Anda di halaman 1dari 25

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

BBLR PADA Bayi Ny. I

Oleh :

Chelin Melinda J2014901082

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020
I. Identitas
Nama : Bayi Ny. I

Umur : 34 minggu

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tgl Pengkajian : 26 Oktober 2020

No. CM :-

Diagnosa Medis : BBLR

II. Pengkajian
Data Subjektif :
 BB 2000gr
 Suhu 350C
 Frekuensi Nadi 117x/menit
 Frekuensi Napas 55x/menit
 Akral teraba dingin
 Pernapasan tidak teratur
 Kulit warna pink dan tipis
 Gerakan tidak aktif
 Dirawat dalam incubator
 Terpasang OGT dan terpasang oksigen

Data Objektif
 Ibu mengatakan Bayi menangis lemah

III. Diagnosa Keperawatan


1. Pola napas tidak efektif b.d deformitas dinding dada
2. Hipotermia b.d kekurangan lemak subkutan
3. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengabsorpsi nutrien

IV. Rencana Tindakan Keperawatan


Tgl/Jam Dx. Tujuan dan Tindakan Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
26/10/20 Pola napas Setelah diberikan 1) Jelaskan kepada 1) Keluarga
Jam 13.00 tidak efektif b.d asuhan keluarga tentang mampu
WIB Deformitas keperawatan definisi, etiologi memahami
dinding dada selama 1x24 jam 2) Posisikan bayi tentang
diharapkan pola pada posisi pengertian
napas efektif. abdomen atau dan
Dengan Kriteria posisi terlentang penyebab
Hasil : dengan gulungan 2) Untuk
- Irama popok dibawah memberika
suara bahu untuk n posisi
irreguler menghasilkan ekstensi
- Suara sedikit dan
napas hiperektensi memberika
vesikuler 3) Memberikan n rasa
- Tidak ada rangsangan taktil nyaman dan
retraksi jika bayi apneu bebas untuk
- Tidak ada 4) Observasi bernapas
sianosis frekuensi 3) Mempertah
- Mampu pernapasan dan ankan jalan
bernapas pola pernapasan napas
spontan 4) Mencegah
- TTV terjadinya
dalam hipoksia
batas
normal
- Frekuensi
pernapasan
40-
60x/menit
26/10/20 Hipotermia b.d Setelah diberikan 1) Pantau suhu tiap 3 1) Sebagai
Jam 13.00 Kekurangan asuhan jam sekali acuan
WIB lemak subkutan keperawatan 2) Atur suhu penata-
selama 3x24 jam incubator sesuai laksanaan
diharapkan indikasi tindakan
hipotermi tubuh 3) Hindarkan bayi 2) Mengikuti
stabil. Dengan kontak langsung program
Kriteria Hasil : dengan sumber yang
- Suhu tubuh dingin atau panas dianjurkan
normal 36- 4) Ganti popok bila 3) Menjaga
37,5°C basah ke-
nyamanan
- Akral hangat klien
- Bayi tidak
menggigil

26/10/20 Defisit Nutrisi Setelah diberikan 1) Jelaskan kepada 1) Untuk


Jam 13.00 b.d Ketidak- asuhan keluarga klien memahami
WIB mampuan keperawatan tentang kebutuhan kebutuhan
mengabsorpsi selama 3x24 jam nutrisi (pengertian, nutrisi bayi
nutrien diharapkan fungsi macam- 2) Untuk
Gangguan macam nutrisi) memenuhi
pemenuhan nutrisi 2) Anjurkan kepada kebutuhan
tidak terjadi. keluarga klien nutrisi bayi
Dengan Kriteria untuk memberikan 3) Untuk
Hasil : nutrisi (ASI mengetahui
- Berat Badan eksklusif selama 6 ada pe-
naik bulan) ningkatan
- Asupan nutrisi 3) Observasi Berat atau
terpenuhi Badan klien penurunan
- Daya hisap Berat
kuat Badan
- Membran 4) Untuk
mukosa mengetahui
lembab kebutuhan
- Bising usus klien
normal 5) Mengetahui
kemampua
n hisap bayi
6) Proses
penyembuh
-an

V. Catatan Implementasi Keperawatan


No. Tanggal/Jam Tindakan Respon Klien
Dx
1. 1) Menjelaskan kepada 1) Keluarga
keluarga tentang mampu
kebutuhan oksigen memahami
(definisi, etiologi) penjelasan
2) Memberikan rangsang tersebut
taktil. Jika bayi apneu, 2) Apneu (-)
dengan cara kaki disentil 3) Irama reguler
3) Mengobservasi 4) Ronchi (-),
pernapasan dan pola Wheezing (-)
pernapasan 5) Vesikuler (-)
6) RR 38x/menit
2. 1) Memantau suhu setiap 3
jam sekali
2) Mengatur suhu incubator
sesuai indikasi
3) Menghindarkan bayi
kontak langsung dengan
sumber dingin atau panas
4) Mengganti popok bila
basah
3. 1) Menjelaskan kepada 1) Keluarga mampu
keluarga tentang memahami
pentingnya kebutuhan penjelasan
nutrisi (pengertian, tersebut
fungsi, macam-macam 2) By. NY. I diberi
nutrisi) susu formula
2) Menganjurkan keluarga karena ASI NY. I
klien tentang pentingnya belum keluar
memberikan nutrisi (ASI 3) Bbl : 1600gr
eksklusif selama 6 bulan) 4) Bbs : 1700gr
3) Mengobservasi Berat 5) Susu formula
Badan Klien 8x15cc (input)
4) Mengobservasi intake dan 6) BAB dan BAK
output 15cc/KgBB
5) Mengobservasi daya
hisap lemah (+)
6) Berkolaborasi dengan
Tim Gizi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
BRONCHOPNEUMONIA PADA AN. R

Oleh :

Chelin Melinda J2014901082

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020
I. Identitas
Nama : An. R
Umur : 2 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal pengkajian : 24-10-2020
No. CM :-
Diagnosa Medis : Bronchopneumonia

I. Pengkajian
a. Data Subjektif
Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya batuk tetapi tidak dapat mengeluarkan
dahak
b. Data Objektif
 Anak tampak sesak
 Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi pernapasan 35
kali/ menit, denyut nadi 100 kali/ menit, dan temperatur 38º C.

II. Diagnosa Keperawatan


a. Aktual : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi
mucus pada paru dan ketidakefektifan batuk
b. Potensial :
1) Hipertermi berhubungan dengan adanya bakteri dan infeksi virus
2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
pemasukan dan pengeluaran oksigen

III. Rencana Keperawatan


Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
Ketidakefektif Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Mengetahui
an bersihan intervensi selama 1x24 auskultasi suara obstruksi pada
jalan nafas jam, diharapkan bersihan 2 – 4 jam saluran nafas dan
berhubungan jalan nafas efektif dengan 2. Berikan posisi manifestainya
dengan criteria : kepala lebih pada suara nafas.
produksi  Pernafasan tinggi dari posisi 2. Penurunan
mucus pada spontan badan dan kaki. diafragma dapat
paru dan  Suara nafas 3. Latih dan membantu
ketidakefektifa vesikuler, anjurkan klien ekspansi paru
n batuk  Frekuensi untuk lebih lebih maximal.
pernafasan normal efektif 3. Batuk merupakan
(30-60x/menit 4. Ubah posisi mekanisme
pada bayi dan 15- klien sesering alamiah untuk
30x/menit pada mungkin tiap 2 mengeluarkan
anak) jam benda asing dari
5. Lakukan suction saluran nafas
 Tidak sesak dan bila perlu dengan baik dan
tidak sianosis 6. Monitor tanda benar.
 Batuk spontan vital tiap 4 jam 4. Posisi klien yang
 Mendemontrasika 7. Lakukan tetap secara terus
n batuk efektif kolaborasi menerus dapat
dan suara nafas pemberian O2 mengakibatkan
bersih 8. Lakukan akumulasi secret
 Menunjukan jalan pemijatan dan cairan pada
nafas yang paten dinding dada lobus yang berada
 Mampu dan perut serta di bagian bawah.
mengidentifikasik pemberian 5. Peningkatan
an dan mencegah nebulizer, hati- mucus/lendir di
faktor yang hati pada anak saluran nafas
menghambat jalan yang sesak dan dapat menyumbat
nafas suhu tubuh yang jalan nafas.
tinggi. 6. Peningkatan
9. Berikan obat frekuensi nafas
ekspektoran , mengindikasikan
broncodilator, tingkat keparahan.
mukolitikdan 7. Kebutuhan
pemeriksaan oksigen yang
penunjang. masuk ketubuh
dapat dibantu
dengan tambahan
oksigen yang
diberikan.
8. Getaran dan
pemijatan
membantu
melepaskan sekret
yang menempel
pada dinding
saluran nafas,
nebulizer
merangsang batuk
efektif klien.
9. Pelebaran saluran
nafas, sekret yang
mudah keluarakan
mempermudah
klien bernafas,
deteksi sejauh
mana kebutuhan
O2 dapat
diberikan dengan
pemeriksaan
penunjang.

Hipertermi Setelah dilakukan 1. Monitor suhu 1. Perubahan suhu


berhubungan intervensi selama 1x24 tubuh tiap 2-4 tubuh dapat
dengan adanya jam, diharapkan suhu jam mengetahui
bakteri dan tubuh dan tanda vital 2. Berikan kompres adanya infeksi.
infeksi virus dalam batas normal hangat 2. Kompres hangat
dengan criteria : 3. Berikan menurunkan
 Suhu tubuh antipiretik, panas dengan cara
normal 36,5–37,5o analgetik sesuai konduksi yaitu
C (bayi) 36-37o C program dokter kontak langsung
(anak) dengan objek.
 Nadi normal 120 3. Menurunkan
140x/menit (bayi) panas di pusat
100-120x/menit hipotalamus.
(anak)
 Respirasi normal
30-60x/menit
(bayi) 30-
40x/menit (anak)
 TTV dalam
rentang normal
Intoleransi Setelah dilakukan 1. Rencanakan 1. Istirahat yang
aktivitas intervensi selama 1x24 periode cukup dapat
berhubungan jam, diharapkan klien istirahat sering mengembalika
dengan mampu meningkatkan pada klien n tenaga klien
ketidakseimba aktivitas fisiknya dengan untuk secara bertahap
ngan antara criteria : penghematan dan mencegah
pemasukan  Mampu energi. pengeluaran
dan melaksanakan 2. Ciptakan yang
pengeluaran aktifitas ringan lingkungan berlebihan.
oksigen dan mampu yang tenang 2. Lingkungan
mempertahankan tanpa stress yang tenang
gerak 3. Ubah posisi dapat
 Berpartisifasi secar memberikan
dalam aktivitas abertahap dan rasa nyaman
fisik tingkatkan pada klien.
 TTV normal aktivitas 3. Membantu
 Sirkulasi status sesuaitoleransi mobilisasi
baik 4. Sertakan secara bertahap
orang tua 4. Istirahat tidur
dalam lebih efektif
meningkatkan dengan peran
kebutuhan serta orang tua.
istirahat

IV. Implementasi
Diagnosa Keperawatan Tindakan
Keperawatan &
Hasil/Respon Pasien
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi Tindakan : nebulizer
mucus pada paru dan ketidakefektifan batuk Hasil : sputum/dahak
keluar

Hipertermi berhubungan dengan adanya bakteri dan infeksi virus Tindakan : mengukur
TTV
Hasil : TTV normal
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara Tindakan : batuk
pemasukan dan pengeluaran oksigen efektif
Hasil : dahak
berkurang, anak mulai
tidak sesak

V. Evaluasi
DX. 1 :
S : Dahak berkurang
O : Anak tidak terlihat sesak
A : Masalah teratasi sebagian
P : Monitoring efektifitas obat

DX. 2
S:-
O : TTV normal
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

DX. 3
S : Batuk berkurang
O : Anak tampak tenang
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
DOWN SYNDROME PADA AN. K
Oleh :

Chelin Melinda J2014901082

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020
I. Identitas
Nama : An. K
Umur : 6 thn
Jenis kelamin :L
Tgl pengkajian: 27/10/2020
No CM :-
Diagnose medis : Down Syndrome

II. Pengkajian
a. Data subyektif
Ibu mengatakan saat ini anak belum bisa berbicara, anak tidak mau bermain dengan
teman – temannya, takut dengan lingkungan sekitarnya dan hanya mau bermain
dengan ibunya.
b. Data obyektif
- Anak belum bisa berbicara
- Anak tidak mau bermain bersama teman-temannya
- Takut dengan lingkungan sekitarnya dan hanya mau bermain bersama ibunya

III. Diagnosa keperawatan


 Gangguan komunikasi verbal
 Resiko keterlambatan perkembangan

IV. Rencana keperawatan

Tgl/j Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Tindakan


am keperawatan

27/1 Gangguan NOC NIC


0/20 komunikasi - Anxiety self control Communication Enhancement :
20 verbal - Coping Speech Deficit
Definsi : - Sensory function :  Gunakan penerjemah,
Penurunan, hearing dan vision jika diperlukan
kelambatan, atau - Fear self control  Beri satu kalimat
ketiadaa simple tiap bertemu,
kemampuan Kriteria hasil : jika diperlukan
untuk menerima,  Konsultasikan dengan
 Komunikasi
memproses, dokter kebutuhan terapi
penerimaan, interpetasi
mengirim atau wicara
dan ekspresi pesan
menggunakan  Dorong pasien untuk
lisan, tulisan dan non
system symbol berkomunikasi secara
verbal emningkat
Batasan perlahan dan untuk
karakteristik :  Komunikasi ekspresif
mengulangi permintaan
(kesulitan berbicara)
 Tidak ada  Dengarkan dengan
ekspresi pesan verbal
kontak penuh perhatian
dan atau non verbal
mata  Berdiri di depan pasien
yang bermakna
 Tidak ketika berbicara
 Komunikasi reseptif
dapat  Gunakan kartu baca,
(kesulitan mendengar :
biacara kertas, pensil bahasa
penerimaan
 Kesulitan tubuh, gambar, daftar
komunikasi dan
mengeksp interpretasi pesan kosa kata dll untuk
resikan verbal atau non verbal memfasilitasi
pikiran  Gerakan terkoordinasi : komunikasi dua arah
secara mampu yang optimal
verbal mengkoordinasi  Ajakrkan bicara dari
(mis, gerakan dalam esophagus, jika
afasia, menggunakan isyarat diperlukan
difasia,  Pengolahan informasi :  Beri anjuran kepada
apraksia,di klien mampu untuk pasien dan keluarga
sleksia) memperoleh, mengatur, tentang penggunaan
 Kesulitan dan menggunakan alata bantu bicara
menyusun informasi  Berikan pujian positif,
kalimat  Mampu mengontrol jika diperlukan
 Kesulitan respon ketakutan dan  Anjurkan pada
menyusun kecemasan terhadap pertemuan kelompok
kata-kata ketidakmampuan  Anjurkan kunjungan
 Disorienta bicara keluarga secara teratur
si orang  Mampu manajemen untuk memberi
 Disorietasi kemampuan fisik yang stimulus komunikasi
waktu dimiliki  Anjurkan ekspresi diri
 Disorienta  Mampu dengan cara lain dalam
si ruang mengkomunikasikan menyampaikan
 Tidak kebutuhan dengan informasi (bahasa
bicara lingkungan social. isyarat)

Resiko NOC NIC


keterlambatan - Growth and Pendidikan orang tua : masa
perkembangan development bayi
Definisi : delayed  Ajarkan kepada orang
beresiko - Family coping tua penanda
mengalami - Nutritional status : perkembangan normal
keterlambatan nutrient intake  Demonstrasikan
25% atau lebih - Parentinng aktivitas yang
pada satu atau perfomance menunjang
lebih area social perkembangan
atau pada Kriteria hasil :
 Tekanan pentingnnya
keterampilan perawatan prenatal
 Recovery adanya
kognitif, bahasa, sejak dini
kekerasan
motoric kasar  Ajarkan ibu mengenai
atau halus  Pengetahuan orang tua
pentingnya
Factor resiko : terhadap
mengkonsumsi alcohol,
perkembangan anak
 Gangguan merokok dan obat-
meningkat
endokrin  Berat badan = indeks obatan selama
 Gangguan masa tubuh kehamilan
prilaku   Ajarkan cara-cara
 Gangguan memberiakn
kongenital rangsangan yang berate
 Nutrisi untuk ibu dan bayi
tidak  Ajarkan tentang
adekuat perilaku yang sesuai
 Kurang dengan usia anak
perawatan  Ajarkan tentang mainan
prenatal dan benda-benda yang
 Kehamila sesuai dengan usia anak
n yang  Berikan peran model
tidak di intervensiperawatan
inginkan perkembangan untuk
 Kehamila bayi kurang bulan
n yang (premature)
tidak  Diskusikan hal-hal
direncana terkait kerjasama antara
kan orang tua dan anak.

V. Catatan implemetasi keperawatan

Tgl/jam No.diagnosa Tindakan keperawatan & paraf


keperawatan hasil/respon pasien

27/10/2020 Gangguan komunikasi  Menggunakan


09.00 verbal penerjemah, jika
diperlukan
 Memberi satu kalimat
simple tiap bertemu,
jika diperlukan
 Mengkonsultasikan
dengan dokter
kebutuhan terapi
wicara
 Mendorong pasien
untuk berkomunikasi
secara perlahan dan
untuk mengulangi
permintaan
 Mendengarkan dengan
penuh perhatian
 Berdiri di depan
pasien ketika berbicara
 Menggunakan kartu
baca, kertas, pensil
bahasa tubuh, gambar,
daftar kosa kata dll
untuk memfasilitasi
komunikasi dua arah
yang optimal
 Mengajakrkan bicara
dari esophagus, jika
diperlukan
 Memberi anjuran
kepada pasien dan
keluarga tentang
penggunaan alata
bantu bicara
 Memberikan pujian
positif, jika diperlukan
 Menganjurkan pada
pertemuan kelompok
 Menganjurkan
kunjungan keluarga
secara teratur untuk
memberi stimulus
komunikasi
 Menganjurkan
ekspresi diri dengan
cara lain dalam
menyampaikan
informasi (bahasa
isyarat)

27/10/2020 Resiko keterlambatan  Mengajarkan kepada


10.00 perkembangan orang tua penanda
perkembangan normal
 Mendemonstrasikan
aktivitas yang
menunjang
perkembangan
 Menekaankan
pentingnnya
perawatan prenatal
sejak dini
 Mengajarkan ibu
mengenai pentingnya
mengkonsumsi
alcohol, merokok dan
obat-obatan selama
kehamilan
 Mengajarkan cara-cara
memberiakn
rangsangan yang
berate untuk ibu dan
bayi
 Mengajarkan tentang
perilaku yang sesuai
dengan usia anak
 Mengajarkan tentang
mainan dan benda-
benda yang sesuai
dengan usia anak
 Memberikan peran
model
intervensiperawatan
perkembangan untuk
bayi kurang bulan
(premature)
 Mendiskusikan hal-hal
terkait kerjasama
antara orang tua dan
anak.

VI. Catatan perkembangan

Tgl/jam No. diagnosa Perkembangan pasien (SOAP) paraf


keperawatan

27/10/2020 Gangguan S : ibu mengatakan anak sudah


komunikasi verbal
13.00 bisa memanggil ‘’Ayah’’
O : KU baik, Suhu : 37 derajat
celcius
RR : 22x/menit
N : 72x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

27/10/2020 Resiko S : ibu mengatakan anak sudah


14.00 keterlambatan mau bermain dengan temannya
perkembangan tetapi di damping oleh ibunya
O : KU baik
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
TETRALOGY OF FALLOT PADA AN. P

Oleh :

Chelin Melinda J2014901082


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2020
I. Identitas
Nama : An. P
Umur : 3 thn
Jenis kelamin :P
Tgl pengkajian : 28/10/2020
No CM :-
Diagnose medis : Tetralogy of fallot

II. Pengkajian
a. Data subyektif
Ibunya mengeluh berat badan kecil dan belum bisa berjalan
b. Data obyektif
- Anak tampak sesak
- Tampak kelelahan
- Sianosis
- Frekuensi nafas 36x/mnt

III. Diagnosa keperawatan


 Gangguan Pertukaran gas
 Intoleransi aktivitas

IV. Rencana keperawatan

Tgl/jam Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Tindakan

28/10/202 Gangguan Pertukan NOC NIC


0 gas - Respiratory Airway management
Batasan karakteristik status : gas  Buka jalan
: exchange nafas, gunakan
 pH darah arteri - Respiratory teknik chin lft
abnormal status : atau jaw thrust
 pH arteri ventilation bila perlu
abnormal - Vital sign status  Posisikan
 Pernfasan pasien untuk
Kriteria hasil : memaksimalka
abnormal (mis,
kecepatan, n ventilasi
 Mendemonstrasik
irama)  Identifikasi
an peningkatan
 Warna kulit pasien
ventilasi dan
abnormal perlunya
oksigenasi yang
 Dispneu pemasangan
adekuat.
 Gelisah alat jaln nafas
 Memelihara
buatan
kebersihan paru-
 Pasang mayo
paru dan bebas
bila perlu
dari tanda-tanda
 Lakukan
distress
fisioterapi
pernafasan
dada bila perlu
 Mendemonstrasik
 Keluarkan
an batuk efektif
secret dengan
dan suara nafas
batuk atau
yang bersih, tidak
suction
ada sianosis dan
dispneu  Auskultasi
suara nafas,
 Tanda-tanda vital
catat adanya
dlam rentang
suara nafas
normal
tambahan
 Lakukan
suction
padamayo
 Berikan
bronkoldilator
bila perlu
 Berikan
pelembab
udara
 Atur intake
untuk cairan
mengoptimalk
an
keseimbangan
 Monitor
respirasi dan
status O2

Intolerasi aktivitas NOC NIC


Definsi : - Energy Activity theraphy
ketidakmampuan conservation  Kolaborasikan
energy psikologis atau - Activity dengan
fisiologis untuk tolerance tenaaga
melanjutkan atau - Self care : rehabilitasi
menyelesaikan aktifitas ADLs medic dalam
kehidupan sehari-hari merencanakan
yang harus atau yang Kriteria hasil : program terapi
ingin dilakukan yang tepat
 Berpartisipasi
Batasan karakteristik :  Bantu klien
dalam aktivitas
 Respon tekanan untuk
fisik tanpa
darah abnormal mengidentifika
disertai
terhadap si aktivitas
peningkatan
aktivitas yang mampu
tekanan darah,
 Respon dilakukan
nadi dan RR
frekuensi  Bantu untuk
 Mampu
jantung memilih
melakukan
abnormal aktivitas
aktivitas sehari-
terhadap konsisten yang
hari secara
aktivitas sesuai dengan
mandiri
 Perubhana kemampuan
 Tanda-tanda vital
EKG yang fisik, psikologi
normal
mencerminlan dan social
 Energy
aritmia  Bantu untuk
psikomotor
 Perubahan mengidentifika
 Level kelemahan
EKG yang si dan
mencerminkan  Mampu mendapatkan
iskemia berpindah : sumber yang
dengan atau tanpa
 Ketidaknyaman dierlukan
bantuan alat untuk aktivitas
an setelah
beraktifitas  Status yang di
kardiopulmonari inginkan
 Dispneu setelah
adekuat  Bantu untuk
berkativitas
 Sirkulasi status mendapatkan
 Menyatakan
baik alat bantuan
merasa letih
 Status respirasi : aktivitas
 Menyatakan
pertukaran gas seperti kursi
merasa lemah dan ventilasi roda, krek
adekuat  Bantu untuk
mengidentifika
si aktivitas
yang di sukai
 Bantu klien
untuk
membuat
jadwal latihan
diwaktu luang
 Bantu
pasien/keluarg
a untuk
mengidentifika
si kekurangan
dalam
beraktifitas
 Sediakan
pengutan
positif bagi
yang aktif
beraktifitas
 Bantu pasien
untuk
mengembangk
an motivasi
diri dan
penguatan
 Monitor
respoon fisik,
emosi dan
spiritual

V. Catatan implemetasi keperawatan

Tgl/jam No.diagnosa keperawatan Tindakan keperawatan & paraf


hasil/respon pasien

28/10/202 Gangguan pertukaran gas  Membuka jalan nafas,


0 gunakan teknik chin
09.00 lft atau jaw thrust bila
perlu
 Memposisikan pasien
untuk
memaksimalkan
ventilasi
 Mengidentifikasi
pasien perlunya
pemasangan alat jaln
nafas buatan
 Memaasang mayo
bila perlu
 Melaakukan
fisioterapi dada bila
perlu
 Mengeluarkan secret
dengan batuk atau
suction
 Mengauskultasi suara
nafas, catat adanya
suara nafas tambahan
 Melakukan suction
padamayo
 Memberikan
bronkoldilator bila
perlu
 Memberikan
pelembab udara
 Mengatur intake
untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan
 Memonitor respirasi
dan status o2

28/10/202 Intolerasi aktivitas  Mengkollaborasikann


0 dengan tenaaga
10.00 rehabilitasi medic
dalam merencanakan
program terapi yang
tepat
 Membantu klien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang mampu
dilakukan
 Membantu untuk
memilih aktivitas
konsisten yang sesuai
dengan kemampuan
fisik, psikologi dan
social
 Membantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
yang dierlukan untuk
aktivitas yang di
inginkan
 Membantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas
seperti kursi roda,
krek
 Membantu untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang di sukai
 Membantu klien
untuk membuat
jadwal latihan
diwaktu luang
 Membantu
pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktifitas
 Menyediakan
pengutan positif bagi
yang aktif beraktifitas
 Membantu pasien
untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
 Memonitor respoon
fisik, emosi dan
spiritual

VI. Catatan perkembangan

Tgl/jam No. diagnosa Perkembangan pasien (SOAP) paraf


keperawatan

28/10/2020 Gangguan S : Ibu mengatakakan sesak nafas


10.00 pertukaran gas anaknya berkurang
O : KU baik, RR 23x/m
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

28/10/2020 Intolerasi aktifitas S : Ibu mengatakan lemah anaknya


11.00 berkurang
O : KU baik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai