A. PENDAHULUAN
tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainya .TB disebarkan melalui droplet
pernafasan transmisi timbul akibat kontak erat dengan individu yang terinfeksi.
Kontak dengan pasien yang telah terbukti memiliki TB dalam sputumnya memiliki
resiko 25% untuk tertular TB. Sekali batuk dapat dapat menyebarkan sekitar 3.500
dalam percikan dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat bertahan
selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar matahari dan lembab.
pasien tidak patuh dalam menelan obat. Untuk menanggulangi masalah tersebut
out/default. Peran PMO adalah memastikan penderita menelan obat sesuai aturan,
menemukan dan mengenali gejala efek samping obat, mengisi kartu kontrol, serta
B. LATAR BELAKANG
dahaknya.
1. Tujuan umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit TBC dengan cara
memutus rantai penularan sehingga penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah
2. Tujuan khusus.
a. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA
C . KEGIATAN
JADWAL KEGIATAN
dari 2 minggu
PRM
2 Penemuan kasus TB Proporsi suspek 1. Menjalin kerjasama dengan BP untuk penjaringan a. Setiap hari Global Fund
paru (CDR) yang diperiksa semua pasien yang batuk lebih dari 3 minggu agar
3 Proporsi penderita Penderita BTA 1. Menjalin kerjasama dengan BP untuk penjaringan Setiap hari Global Fund
BTA positif diantara positif 15 orang semua pasien yang batuk lebih dari 3 minggu agar
4 Rongent positif 18 Menjalin kerjasama dengan BP untuk penjaringan semua Setiap hari
dahaknya
5 Sembuh 10
6 Pengobatan lengkap 6
7 Droup out/defaulth 1
8 TB MDR 1 Pendampingan dalam minum obat dan penyuluhan 3 Bulan sekali BOK
kesehatan.
9 TB Mangkir BOK
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pencapaian CDR di puskesmas Beteleme baru mencapai 256 suspek yang
seharusnya 676 suspek baru mencapai 38%.
2. Proporsi BTA Positif diantara suspek 15 yang seharusnya 256 baru mencapai
5,9%.
3. Masih adanya pasien yang DO dikarenakan pasien bosan dengan minum obat
dalam jangka waktu yang lama.
4. Masih adanya pasien TB Mangkir sehingga diperlukan pengawasan dan
penyuluhan kesehatan.
B. Saran
1. Penjaringan suspek terlalu ketat sehingga BTA Positif baru 5,9%.
2. Kegiatan penyuluhan atau promosi kesehatan lebih digalakan lagi di
masyarakat.
3. Pelatihan bagi petugas TB maupun petugas laboratorium.