Anda di halaman 1dari 9

JURNAL READING

HASIL FETOMATERNAL KEHAMILAN PADA STENOSIS MITRAL

A. LATAR BELAKANG

Stenosis mitral merupakan suatu keadaan dimana terjadi gangguan aliran darah

pada tingkat katup mitral oleh karena adanya perubahan pada struktur mitral leaflets, yang

menyebabkan gangguan pembukaan sehingga timbul gangguan pengisian ventrikel kiri

saat diastol. Stenosis mitral merupakan penyebab utama terjadinya gagal jantung kongestif

di negara-negara berkembang pada masyarakat yang memiliki riwayat penyakit demam

rematik. Di Amerika Serikat, prevalensi dari stenosis mitral telah menurun seiring dengan

penurunan insidensi demam rematik. Pemberian antibiotik seperti penisilin pada

streptococcal pharyngitis turut berperan pada penurunan insidensi ini.

Pada kehamilan normal, tentunya berkaitan dengan keadaan sirkulasi hiperdinamik

yang meliputi peningkatan volume darah, denyut jantung dan isi sekuncup, dan penurunan

tahanan vaskuler sistemik yang menghasilkan peningkatan 40% curah jantung. Stenosis

mitral yang berat dapat mengganggu kemampuan wanita hamil dalam menghadapi

perubahan hemodinamik. Selain itu peningkatan volume darah dan takikardia mengubah

pengosongan atrium kiri dan meningkatkan tekanan venokapiler paru secara bermakna.

Penurunan curah jantung akibat penyempitan orifisium katup mitral menyebabkan

komplikasi yang rnengancam jiwa berupa edema paru peripartum. Konsensus Brazilia

mengenai Penyakit Jantung dan Kehamilan menetapkan faktor-faktor risiko komplikasi

wanita hamil dengan stenosis mitral berupa meliputi : (1) perburukan kelas fungsional

(KF), (2) fibrilasi atrium, (3) kekerapan ekstrasistol supraventrikel, (4) pengisian atrium

kanan yang berlebihan, dan (5) diameter atrium kiri > 45mm. Konsensus juga menentukan
1|Page
bahwa area katup mitral berkaitan dengan kematian ibu yang tinggi tetapi hubungan

dengan data klinis yang lain sangat mutlak diperlukan.

B. ETIOLOGI

Penyebab tersering dari stenosis mitral adalah endokarditis reumatik, akibat reaksi

yang progresif dari demam rematik oleh infeksi streptokokkus. Diperkirakan 90% stenosis

mitral didasarkan atas penyakit jantung rematik.Penyebab lainnya walaupun jarang yaitu

stenosis mitral kongenital, vegetasi dari systemic lupus eritematosus (SLE), deposit

amiloid, mucopolysaccharhidosis, rheumatoid arthritis (RA), Wipple’s disease, Fabry

disease, akibat obat fenfluramin/phentermin, serta kalsifikasi annulus maupun daun katup

pada usia lanjut akibat proses degeneratif. Stenosis katup mitral juga bisa merupakan suatu

kelainan bawaan. Bayi yang lahir dengan kelainan ini jarang bisa bertahan hidup lebih dari

2 tahun, kecuali jika telah menjalani pembedahan. Miksoma (tumor jinak di atrium kiri)

atau bekuan darah dapat menyumbat aliran darah ketika melewati katup mitral dan

menyebabkan efek yang sama seperti stenosis katup mitral.

C. TUJUAN

Untuk mengevaluasi frekuensi dari hasil fetomaternal masa kehamilan dengan mitral

stenosis yang dirawat di Rumah Sakit Sipil Karachi.

D. BAHAN DAN METODE

Penelitian ini mengunakan metode deskriptif dilakukan di departemen obstetri dan

ginekologi, Rumah Sakit Sipil, Karachi dari 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2012.

Seratus satu pasien yang dirawat di Departemen obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Sipil

Karachi dengan Kriteria inklusi: Semua wanita dengan mitral stenosis (ringan, sedang dan

berat) didiagnosis pada ekokardiografi setelah trimester pertama (setelah 12 minggu

2|Page
kehamilan dihitung dengan ultrasonografi). Kriteria eksklusi: Semua wanita dengan

gangguan medis lainnya, misalnya anemia, penyakit jantung bawaan, kardiomiopati

hipertensi, asma, diabetes mellitus, penyakit ginjal, penyakit tiroid, Perokok. Pengumpulan

Data: Perempuan mengakui dengan mitral stenosis yang terdaftar dalam penelitian ini.

E. HASIL

Sebanyak 101 pasien yang memenuhi kriteria inklusi yang terdaftar dalam penelitian

ini. Usia wanita berkisar antara 20-29 tahun (69%) dan 81% adalah multigravida

Kelahiran prematur adalah 21,8% dan 27,7% bayi baru lahir yang berat badan lahir

rendah. APGAR skor <7 ditemukan di 14,9% neonatus dan 9 bayi memiliki kematian

intrauterin. Kesimpulan: Penyakit jantung pada kehamilan dikaitkan dengan angka

kesakitan yang signifikan Harus dikelola secara hati-hati di sebuah rumah sakit perawatan

tersieruntuk mendapatkan ibu optimal dan hasil janin.

F. PEMBAHASAN

Regurgitasi mitral mempunyai banyak penyebab, namun pada wanita muda penyebab

tersering adalah rematik (selalu berhubungan dengan stenosis mitral). Tanda yang khas

pada pemeriksaan fisik adalah bising holosistolik pada apeks jantung yang menjalar ke

aksila dan pada pemeriksaan EKG tampak tanda pembesaran atrium kiri. Fibrilasi atrium

jarang ditemukan kecuali bila atrium kiri sangat membesar

Penyakit jantung katup pada wanita muda paling sering disebabkan oleh penyakit

jantung rematik, kelainan kongenital, atau endokarditis sebelumnya, dan penyakit jantung

katup ini menambah resiko pada ibu dan janin yang dikandung pada saat kehamilan. Pada

wanita dengan manifestasi klinis miokarditis, Demam rematik paling sering sebagai

3|Page
penyebab timbulnya stenosis katup mitral, kelainan regurgitasi katup mitral, aorta, dan

tricuspid yang tersendiri,

Stenosis mitral merupakan kelainan katup yang paling sering ditemui secara klinis

pada wanita dengan kehamilan. Kelainan ini sering berhubungan dengan kongesti paru,

edema, dan aritmia atrium semasa kehamilan dan segera setelah melahirkan. Meningkatnya

volume darah dan cardiac output semasa kehamilan akan meningkatkan volume dan

tekanan darah di atrium kiri, meningkatnya tekanan vena pulmonal, dispnea dan

menurunkan toleransi exercise. Meningkatnya denyut jantung ibu akan menurunkan

diastolic filling period dan selanjutnya akan meningkatkan tekanan di atrium kiri. Gejala

klinis berhubungan dengan kongesti vaskular paru yang didapati pada 25 persen pasien

dengan mitral stenosis semasa kehamilan. Gejala ini semakin jelas pada kehamilan 20

minggu dan dapat bertambah jelek pada saat melahirkan. Wanita dengan simptom stenosis

mitral yang jelas dan akan hamil mesti diterapi sebelumnya dengan balon dilatasi atau

operasi katup sebelum konsepsi. Jika stenosis mitral diketahui saat kehamilan dan

gejalanya bertambah jelas, terapi medik standard mesti diberikan. Untuk penderita dengan

symptom ringan sampai sedang semasa kehamilan, terapi medik ditujukan untuk mengatasi

beban volume dengan pemberian diuretika, mengurangi masukan garam yang banyak dan

mengurangi aktifitas fisik.

Penyakit jantung adalah penyebab paling penting dari kematian ibu selama

kehamilan, selama hampir 10% dari kematian ibu. 1-3% dari seluruh

kehamilan dengan cacat bawaan, 70-80% dari mitral stenosis adalah yang paling

umum Kelainan morfologi katup dapat dideteksi dari pemeriksaan ekokardiografi dan

kelainan katup yang didapati berhubungan erat dengan jenis dan derajat kelainan yang

4|Page
terjadi dan akan menyebabkan kelainan kapasitas fungsional, gangguan fungsi ventrikel

kiri dan tekanan di paru. Oleh The American Heart Association dan American College of

Cardiology telah dibuat suatu klasifikasi yang berdasarkan tipe kelainan katup dan klas

fungsional dari New York Heart Association (NYHA) untuk menentukan resiko yang

terjadi pada ibu dan janin saat kehamilan seperti di lihat pada table berikut ini :

5|Page
Dalam penelitian ini stenosis mitral ringan ditemukan pada 60,4% perempuan,

stenosis sedang 25,7% dan stenosis berat 13,9%. Kelahiran yang paling umum ditemukan

pada wanita adalah persalinan pervagina sebanyak 66,3% dan di ikuti oleh operasi cesar

sebanyak 33, 7 %. Yang sesuai dengan hasil 13% dalam sebuah studi oleh Avila et al.16 .

Sebuah studi yang dilakukan oleh Hameed dkk. Metode menunjukkan kelahiran

melalui vagina di 61 (92%) dari 66 pasien dengan penyakit jantung katup dan lain-lain

memiliki operasi caesar karena indikasi obstetric dan lesi jantung. Studi lain yang dilakukan

oleh Bonow dkk., Mode menunjukkan kelahiran melalui pervagina di 196 (78,1%) dari

251 dan operasi caesar dilakukan pada 55 (21,9%) pasien. Hasil janin tergantung pada

tingkat kesejahteraan ibu dan usia kehamilan. Pasien jantung memiliki bayi yang lebih

ringan sekitar 200gm. Berarti ± SD berat lahir neonatus adalah 2,6 ± 0.52kg. Berat badan

lahir rendah (<2.5kg) terlihat pada 27,7% neonatus. Berarti ± SD usia kehamilan saat lahir

adalah 36,3 ± 2,8 minggu. Pra-kematangan ditemukan pada 22 (21,8%) kasus. Sebuah studi

lokal di Pakistan menunjukkan 14% wanita memiliki kelahiran prematur pada jantung dan

42,5% adalah dari berat badan lahir rendah. Kematian intrauterin terjadi pada 8,9% kasus.

Kematian ibu umumnya bervariasi secara langsung dengan klasifikasi fungsional di

kehamilan awal. Ada dua kematian ibu sebanding dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wasim T. 19 yang menunjukkan 3,8% kematian ibu.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Sawhney et al., menunjukkan bahwa kelahiran

hidup adalah 252 dari 254 pasien dan dua yang lahir mati, Berat rata-rata (± SD) lahir adalah

2,6 ± kg. Study lain menunjukkan bahwa kelahiran hidup adalah 64 dari 66 pasien dan masih

lahir dua. Kelahiran prematur adalah 15 (23%) dari 66. Studi yang dilakukan oleh Hsich et

6|Page
al. dan Sermer melaporkan insiden yang lebih tinggi dari kelahiran prematur pada pasien

dengan penyakit jantung katup. Sebuah studi yang dilakukan oleh Ashwani menunjukkan

51,3% kejadian mitral stenosis. Persalinan pervaginam spontan terlihat pada 50%,

persalinan berperan dalam 16,6% dan operasi caesar di 28,4%. Kematian ibu adalah 3,3%

dan angka kematian perinatal 6,6%.

Kehamilan pada pasien kami dikaitkan dengan peningkatan insiden IUGR, kelahiran

prematur dan berat lahir rendah, terutama dalam kasus-kasus dengan stenosis mitral sedang

dan berat. Kompromi hemodinamik sekunder katup stenosis dan penurunan yang dihasilkan

dalam aliran darah rahim yang kemungkinan penjelasan untuk tingginya insiden gangguan

pertumbuhan janin intrauterine terlihat dalam penelitian ini. Pentingnya diagnosis sebelum

hamil, konseling dan kontrasepsi sangat penting untuk aman mengelola kehamilan yang

direncanakan pada pasien jantung

G. KESIMPULAN

Penyakit jantung pada kehamilan dikaitkan dengan angka kesakitan yang signifikan

Harus dikelola secara hati-hati di sebuah rumah sakit perawatan tersier untuk mendapatkan

ibu optimal dan hasil janin yang baik.

H. SARAN

Penyakit jantung selama kehamilan terus menjadi masalah kesehatan utama, terutama

di negara-negara berkembang. Beberapa rekomendasi untuk mengurangi morbiditas dan

mortalitas fetomaternal adalah:

7|Page
1. Pendekatan multidisiplin yang melibatkan seorang ahli jantung, neonatologi dan

dokter kandungan.

2. Menaikkan status fasilitas kesehatan pemerintah di mana perempuan kurang mampu

memiliki akses.

3. Pelatihan yang memadai dari petugas kesehatan dalam identifikasi gejala dan tanda

penyakit jantung untuk deteksi dini dan rujukan.

4. Konseling pra-kehamilan.

I. APLIKASI DALAM KEPERAWATAN

 Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk

mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi

persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya kesehatan

reproduksi secara wajar.

 Setelah mendalami isi jurnal ini, dapat diambil kesimpulan antara lain bahwa Pada

saat kehamilan kesehatan ibu dan janin adalah sangat penting dan saling

mempengaruhi. Kondisi janin yang baik sangat diperlukan tetapi keselamatan ibu

menjadi prioritas utama,

 Dalam pelayanan keperawatan baik keperawatan komunitas maupun keperawatan

maternitas perlu dipertimbangkan dilakukannya penyuluhan bagi ibu bersalin dalam

upaya mengatasi masalah yang berhubungan dengan persalinan serta faktor yang

mempengaruhinya. Informasi yang diberikan akan menggantikan ketidaktahuan

ataupun memberikan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan-perubahan

yang mempengaruhi fisik maupun psikologisnya.

8|Page
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed N, Kausar H, Ali L, Rakhshinda (2015). Fetomaternal outcome of pregnancy with Mitral

stenosis . Pak J Med Sci ;31(3):643-647. doi: http://dx.doi.org/ 10.12669/pjms.313.7020

Gibson M, Zorkun C, (2009). Mitral stenosis .WikiDoc Resources.;14-23.

Haththotuwa HR, et all, (2009).Maternal mortality due to cardiac disease in Sri Lanka. Int J Gyne

Obs.;104:194-198. doi: 1016/j. ijgo. 10-031.

Madazli R, Sal V, Cift T, Guralp O, Goymen A.(2010). Pregnancy outcomes in women with heart

disease. Arch Gynecol Obstet.;281:29-34. doi: 10.1007/s00404-009-1050-z

William T, Roberts, Dawn Adamson.(2013) Cardiovascular disease in pregnancy. Obst Gynaecol

Reproduct Med.;23(7):195-201. doi: 10.1016/j.ogrm.2013.06.003

9|Page

Anda mungkin juga menyukai