Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

KEARIFAN LOKAL KEROKAN


DI KELURAHAN JABUNGAN
NADYA FICKRY M.S P.1337420619099
FANDI AKHMAD P.1337420619107
AMELIA SABILI D.I P.1337420619108
NUR DWI RAHAYU P.1337420619112
BASUKI P.1337420619119
DEFINISI KEARIFAN LOKAL
Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu
kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama
dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami
sebagai gagasan-gagasan, nilai-nilai-nilai, pandangan-pandangan setempat
yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan
diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa
yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah
kebudayaan yang berasal dari luar atau bangsa lain menjadi watak dan
kemampuan sendiri. Kearifan lokal itu tentu tidak muncul serta-merta.
DEMOGRAFI MASYARAKAT JABUNGAN
Jabungan merupakan salah satu Kelurahan di Kota Semarang yang
tepatnya berada di Kecamatan Banyumanik. Secara geografis Kelurahan
Jabungan terletak pada 7.0838° Lintang Selatan - 110.4411° Bujur Timur.
Luas wilayah Kelurahan Jabungan 2,26 km, jumlah RW 6, dan jumlah RT 29.
Batas wilayah sebelah utara Kelurahan Meteseh, sebelah timur Kelurahan
Kalikayen, Sebelah Selatan Kabupaten Semarang, dan sebelah barat
Kelurahan Padang Sari. Topografi yang berbukit-bukit serta jalan yang
berkelok-kelok menjadikan jalan menuju Kelurahan Jabungan sedikit
menantang namun sangat indah dilihat dan dinikmati di sepanjang
perjalanan masuk menuju wilayah Kelurahan Jabungan (Andini dkk., 2018).
SEJARAH SINGKAT MASYARAKAT
SUKU JAWA
• Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal
dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa.
• Masyarakat jawa atau orang jawa terkenal sebagai suku bangsa yang
sopan dan halus. Tetapi mereka juga terkenal sebagai suku bangsa
yang tertutup dan tidak mau terus terang. Sifat ini konon berdasarkan
watak orang jawa yang ingin menjaga harmoni atau keserasian dan
menghindari konflik, karena itulah mereka cenderung untuk diam dan
tidak membantah apabila terjadi perbedaan pendapat.
• Masyarakat jawa sangat menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma-norma
kehidupan untuk mencari keseimbangan dalam tatanan kehidupan
yang pada akhirnya menjadi adat istiadat yang diwujudkan dalam
bentuk tata upacara dan masyarakat diharapkan untuk mentaatinya.
KEROKAN SEBAGAI SALAH SATU
BENTUK KEARIFAN LOKAL
Di Pulau Jawa mengatasi masalah masuk angin dengan minum teh hangat atau air jahe
hangat yang berfungsi untuk menghangatkan badan, tubuh dibaluri minyak telon atau minyak
kayu putih, dan kerokan (Suryani & Sianturi, 2010). Kerokan adalah sebuah terapi pengobatan
alternatif untuk gejala masuk angin dengan metode menggaruk sambil menekan bagian
permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul seperti uang logam sebagai alat
pengerok yang selanjutnya menyebabkan guratan merah atau lecet pada kulit.
Kerokan tidak menyebabkan rasa sakit jika dilakukan dengan benar, warna merah yang
terjadi dapat dipakai sebagai pe- ngukur berat ringannya masuk angin, makin merah
warnanya makin berat derajat sakitnya (Stikema, 2000). Pengobatan ini memberi hasil yang
sangat mengagumkan karena bekerja melalui bermacam-macam sistem antara lain kulit,
otot, pembuluh darah, saraf, dan limfa. Kerokan tidak bisa dilakukan sembarangan. Harus
dengan benar, ada cara, dan tekniknya sendiri. Adapun waktu kerokan antara 15-30 menit.
Kerokan tidak berbahaya asalkan tidak dilakukan terlalu sering. Namun, jika terus-terusan
kerokan, itu bisa mengakibatkan banyak pembuluh darah kecil dan halus pecah. Kerokan juga
dapat menimbulkan kecanduan karena efek hormon endorphin yang dikeluarkan karena
kerokan.
Waktu Dan Tempat
Praktikum ini kami laksanakan pada hari Minggu tanggal 20 Oktober 2019 pukul
07.00 – 09.00 WIB yang bertempat di Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik.

Alat dan Bahan


• Leaflet
• Handphone/smartphone
• Alat tulis

Sumber Data
Sumber data ini diperoleh dengan melakukan wawancara kepada ketua
RW 01 Keluarahan Jabungan, dan melakukan pendidikan kesehatan
kepada masyarat RW 01 yang biasa melakukan kerokan.

Metode Penelitian
Menggunakan metode wawancara di lapangan serta menggambarkan perilaku
masyarakat sampai terbentuknya kearifan lokal masyarakat suku Jawa di Jabungan.
WAWANCARA KEROKAN DI
MASYARAKAT JABUNGAN
Hasil wawancara dengan Ketua RW 01 Kelurahan Jabungan pada
tanggal 15 Oktober 2019 mengatakan bahwa masyarakat Jabungan
melakukan kerokan untuk menghilangkan masuk angin. Masyarakat
biasanya menggunakan koin untuk melakukan kerokan, sedangkan pada
anak menggunakan bawang merah. Beliau berpendapat bahwa semakin
merah hasil kerokan maka semakin besar pula angin yang masuk. Biasanya
setelah keluar merah di punggung, badan terasa lebih segar.
Pada saat dilakukan akan memulai pendidikan kesehatan tanggal 20
Oktober 2019, masyarakat RW 01 Kelurahan Jabungan yang mengikuti
senam pagi di RT 01 mengatakan bahwa mereka suka melakukan kerokan
atau kerikan. Mereka mengatakan sudah biasa melakukan kerokan saat
tubuh masuk angin. Mereka biasa menggunakan koin untuk orang dewasa
dan bawang merah atau kayu putih untuk anak kecil.
PENDIDIKAN KESEHATAN
Pendidikan kesehatan diikuti oleh ibu-ibu di lingkungan RW 01
yang melakukan kegiatan senam rutin mingguan selama 20 menit
dengan jumlah dari 23 orang kelompok senam RW 01 hadir sebanyak
14 orang pada kegiatan pendidikan kesehatan dan selama proses
pendidikan kesehatan berlangsung masyarakat tampak aktif dan
memperhatikan pemateri. Materi yang diberikan:
• Definisi dari kerokan dan masuk angin
• Cara atasi masuk angin
• Proses kerokan
• Manfaat kerokan bawang merah
• Efek kerokan
KEROKAN BAWANG MERAH
Salah satu point yang disampaikan dalam pendidikan kesehatan ini adalah memberikan
penjelasan kepada masyarakat untuk menggunakan bawang merah dari pada koin saat
melakukan kerokan. Pada prinsipnya efek kerokan yang hendak dicapai adalah mengembangnya
pembuluh darah kulit yang semula menguncup akibat terpapar dingin atau kurang gerak,
sehingga darah kembali mengalir deras. Jadi dapat dikatakan, kerokan merupakan upaya
mengusir masuk angin dengan peningkatan panas, dan bukan mengeluarkan angin lewat pori-
pori kulit.
Berdasarkan Prof. Dr. dr. Didik Gunawan Tamtomo, PAK, MM. M.Kes, kerokan dengan bawang
memberikan efek vasodilatasi, yaitu melancarkan peredaran darah dan menimbulkan efek
menenangkan. Kedua efek itulah yang menjadikan kerokan bawang merah ampuh untuk
mengatasi masuk angin pada beberapa orang. Selain itu, bawang merah juga lebih aman
digunakan ketimbang menggunakan uang koin dan minyak.
Menggosokkan koin secara berulang dapat menimbulkan gesekan yang kuat hingga membuat
kulit iritasi. Sementara, bawang merah memiliki tekstur yang lebih tumpul sehingga risiko
mengiritasi kulit lebih kecil. Oleh karena itu, bawang merah lebih direkomendasikan sebagai
bahan kerokan bagi bayi, anak-anak, maupun orang dewasa yang kondisi kulitnya menipis.
Kandungan flavonglikosida pada bawang jenis ini berfungsi sebagai antiradang, antibakteri, serta
menurunkan panas tubuh.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai