PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN
Untuk mengetahui keadaan kesehatan pasien dalam tubuh pada. Yang
penulis anggap masalah ini sangat kompleks dan sangat menarik untuk
menambah pengetahuan pembaca khusunya pada tenaga medis .
MANFAAT
1. Agar dapat mengetahui tentang pengertian, dan prosedur pelaksanaan
tanda-tanda vital.
2. Agar dapat mengetahui tentang tujuan dalam pemeriksaan pada tanda-
tanda vital.
3. Agar dapat mendapatkan informasi tentang tanda-tanda vital.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGUKURAN SUHU
Nilai hasil pengukuran suhu merupakan indikator untuk menilai
indikator pembentukan dan pengelauaran panas. Kondisi ini dapat
dilihat paa peningkatan metabolisme dan kontraksi otot. Pengukuran
suhu dapat dilakukan secara oral, rektal dan aksila.
TUJUAN TINDAKAN
Untuk mengetahui rentang suhu tubuh
PROSEDUR KERJA
PEMERIKSAAN PERNAPASAN
Nilai Pemeriksaan pernapasan merupakan salah satu indicator untuk
mengetahui fungsi system pernapasan yang terdiri dari
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam paru
dan pengaturan keseimbangan asam basa.
TUJUAN
1. Mengetahui frekuensi , irama, dan kedalaman pernapasan
2.
Menilai kemampuan fungsi pernapasan
3. Alat dan bahan :
4. Arloji ( jam ) atau stop-watch
5. Buku catatan
6. Pena
PROSEDUR KERJA
1. Jelaskan prosedur kerja pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien ( manusia coba )
4. Hitung frekuensi dan irama pernapasan
5. Catat Hasil
6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
TUJUAN
Mengetahui nilai tekanan darah
ALAT DAN BAHAN
1. Sfigmomanometer (tensimeter) yang terdiri dari :
o Manometer air raksa + klep penutup dan pembuka
o Manset udara
o Slang karet
o Pompa udara dari karet sekrup pembuka dan penutup
2. Stetoskop
3. Buku catatan tanda vital
4. Pena
PROSEDUR KERJA
Cara palpasi
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien ( manusioa coba )
4. Letakkan lengan yang hendak di ukur pada posisi
terlentang
5. Lengan baju di buka
6. Pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3cm di
atas fossa cubiti ( jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar )
7. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra
8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri
radialis tidak meraba
9. Pompa terus sampai manometer setinggi 20mm Hg lebih
tinggi dari titik radialis tidak teraba
10. Letakkan diafragma stetoskp diatas nadi brakhialis dan
kompreskan balon udara mansetb secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar skrup pada pompa udara
berlawanan arah jarum jam
11. Catat mm Hg manometer saat pertama kali denyut nadi
teraba kembali. Nilai ini menunjukkan tekanan sistolik secara
palpasi
12. Catat hasil
13. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Cara auskultasi
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan
3. Atur posisi pasien ( manusia coba )
4. Letakkan lengan yang hendak di ukur dalam posisi
terlentang
5. Buka lengan baju
6. Pasang manset pada lengan kanan / kiri atas sekitar 3cm di
atas fossa cubiti ( jangan terlalu ketat maupun terlalu longgar )
7. Tentukan denyut nadi arteri radialis dekstra / sinistra
8. Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri
radialis tidak teraba
9. pompa terus sampai manometere setinggi 20 mm Hg dari
titik radialis tidak teraba
10. Letakkan diafragma stetoskop di atas arteri brakhialis dan
dengarkan
11. Kempeskan balon udara manset secara perlahan dan
berkesinambungan dengan memutar skrup pada pompa udara
berlawanan arah jarum jam
12. Catat tinggi air raksa manometer saat pertama kali
terdengar kembali denyut
13. Catat tinggi air raksa pada manometer :
o Suara Korotkoff I : menunjukkan besarnya tekanan sistolik
secara auskultasi
o Suara Korotkoff IV/V : menunjukkan besarnya tekanan
diastolic secara auskultasi
14. Catat hasilnya pada catatan pasien
15. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
PENUNTUN PRAKTEK PEMERIKSAAN VITAL SIGN
10. Mengambil stetoskop dan memasang corong bel pada tempat perabaan
pulsasi
ILUSTRASI GAMBAR
B. PEMERIKSAAN
NADI
Membersihkan dengan tissue atau cucilah dalam air dingin bila disimpan dalam
1. desinfektan serta bersihkan dengan lap bersih
Memegang ujung termometer yang tumpul dengan ibu jari dan jari kedua, turunkan
2
tingkat air raksa sampai angka 35 derajat Celsius
Membuka lengan pasien dan membersihkan keringat pasien dengan handuk yang
3 kering/ tissue
Menempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apex fossa aksillaris kiri
dengan sendi bahu adduksi maksimal lalu menurunkan lengan dan silangkan lengan
4 bawah pasien ke atas dada, sedangkan pada anak, pegang tangannya dengan lembut.
Mengangkat termometer dan bersihkan dengan soft tissue/ lap bersih dengan gerak
6 rotasi.
7 Menurunkan tingkat air raksa ≤ 0°C.
Mencuci tangan dan menginformasikan ke pasien dan catat hasil pemeriksaan pada
8 buku.
ILUSTRASI GAMBAR
D. PEMERIKSAAN PERNAFASAN
1. Meminta penderita melepas baju (duduk atau berbaring)
a. Metabolisme dari
b. Shivering atau kontraksi otot skelet
c. Peningkatan produksi hormon tiroksin ( meningkatkan
metabolisme seluler )
d. Proses penyakit infeksi
e. Termogenesis kimiawi ( rangsangan langsung dari norepinefrin dan
efinefrin atau dari rangsangan langsung simpatetik )
SARAN
Demikianlah yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan,karena terbatasnya pengetahuan da kurangnya rujukan atau referensi
yang ada.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna, bagi penulis khususnya dan juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA