Pujangga Cinta
Tukang Sate
Panglima Perang
Bintang Sepak Bola
Pujangga cinta :
Dikeheningan malam
Terdiam ku sendiri melihat bayanganmu bak sang rembulan yang mengintip malu di balik jendela
kamarku.
Oh kekasihku dirimu yang cantik manis dan lembut seperti.
Tukang Sate :
Kambing yang montok. berbulu tebal dan gemuk segemuk badak
Kan ku jadikan sate dank u bakar dengan.
Panglima Perang :
Granat dan bom yang meledak-ledak, ku lihat musuh di balik benteng nan jauh disana.
Aku siap, musuh datang dengan membawa.
Pujangga Cinta :
Pacarku yang manis, engkau yang telah menggembok hatiku dengan gembok cintamu, ku belai
rambutmu yang hitam dan harum seharum..
Tukang Sate :
Bau sate yang sedap, ku kipas-kipas sate bakarku.
Ku buat bumbu-bumbu sate lezat dari
Panglima Perang :
Peluru-peluru pistolku
Ku siapkan senjata dan akan ku tembak
Pujangga Cinta :
Hatimu yang berwarna, seperti pelangi di surga Membuat aku seperti malaikat tak bersayap.
Sungguh aku mencintai.
Tukang Sate :
Kambing itu, kini sudah terbakar hangusKini sudah sirna dan berubah menjadi sate yang lezat
selezat.
Panglima Perang :
Api yang berkobar-kobar, mayat-mayat yang bergelimbang, arena perang hancur di tengah-
tengah.
Bintang Sepak Bola :
Pertandingan antar Belanda dan JermanKu atur siasat dan strategi permainan. Akan ku
jebol.
Pujanga Cinta :
Hatimu yang luas, seluas telaga kautsar di surga Cantik secantik siti Fatimah yang
mempesona
Duhai malaikat hatiku akan ku berikan semua sisa
Tukang Sate :
Asap-asap yang mengepul, namun harum. Ku tusuk-tusuk satu persatu
Panglima Perang :
Peluru-peluru yang ku siapkan dan siap ku tembakkan. Semua pasukan tewas mengenaskan
mayat-mayat itu berkata.
Tukang Sate :
Sate.sate..sate..satesatenya Bu Satenya Pak satenya Kek satenya Nek
Satenya de satenya mas satenya Neng satenya Asatenya teh, beli yang banyak.
Beli 1 porsi dapat.
Pujangga Cinta :
Hatiku hancur berkping-keping tak menentu, setelah ku tahu ternyata kau tak suka padaku.
Ku ingin sekali memelukmu wahai.
Panglima Perang ;
Mayat-mayat Prajurit perangBerjuang patah semangat kalahkan musuhmu dengan..
Pujangga Cinta ;
Kerinduan yang ada da dalam hatiku, ku ambil dengan sejuta kasih sayang dan segenggam.
Panglima Perang :
Granat..! kuserang habis-habisan musuhku dengan seluruh senjataku, tak peduli mayat-mayat
kini terbengkalai, yang kadang kala mereka sering.
Tukang Sate :
Ku lapar.
Ku ingin segera menyantap sate-sate yang telah kusajikan dengan..
Bintang Sepak Bola :
Kartu merah yang mengenai kawanku.
Kawanku pun keluar dari..
Panglima Perang ;
TANK baja besar, menakutkan, penuh siksa, serasa pengap didalam
Pujangga Cinta :
Dekapan embunPagi cakra langit yang begitu cerah menyambut hari bahagia menuju ke
Panglima Perang :
Pemakaman sang Pahlawan perang, yang gugur membela Negara menumpahkan.
Tukang Sate :
Kecap pedas..mantap.lezatmeresap samapi ke bagian dalam daging..
Pujangga Cinta :
Bidadari itu, seakan hati ini melepas lelah yang berlalu bila kuingat..
Panglima Perang :
Jenderal Sudirman dia yang perkasa gagah, berani , juga tak gentar.
Maju tak gentar membela yang benar, maju serentak hak kita di serang
Pujangga Cinta :
Panah-panah yang menusuk hati dan jantung yang paling dalm sampai ke akar-akarnya,,,
Membuatku patah hati, dan ungin bunuh diri
Aku menyadari sekarang aku tertipu.
Aku tertipu. Aku terjebak,,, dan aku terperangkap
Panglima Perang:
Ranjau yang sekutu buat.
Berusah sekuat tenaga agar dapat keluar dari.
Tukang Sate :
Gerobak sate yang memukau, dengan kerlap-kerlip warna lampu di atasnya dengan gerobak
yang bertuliskan.SATE AYAM..
Panglima Perang :
Ir.soekarno., dan moh.hatta.,. mereka lah sang motivator kami.
Berpidato., menghimbau seluruh.,
Tukang Sate :
Pembeli.,. satu persatu berdatangan dan menghabiskan semua.,.
Pujangga Cinta :
Wajah cantikmu yang mempesona, bagaikan wanita yang sakit.,. sakit., sakit., menyikasa
jiwa dan meremukkan tulang belulang.
Karena kau tlah jatuh dari atap langit sebagai bidadari surga yang turun ke bumi.,.
Tukang Sate :
Sate., dan ku jual lagi di.,.
Pujangga cinta :
Ku cinta sampai mati, ku genggam sampai ke bumi pelangi di hati yang tak pernah terganti,
dengan wanita suci berparas qurani, dan berjiwa.,.
Panglima Perang :
ABRI.. bersiap genjatan senjata. Mengakhiri perang rakyat jelata,.
Ku rampas harta meraka, beserta.
Tukang Sate :
Tusuk sate yang sudah ku bawa.
Dan tak disangka dan tak bisa di elak lagi., ternyata
Sungguh-sungguh aku tak percaya.. aku tak percaya.. sateku habis terjual