Anda di halaman 1dari 4

WOC STEMI (ST ELEVASI MIOKARD INFARK)

Modify Unmodify
Blok pada arteri koroner
Merokok, alcohol, hipertensi, jantung Congenital
akumulasi lipid

Non Stemi Blok sebagian Blok total STEMI

ALIRAN DARAH KORONER MENURUN ISKEMIA MIOKARD

B1 Breathing B2 Blood B3 Brain B4 Bladder B5 Bowel B6 Bone

Aliran darah ke paru terganggu Aliran darah keginjal menurun Nyeri Gangguan fungsi
Edema dan bengkak Metabolisme
ventrikel
sekitar miokard anaerob
Mual/muntah
Suplai O2 tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh Produksi urin menurun Penurunan aliran
Jalur hantaran listrik As. Laktat darah
terganggu
Anoreksia
Menyentuh ujung saraf reseptor Vol. Plasma Resiko ketidakseimbangan
Curah jantung
Pompa jantung tidak nutrisi
Meningkatnya kebutuhan O2 menurun
terkoordinasi
Aliran balik vena
Nyeri dada Suplai O2 kejaringan
Vol. Sekuncup Hipoksia, iskemia, infark meluas
menurun
turun
Takipneu Nyeri Akut
Kelemahan
PC:Penurunan Otot rangka kekurangan O2 dan ATP
Ketidakefektifan Pola Nafas Resti kelebihan Retensi Na dan air, eksresi kalium
Curah Jantung volume cairan Intoleransi Aktivitas

Sumber: (Darliana, Devi. 2016. Manajemen pasien ST elevasi miokardial infark (STEMI)
Rencana Keperawatan

Dx Tujuan Rencana Tindakan Rasional


1 Pola napas (L.01004) setelah Manajemen jalan napas (I.01011) 1. Untuk mengetahui
dilakukan perawatan selama 1. Monitor pola napas frekuensi, kedalaman,
diruang iccu diharapkan pola 2. Monitor bunyi napas usaha napas
napas membaik dengan kriteria tambahan 2. Untuk mencegah adanya
sebagai berikut: 3. Pertahankan kepatenan jalan bunyi tambahan
1. Pernapasan pursed-tip napas dengan headtilt dan
meningkat chinlift
2. Frekuensi napas
membaik
2 Tingkat Nyeri (L. 08066) Manajemen nyeri (I. 08238) 1. Untuk mengetahui skala
setelah dilakukan perawatan 1. Identifikasi skala nyeri nyeri yang dirasakan
selama diruang iccu 2. Fasilitasi istirahat dan tidur pasien
diharapkan nyeri berkurang 2. Untuk membuat rasa
dengan kriteria sebagai berikut: nyaman pasien
1. Nyeri dada menurun

3 Toleransi aktivitas (L.05047) Manajemen Energi (I. 05178) 1. Untuk mengetahui pola
setelah dilakukan perawatan 1. Monitor pola dan jam tidur tidur
selama diruang iccu 2. Sediakan lingkungan 2. Untuk membuat nyaman
diharapkan toleransi aktivitas nyaman dan rendah pasien
meningkat dengan kriteria stimulus 3. Untuk membuat nyama
sebagai berikut: 3. Anjurkan tirah baring pasien
1. Perasaan lemah
menurun
2. Tekanan darah
membaik

Sumber: Prince & Wilson, 2005


Implementasi Keperawatan
DX Tindakan Keperawatan Respon klien
1 1. Memonitor pola napas 1. Pola napas membaik
2. Memonitor bunyi napas tambahan 2. Tidak ada bunyi napas tambahan
3. Mempertahankan kepatenan jalan napas 3. Kepatenan jalan napas membaik
dengan headtilt dan chinlit
2 1. Mengidentifikasi skala nyeri 1. Keluhan nyeri menurun
2. Memfasilitasi istirahat dan tidur 2. Kesulitan tidur menurun
3 1. Memonitor pola dan jam tidur 1. Pola dan jam tidur meningkat
2. Menyediakan lingkungan nyaman dan 2. Merasakan nyaman
rendah stimulus 3. Merasakan nyaman
3. Anjurkan tirah baring

Evaluasi Keperawatan
Dx Perkembangan SOAP
1 S : klien mengatakan napasnya menjadi teratur
O : pola napas baik
A : masalah teratasi
P:
2 S : klien mengatakan tidak merasakan nyeri lagi
O : wajah pasien terlihat membaik
A : masalah teratasi
P:
3 S : klien mengatakan sudah merasakan lebih baik
O : klien melakukan aktivitas ringan
A : masalah teratasi
P:

Sumber: Prince & Wilson, 2005


Sumber: Prince & Wilson, 2005

Anda mungkin juga menyukai