PENDAHULUAN
Universitas Tarumanagara 1
Pada penelitian yang dilakukan oleh Jaka Sarfriyanda di Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Riau, diperoleh hasil 53,33% orang memiliki jam tidur
yang cukup, dan terdapat 46,67% orang sisanya mempunyai kebiasaan tidur di atas
jam 12 malam. Kebiasaan para mahasiswa yang menyebabkan mereka tidur larut
malam beragam. Sebagian besar dari mereka memainkan telepon genggam sebelum
tidur, padahal di pagi harinya mereka harus bangun untuk melakukan aktivitas
perkuliahan. Kebiasaan ini dapat mempengaruhi kebugaran mahasiswa dalam
menjalani aktifitas perkuliahan, dan dapat berefek kepada konsentrasi serta
kemampuan dalam mengingat pelajaran di kampus. Kesimpulan pada penelitian ini
yaitu mahasiswa dengan durasi tidur yang kurang, pencapaian akademiknya cukup
memuaskan.2
Hasil penelitian yang dilakukan Fenny di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa (70,6%) memiliki waktu
tidur yang kurang. Dari penelitiannya juga diketahui bahwa mahasiswa dengan
durasi tidur yang kurang akan mengantuk disiang hari, merasa lelah dan
mempengaruhi suasana hati (mood) sehingga pencapaian akademiknya menjadi
kurang memuaskan.7 Menurut Eliasson, kurangnya waktu tidur pada mahasiswa
dapat menyebabkan nilai prestasi akademik yang kurang memuaskan disebabkan
oleh aktivitas perkuliahan yang padat.8
Mahasiswa kedokteran sering kali mengalami kurang tidur, karena beban
akademik yang berat. Padahal, tidur merupakan hal penting yang menentukan
performa seseorang dalam kegiatan sehari-hari dan merupakan salah satu faktor
yang menunjang prestasi akademik seseorang. Saat ini, masih terdapat variasi hasil
penelitian mengenai hubungan durasi tidur pada malam sebelum ujian dengan
prestasi akademik dan hal serupa juga belum pernah diteliti di Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara (FK UNTAR). Semua hal tersebut menjadi dasar untuk
dilakukannya penelitian mengenai hubungan durasi tidur pada malam sebelum
ujian dengan pencapaian akademik.
Universitas Tarumanagara 2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pernyataan Masalah
Penelitian tentang durasi tidur pada malam sebelum ujian dengan
pencapaian akademik belum pernah diteliti di FK Untar
1.2.2 Pertanyaan Masalah
Berapa proporsi durasi tidur malam sebelum ujian pada mahasiswa FK
Untar?
Berapa proporsi kelulusan mahasiswa FK Untar pada ujian tulis di blok?
Apakah terdapat hubungan antara durasi tidur pada malam sebelum ujian
dengan hasil ujian tulis pada mahasiswa FK Untar?
1.3 Hipotesis Penelitian
H0: Tidak terdapat hubungan antara durasi tidur malam sebelum ujian
dengan pencapaian akademik
Ha: Adanya hubungan antara durasi tidur malam sebelum ujian dengan
pencapaian akademik
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Meningkatkan hasil akademik mahasiswa fakultas kedokteran dengan
memperhatikan durasi tidur pada malam sebelum ujian.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya proporsi durasi tidur malam sebelum ujian pada mahasiswa
FK Untar
2. Diketahuinya proporsi kelulusan mahasiswa FK Untar pada ujian tulis di
blok
3. Diketahuinya hubungan antara durasi tidur pada malam sebelum ujian
dengan hasil ujian tulis di blok pada mahasiswa FK Untar
Universitas Tarumanagara 3
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
peneliti dalam pendidikan kedokteran.
1.5.2 Manfaat bagi responden
Responden dapat mengetahui pentingnya durasi tidur yang cukup pada
malam sebelum ujian, sehingga responden dapat memodifikasi cara belajar
mereka.
1.5.3 Manfaat untuk institusi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
menyusun kebijakan terkait jadwal perkuliahan
Universitas Tarumanagara 4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Tarumanagara 5
2.1.1.3 Kualitas dan Durasi Tidur
Kualitas tidur adalah upaya seseorang dalam memulai dan mempertahankan tidur,
durasi tidur dan perasan segar saat bangun tidur.10.11 Kualitas tidur memiliki
beberapa aspek seperti lamanya tidur, frekuensi terbangun, kedalaman dan
kepuasan tidur. Kualitas tidur yang baik untuk tubuh akan memiliki dampak positif
pada kesehatan. Sedangkan, kualitas tidur yang buruk akan memperlihatkan
perasaan lelah, gelisah, lesu, kehitaman sekitar mata, mengantuk, dan sakit
kepala.1.11
Durasi tidur adalah lamanya tidur rata-rata dalam 24 jam. National Sleep
Foundation (NSF) melakukan penelitian tentang tidur pada berbagai tahap
kehidupan yang dipublikasi di sleep health:12
1. Bayi (0-3 bulan) : 14-17 jam/hari
2. Bayi (4-11 bulan) : 12-15 jam/hari
3. Balita (1-2 tahun) : 11-14 jam/hari
4. Prasekolah (3-5 tahun) : 10-13 jam/hari
5. usia sekolah (9-11 tahun) : 9-11 jam/hari
6. remaja (14-17 tahun) : 8-10 jam/hari
7. Orang dewasa muda (18-25tahun) :7-9 jam/hari
8. Dewasa (26-64 tahun) : 7- 9 jam/hari
Universitas Tarumanagara 6
3. Latihan fisik dan kelelahan
Seseorang yang melakukan olahraga di siang hari akan mudah tertidur di
malam harinya. Kelelahan yang berlebihan dan stres akibat kerja akan membuat
sulit tidur.
4. Giliran Kerja
Individu yang bekerja bergantian / memiliki giliran kerja mempunyai
kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur.
5. Obat-obatan dan zat-zat kimia
Beberapa obat memiliki efek samping mengantuk namun juga ada yang
menimbulkan insomnia. Nikotin dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan
agitasi. Perokok dengan kerusakan permanen di paru-paru akan mengalami sulit
bernapas, sehingga akan terganggu tidurnya.
Seseorang yang minum alkohol dalam jumlah banyak sering mengalami
gangguan tidur. Alkohol yang berlebihan dapat mengganggu tidur REM dan
orang yang mengonsumsi alkohol juga sering mengalami mimpi buruk.
6. Diet dan kalori
Makan makanan berat pada malam hari akan mengganggu waktu tidur
karena makanan tersebut lambat dicerna.
7. Stres dan emosi
Kecemasan dan depresi yang terjadi secara terus menerus dapat
mengganggu tidur. Cemas dapat meningkatkan kadar norepinefrin dalam darah
melalui stimulasisistem saraf simpatik.
Universitas Tarumanagara 7
2.1.2 Pencapaian Akademik
2.1.2.1 Definisi Pencapaian Akademik
Pencapaian akademik merupakan hasil kinerja peserta didik dengan aspek kognitif,
contohnya: berhitung, keaksaraan, sains, sejarah.13
2.1.2.2 Faktor yang mempengaruhi Pencapaian akademik
1. faktor internal
faktor internal adalah kondisi dan kemampuan siswa dalam memahami
pelajaran, yang terdiri dari:6
Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan memahami, berfikir secara rasional dan
menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan dengan
tantangan. Intelegensi terdiri dari tiga jenis kecakapan, yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan
cepat dan efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.
Minat
Minat adalah kegiatan yang diinginkan sendiri tanpa adanya paksaan dari
orang lain atau kecenderungan jiwa seseorang kepada sesuatu dan biasanya
disertai dengan perasaan senang. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap
belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai, siswa tidak
akan belajar dengan sebaik-baiknya.
Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang yang dibawanya sejak lahir. Bakat
merupakan kemampuan manusia untuk melakukan kegiatan dan sudah ada
sejak manusia itu ada.
Motivasi
Motivasi adalah tekad yang terkuat untuk melaksanakan kegiatan dengan
sungguh-sungguh, dan penuh semangat. Motivasi merupakan suatu energy
di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya keinginan dan
tindakan untuk mencapai tujuan.
Universitas Tarumanagara 8
Tidur
Durasi tidur yang kurang, berdampak negative terhadap aspek memori dan
konsentrasi. Kelompok yang paling tinggi resikonya untuk terkena
gangguan tidur yaitu mahasiswa terutama mahasiswa di fakultas
kedokteran. Hal ini disebabkan ileh aktivitas perkuliahan yang padat.8
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah aspek lingkungan luar seseorang yang menentukan hasil
belajar, faktor eksternal tersebut terdiri dari:
Faktor lingkungan keluarga
Keluarga merupakan pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan,
pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Orang tua memberikan
dukungan dan perhatian yang sangat berpengaruh terhadap perilaku dan
prestasi anak. Salah satu perhatian yang diberikan terhadap anak adalah
mengingatkan anaknya belajar dengan rajin.
Suasana rumah yang tenang dan harmonis antar anggota keluarga membuat
seseorang anak betah untuk belajar dirumah. Suasana yang nyaman akan
memberi pengaruh yang baik untuk prestasi anak. Suasana rumah yang
ramai, sering terjadi ketegangan dan pertengkaran membuat seorang anak
kurang berkonsentrasi dalam belajar. Hal ini, menyebabkan prestasi anak
akan menurun. Keadaan ekonomi orang tua yang serba kekurangan akan
menghambat kemajuan seseorang dalam belajar karena banyak kebutuhan
belajar karena banyak kebutuhan belajar yang tidak terpenuhi.
Faktor lingkungan sekolah
Guru, sarana pasarana, dan kurikulum dapat mempengaruhi pencapaian
akademik seseorang. Cara mengajar seorang guru juga berpengaruh
terhadap keberhasilan peserta didiknya. Guru yang menyampaikan materi
dengan kurang jelas akan membuat peserta didiknya kurang mampu
memahami materi pembelajaran. Media pengajaran akan memperlancar
penerimaan materi yang diberikan. Kondisi gedung yang kokoh dan
memenuhi syarat kesehatan yang baik (ventilasi udara yang baik, sinar
Universitas Tarumanagara 9
matahari dapat masuk, penerangan yang cukup) akan mencipatkan suasana
yang nyaman untuk belajar.
Faktor lingkungan masyarakat
Media massa (bioskop, radio, televise, surat kabar, dan majalah) dapat
memberi dampak positif dan negarif terhadap pembelajaran peserta didik.
Teman sebaya juga dapat memberi pengaruh besar terhadap keberhasilan
pembelajaran seseorang.
2.2 Hubungan durasi tidur pada malam hari sebelum ujian dengan hasil
ujian tulis
Proses fisiologis sangat penting untuk hidup. Tahap-tahap tidur mempengaruhi
seberapa nyenyak seseorang tertidur. Durasi tidur menurut umur juga penting
karenaberpengaruh terhadap kualitas tidur seseorang.2.10.11Faktor lainnya yang
berpengaruh terhadap durasi tidur adalah kafein. Kafein membuat seseorang
menjadi tetap terjaga karena menghambat fase gelombang lambat dan tidur
REM.Kafein juga membuat tidur seseorang kurang nyenyak karena sering
terbangun setiap malam.2
Sebuah penelitian yang dilakukan di Hongkong menunjukkan rerata durasi
tidur murid SD di Hongkong adalah 8,79 jam. Hal ini jauh di bawah rerata durasi
tidur dari murid SD di Amerika yang rerata durasi tidurnya adalah 10 jam. Pada
penelitian tentang pola tidur pada 3.000 anak, murid dengan nilai yang kurang baik
dilaporkan tidur larut malam. Pada mereka yang mengalami durasi tidur yang
kurang, risiko untuk tidak lulus meningkat sebanyak 2 kali lipat dibanding mereka
yang mempunyai durasi tidur yang cukup.13
Penelitian mengenai durasi tidur malam sebelum ujian dengan pencapaian
akademik pernah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia
Atma Jaya (FKUAJ). Peneliti tersebut diikuti oleh 20 orang responden dan
diketahui bahwa durasi tidur malam tersingkat adalah 4,2 jam, terpanjang 7 jam,
rerata 5,91, dan standar deviasi 0,82. Nilai ujian tengah blok di Blok Reproduksi
berkolerasi positif dengan durasi tidur malam sebelum ujiandengan nilai r = 0,810.
Hasil tersebut menandakan adanya hubungan yang signifikan antara durasi tidur
Universitas Tarumanagara 10
malam sebelum ujian dan nilai ujian tengahblok di Blok Reproduksi pada
mahasiswa FKUAJ angkatan 2010.13
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eliasson menunjukkan bahwa peserta
didik dengan hasil IPK tertinggi memiliki waktu tidur yang lebih awal dan bangun
yang lebih awal.12 Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh fenny di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.Penelitian tersebut menunjukkan
bahwa mahasiswa memiliki durasi tidur yang kurang akan mengantuk disiang hari,
merasa lelah dan mempengaruhi suasana hati (mood) sehingga menghasilkan
pencapaian akademik yang cukup yang kurang memuaskan.7
2.3 KerangkaTeori
Keluarga tidur
Sekolah
masyarakat
Pencapaian kualitas
akademik
kuantitas
Universitas Tarumanagara 11
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Universitas Tarumanagara 12
3.4 Perkiraan Besar Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling.
Jadi, besar sampel minimal yang digunakan pada penelitian ini adalah orang
229 orang
Universitas Tarumanagara 13
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5.1 Kriteria Inklusi:
Mahasiswa FK Untar yang aktif kuliah dan sedang menjalani ujian tulis
blok hepatobilier
3.5.2 Kriteria Eksklusi:
Mahasiswa FK Untar yang sedang menjalani ujian blok hepatobilier
menolak mengisi informed consent
Universitas Tarumanagara 14
3.8 Definisi Operasional
Durasi tidur pada malam sebelum ujian
Definisi: Jumlah tidur mahasiswa pada malam sebelum ujian tulis di blok
Cara ukur: Mengisi Kuesioner
Alat ukur: Kuesioner
Hasil ukur: Cukup apabila >7 jam dan kurang apabila <7jam
Skala ukur: data kategorik skala ordinal
Pencapaian akademik
Definisi: hasil belajar mahasiswa dalam blok, yang diukur dengan nilai pada
ujian tulis
Cara ukur: Analisis dokumen
Alat ukur: Dokumen Hasil Ujian
Hasil ukur: Lulus apabila nilai ujian>56,00 dan tidak lulus apabila nilai
ujian<56,00
Skala ukur: Data kategorik skala nominal
3.9 Instrumen Penelitian
Kuesioner yang menilai faktor yang berhubungan dengan prestasi akademik
dan durasi tidur
Universitas Tarumanagara 15
3.12 Alur Penelitian
Validasi kuesioner:
1. Informed consent responden
2. Pengisian kuesioner
3. Analisis uji validitas kuesioner
4. Kuesioner siap digunakan
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
Pengumpulan data
Analisis data
Penyusunan laporan
Universitas Tarumanagara 16
3.13. Jadwal Penelitian
Semester 5 Semester 7
Penyusunan
proposal
Pengumpulan
proposal
Perizinan
lokasi
penelitian
Pengambilan
dan analisis
data
Penyusunan
skripsi
Pengumpulan
skripsi
Sidang skripsi
Universitas Tarumanagara 17
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Universitas Tarumanagara 18
4.2 Durasi Tidur Malam Sebelum Ujian dan Pencapaian Akademik
Responden
Tabel 4.2.1 Durasi Tidur Malam Sebelum Ujian
Jumlah Persentase
Kurang 186 91,2%
Cukup 18 8,8%
Responden mayoritas mengalami kurang tidur pada malam sebelum ujian, yaitu
sebanyak 186 orang (91,2%) dan responden yang cukup tidur sebanyak 18 orang
(8,8%).
Tabel 4.2.2 Pencapaian Akademik
Jumlah Persentase
Lulus 178 87,3%
Tidak Lulus 26 12,7%
Pencapaian akademik dinilai dengan kelulusan ujian tulis 2 blok sistem
hepatobillier. Pada ujian tersebut 178 orang(87,3%) lulus dan selebihnya 26 orang
(12,7%) tidak lulus.
Tabel 4.2.3 Hubungan Durasi Tidur Malam Sebelum Ujian dan Pencapaian
Akademik
Hasil
Tidak Lulus Total PR Nilai P
Lulus
Durasi Kurang 25 161 186 2,44 0,479
Cukup 1 17 18
Total 26 178 204
Prevalence risk durasi tidur terhadap nilai ujian adalah 2,44, yang berarti
mahasiswa yang kurang tidur lebih berisiko 2,44 kali memperoleh hasil ujian tulis
yang kurang memuaskan dibandingkan mahasiswa yang cukup tidur. Pengolahan
data menggunakan uji fisher karena tidak memenuhi syarat menggunakan uji chi
square. Hasil dari uji fisher menunjukkan nilai significancy adalah 0,479 yang
berarti tidak terdapat hubungan secara statistik antara durasi tidur malam sebelum
Universitas Tarumanagara 19
ujian dengan pencapaian akademik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara
Universitas Tarumanagara 20
Tabel 4.3.1 Hubungan Antara Mengantuk Dengan Pencapaian Akademik
Nilai
Tidak Lulus Lulus Total
Mengantuk Tidak 17 120 137
Ya 9 58 67
Total 26 178 204
Prevalence risk mengantuk terhadap nilai ujian adalah 3,862 berarti mahasiwa yang
mengantuk lebih beresiko 3,862 kali memperoleh hasil ujian tulis yang kurang
memuaskan dibandingkan mahasiswa yang tidak mengantuk. Pengelolahan data
menggunakan uji fisher karena tidak memenuhi syarat menggunakan chi square.
Hasil dari uji fisher menunjukkan nilai significancy adalah 0,826 yang berarti tidak
terdapat hubungan antara mengantuk dengan pencapaian akademik pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara.
Universitas Tarumanagara 21
Tabel 4.3.3 Hubungan Antara Kenyaman Tempat Belajar di Luar Kampus
Dengan Pencapaian Akademik
Nilai
Tidak Lulus Total
Lulus
Di luar kampus Tidak 0 6 6
Ya 26 172 198
Total 26 178 204
Prevalence risk kenyamanan tempat belajar di luar kampus terhadap nilai ujian
adalah 0 berarti mahasiwa yang kenyamanan tempat belajar dikampus tidak
memiliki resiko. Pengelolahan data menggunakan uji fisher karena tidak memenuhi
syarat menggunakan chi square. Hasil dari uji fisher menunjukkan nilai significancy
adalah 1,00 yang berarti tidak terdapat hubungan antara kenyamanan tempat belajar
di luar kampus dengan pencapaian akademik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara
Tabel 4.3.4 Hubungan Antara Kecukupan Ekonomi Dengan Pencapaian
Akademik
Nilai
Tidak Lulus Lulus Total
Ekonomi Tidak 1 0 1
Ya 25 178 203
Total 26 178 204
Prevalence risk ekonomi terhadap nilai ujian adalah 0,127 berarti mahasiwa yang
kekurangan ekonomi lebih beresiko 0,127 kali memperoleh hasil ujian tulis yang
kurang memuaskan. Pengelolahan data menggunakan uji fisher karena tidak
memenuhi syarat menggunakan chi square. Hasil dari uji fisher menunjukkan nilai
significancy adalah 0,127 yang berarti tidak terdapat hubungan antara ekonomi
dengan pencapaian akademik pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas
tarumanagara
Universitas Tarumanagara 22
Tabel 4.3.5 Hubungan Antara Motivasi Dengan Pencapaian Akademik
Nilai
Tidak Lulus Lulus Total
Motivasi Tidak 6 10 16
Ya 20 168 188
Total 26 178 204
Prevalence risk ekonomi terhadap nilai ujian adalah 0,0255 berarti mahasiwa yang
kekurangan emotivasi lebih beresiko 0,0255 kali memperoleh hasil ujian tulis yang
kurang memuaskan. Pengelolahan data menggunakan uji chi square menunjukkan
nilai significancy adalah 0,002 yang berarti terdapat hubungan antara motivasi
dengan pencapaian akademik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara
Universitas Tarumanagara 23
BAB 5
PEMBAHASAN
Universitas Tarumanagara 24
Pada penelitian ini ditemukan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami
kurang tidur pada malam sebelum ujian. Hal ini dapat disebabkan karena mereka
berusaha untuk belajar lebih daripada biasanya. Setiap orang memiliki jam biologis
yang berbeda-beda. Mereka yang memasuki usia 20 tahun, umumnya akan sulit
untuk tidur karena pada usia remaja sampai dewasa muda, mempunyai jam biologis
yang berbeda dibandingkan jam tidur lainnya. Remaja dan dewasa muda ketika jam
10 malam, pikirannya justru dalam keadaan segar dan penuh kreativitas. Seorang
dewasa muda tidur lewat jam tengah malam hal ini adalah normal karena
mahasiswa yang akan mengikuti ujian akan terjadi peningkatan faktor stress.
Kebiasaan membaca sampai larut malam sebelum ujian tidak dapat dihindari untuk
mempertahankan nilai. Hal itu dapat berpengaruh negatif dengan kualitas tidur
salah satunya berpengaruh kesistem saraf sehingga berdampak terhadap memori
dan kemampuan belajar tidak dapat berjalan dengan baik jika kualitas tidur kurang
baik. 7.14.15
Pada penelitian ini didapatkan walaupun durasi tidur kurang tetapi
mayoritas responden tidak merasa mengantuk pada saat ujian. Selain itu juga
ditemukan adanya persepsi mahasiswa bahwa dirinya termotivasi berhubungan
dengan hasil ujian. Perasaan terhadap motivasi ini tampak dapat membuat
mahasiswa merasa tidak mengantuk walaupun kurang tidur. Adanya motivasi yang
tinggi dari diharapkan mampu menggerakkan minat bukan hanya sebagai tuntutan
namun juga merupakan kebutuhan bagi dirinya dalam belajar diperlukan adanyan
motivasi.17 Motivasi memiliki peran penting dalam belajar yaitu menentukan hal-
hal yang dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas tujuan belajar yang hendak
dicapai, menetukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan menetukan
ketekunan belajar. Keinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi
perasaan lelah seseorang. Sebaliknya perasaan bosan atau tidak adanya motivasi
untuk terjaga sering kali dapat menyebabkan mengantuk.17
Universitas Tarumanagara 25
Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil ujian yaitu, kenyamanan dan
ekonomi. Mayoritas pada penelitian ini memiliki status ekonomi yang baik. Faktor
ekonomi berpengaruh terhadap pencapaian akademik dalam hal kecukupan fasilitas
belajar. Status ekonomi orang tua rendah tidak dapat memenuhi semua fasilitas
belajar mahasiswa sedangkan yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi tinggi
semua fasilitas belajarnya terpenuhi sehingga mereka memiliki motivasi untuk
belajar yang lebih baik. Adanya fasilitas belajar yang memadai akan mendorong
mereka untuk berkonsentrasi dalam belajar dan dapat mencapai cita-cita. Selain itu,
mereka juga mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan
bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat dikembangkan apabila tidak ada
sarananya.18
Pada penelitian responden menilai kenyamanan belajar di luar maupun di
dalam kampus adalah baik. Suasana belajar yang berkaitan dengan kondisi gedung,
tata ruang, alat-alat belajar mempunyai pengaruh pada kegiatan belajar. Sarana dan
prasarana kelas juga harus dapat memenuhi dan mendukung interaksi yang terjadi
di ruang kelas. Ruangan kelas juga harus bersih dan tidak ada bau-bauan yang dapat
mengganggu konsentrasi belajar.
Universitas Tarumanagara 26
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
Universitas Tarumanagara 27
3. Bagi penelitian selanjutnya
Bagi penelitian selanjutnya, disarankan agar skala penelitian dapat diperbesar
dengan menambah jumlah subjek penelitian, meneliti faktor lain yang dapat
mempengaruhi pencapaian akademik dengan menggunakan kuesioner yang baku
dan sudah di validasi.
Universitas Tarumanagara 28
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Tarumanagara 29
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK19956/
10. Marc D. Gellman, J. Rick Tuner. Encyclopedia of Mehavior Medicine.
Available from:
https://link.springer.com/referenceworkentry/10.1007%2F978-1-4419-
1005-9_849
11. Allison G. Harvey, PHD, Stinson Kathleen, BA. Thesubjective Meaning of
Sleep Quality: A Comparison of IndividualsWith and Without Insomnia.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2276747/
12. National Sleep Foundation Recommends New Sleep Times.(updated 2015
Feb 2).Available from: https://sleepfoundation.org/press-release/national-
sleep-foundation-recommends-new-sleep-times
13. Arieselia Zita, Effendi Effendi. Hubungan Durasi Tidur Malam dengan
Nilai Ujian Mid Blok Reproduksi Mahasiswa Angkatan 2010 di Fakultas
Kedokteran Unika Atmajaya. Vol 13. No 1 Februari 2014: hlm 33-38.
Available from :
http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/206
14. Zafirah, Natasyah Hana. Hubungan Antara Kualitas Tidur Terhadap Hasil
Belajar Blok Emergency Medicine Mahasiswa Angkatan 2013 Program
Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 2017.
Available from :
http://digilib.unila.ac.id/25345/19/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PE
MBAHASAN.pdf
15. Setyowati,et al. Hubungan Antara Kualitas Tidur dan Kestabilan Emosi
dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Aktif Paduan Suara Voca Erudita
UNS. Available from :
file:///C:/Users/Nur%20Indah%20Safitri/Downloads/104-322-1-
PB%20(2).pdf
16. http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/OTQ
5ODAwY2NjYjRmYmVjMTU3YmU0YmZkMjE0MmQ2YWU4MTZjN
zY4Yw==.pdf
Universitas Tarumanagara 30
17. Palupi Retno, Sri Anitah, Budiyono. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan
Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru dalam Mengelola Kegiatan Belajar
dengan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII di SMPN N 1 Pacitan. Vol
2No.2, hal 157-170, Edisi April 2014. Available from :
https://media.neliti.com/media/publications/141730-ID-hubungan-antara-
motivasi-belajar-dan-per.pdf
18. Suyono Akhmad. Pengaruh Latar Belakang Sosial Ekonomi Orangtua
Terhadap Prestasi Belajar Yang Di Mediasi Oleh Fasilitas Belajar. Availabe
from : https://media.neliti.com/media/publications/92731-ID-pengaruh-
latar-belakang-sosial-ekonomi-o.pdf
19. Ambasari L.Kenyamanan Belajar Siswa Di Kelas Iv Sd Negeri
Sekecamatan Pakualaman Tahun Ajaran 2014/2015; 2015. available from :
https://eprints.uny.ac.id/23354/1/SKRIPSI.pdf
Universitas Tarumanagara 31
Lampiran 1. Lembar Ijin Penelitian
Universitas Tarumanagara 32
Lampiran 2. Informed Consent
INFORMED CONSENT
Nama :
NIM :
Alamat :
Telepon:
Umur :
Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk berperan serta menjadi reponden
penelitian dan bersedia melakukan pengisian kuesioner sesuai dengan data yang
diperlukan.
______________________
Universitas Tarumanagara 33
Nama :
Nim :
Jenis kelamin : L/P
IPK : (data saudara akan dirahasiakan)
Petunjuk pengisian:
Pertanyaan terdiri dari dua bentuk:
- Isian
Bentuk pertanyaan ini dijawab dengan cara mengisi jawaban yang sesuai pada
titik-titik yang tersedia
- Pilihan
Bentuk pertanyaan ini dijawab dengan cara memilih salah satu jawaban yang
sesuai
Universitas Tarumanagara 34
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Universitas Tarumanagara 35