Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PROGRAM TBC

PUSKESMAS ULUMANDA
A. Pendahuluan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan masyarakat merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Peranan puskesmas
hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan (kuratif) dan rehabilitatif tetapi
juga lebih ditingkatkan dan difokuskan pada upaya promotif dan preventif sesuai dengan
arah pembangunan kesehatan nasional pada RPJMN III (2015-2019).
Permasalahan kesehatan di wilayah kerja puskesmas tentunya sangat beragam. Hal
ini dapat disebabkan karena adanya faktor genetik (10%), faktor pelayanan kesehatan
(20%), faktor lingkungan (40%) dan faktor perilaku sosial-budaya (30%). Namun, saat ini
terdapat prioritas masalah kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia pada
Rakerkesnas 2019, yakni penurunan angka kematian ibu dan neonatal, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, percepatan eliminasi TBC, peningkatan cakupan dan
mutu imunisasi dan penurunan angka stunting.
Puskesmas Ulumanda adalah pusat kesehatan masyarakat yang melakukan
pelayanan kesehatan di wilayah kerja kecamatan Ulumanda, yakni sebanyak 5 desa.
Terdapat banyak permasalahan kesehatan yang terdapat di puskesmas Ulumanda, salah
satunya adalah masalah TBC.
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri berbentuk
batang (basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis (Hiswani, 2004).
Penularan melalui perantara ludah atau dahak penderita yang mengandung basil
tuberculosis paru (Depkes RI, 2017). Pengobatan TBC paru dapat dilaksanakan secara
tuntas dengan kerja sama yang baik antara penderita TBC paru dengan tenaga kesehatan,
sehinggga penyembuhan pasien dapat dilakukan secara maksimal.

B. Latar Belakang
Dalam Pemberantasan penyakit TBC Paru di Puskesmas Ulumanda melakukan
langkah – langkah sebagai acuan pemegang program :
1. Penjaringan pasien yang batuk lebih dari 3 mingggu
2. Pemeriksaan dahak dengan system SP atau SS
3. Pengobatan dengan FDC
4. Survei kontak serumah dengan pasien positif TBC
5. Pemeriksaan dahak untuk anak sekolah yang batuk
6. Penuluhan di masyarakat dengan cara perorangan maupun kelompok

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TBC dengan cara memutuskan
rantai penularan sehinggga penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Kecamatan Ulumanda.
2. Tujuan Khusus
a. Tercapaianya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA
Positif yang ditemukan.
b. Tercapainya cakupan penemuan penderita secara bertahap sehingga mencapai
100% dari perkiraan semua penderita baru BTA Positif.
c. Memutuskan rantai penularan penderita BTA positif dalam keluarga dan wilayah
sekitarnya.
D. Kegiatan
1. Melakukan penyuluhan tentang TBC di masyarakat melalui kelompok masyarakat
maupun peeorangan
2. Melakukan Pelacakan TBC pada pasien yang batuk lebih dari 3 minggu serta gejala
lainnya.
3. Pelacakan TBC di sekolah pada anak sekolah yang batuk lebih dari 3 minggu serta
gejala lainnya
4. Melakukan survei kontak serumah dengan penderita BTA positif
Pencataan dan Pelaporan :
1. Pasien Terduga maupun BTA positif di catat pada register TB 06
2. Pasien baru penderita BTA positif di catat pada register TB 01 dan TB 03
3. Pelaporan setiap bulan
Jadwal Kegiatan
No Jenis Kegiatan Waktu Sasaran
1 Pelacakan Kasus TBC Pelayanan Pasien yang batuk lebih dari 3
kesehatan dalam minggu serta gejala lainnya
dan luar gedung
(Puskel)
2 Survei Sekolah Pelayanan Anak sekolah yang batuk lebih
kesehatan di luar dari 3 minggu dan gejala lainnya
gedung
3 Survei Kontak Serumah Bila pasien baru Keluarga pasien dengan BTA
BTA positif Positif
4 Penyuluhan TBC Pelayanan Perorangan atau Kelompok
kesehatan diluar
gedung (Puskel)

Anda mungkin juga menyukai