Anda di halaman 1dari 5

Nama : Tasya aurellia hazel

NIM : 433131440119059

Seorang Pasien Tn. U (57 tahun) masuk ke ruang IGD dengan keluhan sakit dada, batuk dan
dahak yang sulit dikeluarkan selama kurang lebih 1 minggu sebelum masuk RS , dan saat ini
dirawat diruang isolasi. Saat dilakukan pengkajian di ruang rawat Pasien nampak kurus
sehingga costa terlihat Bentuk rongga dada nampak tidak simetris , pasien menggunakan otot
bantu pernafasan . Hasil pemeriksaan TTV TD : 120/80 mmhg, Nadi : 76x/mnt, RR : 28 x/mnt,
suhu : 37 C Terdengar bunyi pekak di apek paru. Karakteristik sputum hijau purulen.
Pernafasan cepat dan dalam, suara nafas ronchi.

Berdasarkan kasus diatas jawablah pertanyaan berikut ini

1. Apa yang terjadi pada pasien berdasarkan tanda dan gejala yang muncul? Berikan
jastifikasinya
2. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus diatas , standart luaran yang
diharapkan, dan rencana tindakan dan 1 intervensi pendukung.
3. Jelaskan mengapa masalah keperawatan tersebut dapat muncul buatlah dalam
bentuk pohon masalah?
4. Edukasi apa yang perlu di berikan oleh perawat terkait kasus tersebut ?
JAWABAN:

1. Yang dialami pada pasien yaitu tuberculosis (TBC) ditandai dengan sakit dada, batuk
dan dahak yang sulit dikeluarkan, RR : 28 x/mnt
Justifikasinya: karena tuberculosis paru (tbc) itu sendiri adalah suatu penyakit menular
yang disebabkan oleh basil mikrobacterium tuberculosis yang merupakan salah satu
penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagaian besar basil tuberculosis
masuk kedalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami
proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon. Gejala utama tuberkulosis paru
adalah batuk selama satu minggu atau lebih, batuk dengan disertai dahak dan sesak
nafas/nyeri dada.

2.

Analisa Data Tujuan&Kriteria Intervensi Masalah Keperawatan


Hasil
DS: Setelah diberikan INTERVENSI UTAMA Bersihan Jalan Napas
- sakit dada tindakan dalam MANAJEMEN JALAN NAPAS Tidak Efektif (D.0001)
- batuk dan dahak waktu 1 x 24 jam (I.01011)
yang sulit diharapkan pasien TINDAKAN
dikeluarkan (±1 mengalami OBSERVASI
minggu) peningkatan - monitor pola napas
- bersihan jalan nafas (frekuensi,kedalaman)
DO: dengan kriteria - monitor bunti nafas (ronkhi)
- tampak kurus hasil: - monitor sputum
- costa terlihat (warna,aroma,jumlah)
- bentuk rongga BERSIHAN JALAN TERAPEUTIK
dada tidak simetris NAFAS (L.01001) - pertahankan kepatenan jalan napas
- otot bantu nafas - batuk efektif dengan head-tiit dan chin-lift
- terdengar bunyi (skala, 5 - posisikan semi fowler/fowler
pekak di apek paru meningkat) - berikan minum hangat
- sputum hijau - produksi sputum - lakukan fisioterapi dada,jika perlu
purulent (skala 5,menurun) - lakukan penghisapan lendir kurang
- pernapasan cepat - dyspnea (skala dari 15 detik
dan dalam 5,menurun) - lakukan hiperoksigenasi sebelum
- suara nafas ronkhi -ortopnea (skala penghisapan endotrakeal
- TTV TD : 120/80 5,menurun) - keluarkan sumbatan benda padat
mmhg, - frekuensi napas dengan forsep McGill
- Nadi : 76x/mnt, (skala 5,membaik) - berikan oksigen, jika perlu
- RR : 28 x/mnt, - pola napas (skala EDUKASI
- suhu : 37 C 5, membaik) - anjurkan asupan cairan
2000ml/hari,jika tidak kontraindikasi
- ajarkan teknik batuk efektif
KOLABORASI
- kolaborasi pemberian
bronkodilator,ekspektoran,mukolitik,
jika perlu

INTERVENSI PENDUKUNG
FISIOTERAPI DADA (I.01004)
TINDAKAN
OBSERVASI
- identifikasi indikasi dilakukan
fisioterapi dada (sputum tertahan)
- identifikasi kontraindikasi
fisioterapi dada
- monitor status pernapasan
(mis.kecepatan,suara nafas)
- periksa segmen paru yang
mengandung sekresi berlebih
- monitor jumlah dan karakteristik
sputum
- monitor toleransi selama dan
setelah prosedur
TERAPEUTIK
- posisikan sesuai dengan area paru
yang mengalami penumpukan
sputum
- gunakan bantal untuk membantu
pengaturan posisi
- lakukan perkusi dengan posisi
telapak tangan ditangkupkan selama
3-5 menit
- lakukan vibrasi dengan posisi
telapak tangan rata bersamaan
ekspirasi melalui mulut
- lakukan fisioterapi dada setidaknya
2 jam setelah makan
- hindari perkusi pada tulang
belakang, ginjal,payudara
wanita,insisi dan tulang rusuk yang
patah
- lakukan penghisapan lendir untuk
mengeluarkan secret, jika perlu
EDUKASI
- jelaskan tujuan dan prosedur
fisioterapi dada
- anjurkan batukk segera setelah
prosedur selesai
- ajarkan inspirasi pertahan dan
dalam melalui hidung selama proses
fisioterapi

3. Pohon masalah

TBC (Tuberculosis)

⬇ disebabkan

Basil mikrobacterium tuberculosis

⬇masuk melalui

Jaringan paru (airbone infection)

⬇ mengalami proses

focus primer dari ghon

⬇dengan gejala

Batuk disertai dahak, nyeri dada dan sesak nafas

⬇akan menimbulkan

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas tidak efektif

4. Edukasi yang diberikan


EDUKASI FISIOTERAPI DADA (I.12372)
TINDAKAN
OBSERVASI
- identifikasi kemampuan pasien dan keluarga menerima informasi
TERAPEUTIK
- persiapan materi dan media edukasi
- jadwalkan waktu yang tepat untuk memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan dengan pasien dan keluraga
- berikan kesempatan pasien dan keluarga bertanya
EDUKASI
- jelaskan kontraindikasi fisioterapi dada
- jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi dada
- jelaskan segmen paru-paru yang mengandung sekresi berlebihan
- jelaskan cara modifikasi posisi agar dapat mentolerir posisi yang ditentukan
- jelaskan alat perkusi dada pneumatic,akustik atau listrik yang digunakan,jika perlu
- jelaskan cara menggerakan alat dengan cepat dan kencang, bahu dan lengan lurus
pergelangan tangan kaku, didaerah yang akan dikeringkan saat pasien mengisap
atau batuk 3-4 kali
- anjurkan menghindari perkusi pada tulang belakang,ginjal,payudara wanita,insisi
dan tulang rusuk yang patah
- ajarkan mengeluarkan sekresi melalui pernapasan dalam
- ajarkan batuk selama dan setelah prosedur
- jelaskan cara memantau efektifitas prosedur

Anda mungkin juga menyukai