PELAYANAN KEBIDANAN Pengertian Nilai • Nilai – nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap / prilaku seseorang. • Nilai merupakan milik setiap pribadi yang mengatur langkah – langkah yang seharusnya dilakukan karena merupakan cetusan dari hati nurani yang dalam dan di peroleh seseorang sejak kecil. • Nilai dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan, yang dewasa ini mendapat perhatian khusus, terutama bagi para petugas kesehatan karena perkembangan peran menjadikan mereka lebih menyadari nilai dan hak orang lain. • Seorang bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanannya. Selain menggunakan ilmu kebidanan yang ia miliki juga diperkuat oleh nilai yang ada didalam diri mereka. Ciri-ciri Nilai • 1.Membentuk dasar perilaku seseorang • 2.Nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang konsisten. • 3.Menjadi kontrol internal bagi perilaku seseorang • 4. Merupakan komponen bagi perilaku seseorang Penyerapan/Pembentukan Nilai • Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai (values). Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang. Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai cara antara lain: • (1) Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul; • (2) Moralitas diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda; • (3) Sesuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah dan sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai- nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi individu tersebut; • (4) Penghargaan dan Sanksi; Perlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik; • (5) Tanggung jawab untuk memilih; adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya. Nilai Personal • Nilai personal merupakan nilai yang timbul dari pengalaman pribadi seseorang, nilai tersebut membentuk dasar prilaku seseorang yang nyata melalui pola prilaku yang konsisten dan menjadi control internal bagi seseorang, serta merupakan komponen intelektual dan emosional dari seseorang. Nilai Personal Profesi • Pada tahun 1985, “The American Association Colleges Of Nursing” melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai – nilai personal dalam praktek kebidanan profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan tujuh nilai-nilai personal profesi, yaitu : • 1) Aesthetics (keindahan) • Kualitas obyek suatu peristiwa / kejadian, seseorang memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan kepedulian. • 2) Alturisme (mengutamakan orang lain) • Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, asuhan, kedermawanan / kemurahan hati serta ketekunan. • 3) Equality (kesetaraan) • Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap kejujuran, harga diri dan toleransi. • 4) Freedom (kebebasan) • Memiliki kafasitas untuk memiliki kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin, serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri. • 5) Human digrity (martabat manusia) • Berhubungan dengan penghargaan yang melekat terhadap martabat manusia sebagai individu, termasuk didalamnya yaitu kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan, dan penghargaan penuh terhadap kepercayaan. • 6) Justice ( keadilan) • Menjunjung tinggi moral dan prinsip – prinsip legal. Temasuk objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta keawajaran. • 7) Truth (kebenaran) • Menerima kenyataan dan realita. Termasuk akontabilitas, kejujuran, keunikan, dan reflektifitas yang rasional. Nilai luhur dalam pelayanan kebidanan • Pengertian nilai luhur • Merupakan suatu keyakinan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh setiap orang, dimana sikap-sikap tersebut berupa kebaikan, kejujuran, kebenaran yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang. • Nilai luhur dalam pelayanan kebidanan yaitu suatu penerapan fungsi nilai dalam etika profesi seorang bidan, dimana seorang bidan yang professional dapat memberikan pelayanan pada klien dengan berdasarkan kebenaran, kejujuran, serta ilmu yang diperoleh agar tercipta hubungan yang baik antara bidan dan klien. • Seorang bidan harus mampu menerapkan nilai – nilai luhur dimanapun dan kapanpun dia memberikan pelayanan kebidanan. Karena nilia luhur dalam praktek kebidanan sangat menunjang dalam proses pelayanan serta pemberian asuhan pada klien. • Nilai – nilai luhur yang sangat diperlukan oleh bidan yaitu : • Kejujuran • Lemah lembut • Ketepatan setiap tindakan • Menghargai orang lain Steele dan Harmon, 1983 3 fase dlm klarifikasi nilai oleh bidan 1. Fase 1>PILIHAN: • Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan setiap individu. • Perbedaan dlm kenyataan hidup selalu ada asuhan yg diberikan bukan krn martabat tatapi mempertimbangkan sebagaimana ingin diperlakukan. • Penghormatan terhadap martabat seseotang akn mrpkn konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat. Fase II PENGHARGAAN • Merasa bangga dan bahagia dg pilihan sendiri (anda akn merasa senang bila mengetahui asuhan yg anda berikan dihargai pasien atau klien serta sejawat atau supervisor). • Dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada seseorang yg tidak bersedia memperhatikan martabat manusia sebagaimana semestinya. Fase III TINDAKAN • Gabungan nilai-nilai ke dalam kehidupan atau pekerjaan sehari-hari. • Upayakan konsisten untuk menghargai martabat manusia dlm kehidupan pribadi dan profesional, sehingga timbul rasa sensitif atas tindakan yg dilakukan. Semakin disadari nilai-nilai profesional maka semakin timbul nilai-nilai moral yg dilakukan serta sllu konsisten untuk m’pertahankannya. CIRI-CIRI PROFESIONAL • MENURUT T. RAKA JONI (1980): 1. Menguasai visi yg mendasari ketrampilan. 2. Mempunyai wawasan filosofi. 3. Mempunyai pertimbangan rasional 4. Memiliki sifat yg positif serta mengembangkan mutu kerja. Lanjutan… • Menurut CV. Good: 1. Memerlukan persiapan dan pendidikan khusus bagi pelaku 2. Memiliki kecakapan profesional sesuai persyaratan yg telah dibakukan (orgnisasi profesi, pemerintah). 3. Mendapat pengakuan dr masyarakat dan pemerintah. Menurut Scein EH 1. Terikat dg pekerjaan seumur hidup 2. Mempunyai motivasi yg kuat atau panggilan sebagai landasan pemilihan kariernya dan mempunyai komitmen seumur hidup 3. Memiliki kelompok ilmu pengetahuan dan ketrampilan khusu melalui pendidikan dan pelatihan 4. Mengambil keputusan demi kliennya, berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip dan teori 5. Berorientasi pd pelayanan menggunakan keahlian demi kebutuhan klien Lanjut… 6. Lebih mengetahui apa yg baik untuk klien mempunyai otonomi dlm mempertahankan tindakannya 7. Membentuk perkumpulan profesi peraturan untuk profesi 8. Pelayanan yg diberikan kpd klien berdasarkan kebutuhan obyektif klien 9. Mempunyai kekuatan status dlm bidang keahliannya, pengetahuan mereka dianggap khusus 10. Tidak diperbolehkan mengadakan advertensi klien. PERILAKU ETIS PROFESIONAL • Bidan harus memiliki komitmen yg tinggi u/ memberikan asuhan kebidanan yg berkualitas b’dasarkan standar perilaku yg etis dlm praktik asuhan kebidanan. • Contoh perilaku etis: bidan mengambil keputusan yg etis dlm membantu memecahkan masalah klien. • Dalam membantu pemecahan masalah ini bidan menggunakan 2 pendekatn dlm asuhan kebidanan, yaitu: 1. Pendekatan b’dasarkan prinsip 2. Pendekatan berdasarkan asuhan atau pelayanan Pendekatan berdasarkan Prinsip • Sering dilakukan dlm etika kedokteran atau kesehatan u/ menawarkan bimbingan tindakan khusus. • Beauchamp Childress, ada 4 pendekatan prinsip dlm etika kesehatan: 1. Tindakan sebaiknya mengarah sbg penghargaan thd kapasitas otonomi setiap org. 2. Menghindarkan berbuat suatu kesalahan. 3. Dengan murah hati memberikan sesuatu yg bermanfaat dg segala konsekuensinya. 4. Keadilan m’jelaskan ttg manfaat dan resiko yg dihadapi. Dilema etik muncul ketika ketaatan thd prinsip menimbulkan penyebab konflik dlm bertindak. Pendekatan berdasarkan Asuhan
• Bidan memandang asuhan sebagai dasar dan
kewajiban moral. Hubungan bidan dg pasien mrpkn pusat pendekatan berdasarkan asuhan, dimana memberikan perhatian khusus pd pasien. • Perspektif asuhan m’berikan arah dg cara bagaimana bidan dpt berbagi waktu u/duduk bersama dg pasien atu sejawat, mrpkn suatu kebahagiaan bila didasari etika. PERSPEKTIF ASUHAN (Taylor, 1993) 1. Berpusat pd hubungan interpersonal dlm asuhan 2. Meningkatkan penghormatan dan penghargaan terhadap martabat klien atau ibu sbg manusia 3. Mau mendengarkan dan mengolah saran2 dr org lain sbg dasar yg mengarah pd tagnggung jawab profesional 4. Mengingat kembali arti tgg jwb moral yg meliputi kebajikan: kebaikan, kepedulian, empati, perasaan kasih sayang, menerima kenyataan. KOMITMEN ASKEB • Adl bagaimana advokasi thd pasien dlm m’berikan asuhan. • Advokasi adl m’berikan saran dlm upaya melindungi dan m’dukung hak-hak pasien. Hal tsb mrpkn suatu kewajiban moral bidan. • Bdan dlm memberikan asuhan kebidanan dlm praktik kebidanan perlu mengingat hal2 sbb: 1. Loyalitas staf atau kolega adl memegang teguh komitmen terutama kpd pasien 2. Prioritas utama thd pasien dan keluarga 3. Bidan peduli thd otonomi pasien , m’berikan informasi yg akurat, m’hormati & mendukung hak pasien dlm mengambil keputusan. PERILAKU PROFESIONAL • Bidan harus menampilkan perilaku profesional: 1. Bertindak sesuai keahlian & didukung oleh pengetahuan dan pengalaman serta ketrampilan 2. Bermoral tinggi 3. Berlaku jujur, baik kpd org lian maupun pd diri sendiri 4. Tidak melakukan tindakan coba2 yg tdk didukung ilmu pengetahuan profesi 5. Tdk memberikan janji yg berlebihan 6. Tdk melakukan tindakan yg semata-mata didorong o/ pertimbangan komersial 7. Memegang teguh etika profesi 8. Mengenali batas2 kemampuan 9. Menyadari ketentuan hukum yg m’batasi geraknya Tugas Kelompok PENGERTIAN, TUJUAN, PERSYARATAN DAN KEGUNAAN: 1. ASPEK LEGAL PELAYANAN KEBIDANAN 2. LEGISLASI, REGISTRASI, LISENSI PRAKTIK KEBIDANAN 3. OTONOMI DALAM PELAYANAN KEBIDANAN ..TERIMA KASIH..
Dalam Kasus Kelompok 10 Yang Mana Tentang Seorang Bidan Yang Melakukan Aborsi Kepada Seorang Remaja Sehingga Menyebabkan Si Remaja Meninggal Dunia Di Karenakan Si Bidan Memberikan Suntikan Oksitosin Duradril 1