Online: https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/stm
Artikel Penelitian
tidur yang kurang baik dengan tingkat perilaku Dari hasil survei yang peneliti lakukan, didapati
agresif yang tinggi sebanyak 6 orang (83,5%). informasi bahwa beberapa alasan kualitas tidur
mahasiswa berkurang karena tidak teraturnya
Tabel 2. Hasil Pengujian Hipotesis Korelasi
dalam menjaga waktu tidur, mengalami
Kualitas Tidur gangguan tidur, bermain game hingga larut
Variabel
n r p
Berperilaku agresif 79 0,333 0,003 malam atau pun menyelesaikan tugas
perkuliahan, yang menyebabkan mahasiswa
Dari Tabel 2 diatas diperoleh nilai memiliki kualitas tidur yang buruk sehingga
koefisien korelasi sebesar 0,333 yang terletak mengalami ketidakstabilan emosi yang
pada rentang nilai 0,3-0,49 dengan kategori berakibatkan munculnya kecenderungan untuk
moderate. Hal ini juga dikarenakan jumlah data berperilaku agresif. Seseorang dengan keadaan
dan ukuran sampel yang sedikit dan tidak yang marah dan agresif dilaporkan memiliki
merata. oleh karena itu, diperlukan untuk kualitas, kuantitas yang terganggu dalam
penelitian tambahan yang lebih mendalam lagi keadaan tidurnya.7
mengenai kualitas tidur dan perilaku agresif. Peran tidur dalam pengaturan emosi
kemudian diperoleh nilai signifikansi sebesar sangat penting, kurang tidur dapat meningkatkan
0,003 lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa reaktivitas emosional. Hal ini dapat
terdapat hubungan antara antara kualitas tidur menyebabkan peningkatan agresif reaktif,
dengan perilaku agresif. Dengan demikian maka sehingga meningkatkan risiko respon agresif
diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat verbal atau fisik. Gejala- gejala yang meningkat
rendah antara antara kualitas tidur dengan untuk merespon secara emosional dapat berupa
perilaku agresif pada Mahasiswa/i FK UISU sifat mudah tersinggung, dan mudah marah.8
angkatan 2020, 2019 dan 2020. Hubugan kedua Sebuah studi epidemiologi yang
variabel tersebut bernilai negatif, artinya dilakukan di Ethiopia menunjukkan bahwa
semakin tinggi antara kualitas tidur maka sekitar 49% remaja memiliki kualitas tidur yang
perilaku agresif akan semakin rendah dan buruk. Kurang tidur dapat merangsang distres
sebaliknya, semakin rendah antara kualitas tidur emosional, meningkatkan stres dan kecemasan,
maka perilaku agresif semakin tinggi. serta meningkatkan respons simpatik terhadap
DISKUSI rangsangan yang tidak menyenangkan. Waktu
Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidur yang singkat di malam hari juga memiliki
dari 79 orang, responden dengan tingkat kualitas hubungan dengan menurunnya suasana hati dan
tidur yang baik dengan perilaku agresif yang meningkatnya rasa cemas. Selain itu, penelitian
sangat rendah sebanyak 6 orang (37,5%) lain juga ada yang mendapatkan antara
sedangkan responden dengan tingkat kualitas gangguan tidur dan kesehatan mental memiliki
tidur yang kurang baik dengan tingkat perilaku hubungan yang timbal balik. Kemudian
agresif yang tinggi sebanyak 6 orang (83,5%). penelitian yang dilakukan oleh Meita dkk,
mendapatkan hasil bahwa terdapat korelasi dengan tingkat kualitas tidur yang baik dengan
berarti antara kualitas tidur dengan masalah tingkat perilaku agresif yang tinggi sebanyak 0
emosional, masalah perilaku, dan total kesulitan orang (0,0%), sedangkan mahasiswa/i dengan
pada remaja. Hal ini sinkron dengan studi tingkat kualitas tidur yang kurang baik dengan
korelasi yang mengatakan bahwa kualitas tidur tingkat perilaku agresif yang tinggi sebanyak 6
yang buruk dapat memengaruhi kemampuan orang (100,0%). Diperoleh hasil pengujian
9
seseorang dalam mengatur emosinya. bahwa terdapat hubungan positif antara kualitas
Penelitian ini memperoleh hasil bahwa tidur dengan perilaku agresif pada Mahasiswa/i
terdapat hubungan yang searah antara kualitas FK UISU. Mahasiswa yang memiliki tingkat
tidur dengan kecenderungan berperilaku agresif kualitas tidur yang baik cenderung memiliki
pada mahasiswa/i FK UISU. Berdasarkan hasil tingkat perilaku agresif yang sangat rendah dan
tersebut, maka hipotesis yang diajukan peneliti sebaliknya.
diterima, hal ini ditunjukkan dengan koefisien Berdasarkan hasil penelitian yang
korelasi r= 0,333 dengan p= 0,003 (p< 0,05). dilakukan di Graha Residen Senior Karya Kasih
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Medan dengan menggunakan data kuisioner
mahasiswa yang memiliki kualitas tidur yang semua pasien inkontinensia urin dapat ditarik
buruk cenderung memiliki tingkat perilaku kesimpulan bahwa penderita inkontinensia
agresif yang tinggi, sedangkan mahasiswa yang paling banyak ditemukan pada rentang usia 60-
memiliki kualitas tidur yang baik cenderung 74 tahun yaitu sebanyak 64 penderita. Penderita
memiliki tingkat perilaku agresif yang rendah. inkontinensia paling banyak ditemukan
Penelitian ini mendukung penelitian yang memiliki rentang berat badan 45-54 kg yaitu
dilakukan oleh Ferreira dkk. yang menyatakan sebanyak 48 penderita.
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
DAFTAR REFERENSI
kualitas tidur dengan level agresif, dengan nilai
1. Pradana YI, Dwikurnaningsih Y S.
p value 0,071. Hal ini dikarenakan gangguan Hubungan Antara Menonton Acara
Kekerasan Televisi Dengan Perilaku
dan kekurangan tidur akan membuat seorang
Agresif Siswa SMP di Salatiga. 2018:55–
mengalami gangguan emosi yang berakibat pada 65.
2. Sentana ma ki. agresivitas dan kontrol diri
timbulnya kecenderungan untuk melakukan
pada remaja di banda aceh. 2017:51–55.
perilaku agresif.5 3. Yunalia em ea. Analisis perilaku agresif
pada remaja di sekolah menengah pertama.
KESIMPULAN 2020:38–45.
4. James B. Maas [2002]. Power sleep: kiat-
Mahasiswa/i dengan tingkat kualitas tidur
kiat tidur sehat untuk mencapai kondisi dan
yang baik dengan perilaku agresif yang sangat prestasi puncak / James B. Maas [et.al] ;
Bandung : Kaifa; 2002.
rendah sebanyak 6 orang (37,5%) sedangkan
5. Alves-Ferreira D, Costa E, Santos J. The
mahasiswa/i dengan tingkat kualitas tidur yang relation between sleep quality,
psychopathology, gender, and severity of
kurang baik dengan perilaku agresif yang sangat
aggressive behavior among psychiatric
rendah sebanyak 10 orang (62,5%). Mahasiswa patients. Sleep Sci. 2012;5(3):75–78.
6. Sawyer T. The Effects Of Reversing Sleep-