56 | 0 Comments
Pembuahan, proses penyatuan gamet pria dan wanita,terjadi di ampulla tuba fallopi. Bagian
ini adalah bagian terluas dari saluran telur dan terletak dekat dengan ovarium. Spermatozoa dapat
bertahan hidup di dalam saluran reproduksi wanita selama kira-kira 24 jam.
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke dalam saluran
telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba. Perlu diingat bahwa
pada saat sampai di saluran kelamin wanita, spermatozoa belum mampu menbuahi oosit. Mereka
harus mengalami kapasitasi dan reaksi akrosom.
Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita,yang pada
manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu itu,suatu selubung glikoprotein dari protein-
protein plasma semen dibuang dari selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom
spermatozoa. Hanya sperma yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan
mengalami reaksi akrosom.
Reaksi akrosom terjadi setelah penempelan ke zona pellusida dan diinduksi oleh protein-
protein zona. Reaksi ini berpuncak pada pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus
zona pelusida, antara lain akrosin dan zat-zat serupa tripsin.
Pada fertilisasi mencakup 3 fase:
1. reaksi kortikal dan zona : sebagai akibat terlepasnya butir-butir kortikal oosit.
a. selaput oosit tidak dapat ditembus lagi oleh spermatozoa lain
b. zona pelusida mengubah struktur dan komposisinya untuk mencegah penambatan
dan penetrasi sperma
Sementara itu, spermatozoa bergerak maju terus hingga dekat sekali dengan pronukleus
wanita. Intinya membengkak dan membentuk pronukleus pria sedangkan ekornya terlepas dan
berdegenerasi. Secara morfologis, pronukleus wanita dan pria tidak dapat dibedakan dan sesudah
itu mereka saling rapat erat dan kehilangan selaput inti mereka. Salama masa pertumbuhan, baik
pronukleus wanita maupun pria (keduanya haploid) harus menggandakan DNA-nya. Jika
tidak,masing-masing sel dalam zigot tahap 2 sel tersebut akan mempunyai DNA separuh dari
jumlah DNA normal. Segera sesudah sintesis DNA, kromosom tersusun dalam gelendong untuk
mempersiapkan pembelahan mitosis yang normal. 23 kromosom ibu dan 23 kromosom ayah
membelah memanjang pada sentromer, dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling
bergerak kea rah kutub yang berlawanan, sehingga menyiapkan sel zigot yang masing-masing
mempunyai jumlah kromosom dan DNA yang normal. Sementara kromatid-kromatid berpasangan
bergerak kearah kutub yang berlawanan, muncullah satu alur yang dalam pada permukaan sel,
berangsur-angsur membagi sitoplasma menjadi 2 bagian.
Hasil utama pembuahan
1. pengembalian menjadi jumlah kromosom diploid lagi, separuh dari ayah dan separuhnya
dari ibu. Olah karena itu, zigot mengandung kombinasi kromosom baru yang berbeda dari
kedua orang tuanya.
2. penentuan jenis kelamin individu baru. Spermatozoa pembawa X akan menghasilkan satu
mudigah wanita (XX), dan spermatozoa pembawa Y menghasilkan satu mudigah pria
(XY). Oleh karena itu, jenis kelamin kromosom mudigah tersebut ditentukan pada saat
pembuahan.
3. dimulainya pembelahan. Tanpa pembuahan,oosit biasanya akan berdegenerasi 24 jam
setelah ovulasi.
Pada akhir minggu berkutnya, sel telur sudah melekat erat dengan plasenta yang menghubungkan
janin dengan ibunya. Berikut ini gambaran detil proses pembuahan
Sel telur dikeluarkan dari permukaan ovarium sekitar hari ke 14 dari siklus haid. Sel telur
ini ditangkap oleh ujung saluran telur (tuba Fallopii) yang berbentuk corong, kemudian
berjalan di dalam tuba karena adanya kontraksi otot.
Fertilisasi atau pembuahan oleh satu sperma umumnya terjadi pada sepertiga dari panjang
saluran telur.
Sel yang sudah dibuahi akan membelah diri dalam 24 jam.
Pembelahan berulang-ulang akan membentuk bola sel yang disebut zigot.
Zigot terus membelah diri selama berjalan di dalam saluran.
Di dalam bola sel terbentuk rongga kecil berisi cairan yang disebut blastosit.
Blastosit sampai di rongga rahim.
Implantasi terjadi sekitar hari ke 7, biasanya bagian atas rahim di sisi ovarium
mengeluarkan sel telur. Pada hari ke 10, embrio sudah tertanam erat. Masa embrionik ini
dimulai sejak momen ini sampai minggu ke-8. Setelah minggu kedelapan, embrio disebut
sebagai janin.
PERKEMBANGAN EMBRIO
Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah
pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak dan
medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke
16-17. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari
berikutnya muncul sel darah merah yang pertama.
Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta.
Organ-organ terbentuk sempurna pada usia kehamilan 12 minggu (10 minggu
setelah permbuahan), kecuali otak dan medulla spinalis, yang terus mengalami
pematangan selama kehamilan.
Kelainan pembentukan organ (malformasi) paling banyak terjadi pada trimester pertama
(12 minggu pertama) kehamilan, yang merupakan masa-masa pembentukan organ
dimana embrio sangat rentan terhadap efek obat-obatan atau virus. Karena itu seorang
wanita hamil sebaiknya tidak menjalani immunisasi atau mengkonsumsi obat-obatan
pada trimester pertama kecuali sangat penting untuk melindungi kesehatannya.
Pemberian obat-obatan yang diketahui dapat menyebabkan malformasi harus dihindari.
Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi rongga
rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai 8
minggu) telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim bertemu
(karena janin telah memenuhi seluruh rahim).
Pembuahan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fertilisasi (atau disebut juga pembuahan, konsepsi, singami) adalah peleburan dua gamet yang
dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan
nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan
nukleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan
siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid.
Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana
berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil
(dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa
tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita,
gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses fertilisasi.