuan, serta kewaspadaan
seseorang terhadap dunia luar. Tes bersifat klasikal atau kelompok. Biasanya digunakan untuk
seleksi dalam bidang pekerjaan atau psikologi industri dan organisasi, serta pendidikan. Tiap
subtes diberi batas waktu pengerjaan dan hasilnya akan terlihat dari norma yang hanya boleh
dimiliki psikolog. Menurut saya, alat tes ini sangat bagus karena dapat mengungkap banyak
kemampuan yang dimiliki seseorang yang dapat diperlukan dalam bidang pekerjaan,
organisasi, atau pendidikan.
Army-Alpha Test. Tes yang mengukur tingkat kecerdasan, ketelitian, konsentrasi, dan
tingkat stress. Tes ini bersifat klasikal atau kelompok, dan terdiri dari 12 soal.
Biasanya digunakan dalam seleksi bidang pekerjaan atau psikologi industri
dan organisasi, serta pendidikan. Tes memiliki batas waktu pengerjaan yang
telah ditentukan dan hasilnya akan terlihat dari norma yang hanya boleh
dimiliki psikolog. Menurut saya, alat tes ini dapat dilakukan dengan waktu
yang cepat dilihat dari jumlah soal yang sangat sedikit, dan sangat bagus untuk mengukur
tingkat ketelitian dan tingkat konsentrasi karena sepertinya apabila dilihat dari soal, perintah
soal akan diberikan tester secara lisan.
CFIT 2A/B dan 3A/B (Culture Fair Intelligence Tests). Tes yang mengukur aspek
kecerdasan umum dan faktor kemampuan mental, serta akan diungkap IQ. Sifat tes ini adalah
klasikal atau kelompok. CFIT 2A dan 2B dengan usia 8 – 14 tahun, serta
orang dewasa dengan keterbelakangan. CFIT 3A dan 3B dengan usia 15
tahun ke atas, orang dewasa normal. Biasanya digunakan dalam seleksi
bidang pekerjaan atau psikologi industri dan organisasi, serta pendidikan.
Tes ini terdiri dari empat subtes, dan memiliki batas waktu pengerjaan yang
telah ditentukan, serta hasilnya akan terlihat dari norma yang hanya boleh
dimiliki psikolog. Menurut saya, tes ini sangat efektif dan efisien untuk mengukur kecerdasan
seseorang, karena dapat dilakukan pada berbagai macam kondisi psikologis seseorang.
TIU 5 & 6. Tes inteligensi umum yang disusun atas dasar teori multiple factor yang
dipelopori oleh Thurstone. Thurstone mengemukakan tujuh faktor
kemampuan mental (the primary factor), yaitu verbal comprehension,
word fluency, number, space, associative memory, perceptual speed, dan
induction atau general reasoning. TIU 5 terdiri dari 30 soal, sedangkan
TIU 6 terdiri dari 8 soal. Menurut saya, dilihat dari gambar, tes ini sangat
mudah dikerjakan karena hanya menyajikan pola-pola yang mungkin
dapat dikerjakan dalam waktu cepat bagi yang tingkat kecerdasannya tinggi, namun mungkin
akan sulit jika tingkat kecerdasannya rendah.
IST (Intelligenze Struktur Test). Alat ukur yang mengukur konstruk inteligensi
manusia dan menghasilkan skor IQ. IST dikembangkan oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953
di Jerman dengan teori dasar primary mental abilities (PMA). PMA adalah teori inteligensi
dasar yang dikembangkan oleh Lois Leon Thurstone yang mendeskripsikan
tujuh kemampuan dasar atau mental dalam tataran kognitif manusia, yaitu
yaitu verbal comprehension, word fluency, number, space, associative
memory, perceptual speed, dan induction atau general reasoning. Tes IST
terdiri dari 176 soal dan 9 subtes, yaitu SE, WA, AN, GE, RA, ZR, FA, WU,
ME. SE (Satzerganzng) adalah melengkapi kalimat, yang mengukur aspek berpikir konkret dan
praktis, berpikir logis, pembentukan keputusan, dan pemaknaan realita. WA (Wortausuahl)
adalah memilih salah satu kata yang tidak termasuk di dalam kesamaan yang ditunjukkan
empat kata lainnya, yang mengukur aspek berpikir verbal, pengertian bahasa, kemampuan
empati, dan rasa bahasa. AN (Analogien) adalah mencari hubungan, yang mengukur aspek
daya mengombinasi, fleksibilitas atau kelincahan berpikir, dan analisa yang bersifat dugaan.
GE (Gmeinsamkeiten) adalah mencari pengertian kata tertentu, yang mengukur aspek daya
abstraksi verbal, pembentukan konsep, dan berpikir logis dalam bentuk bahasa. RA (Rechen
Aufgaben) adalah hitungan sederhana, yang mengukur aspek berpikir logis objektif, berpikir
matematis, mengambil keputusan, dan berpikir praktis dalam hitungan. ZR (Zahlen Reihen)
adalah deret angka, yang mengukur aspek berpikir teoritis dalam hitungan, kelincahan berpikir,
dan berpikir induktif angka. FA (Form Ausuahl) adalah mencari bentuk tertentu yang dapat
disusun dan bagian-bagian yang tersedia, yang mengukur aspek berpikir secara menyeluruh,
kemampuan mengamati dan membayangkan. WU (Wurfal Aufgaben) adalah mencari kubus
yang telah ditentukan, yang mengukur aspek daya bayang ruang dan berpikir analitis. ME
(Merk Aufgaben) adalah menghafal kata-kata, yang mengukur aspek atensi dan memori
mengingat kata yang telah dipelajari. Semua tes dilakukan dengan batas waktu tertentu.
Menurut saya, tes ini memiliki banyak aspek yang harus diukur, yang dengan ini banyak
kemampuan seseorang yang akan diungkap.
FRT (Figure Reasoning Test). Tes ini adalah tes inteligensi yang diciptakan oleh John
Clifford Daniels pada akhir tahun 1940-an. Sifat tes FRT adalah klasikal atau kelompok. FRT
merupakan tes nonverbal yang terdiri dari 45 soal, seperti Progressive Matrices, FRT dilakukan
dengan cara melengkapi elemen yang hilang pada suatu rancangan pola tertentu dalam waktu
yang telah ditentukan pula. Menurut saya, tes ini sangat menyenangkan karena tidak perlu
membaca banyak kata dan menghitung untuk mengungkap kecerdasan seseorang.
WPPSI (Wechsler Preschool and Primary Scale of Intelligence). Tes kecerdasan yang
dirancang untuk anak-anak usia 4 – 6 tahun atau 3,8 – 6,8 tahun yang dikembangkan olhe David
Wechsler pada tahun 1967. Tes ini akan menghasilkan skor IQ dan bersifat individual.
Penggunaan tes ini dapat dilakukan untuk penilaian fungsi intelektual umum,
sebagai bagian dari penilaian untuk mengidentifikasi bakat intelektual, serta
mengindentifikasi keterlambatan kognitif dan kesulitan belajar.
WPPSI terdiri dari 10 subtes yang dibedakan menjadi dua bentuk,
yaitu tes verbal dan tes performansi. Dalam tes verbal, ada information,
vocabulary, arithmetic, similarities, comprehension, dan sentences.
Informasi adalah menjawab pertanyaan yang membahas berbagai topik pengetahuan umum
dan terdiri dari 23 pertanyaan. Pengertian (vocabulary) adalah memberikan definisi atau
menjelaskan tentang kata yang dibacakan tester dan terdiri dari 22 pertanyaan. Aritmatika
adalah menghitung tanpa bantuan apa pun dengan media seperti balok dan kartu, serta
menjawab secara lisan yang terdiri dari 20 soal. Persamaan adalah anak dibacakan dua kata
yang memiliki karakteristik sama dan harus memberikan persamaan apa pada dua kata tersebut,
tes ini terdiri dari 16 soal. Kegunaan subtes ini untuk melihat bagaimana seorang anak
menjalankan logika berpikirnya yang sederhana. Pemahaman (comprehension) adalah
memberikan definisi atau menjelaskan arti dari beberapa kata dan bagaimana pemahaman
anak-anak terhadap kondisi sehari-hari atau situasi sosial, yang terdiri dari 15 soal. Dalam tes
performansi, ada animal house, picture completion, mazes, geometric design, block design, dan
animal house retest. Animal house adalah mencocokan antara jenis hewan dengan tempat
tinggal hewan tersebut menggunakan papan bergambar hitam putih dan silinder kayu berwarna
dengan batas waktu yang telah ditentukan. Melengkapi gambar (picture completion) adalah
mencari dan menyebutkan bagian apa yang hilang pada gambar yang terdiri dari 23 soal.
Labirin adalah mencari jalan yang tepat untuk mencapai tujuan tanpa terkena garis dan
dibutuhkan kemampuan berpikir logis dan pemecahan masalah, tes ini terdiri dari 10 labirin.
Geometric design adalah menggambar bentuk yang mirip dengan 10 bentuk yang disajikan.
Rancangan balok adalah membuat rancangan yang sama pada gambar yang disajikan dengan
balok berwarna merah putih. Animal house retest adalah pengulangan animal house apabila
terjadi kesalahan pada animal house pertama.
Hasil dari tes verbal dan performansi adalah skor mentah, lalu skor mentah diubah
menjadi scaled score. Jumlah dan angka dari scaled score akan menghasilkan skor IQ. Menurut
saya, alat tes ini sangat menyenangkan untuk dikerjakan anak-anak karena memiliki subtes
yang kegiatannya seperti bermain, namun untuk tes dengan jumlah soal sebanyak ini butuh
kesabaran agar anak-anak tidak bosan dan kesal.
WAIS (Wechsler Adult Intelligence Scale). Tes yang dirancang untuk mengukur
inteligensi dan kemampuan kognitif pada orang dewasa dan remaja yang beranjak dewasa,
yaitu pada usia 16 tahun ke atas, dan tes ini bersifat individual. Tes ini akan menghasilkan skor
IQ. WAIS dipublikasikan pada Februari 1955 oleh David Wechsler sebagai revisi dari WBIS
(Wechsler-Bellevue Intelligence Scale) pada tahun 1939. Kelebihan tes ini
adalah dapat mendiagnosa kesulitan belajar, dan dapat mengetahui
kecerdasan verbal maupun nonverbal.
Ada dua kelompok dalam susunan tes ini, yaitu verbal dan
performansi, seperti WISC dan WPPSI. Skala verbal terdiri dari informasi,
rentang angka, kosa kata, dan hitungan. Informasi adalah pertanyaan tentang pengetahuan
umum yang diperoleh dari situasi sosial dan budaya sehari-hari, pada subtes ini terdiri dari 29
soal. Rentang angka adalah mengulangi angka yang disebutkan secara lisan sesuai urutan yang
benar. Kosa kata adalah mendefinisikan atau menjelaskan kata-kata yang disebutkan, yaitu
sebanyak 40 kata. Hitungan adalah menyelesaikan soal hitungan yang diberikan tanpa alat
bantu dan secara lisan. Skala performansi terdiri dari kelengkapan gambar, susunan gambar,
rancangan balok, perakitan objek, dan simbol angka. Kelengkapan gambar adalah
menyebutkan bagian yang hilang dari gambar yang disajikan sebanyak 21 gambar. Susunan
gambar adalah disajikan delapan gambar yang tersusun secara acak dan menyusun hingga
menjadi cerita yang utuh. Rancangan balok adalah menyusun balok merah putih hingga mirip
dengan pola yang disajikan dalam gambar. Perakitan objek adalah potongan-potongan benda
yang disajikan dalam susunan tertentu. Simbol angka adalah menulis simbol untuk masing-
masing angka di bawah deretan angka yang tersedia sebanyak yang dapat ia lakukan selama 90
detik dan terdiri dari sembilan angka. Menurut saya, tes ini dilakukan pada pagi hari, karena
pengalaman saya saat melaksanakannya di sore hari menjadi tidak semangat dan konsentrasi
pun berkurang.
TIKI (Tes Inteligensi Kolektif Indonesia). Tes ini adalah tes inteligensi yang terbagi
menjadi dua, yaitu TIKI dasar dan TIKI tinggi. TIKI dasar digunakan untuk usia SD kelas
enam sampai SMP kelas tiga, sedangkan TIKI tinggi digunakan untuk usia remaja yang lulus
SMA, mahasiswa, dan sarjana. Bertujuan untuk mengungkap kecerdasan dalam bentuk skor
IQ. Terdapat sepuluh subtes dalam TIKI, yaitu berhitung, gabungan bagian, eksklusi gambar,
hubungan kata, menbandingkan gambar, labirin, berhitung huruf, mencari pola, eksklusi kata,
dan mencari segitiga. Sifat tes ini adalah individual dan klasikal (kelompok). Dalam
pengerjaannya, diberikan waktu yang telah ditentukan. Menurut saya, alat tes ini sangat efektif
untuk bidang pendidikan dan organisasi, karena mencakup banyak usia.
Tes Binet. Tes ini adalah tes inteligensi yang mengungkap kecerdasan dengan skor IQ
untuk anak usia 2 – 14 tahun. Tes ini dapat digunakan untuk mendeteksi anak-anak yang
mengalami keterbelakangan mental atau keterbelakangan
kecerdasan, sehingga bukan hanya skor IQ yang diperoleh, namun
juga usia mentalnya. Tes Binet bersifat individual. Bentuk tes ini,
yaitu terdiri dari buku-buku dan seperangkat benda-benda, seperti
gambar, kubus, manik-manik, tali sepatu, cincin jahit, sendok
garpu, kancing hitam putih, sepatu, boneka, mobil mainan, kursi, kunci, lokomotif, dan lain-
lain. Menurut saya, tes ini sangat menyenangkan bagi anak-anak dan juga dapat memperoleh
usia mental anak melalui tes ini.
DAFTAR PUSTAKA
Website

1. https://www.psikoma.com/test-inteligensi-rpm-ravens-progressive-matrices/
2. https://en.wikipedia.org/wiki/Raven%27s_Progressive_Matrices
3. https://www.123test.com/raven-s-progressive-matrices-test/
4. https://www.assessment-training.com/raven-s-progressive-matrices-test
5. https://en.wikipedia.org/wiki/Wechsler_Intelligence_Scale_for_Children
6. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195706131985031-
MAMAN_ABDURAHMAN_SAEPUL_R/TES_INTELIGENSI.pdf
7. http://psikologi.uma.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/INTELEGENSI-STRUKTUR-
TES-IST-NOVEMBER-2018.pptx
8. https://en.wikipedia.org/wiki/Figure_Reasoning_Test
9. http://psi231.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/681/2015/02/PD1-14-
Latihan-Instruksi-Tes-PM-FRT.pptx
10. https://en.wikipedia.org/wiki/Wechsler_Preschool_and_Primary_Scale_of_Intelligence
11. https://www.psikoma.com/test-inteligensi-anak-wppsi-wechsler-preschool-and-primary-
school-of-intelligence/
12. http://psikologi.uma.ac.id/wp-content/uploads/2018/12/TES-WAIS.ppt
13. https://en.wikipedia.org/wiki/Wechsler_Adult_Intelligence_Scale
14. https://www.academia.edu/29885619/TIKI_DAN_TES_INTELIGENSI_BINET_by_bu_
Aulia_suhesty_psikologi_unmul
15. https://www.academia.edu/9008923/DAFTAR_ALAT_TES_PSIKOLOGI_PSIKOTES_

Jurnal

1. Jurnal Implementasi Pakar untuk Mengetahui Bakat Anak melalui tes WISC Menggunakan
Metode Forward Chaining
2. Jurnal Pengujian Properti Psikometrik IST Subtes Kemampuan Spasial Dua Dimensi (Form
Auswahl) : Studi pada Dua SMA Swasta di Jakarta

Anda mungkin juga menyukai