A. Pendahuluan
Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu masalah kesehatan baik di Dunia
maupun di lndonesia dengan jumlah kasus dan kematian yang tinggi. Kesenjangan
antara estimasi kasus TB di Indonesia dengan jumlah kasus TB yang ternotifikasi masih
lebih dari 30% selama 3 (tiga) tahun terakhir. Sebagian besar notifikasi kasus TB
merupakan kontribusi dari layanan pemerintah Jum lah fasilitas pelayanan kesehatan
swasta di Indonesia besar dan masih terfragmentasi sehingga pelibatan fasyankes swasta
dalam program TB masih menghadapi berbagai tantangan.
Berdasarkan Global TB Report Tahun 2019, jumlah kasus TB di lndonesia sebanyak
845.000 kasus dan kasus TB resistan obat (TB RO) sebanyak 24.000 kasus.
Cakupan penemuan dan pengobatan pasien TB saat ini masih rendah, yaitu 67% kasus
TB SO dan kasus TB RO yang memulai pengobatan sebesar 17%. Berdasarkan
notifikasi kasus TB tahun 2019, hanya 70% RS Pemerintah dan 50% RS Swasta yang
melaporkan kasus TB. Sementara itu, kontribusi DPM/Klinik swasta masih rendah(1%).
B. Latar Belakang
Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi juga
dapat mengenai organ tubuh lainnya. Penularan terutama sekali melalui organ. Pasien TB
menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk dopler (percikan darah).
Menurut data WHO tahun 2016, ditingkat global diperkirakan 9,6 juta kasus TB baru
dengan 3,2 juta kasus diantaranya perempuan. Dengan 1,5 juta kematian karena TB
dimana 48.000 kasus adalah perempuan.
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penderita TB terbanyak.Saat ini
Indonesia menempati urutan nomor 3 setelah China dan India. Jumlah kasus TB di
Indonesia menurut laporan WHO tahun 2015,diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru per
tahun ( 399 per 100.000 penduduk ) dengan 100.000 kematian per tahun ( 41 per
100.000 penduduk.Angka Notifikasi Kasus ( Case Notification Rate / CNR ) dari semua
kasus dilaporkan sebanyak 129 per 100.000 penduduk.Jumlah seluruh kasus 324.539
kasus,314.965 adalah kasus baru.
Sumber penularan adalah pasien TB paru BTA positif yang saat batuk,bersi atau
berbicara mengeluarkan droplet ( percikan dahak ) yang mengandung kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Sumber penularan adalah pasien TB paru BTA positif
yang saat batuk,bersi atau berbicara mengeluarkan droplet ( percikan dahak ) yang
mengandung kuman Mycobacterium Tuberculosis.Satu pasien TB paru BTA ( + ) yang
tidak diobati secara tepat dan berkualitas dapat menginfeksi sekitar 10 orang per tahun.
Pasien mangkir obat adalah pasien tbc yang tidak minum obat kurang dari 1 bulan.
Pasien tbc masih dalam program pengobatan 6 bulan namun dalam waktu pengobatan
tersebut tidak mengambil obat di fasilitas kesehatan dan setelah di temui di rumah
pasien tidak minum obat selama kurang dari 1 bulan maka di kategorikan sebagai
pasien tbc mangkir pengobatan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menemukan pasien TBC yang mangkir berobat dan memastikan pasien mau minum
obat kembali.
2. Tujuan Khusus
a) Memastikan pasien mau minum obat kembali
b) Menemukan kemungkinan penderita TBC yang mangkir minum obat selalu patuh
dan disiplin minum obat
c) Memastikan PMO untuk selalu mengingatkan dan memotivasi penderita agar
minum obat secara teratur dan tidak sampai putus berobat
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Bumi Nabung