PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Masa kehamilan merupakan masa dimana tubuh sangat membutuhkan asupan
makan yang maksimal baik untuk jasmani maupun rohani (selalu rileks dan tidak
stress). Di masa-masa ini pula, wanita hamil sangat rentan terhadap menurunnya
kemampuan tubuh untuk bekerja secara maksimal. Wanita hamil biasanya sering
mengeluh sering letih, kepala pusing, sesak nafas, wajah pucat dan berbagai
macam keluhan lainnya. Semua keluhan tersebut merupakan indikasi bahwa
wanita hamil tersebut sedang menderita anemia pada masa kehamilan.
Penyakit ini terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh
semasa mengandung. Anemia ini secara sederhana dapat kita artikan dengan
kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada biasanya.
Anemia pada kehamilan di Indonesia masih tinggi, dengan angka nasional
65% yang setiap daerah mempunyai variasi berbeda. Anemia gangguan medis
yang paling umum ditemui pada masa hamil, mempengaruhi sekurang
kurangnya 20% wanita hamil. Wanita ini memiliki insiden komplikasi puerperal
yang lebih tinggi, sepertiinfeksi, daripada wanita hamil dengan nilai hematologi
normal.
Anemia menyebabkan penurunan kapasitas darah untuk membawa oksigen.
Jantung berupaya mengonpensasi kondisi ini dengan meningkatkan curah jantung.
Upaya ini meningkatkan kebebasan kerja jantung dan menekan fungsi ventricular.
Dengan
demikian,
anemia
yang
menyertai
komplikasi
lain
(misalnya,
B.
C.
1.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kehamilan ?
2. Apa saja gangguan-gangguan dari kehamilan ?
3. Bagaimana konsep medis Anemia Pada Ibu Hamil?
4. Bagaimana konsep keperawatan Anemia Pada Ibu Hamil?
Tujuan
Tujuan Umum
Mengetahui dan mengerti tentang Kehamilan , Anemia Pada Ibu Hamil dan
mengerti tentang cara penanganan serta konsep asuhan keperawatan pada
2.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi
dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta,
dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010).
Kehamilan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan proses patologis, tetapi
kondisi normal dapat menjadi patologi. Menyadari hal tersebut dalam melakukan
2
asuhan tidak perlu melakukan intervensi-intervensi yang tidak perlu kecuali ada
indikasi (Sulistyawati,2009).
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari haid pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan pertama dimulai dari hasil
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan keempat sampai 6
bulan, triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Saifuddin, 2008; 89).
Kehamilan adalah proses alamiah yang dialami oleh setiap wanita dalam siklus
reproduksi. Kehamilan dimulai dari konsepsi dan berakhir dengan permulaan
persalinan. Selama kehamilan ini terjadi perubahan-perubahan, baik perut, fisik
maupun fsikologi ibu (Varney, 2007).
B.Gangguan Pada Kehamilan
1.Kehamilan dengan Penyakit Jantung
Etiologi
Sebagian besar disebabkan demam reumatik. Bentuk kelainan katup yang sering
dijumpai adalah stenosis mitral, insufisiensi mitral, gabungan stenosis mitral
dengan insufisiensi mitral, stenosis aorta, insufisiensi aorta, gabungan antara
insufisiensi aorta dan stenosis aorta, penyakit katupulmonal dan trikuspidal.
Faktor Predisposisi
Peningkatan usia pasien dengan penyakit jantung hipertensi dan superimposed
preeklamsi atau eklamsi, aritmia jantung atau hipertrofi ventrikel kiri, riwayat
decompensasi cordis, anemia.
Patofisiologi
Keperluan janin yang sedang bertumbuh akan oksigen dan zat-zat makanan
bertambah dalam berlangsungnya kehamilan, yang harus dipenuhi melalui darah
ibu. Untuk itu banyaknya darah yang beredar bertambah, sehingga jantung harus
bekerja lebih berat.
Karena itu dalam kehamilan selalu terjadi perubahan dalam system kardiovaskuler
yang baisanya masih dalam batas-batas fisiologik. Perubahan-perubahan itu
terutama disebabkan karena:
3
4-5 hari seetelah peralinan. Terjadi penurunan resistensi perifer dan emboli
pulmonal dari thrombus iliofemoral.
Diagnosis
Arimia berat
Pada wanita hamil yang tidak menunjukan salah satu gejala tersebut jarang
menderita penyakit jantung. Bila terdapat gejala decompensasi jantung pasien
harus di golongkan satu kelas lebih tinggi dan segera dirawat
Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan
Kelas I
Tanpa pembatasan kegiatan fisik
Tanpa gejala penyakit jantung pada kegiatan biasa
Kelas II
Sedikit pembatasan kegiatan fisik
Saat istirahat tidak ada keluhan
Pada kegiatan fisik biasa timbul gejala isufisiensi jantung seperti: kelelahan,
jantung berdebar (palpitasi cordis), sesak nafas atau angina pectoris
Kelas III
Banyak pembatasan dalam kegiatan fisik
Saat istirahat tidak ada keluhan
Pada aktifitas fisik ringan sudah menimbulkan gejala-gejala insufisiensi jantung
Kelas IV
Tidak mampu melakukan aktivitas fisik apapun
Komplikasi
Pada ibu dapat terjadi : gagal jantung kongestif, edema paru, kematian, abortus.
Pada janin dapat terjadi : prematuritas, BBLR, hipoksia, gawat janin, APGAR
score rendah, pertumbuhan janin terhambat.
Penatalaksanaan
Sebaiknya dilakukan dalam kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau ahli
jantung. Secara garis besar penatalksanaan mencakup mengurangi beban kerja
jantung dengan tirah baring, menurunkan preload dengan deuretik, meningkatkan
kontraktilitas jantung dengan digitalis, dan menurunkan after load dengan
vasodilator.
Penatalaksanaan dilakukan berdasarkan klasifikasinya yaitu:
Kelas I
Tidak memerlukan pengobatan tambahan
Kelas II
Umumnya tidak memerlukan pengobatan tambahan, hanya harus menghindari
aktifitas yang berlebihan, terutama pada UK 28-32 minggu. Pasien dirawat bila
keadaan memburuk.
Kedua kelas ini dapat meneruskan kehamilan sampai cukup bulan dan melahirkan
pervaginam, namun harus diawasi dengan ketat. Pasien harus tidur malam cukup
8-10 jam, istirahat baring minimal setengah jam setelah makan, membatasi
masuknya cairan (75 mll/jam) diet tinggi protein, rendah garam dan membatasi
kegiatan. Lakukan ANC dua minggu sekali dan seminggu sekali setelah 36
minggu. Rawat pasien di RS sejak 1 minggun sebelum waktu kelahiran. Lakukan
persalinan pervaginam kecuali terdapat kontra indikasi obstetric. Metode anastesi
terpilih adalah epidural
Kala persalinan biasanya tidak berbahaya. Lakukan pengawasan dengan ketat.
Pengawasan kala I setiap 10-15 menit dan kala II setiap 10 menit. Bila terjadi
takikardi, takipnea, sesak nafas (ancaman gagal jantung), berikan digitalis berupa
suntikan sedilanid IV dengan dosis awal 0,8 mg, dapat diulang 1-2 kali dengan
selang 1-2 jam. Selain itu dapat diberi oksigen, morfin (10-15 mg), dan diuretic.
7
Pada kala II dapat spontan bila tidak ada gagal jantung. Bila berlangsung 20 menit
dan ibu tidak dapat dilarang meneran akhiri dengan ekstraksi cunam atau vacum
dengan segera
Tidak diperbolehkan memaki ergometrin karena kontraksi uterus yang bersifat
tonik akan menyebabkan pengembalian darah ke sirkulasi sistemik dala jumlah
besar.
Rawat pasien sampai hari ke 14, mobilisasi bertahap dan pencegahan infeksi, bila
fisik memungkinkan pasien dapat menusui.
Kelas III
Dirawat di RS selam hamil terutama pada UK 28 minggu dapat diberikan diuretic
Harus dirawat di RS
Kedua kelas ini tidak boleh hamil karena resiko terlalu berat. Pertimbangkan
abortus terapeutik pada kehamilan kurang dari 12 minggu. Jika kehamilan
dipertahankan pasien harus terus berbaring selama hamil dan nifas. Bila terjadi
gagal jantung mutlak harus dirawat dan berbaring terus sampai anak lahir. Dengan
tirah baring, digitalis, dan diuretic biasanya gejala gagal jantung akan cepat
hilang.
Pemberian oksitosin cukup aman. Umumnya persalinan pervaginam lebih aman
namun kala II harus diakhiri dengan cunam atau vacuum. Setelah kala III selesai,
awasi dengan ketat, untuk menilai terjadinya decompensasi atau edema paru.
Laktasi dilarang bagi pasien kelas III dan IV.
Operasi pada jantungn untuk memperbaiki fungsi sebaiknya dilakukan sebelum
hamil. Pada wanita hamil saat yang paling baik adalah trimester II namun
berbahaya bagi bayinya karena setelah operasi harus diberikan obat anti
pembekuan terus menerus dan akan menyebabkan bahaya perdarahan pada
persalinannya. Obat terpilih adalah heparin secara SC, hati-hati memberikan obat
tokolitik pada pasien dengan penyakit jantung karena dapat menyebabkan edema
paru atau iskemia miocard terutama pada kasus stenosis aorta atau mitral.
Prognosis
Prognosis tergantung klasifikasi, usia, penyulit lain yang tidak berasal dari
jantung, penatalaksanaan, dan kepatuhan pasien. Kelainan yang paling sering
menyebabkan kematian adalah edema paru akut pada stenosis mitral. Prognosis
hasil konsepsi lebih buruk akibat dismaturitas dan gawat janin waktu persalinan.
2. Anemia dalam kehamilan
Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal Hemoglobin 12 15 % dan
mehatokrit 35 54 %. Angka tersebut juga berlaku untuk wanita hamil.
Penyebab anemia umunya dikarenakan :
1. Kurang gizi (malnutrisi)
2. Kurang zat besi dalam diet
3. Malabsorbsi
4. Kehilangan banyak darah (persalinan yang lalu, haid, dll)
5. Penyakit kronik, TBC, Paru, Cacing usus, Malaria
Pengaruh anemia terhadap kehamilan, persalinan, nifas.
1. Keguguran
2. Partus prematurus
3. Inersia uteri dan partus lama
4. Atonio uteri
5. Syok
6. Infeksi intrapartum
Pengaruh anemia terhadap hasil konsepsi
Hasil konsepsi membutuhkan zat besi dalam jumlah besar untuk pembuatan butirbutir darah merah dan pertumbuhannya, jadi bila terjadi anemia, pengaruhnya
terhadap hasil konsepsi adalah :
1. Kematian mudigah (keguguran)
2. Kematian janin waktu lair (Stillbirth)
3. Kematian perinatal tinggi
4. Prematuritas
Klasifikasi anemia dalam kehamilan
a. Anemia defisiensi besi Anemia ini terjadi sekitar 62,3%. Anemia jenis ini
biasanya berbentuk normositik dan hipokromik
b. Anemia megaloblastik Biasanya berbentuk makrositik atau penisiosa.
Penyebabnya karena kekurangan asam folik, tetapi biasanya disebabkan karena
malnutrisi dan infeksi kronik
c. Anemia hipoplasi Anemia hipoplasi disebabkan hipo fungsi sumsum tulang,
pembentukan sel darah merah baru.
11
Juga terdapat riwayat ibu : umur ibu > 30 tahun, riwayat DM dalam keluarga,
riwayat DM pada kehamilan sebelumnya, obesitas, riwayat BBL > 4500 gr dan
infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
Klasifikasi
Tidak tergantung insulin (TTI) Non Insulin Dependent diabetes mellitus
(NIDDN) yaitu kasus yang tidak memerlukan insulin dalam pengendalian kadar
gula darah.
Tergantung insulin (TI) Insulin dependent Diabetes Melitus yaitu kasus yan
memerlukan insulin dalam mengembalikan kadar gula darah.
Komplikasi
Maternal: infeksi saluran kemih, hydramnion, hipertensi kronik, PE, kematian ibu
Fetal: abortus spontan, kelainan congenital, insufisiensi plasenta, makrosomia,
kematian intra uterin,
Neonatal: prematuritas, kematian intra uterin, kematian neonatal, trauma lahir,
hipoglikemia, hipomegnesemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia, syndroma
gawat nafas, polisitemia.
Penatalaksanaan
Prinsipnya adalah mencapai sasaran normoglikemia, yaitu kadar glukosa darah
puasa < 105 mg/dl, 2 jam sesudah makan < 120 mg/dl, dan kadar HbA1c<6%.
Selain itu juga menjaga agar tidak ada episode hipoglikemia, tidak ada ketonuria,
dan pertumbuhan fetus normal.
Pantau kadar glukosa darah minimal 2 kali seminggu dan kadar Hb glikosila.
Ajarka pasien memantau gula darah sendiri di rumah dan anjurkan untuk kontrol
2-4 minggu sekali bahkan lebih sering lagi saat mendekati persalinan.
Obat hipoglikemik oral tidak dapat dipakai saat hamil dan menyusui mengingat
efek teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI, kenaikan BB pada trimester I
diusahakan sebesar 1-2,5 kg dan selanjutnya 0,5 kg /minggu, total kenaikan BB
sekitar 10-12 kg.
12
Penatalaksanaan Obstetric
Pantau ibu dan janin dengan mengukur TFU, mendengarkan DJJ, dan secara
khusus memakai USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap akhir minggu sejak
usia kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia pertumbuhan janin terhambat dan
gawat janin merupakan indikasi SC. Janin sehat dapat dilahirkan pada umur
kehamilan cukup waktu (40-42 minggu) dengan persalinan biasa.
Ibu hamil dengan DM tidak perlu dirawat bila keadaan diabetesnya terkendali
baik, namun harus selalu diperhatikan gerak janin (normalnya >20 kali/12 jam).
Bila diperlukan terminasi kehamilan, lakukan amniosentesis dahulu untuk
memastikan kematangan janin
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
I.KONSEP DASAR MEDIS
A.
13
C.
14
Patofisiologi
Kadar hemoglobin untuk wanita tidak hamil biasanya adalah 13,5 g/dL.
Namun kadar hemoglobin selama trimester kedua dan ketiga kehamilan berkisar
11,6 g/dL sebagai akibat pengenceran darah ibu karena peningkatan volume
plasma. Ini disebit sebagai anemia fisiologis dan merupakan keadaan yang normal
selama kehamilan.
Selama kehamilan, zat besi tidak dapat dipenuhi secara adekuat dalam
makanan sehari- hari. Zat dalam makanan seperti susu, teh dan kopi menurunkan
absorbs besi. Selama kehamilan, tambahan zat besi diperlukan untuk
meningkatkan sel- sel darah ibu dan transfer ke janin untuk penyimpanan dan
produksi sel- sel darah merah. Janin harus menyimpan cukup zat besi pada 4
sampai 6 bulan terkhir setelah kelahiran.
Selama trimester ketiga, jika supan besi wanita tersebut tidak memadai,
hemoglobin tidak akan meningkat sampai nilai 12,5 g/dL dan dapat terjadi anemia
karena nutrisi. Ini akan mengakibatkan penurunan transfer zat besi kejanin.
Hemoglobinopati, seperti thalasemia, penyakit sel sabit, dan G-6-PD
mengakibatkan anemia melalui hemolisis atau peningkatan penghancuran sel- sel
darah merah.
Secara umum dengan kehilangan zat besi hal ini akan menyebabkan cadangan
besi menurun. Apabila cadangan kosong, maka keadaan ini disebut iron depleted
15
state. Apabila kekurangan besi berlanjut terus, maka penyediaan besi untuk
eritropoesis berkurang, sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit,
tetapi anemia secara klinik belum terjadi, keadaan ini disebut
iron deficient
16
perdarah
an
F.
Defisiensinutri
si
Peningkatan
kebutuhan. Zat besi
untuk prematuritas
Gangguan absorbs
zatbesi(sperti:gastr
ektomi, colitis
kronis
Volume darah
Peningkatan
kebutuhan
volume darah
Difisiensi zat
besi
Penegencera
n darah
Cadangan zat
besi kosong (iron
depleted)
Gangguan pada
bentuk eritrosit (iron
deficient
erythropoesis
Anemia ( iron
deficiency anemia)
Pengetahuan
terbatas
Mal butrisi
17
asimptom
atik
Penurunan
curah
jantung
gg.Kurang
pengetahuan
Anoreksia,
mual,
muntah
Aliran
darah
kejaringan
menurun
gg.
kebutuhan
nutrisi
Aliran
darah
kejaringan
menurun
Hipoksia,
pucat,
lemah
gg. gg.
perfusi
intoleran
jaringansi
aktivitas
Suplai O2
kejaringan
berkurang
Transfer
zat besi
kejanin
menurun
Nutrisi
janin
berkurang
Risiko
cidera
janin
18
G.
H.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium dasar ditemui
Pemeriksaan Hb sahli, kadar Hb < 10 mg/%
Kadar Ht menurun (normal 37%- 41%)
Peningkatan bilirubin total (pada anemia hemolitik)
Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada apusan darah tepi.
Terdapat pansitopenia, sum- sum tulang kosong diganti lemak.
a.
Jumlah darah rutin. Sampel darah yang diambil dari urat di lengan dinilai
untuk darah hitungan. Anemia terdeteksi jika tingkat hemoglobin lebih rendah
daripada normal.
19
b.
Mungkin ada lebih sedikit sel darah merah daripada normal. Di bawah
mikroskop sel mungkin tampak kecil dan pucat daripada biasanya dalam kasus
besi kekurangan anemia.
c.
kekurangan sel mungkin tampak pucat tetapi lebih besar daripada ukuran mereka
biasa. Ini disebut macrocytic anemia.
d.
Feritin toko-feritin adalah protein yang toko besi. Jika tingkat darah feritin
rendah menunjukkan rendah besi toko dalam tubuh dan membantu mendeteksi
besi kekurangan anemia.
e.
Tes darah termasuk berarti sel volume (MCV) dan lebar distribusi sel darah
merah (RDW).
f.
Retikulosit adalah ukuran dari sel muda. Ini menunjukkan jika produksi
Vitamin B12 dan folat tingkat dalam darah-ini membantu mendeteksi jika
Analisis sumsum tulang untuk mendeteksi sel dewasa terlalu banyak seperti
yang terlihat dalam aplastic anemia atau kanker darah. Kurangnya besi dalam
sumsum tulang juga menunjuk ke arah besi kekurangan anemia.
I.
Keguguran.
2.
3.
4.
5.
a. Identitas klien/biodata
1) Identitas klien yang meliputi nama, umur, jenis kelamin,
suku/bangsa, agama, alamat, no RM, Dx medis, tanggal masuk RS
dan tanggal pengkajian
2) Identitas penanggung jawab meliputi nama, usia, pendidikan,
pekerjaan, alamat, hubungan dengan pasien
b. Keluhan utama
Keluhan utama meliputi 5L, letih, lesu, lemah, lelah lalai,
pandangan berkunang-kunang.
c. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan pada ibu hamil dengan anemia meliputi hal-hal
sebagai berikut:
1) Riwayat kesehatan sekarang
Pengumpulan data yang dilakukan untuk menentukan sebab
dari anemia, yang nantinya membantu dalam membuat rencana
tindakan terhadap klien. Ini bisa berupa kronologi terjadinya
penyakit tersebut sehingga nantinya bisa ditentukan apa yang
terjadi. (Ignatavicius, Donna D, 1995).
2) Riwayat kesehatan yang lalu
Pada pengkajian ini ditemukan kemungkinan penyebab
anemia. Penyakit-penyakit
tertentu
seperti infeksi
dapat
21
Pengkajian pasien dengan ibu hamil yang mengalami anemia antara lain :
1) Aktifitas
Keletihan, kelemahan, malaise umum
Kehilangan produktivitas, kehilangan semangat untuk bekerja.
2) Sirkulasi
Riwayat kehilangan darah kronis
Palpitasi
CRT lebih dari 2 detik
3) Eliminasi
Konstipasi
Sering kensing
4) Makanan/ cairan: nafsu makan menurun, mual/ muntah
5) Nyeri/ kenyamanan: di daerah abdomen dan kepala
6) Pernapasan: napas pendek pada saat istirahat maupun aktivitas
7) Seksual
Dapat terjadi perdarahn pervagina
Perdarahan akut sebelumnya
Tinggi fundus tidak sesuai dengan umurnya
Contoh kasus
Ny. Q berumur 32 th, telah menikah, datang ke rumah sakit ingin memeriksakan
kehamilannya mengatakan bahwa ia merasa pusing,berkunang-kunang dan lemas
tekanan darah 100/90mmHg terlihat pucat dan lemas.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
Ny. Q UMUR KEHAMILAN 23 MINGGU UMUR 32 TAHUN
RSUD KOTA BAUBAU
No.Register
: 1904
Dirawat di ruang
: Flamboyan
I.PENGKAJIAN
22
Oleh : Perawat V
1). Biodata
1.Nama Klien
Ny.Q
Nama
Tn. T
Penanggung
Jawab
2.Umur
32 tahun
Umur
38 tahun
3.Suku/
Jawa/indonesia
Suku/
Jawa/Indonesia
Kebangsaan
Kebangsaan
4.Agama
Islam
Agama
Islam
5.Pendidikan
SMA
Pendidikan
SMA
6.Pekerjaan
IRT
Pekerjaan
Wirasuwasta
7.Alamat
Gang cermai,32.
Alamat
Gang permai 32
2).
Keluhan utama
Riwayat menstruasi
Menarche
Lama
Sifat darah
4).
:14 tahun
: 6 hari
:Cair
Siklus
Teratur
Keluhan
Riwayat perkawinan
Status perkawinan
: sah
Lama
: 12 tahun
: 20 tahun
5).
No
:28 hari
:Ya
:Tidak ada
Menikah ke
:1
Pasang
tgl
Oleh
Tempat
Lepas
keluhan
sepsi
23
tgl
Oleh
tempat
alasan
1.
IUD
2002 Bidan
BPM
Tidak
2007
bidan
BPM
ada
Ingin
punya
anak
lagi.
6).
b.
c.
Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi : 2x
Keluhan
: mual,pusing
Trimester II
Frekuensi : Keluhan
:-
Komlikasi : Terapi
:Trimester III
Frekuensi : Keluhan
: -
Komplikasi : Terapi
d.
: -
Imunisasi TT : 5 kali
TT 1 : 25 februari 2001
TT 2 : 26 maret 2001
TT 3 : 25 september 2001
TT 4 : 20 september 2002
24
TT 5 : 20 september 2003
e.
7).
Riwayat kesehatan
a.
menahun)
-
b.
c.
d.
e.
25
8).
Sebelum hamil
26
Saat hamil
A. nutrisi
1.Makanan
-frekuensi
3x sehari
1x sehari
-jenis
-porsi
1 piring
piring
-keluhan
Tidak ada
Mual
-pantangan
Tidak ada
Tidak ada
-frekuensi
5 x sehari
7 x sehari
-jenis
-porsi
1 gelas
1 gelas
-keluhan
Tidak ada
Cepat haus
-pantangan
Tidak ada
Tidak ada
-frekuensi
2 x sehari
1 x sehari
-warna
Kuning
Kuning
-konsitensi
lembek
Lembek
-keluhan
tidak ada
Tidak ada
-frekuensi
6 x sehari
8-9 x sehari
-warna
Kuning
Kuning, jernih
2. Minum
B. eliminasi
1. BAB
2.BAK
27
-Konsistensi
cair
Cair
-keluhan
tidak ada
Tidak ada
-lama
1-2 jam
jam
-keluhan
Tidak ada
Tidak ada
- lama
8 jam
7 jam
-keluhan
Tidak ada
Tidak ada
-mandi
2 x/hari
2 x/hari
-ganti pakaian
3 x/hari
3 x/hari
-gosok gigi
3 x/hari
3 x/hari
-keramas
3 x/ minggu
3 x/ minggu
-frekuensi
3 x/ minggu
2 x/ minggu
-keluhan
Tidak ada
Tidak ada
C. Istirahat
1. tidur siang
2. tidur malam
D.personal hygiene
E.pola seksualitas
28
kelahiran,dukungan
keluarga,
hubungan
dengan
Ibu
mengatakan
dirinya/suami/keluarga
menerima
dan
Pemeriksaan umum
29
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: composmentis
Status emosional
: stabil
Tanda vital
Tekanan darah
:100/90 mmHg
Pernafasan
:20 x/menit
Suhu
:37 oC
BB
:50 kg
TB
:155 cm
Nadi
:80 x/menit
Pemeriksaan Fisik
Kepala
mesochepal,tidak berketombe, tidak ada massa,tidak nyeri tekan,
Wajah
terdapat odema,tidak ada cloasma,dan tidak ada bekas luka
Mata
tidak ada secret,sclera putih,kunjungtiva pucat
Hidung
hidung tidak ada polip,tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut
bersih,tidak ada stromatis,tidak ada karies gigi
Telinga
simetris, tidak ada serumen,pendengaran baik
Leher
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,parotis,getah bening,&vena
jugularis
Dada
datar, tidak ada retraksi dinding dada,tidak bunyi wheezing
Payudara
30
Leopold II
: tidak dilakukan
Leopold III
: tidak dilakukan
Leopold IV
: tidak dilakukan
Osborn test
: tidak dilakukan
: 21
cm
Auskultasi
Djj
:145
x/menit
Ekstremitas Atas
LILA
: 25 cm
Ekstremitas Bawah
Genitalia Luar
31
Analisa Data
No
Data
Etiologi
Masalah
DS :
-
Pasien
mengatakan
tidak
ada
nafsu
makan
-
Klien
mengatakan
Perubahan
DO :
-
nutrisi kurang
Tampak kurang
dari kebutuhan
minat terhadap
tubuh
makanan
-
Membran mukosa
pucat
Bising usus
DS :
-
Klien
mengatakan
lemas
dan
berkunang-kunang
DO :
-
2
-
Tampak kuku
penurunan suplai
Gangguan
oksigen ke jaringan
perfusi jaringan
keletihan atau
Intoleransi
tumbuh lambat
-
Ekstremitas dingin
TD menurun
DS :
32
Klien mengatakan
sesak nafas saat
beraktifitas.
Klien mengatakan
kelemahan
aktivitas
penurunan suplai
Risiko cidera
nutrisi ke janin
terhadap janin
TD
kurang
dari
120/80 mmhg
DO :
-
makanan
-
Membran mukosa
pucat
B. Diagnosa Keperawatan
1.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan
muntah ditandai dengan
DS :
-
DO :
-
Bising usus
33
DS :
DO :
-
DO :
-
34
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa
Tujuan & KH
1.Perubahan
nutrisi Setelah
dilakukan
Intervensi
asuhan
Rasional
1. Tentukan
1.
keadekuatan
tubuh
kebiasaan
klien terpenuhi.
Dengan Kriteria Hasil :
Berat
badan
nutrisi
klien
selama kehamilan.
dulu/
sekarang
dengan
menggunakan
batasan
24
Perhatikan
menunjukkan
rambut
jam.
kondisi
kuku
kulit.
2. Tentukan
dan
tingkat
pengetahuan tentang
2.
kebutuhan diet.
3. Berikan informasi
menentukan
kebutuhan
belajar khusus.
tentang
prenatal
35
diet
dan
3.
meningkatkan
kemungkinan klien memilih
supplement vitamin/
zat besi.
4. Tinjau
frekuensi
beratnya
ulang
dan
mual/ 4.
muntah.
mual/
muntah
pada
trimester
pertama
dapat
berdampak
status
negative
nutrisi
pada
prenatal,
Setelah
diberikan
asuhan
jaringan berhubungan
1.
Perhatikan
fisiologis
sirkulasi
oksigen ke jaringan
darah.
efektif.
Dengan kriteria hasil :
2.
36
ibu,
dan
status
status
volume
merusak
hasil
kemungkinan
hipovolemia
kehamilan,
menyebabkan
atau
hipoksia
uteroplasenta.
2. keadaan capillary refill test
Lakukan
laporkan
perkembangan janin.
1. kejadian perdarahan potensial
dan
catat
berkelanjutan
pada kulit
CRT
dalam
batas
normal(kembali
dalam
Catat
pada
janin(hipoaktif
perubahan
aktivitas
dan hiperaktif)
4.
Catat kemungkinan
tetap
deficit
brakikardi
akan
dan
terjadi
penurunan
aktivitas
4. kehilangan darah ibu secar
berlebihan menurunkan perfusi
plasenta
5. menghilangkan tekanan vena
kiri
cava
inferior
meningkatkan
plasenta
atau
dan
sirkulasi
janin
dan
pertukaran oksigen.
3.Intoleransi aktivitas
Setelah
diberikan
berhubungan dengan
keletihan atau
diharapkan
penggunaan
kelemahan
pasien
asuhan
dapat
1. Jelaskan
37
dalam
aktivitas.
aktifitas
tanpa
fisik
disertai
peningkatan
melakukan
kgiatan
sehari-
hari(ADL)
secara
menyebabkan
mandiri.
Keseimbangan aktivitas
dan istirahat.
pasien
4. Bantu
klien
untuk
3.
meningkatkan
istirahat,
mencegah kelelahan
mengidentifikasi
aktifitas yang mampu
dilakukan
4.
menghindari
aktivitas
yang
Setelah
dilakukan
asuhan
janin berhubungan
sirkulasi janin.
2. Ajari
38
ibu
untuk
mengobservasi
dalam
batas normal
Hasil USG
perlu
3. Bantu dalam screening
3.
menunjukkan
diwaspadai
terjadi
tidak
nutrisi ke janin
pergerakan janin
kekurangan nutrisi.
kelainan seperti anemia sel
sabit mengharuskan tindakan
tanda-tanda
yang
abnormalitas.
Tinggi
mencegah
fundus uteri
sesuai umur
kehamilan
39
khusus
untuk
efek
negative
D.Evaluasi
Evaluasi adalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan
pasien
dengan
tujuan
yang
telah
ditetapkan,
dilakukan
dengan
cara
yang
masih
terjadi,
atau
juga
dapat
dituliskan
masalah/diagnosis baru yang terjadi akibat perubahan status kesehatan klien yang
telah teridentifikasi datanya dalam data subyektif dan obyektif.
P : Planing
Perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi, atau
ditambahkan dari rencana tindakan keperawatan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Masalah Keperawatan
Catatan Perkembangan
Contoh evaluasi 1. Perubahan nutrisi kurang S : klien mengatakan mual
dari kebutuhan tubuh
O: membran mukosa pucat
keperawatan :
Masalah Keperawatan
Catatan
Perkembangan
A: masalah
belum teratasi
3.Intoleransi aktifitas
SP:: Intervensi
klien mengatakan
lemas
dilanjutkan
tekanan
darah lemas
100/90
2. Gangguan perfusi jaringan O:
S : klien
mengatakan
mmHg
O:
A:
masalah
belum
teratasi
- tidak
terdapat
sianosis
P:
dilanjutkan
- Intervensi
CRT dalam
batas normal
3.Intoleransi aktifitas
40
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
mengalami gangguan produksi hemoglobin karena kurangnya zat besi, asam folat
ataupun vitamin B12.
Pada kondisi tertentu ibu hamil dapat mengalami anemia karena terjadinya
pendarahan, infeksi parasit, kegagalan sumsum tulang atau penyakit tertentu
lainnya. Dengan demikian penyebab anemia pada ibu hamil berbeda-beda
sehingga apabila ditarik kesimpulan dari faktor penyebab anemia pada ibu hamil.
Anemia dibedakan menjadi anemia defisiensi besi, anemia hipoplastik, anemia
megaloblastik dan anemia hemolitik. Untuk mengetahui anemia yang dialami ibu
hail diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jumlah eritrosit,
eletroforesa Hb, jumlah retikulosit dan kadar besi serum.
Dampak anemia pada ibu dan janin diantaranya dapat menyebabkan keguguran,
pendarahan, mengalami depresi setelah melahirkan, infeksi tang berhubungan
dengan intrapartum dan postpartum. Bahkan anemia yang sangat berat ditandai
dengan Hb dibawah 4 gr akan menyebabkan gangguan jantung bahkan hingga
berampak gangguan pada kehamilan dan persalianan.
B.
SARAN
Hendaknya pelajar selalu menggali ilmu pengetahuan yang baru tentang ilmu
keperawatan lainnya
42
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, Stright. 2005. Panduan Belajar Keperawatan Ibu-Bayi baru lahir.
Jakarta: EGC
Bothamley, judy dan Maureen boyle. 2011. Patofisiologi Dalam Kebidanan.
Jakarta: EGC
Handayani, Wiwik. 2008. Asuhan keperawatan pada klien dengan Gangguan
Sistem Hematologi. Jakarta. Salemba medika.
Kusuma, Hardi dan Amin Huda Nurarif. 2015. Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosis Medis dan NANDA.
Levero, Kenneth J dkk. 2009. Obstetric Williams. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida dkk.2007. Pengantar Kuliah obsetri. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida.1998.Ilmu kebidanan penyakit kandungan dan keluarga
berencana untuk pendidikan bidan.Jakarta : EGC
M, Judith wilkinson dan Nancy R. Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan. Edisi 9. Jakarta: EGC
43