Kes
Mata Kuliah: Askeb Neonatus, Bayi dan Balita
OLEH :
ALDIRA
BSN 18951
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.............................................................i
Daftar Isi
....................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.............................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
.............................................................................................
1
C. Tujuan
.............................................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Inisiasi Menyusui Dini
.............................................................................................
2
B. Inisiasi Menyusui Dini pada Partus Spontan
.............................................................................................
3
C. Inisiasi Menyusui Dini pada Operasi Caesar
.............................................................................................
3
D. Inisiasi Menyusui Dini pada Gemeli
.............................................................................................
4
E. Manfaat Menyusui Dini
.............................................................................................
5
ii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
.............................................................................................
6
B. Saran
.............................................................................................
6
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................
7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
IMD atau Inisiasi Menyusu Dini adalah satu program yang gencar
diserukan pemerintah.Meyusu dan bukan menyusui merupakan
gambaranbahwa IMD bukan program ibumenyususi bayi namun
sebaliknyabayi yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Cara
melakukan IMD harus saat bayi baru lahir,tanpa boleh ditunda denga kegiatan
meimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihka, hanya
dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung kulit bersentuha
dengan bayi.
Mengingat pentingnya ASI dan keterikatan kasih sayang (Bounding
Attechment) antara ibu dan anak, dan masih kurangnya pengetahuan
masyarakat dengan hal tersebut, maka didalam makalah ini akan dibahas
tentang ASI dan bagaimana cara mewujudkan kasih sayang tersebut.
Keterikatan kasih sayang bisa terwujud dari janin masih berada didalam
kandungan dan untuk mempereratnya bayi yang baru lahir bisa dilakukan
IMD (inisiasi menyusu dini), dari hal tersebut selain manfaat ASI yang
didapatkan begitu besar juga sangat bermanfaat untuk psikologis ibu dan anak
karena sebuah kasih sayang bisa berawal dari sebuah sentuhan,dan dekapan
ibu kepada anaknya disaat dilakukan IMD.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian inisiasi menyusui dini (IMD)?
2. Bagaimana inisiasi menyusui dini pada partus spontan?
3. Bagaimana inisiasi menyusui dini pada operasi caesar?
4. Bagaimana inisiasi menyusui dini pada gemeli?
5. Manfaat inisiasi menyusui dini?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian inisiasi menyusui dini (IMD)
2. Untuk mengetahui inisiasi menyusui dini pada partus spontan
3. Untuk mengetahui inisiasi menyusui dini pada operasi caesar
4. Untuk mengetahui inisiasi menyusui dini pada gemeli
5. Untuk mengetahui manfaat inisiasi menyusui dini
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Inisiasi Menyusui Dini Pada Partus Spontan
1. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu dikamar bersalin.
2. Dalam menolong ibu melahirkan disarankan untuk mengurangi / tidak
menggunakan obat kimiawi.
3. Bayi lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tangannya, tanpa menghilangkan vernix mulut dan hidung bayi
dibersihkan, talipusat diikat.
4. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi di tengkurapkan di dada-perut
ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting
susu. Keduanya diselimuti, bayi dapat diberi topi.
5. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi
mencari puting sendiri.
6. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebelum menyusu.
7. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak
satu jam, bila menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu
– bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam.
8. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan
mendekatkan bayi ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut
bayi. Beri waktu kulit melekat pada kulit 30 menit atau 1 jam lagi.
9. Setelah setidaknya melekat kulit ibu dan kulit bayi setidaknya 1 jam atau
selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur,
dicap, diberi vit k.
10. Rawat gabung bayi: ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam
jangkauan ibu selama 24 jam.
11. Berikan ASI saja tanpa minuman atau makanan lain kecuali atas indikasi
medis. Tidak diberi dot atau empeng.
3
6. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu paling tidak selama satu
jam, bila menyusu awal selesai sebelum 1 jam, tetap kontak kulit ibu-bayi
selama setidaknya 1 jam.
7. Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum, bantu ibu dengan
mendekatkan bayi ke puting tapi tidak memasukkan puting ke mulut bayi.
Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan puting ibu, beri tambahan waktu
melekat pada dada ibu, 30 menit atau 1 jam lagi.
8. Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat
didadanya dan dipeluk erat oleh ibu.kemudian ibu dipindahkan dari meja
operasi ke ruang pulih (rr) dengan bayi tetap didadanya.
9. Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi, diusulkan untuk
mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih.
10. Rawat gabung : ibu-bayi dirawat dalam satu kamar, bayi dalam jangkauan
ibu selama 24 jam. Berika asi saja tanpa minuman atau makanan lain
kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
4
9. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan
mendekatkan bayi ke puting tapi jangan memasukkan puting ke mulut
bayi. Beri waktu 30 menit atau 1 jam lagi kulit melekat pada kulit
10. Rawat gabung bayi :ibu – bayi dirawat dalam satu kamar, dalam
jangkauan ibu selama 24 jam. Berikan ASI saja tanpa minuman atau
makanan lain kecuali atas indikasi medis. Tidak diberi dot atau empeng.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
IMD atau Inisiasi Menyusui Dini adalah satu program yang gencar
diserukan pemerintah. Meyusui dan bukan menyusui merupakan gambaran
bahwa IMD bukan program ibu menyususi bayi namun sebaliknyabayi yang
harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Cara melakukan IMD harus
saat bayi baru lahir,tanpa boleh ditunda denga kegiatan meimbang atau
mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihka, hanya dikeringkan kecuali
tangannya. Proses ini harus berlangsung kulit bersentuha dengan bayi.
Inisiasi Menyusu Dini adalah proses membiarkan bayi menyusu sendiri
segera setelah lahiran. Hal ini merupakan kodrat dan anugrah dari Tuhan yang
sudah disusun untuk kita. Melakukannya juga tidak sulit, hanya membutuhkan
waktu sekitar satu hingga dua jam.
B. Saran
Adapun saran yang bisa kami sampaikan yaitu:
1. Agar ibu bisa mempraktikan apa yang telah diberitahukan oleh petugas
kesehatan (Bidan) tentang IMD.
2. Di usahakan petugas kesehatan (Bidan) untuk selalu menerapkan dan
memberitahukan mengenai IMD karena dengan hal itu akan tercipta
keterikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.
6
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pelatihan APN Bahan Tambahan IMD. Jakarta :
JNPKKR-JHPIEGO.
Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jakarta : Diva Press.
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini plus ASI Ekslusif. Jakarta : Pustaka Bunda