Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) merupakan kegagalan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam
Gagal Jantung Kongestif
(Congestive Heart Failure) jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh. beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ
lainnya sehingga tubuh klien menjadi bengkak (congestive)
(Udjianti, 2010).
Manifestasi klinis: edema perifer, Peningkatan BB, Manifestasi klinis: Gagal jantung kiri Etiologi :
Gagal jantung kanan Distensi vena jugularis, Hepatomegaly, Asitesis, Dispnea, Orthopnea,
Pitting edema, Anorexia Paroksimal nocturnal Kelainan otot jantung
dyspnea, Batuk, disebabkan menurunnya kontraktilitas jantung :
Gagal memompa darah ke sistemik
Pada hepar Mudah lelah, Ronchi, ateroslerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit
Darah dari atrium dan
Gelisah, Cemas
vena cava, tidak terpompa degeneratif atau inflamasi.
Penimbunan cairan Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi
Darah dari atrium mengalami hambatan
di vena hepatica miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot
Penurunan
Kerusakan Pada kontraktilitas jantung.
ginjal ventrikel kiri Hipertensi Sistemik atau pulmunal (peningkatan after
Atrium kiri dilatasi
Kematian sel hepar, Penurunan Curah load) meningkatkan beban kerja jantung dan pada
fibrosis, sirosis Jantung b.d gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung.
Penimbunan air Penurunan Hipertropi Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif,
dan natrium berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini
Peningkatan Kontraktilitas
tekanan vena porta secara langsung merusak serabut jantung, menyebabkan
ventrikel kiri (D.0008) kontraktilitas menurun.
Aliran darah dari paru terbendung
Edema ekstremitas Penyakit jantung lain, terjadi sebagai akibat penyakit
Akumulasi cairan jantung yang sebenarnya, yang secara langsung
Gangguan pertukaran mempengaruhi jantung. konstriktif atau stenosis AV),
Hipervolemia b.d. Edema paru
gas b.d. perubahan peningkatan mendadak after load
gangguan aliran balik
SLKI membran alveolus- Faktor sistemik
vena (D.0022)
Setelah dilakukan tindakan kapiler (D.0003) Dyspnea Meningkatnya laju metabolisme (missal : demam,
selama 3x24 jam masalah tirotoksikosis). Hipoksia dan anemi juga dapat
Penurunan curah jantung klien menurunkan suplai oksigen ke jantung.
menjadi adekuat dalam Grade gagal jantung menurut New York Heart Association,
Intoleransi Aktivitas berhubungan Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan
memompa dara dengan kriteria terbagi dalam 4 kelainan fungsional:
dengan Penimbunan air dan hasil: Edema paru (D.0080)
Timbul sesak pada aktifitas fisik berat
Natrium (D.0056) Edema berkurang
Timbul sesak pada aktifitas fisik sedang
Batuk berkurang
TD : Timbul sesak pada aktifitas fisik ringan
Sistol 100-140 mmHg SLKI Timbul sesak pada aktifitas fisik sangat ringan / istirahat
Diastol 60-90 mmHg Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 jam diharapkan
SLKI N : 60-100 x/menit pola napas klien membaik dengan kriteria hasil:
Setelah dilakukan tindakan selama 3x24 Dispnea menurun Klien tidak sesak napas
jam diharapkan nyeri klien membaik Respirasi dalam rentang normal (16 – 20 x/menit) Manifestasi Kllinis :
dengan kriteria hasil: Tidak menggunakan pernapasan cuping hidung
Dapat bernafas dengan leluasa saat Gagal Jantung Kiri :
SIKI
beraktivitas Dispnea,
1. Identifikasi tanda dan gejala primer
Sirkulasi baik Batuk.
penurunan curah jantung (meliputi
TD : Sistol 100-140 mmHg Diastol 60-90 SIKI
dispnea, kelelahan, edema, Mudah lelah,
mmHg 1. Monitor pola napas (frekuensi, usaha napas
ortopnea, paroxymal nocturnal Kegelisahan atau kecemasan,
N : 60-100 x/menit dan kedalaman)
RR : 16-20 x/menit dyspnea)
2. Monitor bunyi napas tambahan Gagal jantung Kanan :
Mengetahui dan memahami pentingnya 2. Monitor tekanan darah
3. Monitor sputum Oedema ekstremitas bawah (oedema dependen),
aktivitas secara bertahap 3. Monitor saturasi oksigen
4. Kolaborasi pemberian oksigen biasanya oedema pitting, penambahan BB.
4. Posisikan pasien semi-foler atau
5. Ajarkan teknik batuk efektif Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan atas
fowler dengan kaki ke bawah atau
abdomen terjadi akibat pembesaran vena hepar
posisi nyaman
Anoreksia dan mual, terjadi akibat pembesaran vena dan
5. Berikan terapi relaksaki untuk
SIKI mengurangi strs statis vena dalam rongga abdomen
1. Monitor kelelahan fisik Nokturia
6. Berikan O2 untuk
2. Monitor pola dan jam tidur Kelemahan
memepertahankan saturasi
3. Fasilitasi duduk di tempat tidur
oksigen >94%
4. Monitor tanda-tanda vital
7. Anjurkan berhenti merokok
8. Kolaborasi pemberian antiaritma,
jika perlu
JAMY KARMAN
P1337420921003
PROFESI NERS
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG