Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN POHUWATO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MOTOLOHU
Jl.Trans Sulawesi Desa Motolohu Kec Randangan
Email. puskesmotolohu@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM TB PARU

A. PENDAHULUAN

Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang

disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian

besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapa tjuga mengenai

organ tubuh lainya .TB disebarkan melalui droplet pernafasan

transmisi timbul akibat kontak erat dengan individu yang

terinfeksi.Kontak dengan pasien yang telah terbukt imemiliki TB

dalam sputumnya memiliki resiko 25% untuk tertular TB.Sekali

batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika

bersin menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung

dalam percikan dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang

dapat bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak

terkena sinar matahari dan lembab .Pengobatan TB bertujuan

untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian, mencegah

kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah

terjadinya resistensi kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis.

Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-8 bulan sehingga

dimungkinkan pasien tidak patuh dalam menelan obat.Untuk

menanggulangi masalah tersebut peran masyarakat sebagai

Pengawas Menelan Obat sangatlah penting.Diharapkan dengan

peran aktif Pengawas Menelan Obat dalam pendampingan di

Masyarakat akan menurunkan angka droup out/Default dan

meningkatkan kesembuhan. out/default.Peran PMO adalah

memastikan penderita menelan obat sesuai aturan, mendampingi

dan memberikan dukungan moral, mengingatkan pasien,


menemukan dan mengenali gejala efek samping obat, mengisi

kartu kontrol, serta memberikan penyuluhan.PMO diperlukan

untuk menjamin keteraturan pengobatan sehingga Penderita TB

Paru sembuh, pengobatan lengkap, tidak droup out/default, dan

tidak gagal.Kegagalan pengobatan TB Paru mengakibatkan

Penderita mengalami TB MDR yaitu Penderita menjadi resisten

dengan OAT.Pengobatan TB MDR membutuhkan waktu yang lebih

lama dan biaya yang cukup besar.Untuk mencegah terjadinya

kegagalan pengobatan Penderita memerlukan pengawasan

langsung dalam menelan Obat yang dilakukan oleh PMO.

B. LATAR BELAKANG

Dalam pemberantasan penyakit TB Paru di Puskesmas

Motolohu melakukan langkah – langkah sebagai acuan

pemegang program:

1. Penjaringan pasien yang batuk lebih dari 3 minggu

dengan koordinasi BP agar diperiksa dahaknya atau 10

% dari kunjungan diperiksa dahaknya.

2. Pemeriksaan dahak dengan sisten SPS (

Sewaktu,Pagi,Sewaktu)

3. Pemeriksaan di Laboratorium TCM Puskesmas

4. Pengobatan

5. Pelacakan pasien TB mangkir minum obat.

6. Penyuluhan di masyarakat dengan cara perorangan

ataupun kelompok.

1. Tujuan umum

Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit

TBC dengan cara memutus rantai penularan sehingga penyakit

TBC tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat

kecamatan Randangan.
2. Tujuan khusus.

a. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua

penderita baru BTA positif yang ditemukan.

b. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap

sehingga dapat mencapai 85% dari perkiraan semua penderita

baru BTA positif.

c. Mengurangi pasien TB Mangkir.

C . KEGIATAN

1. Pemantauan Minum Obat

2. Kunjungan Rumah Therapy TBC

3. Penemuan Kasus Aktif TBC

4. Investigasi Kontak

5. Pelacakan Kasus mangkir

PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pencatatan dan Dilaporkan Melalui Aplikasi SITB

2. Pelaporan Tiap Bulan

NO JENIS Waktu Sasaran

KEGIATAN Bulan

1 Pemantauan Pasien TB yang sudah

Minum Obat Minum OAT

2 Kunjungan Keluarga Konta Erat

Rumah Therapy Pasien TBC

TBC

4 Penemuan Kasus Masyarakat Batuk ± 2

Aktif TBC Minggu

5 Investigasi Kontak Erta Penderita

Kontak TBC
6 Pelacakan Kasus Pasien Putus Pengobatan

mangkir

JADWAL KEGIATAN
HASIL CAPAIAN KEGIATAN PUSKESMAS MOTOLOHU TAHUN 2023

NO JENIS HASIL CAPAIAN RENCANA RTL JADWAL BIAYA


KEGIATAN
1 Pemantauan Sasara : 70 Kasus 1. Meningkatkan edukasi secara Dor to Dor Per 3 Bulan BOK

Minum Obat tentang pentingnya minum obat dalam

dan Terapy Capaian : 20 pencegahan penularan penyakit TBC

Pencegahan Kasus

TBC

2 Penemuan Sasran : 200 1. Meningkatkan Penemuan kasus dengan Setiap Bulan BOK

Kasus Aktif, kasus kunjungan Rumah

Investigasi

Kontak, Capaian : 150

Pelacakan Kasus

Kasus

mangkir
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pencapaian CDR di puskesmas Motolohu baru mencapai
150 suspek yang seharusnya 200 suspek baru mencapai
75%.
2. Pencapaian Minum obat Pasien TBC 20 Kasus yang
seharusnya 70 baru mencapai 24%.
B. Saran
1. Meningkatkan edukasi secara Dor to Dor tentang
pentingnya minum obat dalam pencegahan penularan
penyakit TBC
2. Meningkatkan Penemuan kasus dengan kunjungan
Rumah

Anda mungkin juga menyukai