DISUSUN OLEH :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pubertas tercapai pada umur 12-16 tahun dan dipengaruhi oleh keturunan, bangsa,
iklim, dan lingkungan.
Kejadian yang terpenting dalam pubertas ialah timbulnya haid yang pertama kali
(menarche ). Walaupun begitu menarche merupakan gejala pubertas yang lambat.
Paling awal terjadi pertumbuhan payudara ( thelarche ), kemudian tumbuh rambut
kemaluan ( pubarche ), disusul dengan tumbuhnya rambut di ketiak. Setelah tu
barulah terjadi menarche, dan sesudah itu haid datang secara siklik.
Haid ( menstruasi ) adalah perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda bahwa
alat kandungan menunaikan faalnya. Secara fisiologis menstruasi adalah proses
hormonal dalam tubuh wanita sebagai hasil dari pelepasan ovum. Pelepasan itu
terjadi ketika ovum yang ada di ovarium tidak dibuahi.
B. TUJUAN
PEMBAHASAN
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
1. Amenore Primer :
a. Kelainan kromosom
b. Masalah hipotalamus
c. Hipofisis
a. Kehamilan
b. Kontrasepsi
c. Menyusui
d. Stres
e. Obat-obatan
f. Ketidakseimbangan hormone
h. Olahraga berlebihan
i. Kerusakan tiroid
C. MANIFESTASI KLINIS
c. Nyeri kepala
d. Badan lemah
Tanda dan gejala tergantung dari penyebabnya :
pembesaran perut.
c. Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya
adalah denyut jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
d. Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat ( moon face ), perut buncit, dan
a. Sakit kepala
b. Galaktore ( pembentukan air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak
sedang menyusui )
D. PATOFISOLOGIS
Tidak adanya uterus, baik itu sebagai kelainan atau sebagai bagian dari sindrom
Vagina kadang kadang tidak ada atau mengalami kecacatan, tapi biasanya
terdapat vagina. Vagina tersebut berakhir sebagai kantong kosong dan tidak
terdapat uterus. Gonad, yang secara morfologi adalah testis berada di kanal
permanen.
Amenore primer juga dapat diakibatkan oleh kelainan pada aksis hipotalamus-
ada yang merasang. Terjadilah amenore. Hal ini adalah tipe keterlambatan
pitiutari.
menghasilkan estrogen dan progesteron. Hal ini menandakan bahwa ovarium atau
gonad tidak berespon terhadap rangsangan FSH dan LH dari hipofisis anterior.
Disgenesis gonad atau prematur menopause adalah penyebab yang mungkin. Pada
tes kromosom seorang individu yang masih muda dapat menunjukkan adanya
hypergonadotropic amenorrhoea. Disgenesis gonad menyebabkan seorang wanita
tidak pernah mengalami menstrausi dan tidak memiliki tanda seks sekunder. Hal
dapat bekerja secara fungsional. Amenore yang terjadi mungkin saja disebabkan
oleh adanya obstruksi terhadap aliran darah yang akan keluar uterus, atau bisa
juga karena adanya abnormalitas regulasi ovarium sperti kelebihan androgen yang
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan amenora
untuk menjauhkan dari diagnosa kehamilan. Tes darah yang dapat dilakukan
1. Biopsi endometrium.
2. Tes genetik.
3. MRI.
4. CT scan.
F. PENATALAKSAN
Pengelolaan pada klien ini tergantung dari penyebab. Bila penyebab adalah
dapat dilakukan terapi sulih hormone, namun fertilitas belum tentu dapat
dipertahankan.
dialami, apabila penyebabnya adalah obesitas maka diit dan olahraga adalah
terapinya, belajar untuk mengatasi stress dan menurukan aktivitas fisik yang
berlebih juga dapat membantu. Pembedahan atau insisi dilakukan pada wanita
Sedangkan pada Amenore tiroid atau disebabkan oleh gangguan hipofisis dapat
diobati dengan obat-obatan.
BAB III
A. Pengkajian
Data yang dikumpulkan berupa: data dasar yaitu semua informasi tentang
klien mencakup : riwayat kesehatan, riwayat keluhan utama, riwayat
kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat psikososial dan
riwayat spiritual.
A. ANALISA DATA
tentang penyakitnya
2. Klien mengatakan
mengalami penyakit
oleh klien
2.Data Objektif :
1. Klien cemas
2. Klien tegang
3. Klien meremas-
remas tangannya
TD = 140 / 80mmHg
ND = 90 x/m
RR = 16 x/mnt
Ds : Kurang pengetahuan Kuarngnya informasi
1. klien menggatakan tidak yang di berikan
tau apa itu amenore
2. klien menggatakan
bingung
Do :
1. klien tampak binggung
2. klien terlihat banyak
bertanya.
Ds:- Gangguan body image Biofisik, penyakit, dan
Do: perseptual.
1. Klien terlihat minder,
tidak percaya diri,
perasaan terisolasi,
interaksi berkurang.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
berlebihan
Gangguan citra tubuh Setelah diberikan asuhan 1. Gunakan pendekatan yang
mengungkapkan gejala
cemas
2. Mengungkapkan tehnik
mengontrol cemas
Kurang pengetahuan Setelah dilakukan asuhan 1. Mengkaji tingkat pengetahuan
No Diagnose Keperawatan
Tgl/Jam Tindakan
Dx
1 Ansietas berhubungan 24/03/2015 1. Mengkaji tingkat kecemasan :
H : ringan
keluhanya.
pengobatan
perkembangan, perasaannya
disamping keluarganya.
Pukul 09:57WIB
motivasi.
penyakitnya
(amenorrhea)
E. EVALUASI
No Diagnosa keperawatan
Jam/ tgl Evaluasi
Dx
1 Ansietas berhubungan Selasa 24-03- S :
tentang penyakitnya
10:00
2. Kilen mengatakan baru pertama kali
O:
1. Cemas (-)
x/mnt
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 Gangguan citra tubuh Selasa 24-03- S:
bergaul.
P : Intervensi dihentikan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Hamilto Persis Mary, Dasar-Dasar Keprawatan Maternitas, Edisi 6, Penerbit
Buku Kedokteran EGC, Jakarta 1995.
Ida Bagus Gde Manuaba, Ilmu Kebidanan Kandungan dan Keluarga Berencana,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 1998.