Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS DADAHUP
Jl. Muris Ismail No. 198 RT. 08 DesaDadahup
Kec.Dadahup Kab. Kapuas Kalimantan Tengah 73593
Email : puskesmasdadahup12345@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM TB PARU

A. PENDAHULUAN

Tuberkulosis adalah penyaki tmenular langsung yang disebabkan oleh kuman TB

(Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapa tjuga

mengenai organ tubuh lainya .TB disebarkan melalui droplet pernafasan transmisi timbul

akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi.Kontak dengan pasien yang telah terbukt i

memiliki TB dalam sputumnya memiliki resiko 25% untuk tertular TB.Sekali batuk dapat

dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan ketika bersin menyebarkan 4.500-1.000.000

kuman yang terkandung dalam percikan dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang

dapat bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan

lembab .Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan pasien, mencegah kematian,

mencegah kekambuhan, memutuskan rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi

kuman terhadap Obat Anti Tuberkulosis.

Pengobatan TB Paru membutuhkan waktu 6-8 bulan sehingga dimungkinkan pasien tidak

patuh dalam menelan obat.Untuk menanggulangi masalah tersebut peran masyarakat sebagai

Pengawas Menelan Obat sangatlah penting. Diharapkan dengan peran aktif Pengawas

Menelan Obat dalam pendampingan di Masyarakat akan menurunkan angka droup

out/Default dan meningkatkan kesembuhan. out/default.Peran PMO adalah memastikan

penderita menelan obat sesuai aturan, mendampingi dan memberikan dukungan moral,

mengingatkan pasien, menemukan dan mengenali gejala efek samping obat, mengisi kartu

kontrol, serta memberikan penyuluhan.PMO diperlukan untuk menjamin keteraturan

pengobatan sehingga Penderita TB Paru sembuh, pengobatan lengkap, tidak droup

out/default, dan tidak gagal.Kegagalan pengobatan TB Paru mengakibatkan Penderita

mengalami TB MDR yaitu Penderita menjadi resisten dengan OAT.Pengobatan TB MDR

membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang cukup besar.Untuk mencegah terjadinya
kegagalan pengobatan Penderita memerlukan pengawasan langsung dalam menelan Obat

yang dilakukan oleh PMO.

B. LATAR BELAKANG

Dalam pemberantasan penyakit TB Paru di Puskesmas Dadahup melakukan langkah –

langkah sebagai acuan pemegang program:

1. Penjaringan pasien yang batuk lebih dari 3 minggu dengan koordinasi BP agar

diperiksa dahaknya atau 10 % dari kunjungan diperiksa dahaknya.

2. Pemeriksaan dahak dengan sisten SPS ( Sewaktu,Pagi,Sewaktu)

3. Pengiriman dahak ke Puskesmas PRM.

4. Pengobatan dengan FDC.

5. Pelacakan pasien TB mangkir minum obat.

6. Penyuluhan di masyarakat dengan cara perorangan ataupun kelompok.

1. Tujuan umum

Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TBC dengan cara memutus

rantai penularan sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat

kecamatan Dadahup.

2. Tujuan khusus.

a. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA positif

yang ditemukan.

b. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga dapat mencapai 85%

dari perkiraan semua penderita baru BTA positif.

c. Mengurangi pasien TB Mangkir.

C . KEGIATAN

1. Penyuluhan tentang TB Paru di masyarakat melalui kelompok masyarakat maupun

perorangan berkoordinasi dengan promkes.

2. Memberikan leaflet maupun pemasangan poster TB Paru pada tempat – tempat layanan

kesehatan .

3. Kunjungan rumah pada pasien TB yang mangkir minum obat.

4. Koordinasi dengan petugas BP untuk mengirimkan BTA pasien dengan gejala batuk 3

minggu atau dengan gejala lainnya.


PENCATATAN DAN PELAPORAN

1. Pasien baru dicatat pada regester TB 01,TB 03.

2. Pelaporan tiap Triwulan .

JADWAL KEGIATAN

NO JENIS KEGIATAN Waktu Sasaran

1 Kunjungan pasien Bila pasien mangkir minum Pasien mangkir

mangkir OAT minum OAT lebih

dari 2 minggu

2 Kunjungan kontak Bila pasien baru BTA positif Keluarga pasien

BTA positif dengan BTA positif

3 Pengiriman slide ke 1 minggu sekali PKM Palingkau

PRM

4 Penyuluhan kelompok Perorangan/kelompok


PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pencapaian CDR di puskesmas Dadahup baru mencapai 21 suspek yang
seharusnya 59 suspek baru mencapai 35,4 %.
2. Proporsi BTA Positif diantara suspek 11 yang seharusnya 10 baru mencapai
110%.
B. Saran
1. Kegiatan penyuluhan atau promosi kesehatan lebih digalakan lagi di masyarakat.
2. Pelatihan bagi petugas TB maupun petugas laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai