Anda di halaman 1dari 12

Puisi Berantai 3 Orang Ke 3 

: Ustad, Pendekar Dan Maling Yang Insyaf

Pendekar :
Hatiku tergetar jika banyak orang meminta pertolongan
Wajah mengerang kesakitan
Berteriak tak karuan
Membuat aku semangat bukan kepalang
Untuk dapat membela kebenaran
Tak usah engkau ragu padaku
Aku tidak punya niat untuk melukaimu
Malah aku ingin melindungimu dari…..
Maling :
Baaanci!!!
Polisi itu benar-benar seperti keledai banci…
Mereka tidak punya nyali
Aku kelabui engkau lagi dan lagi….
Hahahaha…aksiku bersih
Tidak meninggalkan jejak sama sekali
Kubilang pada mereka……
Ustadz :
Astaghfirullaah
Begitu banyak maksiat di dunia
Melenakan umat yang berbuat
Tak pernahkan engkau berpikir
Tak pernahkah terlintas di benak
Kita harus kembali pada Al Qur’an dan as Sunah
Tancapkan saja niat dan….

Pendekar :
Kunyuk melempar buah!
Itu jurusku yang paling ampuh!
Meluluhlantahkan musuh
Aku tak peduli kucuran darah dan peluh
Kuseka hingga bersih dan kuisi tenagaku hingga penuh
Selama ada orang yang meronta teraniaya hatiku pasti luluh
Untuk senantiasa membela….
Maling :
Banci!
Aku bukan maling banci!
Aku hanya segelintir orang yang terasing
Terpinggirkan dan hidup di tempat yang bau pesing
Aku hanya ingin memperbaiki hidupku sedikit saja
Dengan mengambil sebahagian rezeki orang-orang congak
Yang menumpuk harta hingga perutnya bengkak
Memakan, merampas, dan mengambil harta orang banyak
Cukuplah! Aku bukan maling! Aku hanya sebagian…
Ustadz :
Orang kafir
Itulah sesungguhnya musuh Allah…
Kita harus berbaris dalam barisan yang kokoh
Jangan sampai bercerai berai hingga roboh…
Kita harus kompak gitu loh…
Allaaahu Akbar!
Lantang meneriakkan bahwa Tuhan kita Besar…
Semangat yang membara dan membakar, Melawan kefasikan yang ada dan tersebar…
Mari kita bersama-sama bertaubat
Karena kita adalah hamba Allah yang..

Pendekar :
Bedebah!
Ternyata ia ahli pertarungan dekat…
Mata pedangnya merobek kulitku dengan cepat
Aku tak mengira kalau ia pendekar yang hebat
Terpaksa aku keluarkan senjata rahasia…
Kapak naga geni dua satu dua
Aku yakin ia pasti tidak akan berdaya
Eeeaaaaahaahahahahaha…….
Aku memejamkan mata sejenak…
Memantapkan hati dan jiwa
Kisanak! Aku serang kau! heeaaaaaaa
Maling :
Aaaaaaaaah!!!!!
Aku ketahuan orang yang ronda
Aku lari setengah mati sambil memboyong motor honda
Sial, permainanku kurang indah
Ditambah aku beroperasi hanya dengan Si Huda
Orang tambun yang sulit lari ditambah membawa banyak benda
Jadi Aku terseok-seok memboyong honda dan huda
Ah mereka semakin mendekat!
Sesekali wajahku terkena sinar lampu senter sekelebat
Gubrak!! Tiba-tiba….
Ustadz :
Kepalanya dipenggal!
Disisir dengan sisir besi
Tubuhnya dibakar!!
Tapi mereka tetap teguh memegang iman
Sampai akhir hanyatnya memelihara keyakinan
Sungguh mulia orang-orang terdahulu
Abu Bakar Radhiyallahu Anhu
Umar Radhiyallahu Anhu
Dan sahabat-sahabat yang telah hidup lebih dulu
Merupakan cerminan manusia beriman
Didikan Rasulullah saw
kita harus istiqomah dan senantiasa taat beribadah
jadilah kita seperti….

Pendekar :
Kutu kupret!
Rasakan!!!
Pendekar jarak dekat itu kalah?
Ahahaha, memang aku tak terkalahkan
Tapi aku harus membayar mahal untuk kemenangan
Tangan kiriku patah dan betis kuda kiriku sobek
Fiuh, aku lelah dan capek
Tapi aku puas karena aku menang juga
Aku yakin, aku adalah pendekar yang tiada dua
Saatnya aku beristirahat sejenak untuk…
Maling :
Melahirkan anakku!!!!
Sungguh…istriku sedang dalam masa-masa kritis
Kandungannya semakin besar tapi kantongku semakin tipis
Ampuni aku pak, mas, dek! Izinkan aku menjelaskan terlebih dahulu
Jangan kalian pukuli aku
Siapa nanti yang mengurusi istri dan anakku??
Mereka tidak mendengar kata hatiku
Perutku dihantamnya dengan beberapa tendangan
Kepalaku dihadiahi bogem mentah nan menyakitkan
Aku hanya meregang kesakitan tanpa bisa berbuat apa-apa
Si Huda pun sama, hanya ia terlihat tidak begitu kesakitan
karena timbunan lemak yang melindunginya
aku tidak bisa diam saja aku harus…..
Ustadz :
Cebok atau istinja’
Adalah bagian dari Taharah untuk muslim
Ini adalah bukti Cinta Allah akan umatnya
Allah tidak rela umatnya tidak beraturan
Mendewakan nafsunya dan tidak menjaga kemaluannya
sadarlah bahwa tidak ada yang bisa menjamin
hidup atau mati seseorang
tidak ada yang bisa menjamin
rezeki dan jodoh seseorang
yakinlah pada Allah dan kekuasaannya
yang tiada tara tiada batas
karena kita makhluk…

Pendekar :
Sontoloyo!!
Pendekar jarak dekat itu curang
Memanggil Aki Ireng dan tiba-tiba menyerang
Saat aku lengah ia menerjang
Memukul dan menusukku dari belakang
Aku kesakitan dan mengerang-ngerang
Aku berang!
Tapi tak berdaya untuk menyerang
Tak berdaya untuk membela diri
Dunia gelap dan aku pingsan
Saat bangun aku sudah ada di…
Maling :
Kandungan istriku!!
Anakku?
Ustadz :
Afwan jiddan
Maling :
Ayah disini sedang ditahan
Maafkan aku sayang
Aku tidak bisa berbuat lebih dari ini
Perutku perih, punggungku remuk, sakit sekali
Rasanya aku ingin bunuh diri
Aku tak tahan membayangkan istriku sendiri
Meminta tolong dan melahirkan sendiri
Tanpa seorang suami dan ayah yang mendampingi
Aku tidak kuat! Aku ingin……
Ustadz :
Berbuka puasa
Di waktu matahari tenggelam
Sesunggunya itu bermakna sangat mendalam
Ikut merasakan rintihan kaum fakir yang jarang makan
Allah meminta kita untuk mengerti
Betapa pentingnya berbagi
Tolonglah mereka dengan segenap hati
InsyaAllah surga-Nya akan menanti
Janganlah kita tinggi hati
Menganggap diri ini paling pandai
Menganggap diri ini paling..
Pendekar :
Hebat
Apakah aku benar-benar hebat?
Apakah benar aku pendekar yang hebat?
Aku merenung akan semuanya saat aku terjerat
Aku kalah dan dibawa kemarkas Si pendekar jarak dekat
Tak berdaya tak bergerak
Hanya jantungku yang berdetak
Nyai dan Pendekar jarak dekat menggertak
Aku tak bergeming dan tak mendengar
Tiba-tiba datang seorang…

Pendekar :
Ustadz!!
Maling :
Ustadz!!
Ustadz :
Jangan engkau sombong dan tinggi hati
Merasa paling benar dan paling baik
Seperti setan yang enggan sujud pada Adam
Ia pikir Api lebih baik dari Tanah
Padahal Allah Maha Mengetahui segala sesuatu
Carilah rezeki yang halal
Beri makan anak istrimu dari nafkah yang Allah Ridhoi
Yang Allah sertakan rahmat dan hidayah
Sehingga engkau selamat dari fitnah
Selamat dari dosa dan salah
Karena Allah selalu menerima taubat hambanya yang lemah
ASSALAMUALAIKUM WR. WB,
PUISI BERANTAI.....

Kuli Bangunan :
Aku adalah seorang kuli bangunan,,,
Penjual Burung :
Aku adalah seorang pedagang burung,,,
Pemuja Wanita :
Aku adalah seorang yang sedang jatuh cinta,,,

Kuli Bangunan :
Dalam hamparan tanah yg kosong ku bangun sebuah bangunan sekolah untuk tempat masa
depan ,,,
Penjual Burung :
Burungku, dia lucu sekali setiap pagi aku beri makan dan tiap pagi pula aku masukan,,,
Pemuja Wanita :
Celana pacar ku, ketat sekali seperti kepala plontos briptu norman, yang body nya kekar,
seperti,,,

Kuli Bangunan :
Linggis, martil, cetok, merupakan alat bangunan untuk,,,
Penjual Burung :
Sangkar burung ku, sudah jelek sekali, dan akan aku ganti dengan yang baru sehingga
memerlukan besi dan seng, untuk,,,
Pemuja Wanita :
Calon mertua ku, pekerjaannya marah – marah, setiap pagi minum kopi, dan sarapannya,,,

Kuli Bangunan :
Pasir, semen aku campur dgn air,kan aku aduk untuk memoles,,,
Penjual Burung :
Bulu burung ku, sangat indah sekali, sehingga semua terpesona pd burung ku, dan sering kali
ku elus2,,,
Pemuja Wanita :
Hidung pacar ku, mancung seperti pinokio, lesung di pipi nya, menambah kecantikannya,
sehingga aku berat, untuk,,,

Kuli Bangunan :
Menemplok, adukan pasir, dan jadilah bangunan gedung untuk,,,
Penjual Burung :
Burung ku, sangat indah dan lucu itu, akhirnya terlepaz ke,,,
Pemuja Wanita :
Hidung pacar ku, sakit terkena,,,

Kuli Bangunan :
Besi pondasi, yang aku rangkai amat panjang, sepanjang,,,
Penjual Burung :
Burung ku, warna nya sangat indah, seindah,,
Pemuja Wanita :
Mata pacar ku, yang bundar bagaikan,,,
Kuli Bangunan :
Ban truk boz aku, yang kempes karna tertusuk,,,
Penjual Burung :
Burung ku, lepas lagi dari sangkar nya, aku sedih sekali, ingin aku menangis, oh burungku,,
Pemuja Wanita :
Bapa ku, org nya bijaksana, dia selalu baik pada aku, sehingga dalam ultah nya nanti, ingin
ku beri hadiah,,,

Kuli Bangunan :
Dua sax semen, yang sudah aku aduk, tapi aku sudah lelah, karena dari pagi aku belum
makan,,,,
Penjual Burung :
Kroto,belalang, ulat, itulah makanan burungku, dan sedikit aku beri vitamin C agar cepat,,,
Pemuja Wanita :
Mati aku, ketika melihat pacarku, memakai baju,,,

Kuli Bangunan :
Batu bata, kutumpuk di samping rumahku hingga, aku lelah,,
Penjual Burung :
Mengejar burung ku, yang terlepas dari sangkar nya
Pemuja Wanita :
Pacar ku, aku semakin cinta padanya, karna kemarin dia datang ke rumah membawa oleh2,,,

Kuli Bangunan :
Besi dan batu, akan ku buat pelindung,,,
Penjual Burung :
Burung ku, akhir nya tertangkap juga, ternyata tersangkut pada,,,
Pemuja Wanita :
Resleting pacarku, yang warnanya kebiru2an menyilaukan seperti,,,

Penjual Burung :
Sangkar burung ku, dia berpenghuni kembali, aku sangat senang, melihat burung2ku, yang
riang,,
Kuli Bangunan :
Bersama teman2ku, ingin ku bernyanyi.
Bareng2 :
Oooooohhhh burung, nyanyikanlah katakan padanya aku rindu

Paris : Heii, teman2 kalian jangan pernah melupakan kebersamaan kita, di acara yg kita
kerjakan bersama malam ini..

Jorgi : Semua yg kita lakukan di malam ini, semata-mata bentuk usaha kita untuk mencegah
diri,mengikuti pada acara di luar sana, yg kurang berfaedah....

Aan : Sambut masa depan dengan penuh semangat ! , dan menggapai cita2 kita bersama...

Bareng2 :Yaitu, kita yakin ! akan berhasil menjadi generus, TRI SUKSES !! yg alim faqih,
berahlakul karimah, dan mandiri..
Puisi Berantai 3 Orang Ke 7 : Perjuangan, Percintaan Dan Kemerdekaan

Format :
*Tema Puisi A : Perjuangan.
*Tema Puisi B : Percintaan.
*Tema Puisi C : Kemerdekaan.

A
Seuntai sajak perjuangan buat generasiku…..
B
Seuntai sajak ASMARA buat kekasihku….
C
Seuntai sajak KEHIDUPAN TERNAK AYAMKU…

A
Pada pertengahan agustus 45,
Kami bangkit merebut Kemerdekaan….
Kami siramkan DARAH PERJUANGAN
Tapi aku masih BERBARING diatas…
B
Kekasihku…
Aku tak meyangka engkau begitu tega melakukan itu…
Kau putuskan cintaku uang suci
Ingin rasanya aku melumat kembali…….
C
Pantat ayamku….
Kini tampak membesar…
Sebentar lagi telur akan keluar lewat…

A
Celah – celah benteng perjuangan…
Akan ku hancurkan penjajah…
Aku muak , aku benci kekerasan
Dan ingin rasanya kubunuh…
C
Ayamku ………
B
Kau sia siakan cintaku….Dulu kala cinta kita bersemi….
Kau merengkuh dalam dekapanku….
Dan kini………..

A
Hanya tinggal setetes darah…
Tapi aku masih berdiri kokoh…
Kutantang seribu penjajah…
Dengan sebilah pedang pedang dikananku…
Seujung keris dikiriku….
Aku hancurkan ……………
B
Surat cinta yang kau kirim dulu….
Kini masih tersimpan dibuku diary…
Kubiarkan semua kenangan…
Tapi aku tak mampu mengeluarkan………….
C
Telur –telur ayamku…
Yang besar – besar
Sebentar lagi menetas……..Dan aku akan bayak mempunyai….

A
Mayat –mayat yang terbujur kaku…
Dengan penuh luka didada…
Kalau maut mengancamku Aku takan berpaling dari……….
B
Matamu…
Yang besar bagai bola bekel…
Tapi kini hanya tinggal…………
C
Bulu ayamku…
Tumbuh satu persatu Kini kulihat membesar…
Oh …..betapa bahagia hatiku…
Ayamku …………

A
Kubunuh kau … kau penghianat….
Aku pimpin laskar perjuangan Takan gentar oleh seribu…….
B
Bayangan cintamu yang biru…
Dan kini kau berpaling dari………
C
Kotoran ayamku…
Yang menyebarkan aroma jingga….
Aku peternak ayam setiap hari kujual ayamku di…….

A
Medan perang …
Darah membasahi bumi pertiwi…
Tempat Pahlawan membela negerinya….
Demi kemerdekaan ……..
B
Cintaku Pada seorang yang bergayut dihatiku…
Tapi kandas ditengah jalan…
Hingga terbayang …………..
C
Tai ayamku…
Keras seperti…….

A
Dada ku Kau tusuk..
Walau maut akan …..
B
Mencari cintaku….
Dulu begitu pasrah dalam rengkuhanku
Kau hanya mendekap…..
C
Ayamku …..Begitu besar jasamu padaku…
Kau merubah hidupku dari kemiskinan menjadi…

A
Keberingasan….Dalam membunuh musuh…
Aku berteriak lantang dengan menggenggam ………
B
Sepucuk surat cinta…
Kini hanya kenangan…
Aku tak mudah melupakan kala kita sama-sama………..
C
Bertelur Ayamku kini bertelur lagi
Kuperhatikan telurmu keluar dari…….

A
Moncong senapan musuh…
Dan kulihat panser musuh….
Yang mulai mengeluarkan …………..
B
Janji tuk sehidup semati… Bulan bintang menjadi saksi cinta kita…
Kasih kala ku menatap mu….
Daku teringat…
C
Pantat ayamku….
Akankah kau mengeluarkan……

A
Aku… Berdiri diantara erangan dan rintihan…
Kudengar diantara….
B
Kidung asmara…
Gamelan cinta bertalu talu…
Diantara dua hati menyatu..
Kasih.., kau hanya memberikan sebagian ….
C
Telur-telurmu…
Satu demi satu dan….

A
Meledak ……
Dorrrrrrrrrrrrrr!!!!!!!!!!!!!!!!
Tapi aku masih berdiri menantang Kugenggam bambu runcing bertahta merah putih….
Aku bermandikan darah perjuangan….
Namun aku tak menyangka…
B
Kau jual murah cintamu…
Lalu kau berpaling dariku Kau anggap hina diriku…
Walau diriku tak mapu…..
C
Beranak lagi…
Sudah sekian lama telurmu menetas lagi…
Ayamku aku harap kau………….

A
Kenang kenanglah kami …..Yang tinggal tulang diperut bumi…
Kami berbaring diantara…..
B Cinta dan dusta…
Berbaur jadi Satu..
Kurelakan kau pergi dariku…
Dan aku hanya berkata…..
C
Ayamku…
Bertelur lagi buatku…
Semakin bayak telurmu…
Hatiku semakin senang…
Karena hanya engkau yang mampu…….

A
Membunuh musuh musuhku Sambil memegang ujung tombak…
Aku berteriak……
B
Sayang………
Biar kau baca puisi puisiku…
Sekalipun cinta kita telah……..
C
Kujual dipasar… Dan kini tinggal ayamku yang masih kecil…
Bermain dengan lucunya….
Betapa senang hatiku melihat…..

A
Darah yang berceceran…
Kubiarkan merah putih menjulang, diangkasa…
Pertanda perjuangan mencapai puncak…..
B
Asmaraku…
Dulu tumbuh bersemi..
Kini layu ditrpa panas cintamu
Kasih…, kudo’akan kamu…..
C
Dimakan ayam…Hinga kini tumbuh membesar dan menjadi…..

A
Pahlawan, dalam berjuang demi bangsanya…
Sungguh besar jasamu…ooooohh………
B
Kekasihku Biar aku sendiri menatap masa depan untuk…
C
Bertelur sebanyak mungkin…
Hingga kau banyak mempunyai….

A
Pejuang kemerdekaan tanah air kita….
Dan aku harus berhasil jadi salah satu orang yang….
B
Berhasil dalam bercinta…
Tapi kau selalu menghindar bila kutatap wajahmu….
Dan kau selalu….
C
Menyodorkan pantatmu…
Yang siap bertelur….
Kau sibuk mencari tempat untuk …………..

A
Membunuh musuh…
Aku pertaruhkan nyawaku….
Karena aku pahlawan…..
B
Yang menderita karena …
Cinta Kasih ….,sebagai tanda perpisahan
Ingin rasanya…
Aku memandangmu dalam dalam,
dan……………
C
Kukeluarkan telur telurmu …
Aku sangat bahagia walau hanya sekejap melihatnya…
Ingin rasanya telur itu…………….

A
Kutusuk dengan sebilah pedang…
Sambil aku berteriak ………………
B
Cintaku kandas ditengah jalan…. Hingga akhirnya…………
C
Dierami oleh induknya…
Ooooooooohhhh ….,ayamku….seandainya……..

B
CINTA DITOLAK DUKUN
BERTINDAK………..
A
TIDAAAAAAAKKKK………..TIIIIIIDAKKKKKK
Itu Tidak Mungkin… . Biar kau pergi bersama yang lain Aku akan BERKATA
A,B dan C :
MERDEKA………………!!!!!!!!!!!!

Anda mungkin juga menyukai