Anda di halaman 1dari 5

ESSAY MENGIDENTIFIKASI MASALAH KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

DENGAN PENGLAMAN PRIBADI

Dosen Pengampu : Ns. Dwi Kartika R., Sp.Kep.MB

AQIQA WIDYA PUTRI

222201113

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS


JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

Kebutuhan tidur setiap individu berbeda-beda, tergantung usia setiap individu tersebut, dan setiap
individu harus memenuhi kebutuhan tidurnya agar dapat menjalankan aktifitas dengan baik.
Pola tidur yang buruk dapat berakibat kepada gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi.
Dampak fisiologi meliputi penurunan aktifitas sehari-hari, rasa lelah, lemah, penurunan daya tahan
tubuh dan ketidakstabilan tanda-tandav ital (Potter & Perry , 2010).

Kebanyakan orang dewasa muda secara individu sering mengalami jam-jam tidur yang tidak
beraturan. Mereka dilaporkan sering mengalami ketidakpuasan tidur (Rafknowledge, 2004).

Menurut Wicaksono (2012), lingkungan yang buruk, dan lingkungan dengan kurangnya variasi
tempat tinggal dapat membuat kejenuhan dan mempengaruhi kualitas tidur yang buruk pada
mahasiswa. Faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang termasuk juga kelelahan

Kelelahan berbanding terbalik dengan kualitas tidur yang dialami seseorang. Semakin tinggi
tingkat kelelahan yang dialami seseorang, maka kualitas tidurnya pun semakin buruk. Kebutuhan
tidur pada usia dewasa awal berkisar 7 sampai 9 jam, namun ternyata sekitar 6 jam sehari karena
factor aktifitas dan kehidupan sosial. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap waktu tidur.

TUJUAN

Untuk menjelaskan masalah kebutuhan istirahat dan tidur berdasarkan pengalaman pribadi.
BAB II

MASALAH KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Gangguan tidur irama sirkadian

Sleep wake schedule disorders (gangguan jadwal tidur) yaitu gangguan dimana penderita
tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki,walaupun jumlah tidurnya tatap.
Gangguan ini sangat berhubungan dengan irama tidur sirkadian normal. Bagian-bagian yang
berfungsi dalam pengaturan sirkadian antara lain temperatur badan,plasma darah, urine, fungsi
ginjal dan psikologi. Dalam keadan normal fungsi irama sirkadian mengatur siklus biologi irama
tidur-bangun, dimana sepertiga waktu untuk tidur dan dua pertiga untuk bangun aktivitas. Siklus
irama sirkadian ini dapat mengalami gangguan, apabila irama tersebut mengalami peregseran.
Menurut beberapa penelitian terjadi pergeseran irama sirkadian antara onset waktu tidur reguler
dengan waktu tidur yang irreguler (bringing irama sirkadian).

Tipe fase tidur terlambat (delayed sleep phase type) yaitu ditandai oleh waktu tidur dan
terjaga lebih lambat yang diinginkan. Gangguan ini sering ditemukan dewasa muda, anak sekolah
atau pekerja sosial. Orang-orang tersebut sering tertidur (kesulitan jatuh tidur) dan mengantuk pada
siang hari (insomnia sekunder).

Berdasarkan pengalaman pribadi saya, saya mengalami gangguan tidur delayed sleep
phase type atau bias juga disebut fase tidur terlambat. Ketika saya berada di SMA, jadwal saya
sangat padat. Dimulai dari full day school, mengikuti organisasi dan juga bimbingan belajar. Saya
kesulitan membagi waktu hingga mengambil sebagian waktu tidur saya. Bahkan tidak jarang saya
harus tidur hingga dini hari untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah saya, setelah seharian saya
tidak istirahat. Hal ini membuat saya merasa kelelahan berlebihan dan jadwal tidur saya yang
berantakan, sehingga ketika saya berada dikelas saya merasa ngantuk dan sering tertidur. Keadaan
yang demikian tentu saja berdampak bagi Kesehatan saya, akibatnya saya menjadi lebih lemah
dan lebih mudah jatuh sakit.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Seringkali kita menyepelekan kebutuhan istirahat hingga tubuh kita kelelahan padahal istirahat
dan tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting tanpa kita sadari. Hal ini dapat dilihat dari
dampak yang ditimbulkan seperti penurunan Kesehatan men tal, penurunan konsentrasi dan
gangguan mood. Apabila ini terjadi pada usia remaja hingga dewasa hal ini sangat berpengaruh
pada tingkat prestasi dan kreatifitas. Oleh karena itu, mari kita mulai peduli terhadap Kesehatan
diri kita sendiri.
Daftar Pustaka

Dewi, A. P. (Ari) (2016) Hubungan antara kualitas tidur dengan kuantitas tidur mahasiswa

https://www.neliti.com/publications/185714/hubungan-antara-kualitas-tidur-dan-kuantitas-
tidur-dengan-prestasi-belajar-mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai