Anda di halaman 1dari 1

Manifestasi Klinis Definisi Komplikasi

Dewanto (2009), mengatakan gambaran klinis Kejang demam merupakan kejang yang terjadi 1) Kerusakan Otak
yang dapat dijumpai pada pada suhu badan tinggi (kenaikkan suhu tubuh Terjadi melalui mekanisme eksitoksik neuron
pasien dengan kejang demam diantaranya : diatas 38⁰C) karena terjadi kelainan ektrakranial. saraf yang aktif sewaktu kejang melepaskan
a. Suhu tubuh mencapai >38⁰C Kejang demam atau febrile convulsion adalah glutamat yang mengikat resptor MMDA (M
b. Anak sering hilang kesadaran saat kejang bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikkan Metyl D Asparate) yang mengakibatkan ion
c. mata mendelik, tungkai dan lengan mulai suhu tubuh yang disebabkan oleh proses kalsium dapat masuk ke sel otak yang merusak
kaku, bagian tubuh anak berguncang (gejala ekstrakranium (Lestari,2016). sel neuron secara irrevesible.
kejang bergantung pada jenis kejang)
d. Kulit pucat dan membiru 2) Retardasi Mental
e. Akral dingin Dapat terjadi karena deficit neurologis pada
demam neonatus. (Susanti,2018).

Etiologi

Demam sering
disebabkan infeksi saluran pernapasan atas,
otitis media, pneumonia, dan
infeksi saluran kemih (Lestari, 2016). Patofisiologi
Menurut Ridha (2014), mengatakan bahwa
faktor resiko terjadinya kejang Kejang demam yang berlangsung singkat pada
demam diantaranya : umumnya tidak berbahaya dan tidak
a. Faktor-faktor prinatal meninggalkan gejala sisa. Tetapi kejang demam
b. Malformasi otak congenital yang berlangsung lama ( lebih dari 15 menit)
biasanya disertai apnea, meningkatkanya
c. Faktor genetika
kebutuhan oksigen dan energi untuk kontraksi
d. Demam otot skeletal yang akhirnya terjadi hipoksemia,
e. Gangguan metabolisme hiperkapnia, asidosis laktat disebabkan oleh
Penatalaksanaan Medis
metabolisme anerobik, hipotensi artenal disertai
Diagnosa Keperawatan denyut jantung yang tidak teratur dan suhu tubuh
Berdasarkan Susanti, 2018 penatalaksanaan
meningkat yang disebabkan makin meningkatnya
pada kejang demam yaitu: aktifitas otot dan mengakibatkan metabolisme
1. Hipertermia berhubungan dengan proses
otak meningkat. Rangkaian kejadian diatas adalah
penyakit 1) Segera diberikan diazepam intravena dosis faktor penyebab hingga terjadinya kerusakan
2. Resiko cedera berhubungan dengan
rata-rata 0,3 mg/ kg. neuron otak selama berlangsungnya kejang
kurangnya kesadaran, gerakan tonik atau
2) Diazepam rektal dosis ≤10 kg = 5 mg/kg. (Lestari, 2016 & Ngastiyah, 2012).
klonik
3) Parasetamol 10mg/kgBB/kali kombinasi
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan
diazepam oral 0,3 mg/kgBB. Pemeriksaan Diagnostik
lingkungan
4) Memberikan cairan yang cukup bila
kejang berlangsung cukup lama ( 10 menit ) Pemeriksaan penunjang menurut Dewi, 2011
dengan IV: D5 ¼, D5, RL. pada anak dengan dengan kejang demam :
a) EEG(Electroencephalogram)
b) Pemeriksaan laboratorium
- pemeriksaan darah lengkap

Anda mungkin juga menyukai