Disusun Oleh:
1
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Kelurga Anak
Dewasa" dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, Kami menyadari masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang berhubungan
dengan judul makalah ini.
2
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keluarga adalah unit atau satuan masyarakat yang terkecil sekaligus merupakan
kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini, dalam hubungannya didalam
perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group . Kelompok
inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian
dalam masyarakat.
Keluarga inti biasanya terdiri dari ayah, Ibu, dan anak. Keluarga dengan anak
yang dewasa biasanya memerlukan atau beradaptasi dengan perkembangan anak
yang telah dewasa. Pada periode hidup yang dikategorikan dewasa biasanya
mengharapakan penghormatan dan penghargaan dari orang lain terutama
keluarga. Selain itu, kaum dewasa untuk melalui periode stabilisasi dan
konsolidasi diikuti oleh perubahan dan pertumbuhan dalam usaha pencapaian
tujuan baru dan dalam menghadapi konfrontasi krisis kehidupan memerlukan
dukungan dari keluarga terutama orang tua. Hal ini menyebabkan perasaan dan
tingkah laku kelurga mengalami perubahan, ada yang bahagia dengan
perkembangan anak yang telah dewasa, ada juga kelurga yang kurang bahgaia
dengan perkembangan anak yang telah dewasa.
Oleh sebab itu, dalam hal ini kita harus mengetahui tugas perkembangan keluarga
dengan anak dewasa
3
Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan khusus
Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Keluarga
Definisi keluarga menurut Burgess dkk dalam Friedman (1998), yang berorientasi
pada tradisi dan digunakan sebagai referensi secara luas :
4
Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan dengan ikatan perkawinan,
darah, dan ikatan adopsi.
Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah
tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah
tangga tersebut sebagai rumah mereka.
Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-
peran sosial keluarga seperti suami-istri, ayah dan ibu, anak laki-laki dan anak
perempuan, saudara dan saudari.
Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil
dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyrakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberpa orang yang terkumpul dan tinggal d suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Murwani, 2007).
tergantung satu sama lain serta memiliki perasaan beridentitas dan berbeda dari
anggota dan tugas utama keluarga adalah memelihara kebutuhan psikososial
anggota-anggotanya dan kesejahteraan hidupnya.
5
Peran formal keluarga menurut (Murwani, 2007) antara lain:
Ada Delapan peran dasar yang membentuk posisi sosial sebagai suami-ayah dan
istri-ibu antara lain yaitu, Peran sebagai provider ( penyedia ), Peran sebagai
rumah tangga, Peran perawat anak, Peran perawatan anak , Peran rekreasi, Peran
persaudaraan/ kinship
2) Peran perkawinan
a. Peran Informal
pendapat.
2) Insiator – kontributor : mengemukakan dan mengajukan ide- ide baru atau cara
– cara mengingat masalah-masalah atau tujuan tujuan kelompok.
3) Pendamai : merupakan salah satu dari bagian dari konflik dan ketidak
sepakatan, pendamai menyatakan kesalahannya, atau
6
Menurut Fiedman (1998) Merupakan tahap perkembangan keluarga yang ke
VI.Permulaan tahap kehidupan keluarga ini ditandai oleh anak pertama
meninggalkan rumah dan berakhir dengan “rumah kosong” atau ketika anak
terakhir meninggalkan rumah.Tahap ini dapat singkat atau agak panjang,
tergantung beberapa banyak anak ada didalam rumah atau beberapa banyak anak
yang belum menikah dan masih tinggal dirumah. Akan tetapi ,trend yang meluas
dikalangan dewasa muda yangumumnya menunda perkawinan, hidup terpisah
dan mandiri dalam tatanan hidup mereka sendiri.
Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak perpisahan dari dan oleh anak-anak
untuk kehidupan dewasa yang mandiri.Orangtua, karena mereka membicarakan
anak mereka yang pergi, melepaskan 20 tahun peran sebagai orang tua dan
kembali pada pasangan perkawinan mereka yang asli.Tugas-tugas perkembangan
menjadi penting ketika keluarga tersebut berubah dari sebuah rumah tangga yang
dengan anak-anak kesebuah rumah tangga yang hanya terdiri dari sepasang suami
dan istri. Tujuan utama keluarga adalah pengorganisasian keluarga menjadi
sebuah unit yang tetap berjalan sementara melepaskan anak-anak yang dewasa
kedalam kehidupan mereka sendiri (Duvall,1977). Selama tahap ini pasangan
tersebut mengambil peran sebagai kakek dannenek, perubahan lainnya dalam
peran maupun citra diri mereka.
Dengan emptynest (keluarnya anak dari rumah), orang tua memiliki lebih banyak
waktu untuk aktivitas dan hubungan lainnya.Mereka tidak tumbuh saling
berjauhan dari satu sama lain dimana mereka tidak dapat dimana mereka tidak
dapat melembagakan dan membentuk kembali peran suami-istri yang pernah
mereka lakukan.
3) Membantu orang tua suami dan istri yang sudah menua dan sakit.
Perawatan orang tua yang lanjut usia dan atau tidak mandiri bukanlah fungsi yang
diharapkan dari keluarga. Aktivitas tersebut dapat dilakukan dalam berbagai
bentuk mulai dari menelpon secara rutin hingga bantuan financial, transportasi,
dan mengunjungi serta merawat orang tua mereka dirumah.
7
1) Komunikasi isu antar orang tua dan anak dewasa muda.
6) Efek yang berkaitan dengan mimum alcohol, merokok, dan praktek diet yang
buruk yang telah berlangsung dalam jangka panjang.
Menurut Fiedman (2010) merupakan tahap ke VII dari siklus kehidupan keluarga,
merupakan tahap masa pertengahan bagi orang tua, dimulai dari anak terakhir
meninggalkan rumah sampai dan berakhir dengan pensiunan atau kematian salah
satu pasangan.Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55
tahun dan berakhir dengan pensiunnya pasangan, biasanya 16-18 tahun
kemudian.Biasanya, pasangan baru di tahun-tahun pertengahan mereka
merupakan keluarga inti, walaupun tetap berinteraksi dengan orang tua lansia
merekadan dengan anggota keluarga lain dari keluarga asalnya, dan dengan
keluarga
baru yang didapat dari pernikahan anak cucu (keturunan) mereka. Pasangan pasca
menjadi orang tua saat ini tidak lagi terisolasi; semakin banyan pasangan paruh
baya yang tidak lagi melaksanakan kesibukan harian mereka dan meluangkan
waktu lebih banyak dalam fase pascaparental, dengan perluasan kekeluargaan
antara empat generasi bukanlah hal yang jarang (Roth,1996).
Yaitu keluarga yang ditandai dengan anak pertama meninggalkan rumah orang tua
dan berakhir dengan “rumah kosong” ketiaka anak terakhir meninggalkan rumah.
Tahap ini dapat singkat atau agak panjang, tergantung pada beberapa banyak anak
yang belum menikah yang masih tinggal di rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-
tahun puncak persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa yang
mandiri.
8
Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
Vailant (dalam Papilia, dkk, 1998) membagi fase dewasa menjadi tiga, yaitu masa
pembentukan, masa konsolodasi dan masa transisi. Masa pembentukan dimulai
pada usia 20 sampai 30 tahun dengan tugas perkembangan mulai memisahkan diri
dari orang tua, membentuk keluarga dengan pernikahan, dan mengembangkan
persahabatan. Masa konsolidasi, usia 30 sampai 40 tahun merupakan masa
konsolidasi karier dan memperkuat ikatan perkawinan, sedangkan masa transisi
sekitar usia 40 tahun merupakan masa meninggalkan kesibukan pekerjaan dan
melakukan evaluasi terhadap hal yang telah diperoleh.
Menurut teori perkembangan yang dikemukakan oleh Papilia, Old, dan Feldman
(1998) masa usia menikah adalah usia dewasa awal yaitu antara 20 sampai 40
tahun. Hal ini dapat diartikan sebagaimana fungsi perkembangan dewasa awal
untuk memasuki dunia pernikahan dan dapat membina bahtera rumah tangga. Hal
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Huvigurst (dalam Hurlock, 1990)
yang menyatakan bahwa tugas perkembangan yang menjadi karakteristik masa
dewasa awal mulai memilih pasangan hidup dan mulai bekerja.
Vaillant (dalam Papilia, dkk, 1998) mengatakan bahwa masa dewasa awal ini
merupakan masa adaptasi dengan kehidupan, sekitar usia 20-30 tahun individu
dewasa awal mulai membangun apa yang ada pada dirinya, mencapai
kemandirian, menikah, mempunyai anak dan membangun persahabatan yang erat.
9
Salah satu tugas perkembangan seseorang yang telah memasuki masa dewasa wal
adalah memasuki dunia kerja dan karier. Dalam proses perjalanan dalam fase ini,
seseorang dituntut untuk dapat menentukan jenjang karier yang tepat bagi dirinya.
Seorang individu dalam menjalani hidupnya ditengah fase ini diharapkan sudah
memiliki pekerjaan yang layak dan menjamin.
Ketika orang dewasa sudah memasuki duna kerja, biasanya orang dewasa
cenderung merasa tertekan oleh tuntutan pekerjaan yang mereka jalani. Mereka
biasanya kurang setia atau memiliki loyalitas terhadap perusahaan yang rendah
dan cenderung mencari pekerjaan lain yang dianggap lebih memuaskan dan lebih
dapat menjamin atas kelangsungan hidupnya.
a. Pengkajian
10
mengelompokan data, dan menganalisa data sehingga ditemukan
1999).
1) Pengumpulan data
Doenges, yaitu :
a) Aktifitas / istirahat
monoton
11
Tanda : frekwensi jantung meningkat, perubahan irama
otot.
sokongan.
sedikit penahanan.
b) Sirkulasi
lambat/tertunda (vasokontraksi).
c) Neurosensori
tubuh
12
Tanda : penurunan kekuatan genggaman tangan dan/atau
d) Nyeri/ ketidaknyamanan
bawah ).
e) Pernapasan
riwayat merokok
f) Keamanan
g) Pembelajaran/penyuluhan
obat/alcohol.
NICNOC 2012 :
13
Tujuan : Afterload tidak meningkat, tidak terjadi
diterima
Intervensi keperawatan :
Pantau TD
pengisian kapiler
ditempat tidur/kursi
kebutuhan
aktivitas pengalihan
darah
14
indikasi
tampak nyaman
Intervensi keperawatan :
Manajemen nyeri
Aktivitas :
pencahayaan, keributan).
Pemberian analgesic
Aktivitas :
ditentukan analgesic
15
Cek riwayat alergi obat
pemberian obat.
Kriteria hasil :
Intervensi : Manajemen
jalan napas
Aktivitas :
potensial
Terapi oksigen
Aktivitas :
16
Secara teratur pantau jumlah oksigen yang diberikan
Monitor frekuensi
hilang
tersedia
17
Ambulasi sesuai kemampuan : hib dari kelelahan
prosedur
resep dokter
badan stabil
natrium
penahanan
18
19
BAB III
Makmur Silaut.
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Tani
5. Alamat : Silaut
6. Komposisi Keluarga :
Tabel 3.1
Hub.
No Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Dengan
keluarga
1 Tn.P L 65 SD Tani KK
Tdk
2 Ny. K P 62 IRT Istri
Sekolah
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
20
: Garis Keturunan
: laki-laki meningga
: Perempuan meninggal
: Klien
7. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. P The dyad family : suatu rumah tangga yang
terdiri atas suami dan istri tanpa anak. Anak Tn.P sudah besar dan
9. Agama
pertengahan.
21
• Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti
demam
3.3 Lingkungan
Denah rumah : rumah terdiri dari runag tamu, 2 kamat tidur, dapur, 1
yang sekarang.
didaerahnya.
22
Apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka anggota
berobat.
keluarganya
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu
Allah SWT. Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga juga
percaya tiap sakit ada obatnya. Bila ada keluarga yang sakit dibawa
23
Hubungan dalam keluarga baik, begitupun hubungan dengan
tetangga.
sayur dengan frekuensi 3x sehari dan bila ada anggota keluarga yang
menabung.
yang ada.
24
3.7 Pemeriksaan Fisik (Head To Toe)
25
1. Data Subjektif:
- Ny. K sering mengeluh Nyeri Ketidakmampuan
sakit kepala keluarga merawat
- Ny K mengatakan anggota keluarga
- Keluarga mengatakan
kurang memahami cara
merawat ny. K
- Ny. K mengatakan
khawatir tensinya
bertambah tinggi
2.
Data Objektif
- Ny.K tampak
memegangi kepala
26
- Ny.K tampak meringis
- TD: 160/100 mmHg
- Nadi: 86 x/menit
- Suhu: 20 x/menit
Data Subjektif
- Ny K khawatir tensinya Gangguan rasa Ketidakmampuan
27
Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan ketidak mampuan
Diagnosa keperawatan II :
Tabel 3.5
28
1. Sifat masalah 2/3 r- Rasa takut
keadaan masalah x1
menyebabkan
peningkatan TD yang
dapat memperburuk
keadaan
2. Kemungkinan 1 Pemberian
masalah dapat x2
penjelasan yang
diubah sebagian
tepat dapat
membantu
menurunkan rasa
takut
3 Potensial 2/3x1 2/3 Penjelasan
masalah untuk dapat
dicegah cukup membantu
mengurangi
rasa takut
Jumlah 3 1/3
29
1 I Setelah Setelah Demonst Keluarga r- Berikan
. dilakukan dilakukan rasi dapat penjelas
tindakan kunjungan mendemons an pada
keperawat rumah 3x trasikan cara keluarga
an rasa diharapka mengurangi tentang
dan
nyeri n keluarga mencegah cara
teratasi/hil mampu terjadinya mengur
ang nyeri dengan
memberik angi/me
benar
an dengan ncegah
keperawat teknik terjadin
relaksasi,
an pada ya nyeri
kompres
Ny. K dingin pada
kepala -
dengan
bagian Demons
nyeri
belakang
sekunder trasikan
hipertensi
pada
keluarga
tentang
cara
mengur
angi
30
dan nyeri
menghindar
i perubahan -Berikan
posisi secara
mendadak penjelas
dan an pada
pengobatan
keluarga
secara
teratur tentang
diet yang
sesuai
dengan
penderit
a
hiperten
si yaitu
diet
rendah
garam,
rendah
lemak
dan
kolester
ol
- Anjurkan
pada
keluarga
untuk
mengko
nsumsi
makana
n sesuai
31
dengan
diet
hiperten
si -
Anjurka
n pada
keluarga
untuk
jadwal
tidur Ny
K
- Anjurkan
pada
keluarga
memeriks
akan Ny.
K secara
teratur
32
untuk
pender
ita
hiperte
nsi
yaitu
diet
rendah
garam,
rendah
lemak
dan
kolest
erol
-
Anjur
kan
pada
keluar
ga
untuk
mengk
onsum
si
makan
an
sesuai
denga
n diet
hiperte
nsi
33
-
Anjur
kan
pada
keluar
ga
untuk
jadwal
tidur
Ny.K
-
Anjur
kan
kepad
a
keluar
ga
memer
iksaka
n
Ny.K
secara
teratur
34
N Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
o
terjadinyanyeri
kepala
A: masalah
teratasi sebagian
P: intervensi
dilanjutkan
35
6-Juli- II menganjurkan pada S:
2018 keluarga memerikasakan Keluarga
Ny. K secara teratur setiap mengatakan
minggu dan minum obat sudah memahami
secara teratur. tentang cara
merawat keluarga
Memberikan penjelasan dengan hipertensi
pada keluarga tentang diet dengan
yang sesuai dengan memperhatikan
hipertensi pada makanan diet, pola tidur
yang diberikan Ny.K harus dan control
benar-benar rendah garam, secara teratur O:
mengurangi makanan Keluarga dapat
berlemak mengungkapkan
kembali cara
Menganjurkan pada
merawat keluarga
keluarga untuk mengatur
hipertensi dengan
jadwal tidur pada sore hari
memperhatiakn
sebaiknya digunakan untuk
diet, pola tidur
istirahat
dan control
teratur
A: masalah
teratasi sebagian
P: intervensi
dilanjutkan
36
2018 - keluarga - Keluarga
mengata
Mengkaji riwayat kan sakit
hipertensi dalam kepala
- keluarga Ny. K
sudah
Mendemonstrasikan
berkuran
pada keluarga
tentang cara g
mengurangi dan - Keluarga
mencegah terjadinya
mengata
nyeri dengan benar,
dengan teknik kan
relaksasi, memiliki
kompres
orangtua
dingin pada kepala
bagian belakang dan nya juga
menghindari menderit
perubahan posisi
secara mendadak a hipertens
i
- Keluarga
mengata
kan
paham
dengan
penjelasa
n yang
diberika n
O:
-
Tekanan
darah
150/100
mmHg
37
- Suhu:
36,5 C
- Keluarga
tampak
mengula
ngi kembali
cara
mengura
ngi nyeri
yang telah
diajarkan
A: masalah
teratasi sebagian P:
intervensi
dilanjutkan
38
- Membuat jadwal teratur
untuk
tidur Ny K
memerik
sakan
- Menganjurkan keluarga tekanan
memberikan lingkungan darahnya
secara
yang nyaman
teratur
untuk Ny K
beristirahat
O:
- Ny. K
masih
tampak
pucat
- TD:
150/100
mmHg
A: masalah
teratasi sebagian
P: Intervensi
dilanjutkan
- Mengulangi kembali
demonstrasikan pada Keluarga
keluarga tentang cara
mengata
mengurangi dan
mencegah terjadinya kan telah
nyeri dengan benar, melakuk
dengan teknik
relaksasi, kompres an teknik
dingin pada kepala relaksasi
yang
telah
O:
diajarkan
- Tekanan
39
- bagian belakang dan Darah: 140/90
menghindari mmHg
perubahan posisi - Nadi: 80 x/Menit
secara mendadak - Ny. K tampak
segar
A: Masalah
teratasi
P: Anjurkan keluarga
mengontrol
kesehatanny a ke
pelayanan kesehatan
40
hipertensi tradision
- Menganjurkan
keluarga
memberikan
lingkungan yang
nyaman untuk Ny k
beristirahat
al untuk
hipertens
i
O:
- TD;
140/90
mmHg
- Keluarga
tampak
lebihceri a
A: masalah
teratasi
P: Anjurkan
keluarga untuk
memeriksakan
41
tekanan
darahnya secara
rutin.
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Penulis melakukan pengkajian pada pasien terdiri dari 3 tahap menurut Gaffar
paralisis total dan skala 1 tidak ada gerakan, teraba / terlihat adanya kontraksi
42
penyakit serebbrovaskuler, episode papitasi dan perspirasi, ditandai kenaikan
Neurosensori dengan gejala episode kebas dan/atau kelemahan pada satu sisi
Dari pengkajian pada keluarga Tn. P terutama pada pasien ditemukan data
esensial diantaranya genetik, jenis kelamin dan usia, diet, obesitas, gaya
43
endokrin, obesitas, stress, kehamilan, luka bakar, peningkatan volume
vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras
saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis keluar dari kolumna
melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
tersebut bisa terjadi (Smeltzer, Bare, 2002). Pada saat bersamaan dimana
Pada pasien kecemasan sering terjadi karena takut penyakitnya terulang lagi,
44
khawatir tensinya akan bertambah tinggi, pola tidur pasien tidak sesuai dan
hipertensi ditemukan data dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal
6 Juli 2018 dirumah Tn. P di Tanjung Makmur Silaut. Pada pasien yang
dan nyeri tengkuk, pusing dirasakan tiba-tiba dengan skala nyeri 2 itu sudah
keturunan dan penyakit menular, sedangkan pasien sudah sejak dua tahun
ada di dekat tempat tinggal pasien. Obat- obatan yang dikonsumsi oleh
mmHg, nadi 86 kali per menit. Pada leher tidak ada pembesaran leher dan
dirasakan nyeri tengkuk skala 2. Pasien mengeluh nyeri dan pusing dirasakan
tiba-tiba.
Dari etiologi masalah yang ada pada keluarga pasien masalah yang ada pada
anggota keluarga dengan hipertensi ini dibuktikan dengan kejadian ini sering
berulang pada keluarga pasien sejak dua tahun yang lalu. Berulang penyakit
45
dan mengenal masalah anggota keluarga dengan hipertensi dan cara
manusia ( status kesehatan atau risiko perubahan pola ) dari individu atau
Data yang diperoleh dari hasil pengkajian tanggal 6 Juli 2018 didapatkan
kurang dua tahun yang lalu. Pada pasien kecemasan sering terjadi karena
pola tidur pasien tidak sesuai dan kurang dari kebutuhan, pasien mengatakan
46
dapatkan diagnosa karena gangguan rasa nyaman (nyeri) takut terhadap
dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma. Sedangkan aktifitas klien
atau berenang.
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 6 Juli 2018 Keluarga
Dari hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 6 Juli 2018 dirumah Tn. P
pucat tampak bingung. Pasien menderita hipertensi lebih kurang dua tahun
nyeri dengan benar, dengan teknik relaksasi, kompres dingin pada kepala
tempat tinggal pasien. Obat- obatan yang dikonsumsi oleh pasien adalah
47
captopril 2x25mg, paracetamol 3x500mg. Dan mengajarkan pada keluarga
tentang cara mengurangi nyeri dengan cara : pada saat ada nyeri menarik nafas
4.5 Evaluasi
Pada terakhir tanggal 8 Juli 2018 keluarga mengatakan telah melakukan teknik
relaksasi yang telah diajarkan secara objektif Ny. K tampak segar dan
48
49
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pada tanggal 6 Juli 2018 dirumah Tn. P di Tanjung Makmur Silaut. Pada
b. Data yang diperoleh dari tanggal 6 Juli 2018 didapatkan respon dari pasien
tampak bingung. Pasien menderita hipertensi lebih kurang dua tahun yang
nyeri yang telah diajarkan dan mengatakan akan menbawa Ny. K secara
dengan benar, dengan teknik relaksasi, kompres dingin pada kepala bagian
dekat tempat tinggal pasien. Obat- obatan yang dikonsumsi oleh pasien
67
DAFTAR PUSTAKA