Anda di halaman 1dari 6

IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 2 No 1 - Januari 2015

ISSN 2443-1249
Studi Kasus: Asuhan Keperawatan pada Anak dengan Gastroenteritis Dehidrasi
Sedang (Case Study: Nursing Care In Children With Gastroenteritis Moderate
Dehydration)
Rahayu Sari Utami 1), Dewi Wulandari 2) Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo
hani_wulan84@yahoo.co.id
Abstrak: Gastroenteritis atau diare merupakan penyebab kedua kematian anak di
dunia dengan 15 juta anak meninggal setiap tahunnya.. Survei Kesehatan Rumah
Tangga menunjukkan bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di
Indonesia. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo menunjukkan jumlah
penderita gastroenteritis pada tahun 2012 sebanyak 31.716 penduduk (3,7%),
sedangkan tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 35.498 penduduk (4,11%).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui asuhan keperawatan pada anak dengan
gastroenteritis dehidrasi sedang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
rancangan studi kasus menggunakan pendekatan proses keperawatan. Populasi dalam
penelitian ini adalah anak yang mengalami diare dengan dehidrasi sedang. Sampelnya
adalah An. A. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.
Penelitian dilakukan di RSUD Sukoharjo pada bulan Februari 2014. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen
penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu sphygmomanometer, stetoskop,
termometer, penlight, serta pedoman pengkajian. Berdasarkan pengkajian yang
dilakukan didapatkan data adanya muntah 1 kali, suhu 38,20C, berat badan turun 1,2
kg, turgor kulit jelek, leukosit 17.200 uL, balance cairan -111,7 cc. Terdapat 3
masalah keperawatan, yaitu defisit volume cairan, hipertermi, dan infeksi. Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama dua hari didapatkan perkembangan masalah
membaik.Kesimpulannya, masalah keperawatan utama pada An. A dengan
gastroenteritis dehidrasi sedang adalah defisit volume cairan. Kata Kunci: asuhan
keperawatan, anak, gastroenteritis, dehidrasi sedang

1. Kesimpulan Penelitian
Diare atau gastroenteritis sering terjadi pada anak-anak maupun dewasa sejak
tahun 2012 sebanyak 31.716 penduduk di kabupaten sukoharjo dan pada tahun
2013 mengalami kenaikan menjadi 35.498 penduduk yang dimana pemeriksaan
gastroenteritis terdapat adanya muntah, suhu meningkat, berat badan menurun,
turgor kulit jelek leukosit 17.200. pada kasus gastroenteritis mengakibatkan
kekurangan cairan atau dehidrasi sedang.
2. Pendapat mahasiswa terhadap jurnal tersebut dan apakah bisa diterapkan
Intervensi manajemen cairan untuk pemenuhan kebutuhan cairan dapat membantu
dalam mengelola keseimbangan cairan pasien sehingga intervensi tersebut bisa
diterapkan
Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar

Vol. 10 No. 02 2019

e-issn: 2622-0148 p-issn : 2087-0035

PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DIARE DALAM GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN ELIMINASI

The application of nursing care to patient with diarrhea in the fishering needs of elimination

Ratna Mahmud

Prodi D III Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan Unismuh Makassar

Email : ratnamahmud@gmail.com / Hp 081342066867

ABSTRAK

Latar Belakang: Diare merupakan buang air besar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali
dalam satu hari, dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Pada kasus Diare
terjadi perubahan pada pola eliminasi fekal berupa penurunan penyerapan di dalam usus.
Diare merupakan penyakit yang dapat mengenai semua kelompok umur, khususnya di
kalangan anak – anak kurang dari 5 tahun. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018,
prevalensi Diare pada balita di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar. Tujuan:
Menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien anak dengan Diare dalam gangguan
pemenuhan kebutuhan pola eliminasi BAB. Metode: menggunakan metode deskriptif. Hasil:
Pasien dengan kasus diare didapatkan data ibu klien mengatakan klien BAB sebanyak 5x. Ibu
klien mengatakan BAB klien berbentuk encer, terdapat ampas dan berwarna coklat. Ibu
klien mengatakan klien mengeluh sakit perut. Ibu klien juga mengatakan klien muntah-
muntah sebanyak 7 kali. Intervensi keperawatan mengkaji warna, frekuens, konsistensi
tinja, mengidentifikasi penyebab, terapi intra vena edukadi pada keluarga dan pemberian
obat antidiare, antibiotic dan antipieretik sangat membantu dalam penangan pola eliminasi
diare Kesimpulan: Pada diagnosa keperawatan gangguan pola eliminasi : Diare berhubungan
dengan proses infeksi tindakan observasi karakteristik tinja, penyebab diare, observasi
peristaltic usus, kolaborasi intra vena dan obat memberi pengaruh dalam mengatasi diare.
Saran: Agar mendapatkan hasil yang optimal dalam pengkajian dan penetapan diagnosa,
maka terlebih dahulu sebaiknya lakukan pendekatan interpersonal sehingga terbiana
hubungan saling percaya antara pasien dan keluarga dengan perawat. Sebaiknya perawat
melibatkan pasien dan keluarga dalam pelaksanaan tindakan keperawatan. Kata kunci :
Askep, Diare, Eliminasi

1. Kesimpulan Penelitan
Pada kasus Diare terjadi perubahan pada pola eliminasi fekal berupa penurunan
penyerapan di dalam usus. Diare berhubungan dengan proses infeksi tindakan
observasi karakteristik tinja, penyebab diare, observasi peristaltik usus, edukasi
pada keluarga dan kolaborasi pemberian intra vena obat anti diare, antipieretik
serta antibiotik memberi pengaruh dalam mengatasi diare denga dengan hasil pola
eliminasi defekasi teratur, diare berkurang atau tidak terjadi, keseimbangan cairan
meningkat dan tidak terjadi komplikasi

2. Pendapat mahasiswa terhadap jurnal tersebut dan apakah bisa diterapkan


Mengkaji warna, frekuensi, konsistensi tinja, mengidentifikasi penyebab, terapi
intra vena edukasi pada keluarga dan pemberian obat anti diare, antibiotik dan
antipieretik sangat membantu dalam penangan pola eliminasi diare. Pada dasarnya
intervensi pada jurnal ini dapat diterapkan untuk mengurangi tanda dan gejala
STUDI KASUS : UPAYA PEMENUHAN VOLUME CAIRAN PADA PASIEN
DEWASA PENDERITA GASTROENTERITIS DI RSU MUHAMMADIYAH
PONOROGO RUANG MAS MANSYUR
Ilham Muhammad*,Laily Isro’in, Metti Verawati
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Ponorogo E-mail
Korespondensi: elhame263@gmail.com
Sejarah Artikel
Diterima: Februari 2020 Disetujui: Maret 2020 Dipublikasikan: April 2020

Abstrak
Gastroenteritis adalah keadaan seseorang yang sering buang air besar atau biasa
disebut dengan diare. Penderita gastoentitis mengalami buang air besar berkali-kali.
Tujuan dalam studi kasus ini adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pada
pasien dewasa penderita gastroenteritis dengan masalah keperawatan kekurangan
volume cairan meliputi pengkajian (analisis), membuat diagnosa keperawatan,
intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Studi kasus dilakukan di RSU
Muhammadiyah Ponorogo di ruang Mas Mansyur selama 3 hari mulai tanggal 06 –
08 Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah metode keperawatan, mulai dari
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil
pengkajian adalah pasien mengalami mual, muntah, mencret, nyeri, dan sering
merasa haus. Tindakan untuk mengatasi kekurangan volume cairan adalah dengan
memberikan intervensi manajemen cairan berupa pertahankan catatan intake dan
output yang akurat, monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi
adekuat, tekanan darah ortostatik), monitor vital sign, monitor masukan makanan atau
cairan dan hitung intake kalori, Kolaborasikan pemberian cairan, monitor status
nutrisi, dorong keluarga untuk membantu pasien makan, kolaborasi dengan dokter
dan manajemen hipovolemia berupa monitor status cairan termasuk intake dan output
cairan, monitor tingkat Hb dan hematokrit, monitor tanda vital, monitor respon pasien
terhadap penambahan cairan, monitor berat badan. dorong pasien untuk menambah
intake oral. monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume cairan. monitor
adanya tanda gagal ginjal selama 3 hari. Dari hasil evaluasi didapatkan bahwa
kekurangan volume cairan yang diderita pasien sebagian teratasi. Asuhan
keperawatan ini diharapkan memenuhi kebutuhan volume cairan pada pasien.
Kata Kunci: Gastroenteritis, Kekurangan Volume Cairan, Asuhan Keperawatan
How to Cite: Ilham Muhammad, Laily Isro’in, Metti Verawati (2020). Studi Kasus:
Upaya Pemenuhan Volume Cairan Pada Pasien Dewasa Penderita Gastroenteritis Di
RSU Muhammadiyah Ponorogo Ruang Mas Mansyur. Penerbitan Artikel llmiah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Vol 4 (No 1).

1. Kesimpulan
Pada umumnya diare muncul berbagai masalah seperti kekurangan volume cairan
dan elektrolit, apabila seseorang selama beberapa hari menderita gastroenteritis
dapat berakibat bagi tubuh kehilangan cairan dan elektrolit yang penting. Apabila
penanganan diare kurang tepat penyakit diare dapat menimbulkan ancaman bagi
kesehatan karena akan mengakibatkan dampak yang kurang baik jika terjadi
keterlambatan dalam penanganan diare.

2. Pendapat mahasiswa terhadap jurnal tersebut dan apakah bisa diterapkan


Tindakan untuk mengatasi kekurangan volume cairan adalah dengan memberikan
intervensi manajemen cairan berupa pertahankan catatan intake dan output yang
akurat, monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik), monitor vital sign, monitor masukan makanan atau
cairan dan hitung intake kalori, Kolaborasikan pemberian cairan, monitor status
nutrisi, dorong keluarga untuk membantu pasien makan, kolaborasi dengan dokter
dan manajemen hipovolemia berupa monitor status cairan termasuk intake dan
output cairan, monitor tingkat Hb dan hematokrit, monitor tanda vital, monitor
respon pasien terhadap penambahan cairan, monitor berat badan. dorong pasien
untuk menambah intake oral. monitor adanya tanda dan gejala kelebihan volume
cairan. monitor adanya tanda gagal ginjal selama 3 hari. Dari intervensi diatas
dapat diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai