Anda di halaman 1dari 20

Hydrochepalus

Kelompok 16
Anggota Kelompok
Claudia Verena Cemara

Cecerius Agil Widiantara

Muhammad dihva Pramana

Novia Dwi Putri Karina

Samsirul ha’ airunnisa


Pengertian

Hidrosefalus adalah keadaan patologis


otak yang mengakibatkan
bertambahnya cairan serebrospinalis
(CSS) dengan tekanan intracranial
yang meninggi
Etiologi
01 Hydrocephalus Kongenital

02 Hydrocephalus Didapat

Normal Pressure Hydrocephalus


03 dan Hydrocephalus Ex-Vacuo
Your Picture Here Your Picture Here

Hydrocephalus
Kongenital
Your Picture Here Your Picture Here
Etiologi hydrocephalus kongenital
antara lain spina bifida, bayi yang lahir
prematur, hydrocephalus x-linked,
kelainan genetik, dan kista arachnoid.
Your Picture Here Your Picture Here

Hydrocephalus
Didapat
Your Picture Here Your Picture Here
Hydrocephalus yang didapat (acquired)
biasanya terjadi karena komplikasi
infeksi, clotting pada pembuluh darah di
otak, tumor otak, cedera kepala, dan stroke
juga dapat menjadi penyebab
terjadinya acquired hydrocephalus.
Your Picture Here Your Picture Here

Normal Pressure Hydrocephalus


dan Hydrocephalus Ex-Vacuo

• Normal Pressure Hydrocephalus (NPH)


pada orang dewasa dapat terjadi setelah
Your Picture Here Your Picture Here
cedera kepala, perdarahan otak, maupun
infeksi.
• Hydrocephalus ex-vacuo disebabkan oleh
pengerutan jaringan otak sehingga terjadi
peningkatan volume ruang ventrikel yang
dikompensasi dengan peningkatan
produksi CSF.
Hidrosefalus terjadi karena adanya gangguan
absorbsi CFS dalam subaracnoid
PA
(communitating hidrosefalus) dan atau adanya
obstruksi dalam ventrikel yang mencegah CFS
masuk ke rongga subarchnoid karena infeksi,
TO
neoplasma, pendarahan, atau kelainan bentuk
perkembangan otak janin (noncommunitating
hidrosefalus).
F
IS
I OL
OG
I
PATHWAY
Manifestasi Klinik

Masa Anak - Anak


Masa Bayi
Manifestasi 01 Masa Bayi

Klinis Kepala membesa, fontanel anterior menonjol, vena


pada kulit kepala dilatasi dan terlihat jelas pada saat
bayi menangi, terdapat bunyi cracked-pot ( tanda
Macewen), mata melihat kebawah ( tanda setting sun ),
mudah terstimulasi, lemah, kemampuan makan kurang,
perubahan kesadaran, opisthotomus, dan spatik pada
ekstermitas bawah.
Manifestasi 02 Masa Anak - Anak

Klinis Sakit kepala, muntah,papil oedema, strabismus,


ataxia, mudah terstimulasi, letargi, aptis, bingung, dan
bicara inkoheren.
KOMPLIKASI 05
04
03 Kematian
02 Hematomi subdural, peritonitis, abses abdomen, perforasi
organ dalam rongga abdomen, fistula, dan ileus
01
Shunt tidak berfungsi dengan baik
Infeksi

Penekanan tekanan intracranial


Your Picture Here

Penatalaksanaan

Your Picture Here

Pada sebagian penderita pembesaran kepala berhenti sendiri ( arrested


hydrocepalus ). Tindakan bedah belum ada yang memuaskan 100%, kecuali bila
penyebabnya adalah tumor yang masih bisa diangkat. Tujuan pengobatan adalah
untuk mengurangi hydrosepalus, menangani komplikasi, mengatasi efek
hidrosefalus atau gangguan perkembangan.
3 prinsip pengobatan hidrosefalus

1 Mengurangi produksi CSS

2 Memperbaiki hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat


absorbsi

3 Pengeluaran CSS ke dalam rongga ekstrakranial


a. Drainase ventrikulo-peritoneal

b. Drainase lombo-peritoneal

c. Drainase ventrikulo-pleural

d. Drainase Ventrikulo-ureterostomi

e. Drainase ke dalam antrum mastoid


f. Cara yang kini dianggap terbaik yakni mengalirkan CSS kedalam vena
jugularis dan jantung melalui kateter yang berventil ( Holter valve )
Pemeriksaan Penunjang

Tindakan yang dapat mambantu dalam menegakkan diagnosis ialah


transiluminasi kepala, ultrasonografi kepala bila ubun-ubun besar belum
menutup, foto rontgenkepala dan tomografi komuter ( CT scan ).
Pemeriksaan untuk menentukan lokalisasi penyembuhan ialahdengan
menyuntikkan zat warna PSP ke dalam ventrikel lateralis dan menampung
pengeluarannya dari fungsi lumbal
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
1. Risiko infeksi (D.0142) berhubungan Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam di Edukasi Pencegahan Luka Tekan (I.12408)
dengan efek pemasangan shunt di harapkan Integritas Kulit dan Jaringan 1.1 identifikasi gangguan fisik yang
tandai dengan tindakan invasif (L.14125) meningkat dengan kriteria hasil : memungkinkan terjadinya luka tekan
a) Perfusi jaringan cukup meningkat 1.2 periksa kesiapan, kemampuan
b) Hematoma sedang menerima informasi dan persepsi terhadap
c) Perumbuhan rambut sedang risiko luka tekan
d) Perdarahan cukup meningkat 1.3 jadwalkan waktu yang tepat untuk
memberika pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluaraga
1.4 ajarkan mengidentifikasi faktor-faktor
penyebab terjadinya luka tekan
1.5 anjurkan untuk tetap bergerak sesuai
kemampuan dan kondisi.

2. Gangguan persepsi sensori (D.0085) Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam di Manajemen Halusinasi (I.09288)
berhubungan dengan hipoksia harapkan Persepsi Sensori (L.09083) 2.1 monitor perilaku yang mengindikasi
serebral membaik dengan kriteria hasil : halusinasi
  a) Verbalisasi mendengar bisikan sedang 2.2 monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas
b) Verbalisasi melihat bayangan cukup dan stimulasi lingkungan
meningkat 2.3 pertahankan lingkungan aman
c) Perilaku halusinasi meningkat 2.4 diskusikan perasaan dan respons
d) Orientasi cukup membaik terhadap halusinasi
2.5 anjurkan memantau sendiri situasi
terjadinya halusinasi
 
3. Resiko perfusi serebral tidak efektif Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam di Manajemen Peningkatan Tekanan
(D.0017) berhubungan dengan tumor harapkan Perfusi Serebral (L.02014) Intrakranial (I.06194)
otak meningkat dengan kriteria hasil : 3.1 monitor status status pernapasan
a) Sakit kepala cukup menurun 3.2 monitor intake dan output cairan
b) Gelisah sedang 3.3 cegah terjadinya kejangb
c) Kecemasan sedang 3.4 pertahankan suhu tubuh normal
d) Demam menurun 3.5 kolaborasi pemberian diuretik
osmosis
 

4. Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) Setelah dilakukan perawatan 1x24 jam di Teknik Latihan Penguatan Otot (I.05284)
berhubungan dengan penurunan harapkan Koordinasi Pergerakan (L.05041) 4.1 identifikasi risiko latihan
kekuatan otot di tandai dengan meningkat dengan kriteria hasil : 4.2 monitor efektifitas latihan
kekuatan otot menurun a) Kekuatan otot cukup meningkat 4.3 lakukan latihan sesuai program yang
b) Kontrol gerakan sedang ditentukan
c) Tegangan oto sedang 4.4 anjurkan menghindari latihan selama
d) Kecepatan gerakan cukup membaik suhu ekstream
4.5 tetapkan jadwal tindak lanjut untuk
mempertahankan motivasi, memfasilitasi
pemecahan
5. Gangguan Tumbuh Kembang Setelah dilakukan perawatan 1x24 Edukasi Orangtua : Fase Anak
(D.0106) berhubungan dengan jam di harapkan Status (I.12398)
efek tidak kemampuan fisik di Perkembangan (L.10101) membaik 5.1 indentifikasi pemahaman orang
tandai dengan pertumbuhan dengan kriteria Hasil : tua tentang membesarkan anak
fisik terganggu a) Kemampuan melakukan 5.2 minta orang tua menjelaskan
perawatan diri sdang perilaku anak
b) Kontak mata cukup meningkat 5.3 fasilitasi orang tua untuk
c) Respon social sedang bertanya
d) Pola tidur cukup membaik 5.4 ajarkan teknik pengasuhan dan
  keterampilan komunikasi
5.5 ajarkan mengidentifikasi
sumber dukungan keluarga
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai