Anda di halaman 1dari 41

PELAYANAN PENYAKIT

MENULAR (TUBERCULOSIS)
DI KELUARGA

Target Program Penanggulangan TB


sesuai dengan target eliminasi global
adalah Eliminasi TB pada tahun 2035
dan Indonesia bebas TB tahun 2050.
Eliminasi TB adalah tercapainya
cakupan kasus TB 1 / 1 juta penduduk.
Dr. Budwiningtijastuti, M.Kes.
Widyaiswara Bapelkes Diskes DIY
TUJUAN PEMBELAJARAN

• Tujuan Pembelajaran Umum


• Peserta mampu memahami pelayanan penyakit tuberkulosis
di dalam keluarga

• Tujuan Pembelajaran Khusus


• Menjelaskan Instrumen pendataan Pelayanan Dasar TB
• Menjelaskan pelayanan dasar TB
4

Indikator Keluarga Sehat


A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
atatan: Dapat ditambahkan indikator Lokal sesuai kebutuhan setempat
Definisi Operasional
Penderita Tuberkulosis Paru yang berobat sesuai standar
adalah :

 Terduga TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar,


yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai
kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya)

 Pengobatan dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis


(OAT) dengan panduan OAT standar.

 Pasien meminum obat sesuai jadwal sampai tuntas dibantu


PMO
DEFINISI OPERASIONAL

INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL

Jika di keluarga terdapat anggota


keluarga usia >15 tahun menderita
Penderita TB batuk sudah 2 (dua) minggu
Paru berobat berturut-turut belum sembuh atau
sesuai didiagnogsis sebagai penderita
standar Tuberkulosis (TB) Paru, penderita
tersebut berobat sesuai dengan
petunjuk dokter/petugas kesehatan.
Instrumen pendataan pelayanan Dasar TB

Berlaku untuk ART berumur ≥ 15 tahun


5 Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita
tuberkulosis (TB) paru?
1. Ya 2. Tidak  P.7
6

7
Instrumen pendataan pelayanan Dasar TB

Berlaku untuk ART berumur ≥ 15 tahun


5 Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita
tuberkulosis (TB) paru?
1. Ya 2. Tidak  P.7
6 Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur
(selama 6 bulan)?
1. Ya  P.8 2. Tidak  P.8
7
Instrumen pendataan pelayanan Dasar TB
Berlaku untuk ART berumur ≥ 15 tahun
5 Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita
tuberkulosis (TB) paru?
1. Ya 2. Tidak  P.7
6 Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur
(selama 6 bulan)?
1. Ya  P.8 2. Tidak  P.8
7 Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak >
2 mgg disertai satu / lebih gejala: dahak bercampur
darah/batuk berdarah, BB menurun, berkeringat
malam hari tanpa kegiatan fisik, & demam > 1 bulan?
1. Ya 2. Tidak
Kategori
Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
Kategori Indikator Keluarga Sehat
at
Penderita TB paru
a k
e sep mendapatkan pengobatan sesuai standar
K DIY
a n
Definisi Operasional :
Jika di keluarga terdapat AK usia >15 tahun menderita batuk sudah 2
(dua) minggu berturut-turut belum sembuh atau didiagnogsis sebagai
penderita TB Paru, penderita tersebut berobat sesuai dengan petunjuk
dokter/petugas kesehatan.
Pertanyaan :
 Pernah didiagnosis menderita TB Paru: 1. Ya 2. Tidak
• Ditanyakan tentang anggota keluarga yang pernah didiagnosis
menderita TB paru oleh dokter
• Pertanyaan ini untuk mengetahui prevalensi penduduk yang pernah
didiagnosis menderita TB paru
 Meminum obat TB Paru secara standar: 1. Ya 2. Tidak
• Obat medis yang diberikan kepada pasien TB paru diminum paling
sedikit 6 bulan.
• Pasien TB paru yang sedang menjalani pengobatan TB kurang dari
6 bulan, maka Pertanyaan Poin 2 ini dijawab “Tidak”
• Salah satu obat medis tersebut (Rifampisin) bila diminum
menyebabkan air kencing berwarna merah.
e sep AK pernah menderita batuk berdahak > 2 minggu
K an
a t disertai satu atau lebih gejala :
ak
DIY 1.Ya 2. Tidak
• Pertanyaan ini untuk menjaring suspek TB paru yg kemungkinan
tidak/belum diperiksa & didiagnosis oleh tenaga kes
• Pada saat kunjungan keluarga, AK menderita batuk berdahak > 2
minggu berturut-turut disertai satu atau lebih gejala.
• Gejala utamanya adalah batuk selama 2 minggu atau lebih, batuk
disertai dengan gejala tambahan yaitu:
dahak bercampur darah, sesak nafas,
badan lemas, nafsu makan menurun,
berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,
demam lebih dari 1 bulan
Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Ya” Y
Jika (a) jawabannya “Ya” dan (b) jawabannya “Tidak” T
Jika (a) jawabannya “Tidak” dan (c) jawabannya “Ya” T
Jika (a) jawabannya “Tidak” dan (c) jawabannya “Tidak” N
POKOK BAHASAN & SUB POKOK BAHASAN
A.Pelayanan dasar TB

1. Definisi dan Tipe TB


• Definisi TB
• Tipe TB

2. Penyebab TB
3. Cara Penularan TB
4. Cara Penemuan Terduga TB
5 Cara merujuk penemuan terduga TB
6. Pengobatan TB
• Tujuan Pengobatan TB
• Prinsip Pengobatan TB
• Pengawas menelan obat

7. Pencegahan TB, Etika Batuk


B.Instrumen pendataan pelayanan Dasar TB
Pengertian TB

Tuberkulosis (TB) atau yang dulu dikenal TBC adalah penyakit


menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis).

TB bukan disebabkan oleh guna-guna atau kutukan. TB juga


bukan penyakit keturunan. Sebagian besar kuman TB menyerang
paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh
lainnya (misalnya: tulang, kelenjar, kulit, dll).
Gejala utama TB :
Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu
atau lebih
Gejala Lain :
- Batuk bercampur darah
- Sesak nafas dan nyeri dada
- Badan lemas
- Nafsu makan berkurang
- Berat badan turun
- Rasa kurang enak badan (lemas)
- Demam/ meriang berkepanjangan
- Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan
kegiatan
Gejala tambahan selain TB
• Bronkiektasis, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan
lain-lain.

• Pertimbangan juga pada pemeriksaan pada orang


dengan faktor risiko, seperti : kontak erat dengan pasien
TB, tinggal di daerah padat penduduk, wilayah kumuh,
daerah pengungsian, Lapas dan Rutan serta orang yang
bekerja dengan bahan kimia yang berrisiko menimbulkan
paparan infeksi paru.
Penularan TB
1. Sumber penularan adalah pasien TB yang dahaknya mengandung
kuman TB BTA Positif.
2. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara
dalam bentuk percikan dahak. Sekali batuk dapat menyebarkan
sekitar 3.000 kuman dalam percikan dahak.
3. Penularan terjadi melalui percikan dahak yang dapat bertahan
selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar
matahari dan lembab.
4. Semakin banyak kuman yang ditemukan dalam tubuh pasien
berarti semakin besar kemungkinan menularkan kepada orang lain
5. TB tidak menular melalui perlengkapan pribadi pasien yang sudah
dibersihkan, seperti: peralatan makan, pakaian dan tempat tidur
yang digunakan pasien TB.
Risiko TB
1. Hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB.
2. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan seseorang menjadi
pasien TB adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya
infeksi HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk).
3. HIV merupakan faktor risiko yang paling kuat bagi yang
terinfeksi TB menjadi sakit TB. Infeksi HIV mengakibatkan
kerusakan luas sistem daya tahan tubuh seluler (cellular
immunity), sehingga jika terjadi infeksi penyerta (oportunistic
infection), seperti tuberkulosis. Bila jumlah orang terinfeksi
HIV meningkat, maka jumlah pasien TB akan meningkat,
dengan demikian penularan TB di masyarakat akan
meningkat pula.
Faktor Risiko Kejadian TB
Strategi Penemuan TB

• Penemuan pasien TB dilakukan secara pasif intensif di


fasilitas kesehatan dengan jejaring layanan TB

• Penemuan pasien TBsecara aktif dan/atau masif berbasis


keluarga dan masyarakat :
• Investigasi kontak pada paling sedikit 10 - 15 orang kontak erat
dengan pasien TB.
• Penemuan di tempat khusus: Lapas/Rutan, tempat kerja, asrama,
pondok pesantren, sekolah, panti jompo.
• Penemuan di populasi berisiko: tempat penampungan pengungsi,
daerah kumuh

Pengelompokan Pasien TB
Adalah pasien TB yang belum pernah diobati dengan Obat Anti
1. Pasien Baru Tuberkulosis (OAT) atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu
bulan (4 minggu).

2. Pasien Kambuh Adalah pasien TB yang telah sembuh atau mendapat pengobatan
(Relaps) lengkap, kemudian dinyatakan sakit TB kembali dengan hasil BTA positif.

3. Pasien Pengobatan
Adalah pasien TB yang putus berobat selama 2 bulan atau lebih,
Setelah Putus
kemudian dinyatakan masih sakit TB dengan hasil BTA positif.
Berobat (Default )
Adalah pasien TB yang mulai pengobatan kembali setelah hasil
4. Pasien Gagal
pemeriksaan dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada
(Failure)
bulan ke-5 atau lebih, pada masa pengobatan sebelumnya.

5. Pasien Pindahan Adalah pasien TB yang dipindahkan dari Puskesmas/Rumah Sakit antar
(Transfer In) Kabupaten/Kota yang berbeda untuk melanjutkan pengobatannya.

Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas. Dalam


6. Lain-lain: kelompok ini termasuk pasien dengan Kasus Kronik, yaitu pasien dengan
hasil pemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulangan.
Catatan:
TB paru BTA negatif dan TB ekstra paru, dapat juga mengalami kambuh, gagal, default maupun
menjadi kasus kronik. Hal ini sangat jarang terjadi dan harus dibuktikan melalui pemeriksaan
lebih lanjut.
Cara Menentukan Pasien TB
A. Pemeriksaan Bakteriologi
 Seorang sakit TB melalui pemeriksaan dahak bakteriologis (Mikroskopis
atau Tes Cepat Molekuler) dan klinis serta dapat didukung dengan
pemeriksaan penunjang lainnya.

 Pemeriksaan dahak untuk penegakan diagnosis dilakukan dengan


mengumpulkan 2 contoh uji dahak yang dikumpulkan berupa dahak
Sewaktu-Pagi (SP) atau Sewaktu-Sewaktu (SS):
• S (Sewaktu) : dahak ditampung di fasyankes.
• P (Pagi) : dahak ditampung pada pagi segera setelah bangun tidur.
Dapat dilakukan dirumah pasien atau di bangsal rawat inap bilamana
pasien menjalani rawat inap.

 Jika hasil pemeriksaan dahak positif maka artinya dahak tersebut


mengandung kuman TB. Jika hasil pemeriksaan dahak negatif, maka
harus dilanjutkan pemeriksaan penunjang lainnya dan pada pasien
tersebut harus dirujuk kelayanan kesehatan yang lebih lengkap
Pasien TB ekstra paru.
TB ekstra paru ditentukan oleh dokter berdasarkan gejala
TB. Gejala dan keluhan tergantung organ yang terkena.
Cara Menentukan Pasien TB……..
B. Pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) TB
Pemeriksaan tes cepat molekuler dengan metode Xpert
MTB/RIF /Tes Cepat Molekuler yang disingkat dengan TCM
merupakan sarana untukpenegakan diagnosis, namun tidak
dapat dimanfaatkan untuk evaluasi hasil pengobatan.

C. Pemeriksaan Biakan
Pemeriksaan biakan dapat dilakukan dengan media padat
(Lowenstein-Jensen) dan media cair (Mycobacteria Growth
Indicator Tube) untuk identifikasi Mycobacterium tuberkulosis
(M.tb).
Cara Menentukan Pasien TB…….

2. Pemeriksaan Penunjang Lainnya


• Pemeriksaan foto toraks.
• Pemeriksaan histopatologi pada kasus yang dicurigai
TB ekstraparu.

3. Pemeriksaan uji kepekaan obat


Uji kepekaan obat bertujuan untuk menentukan ada
tidaknya resistensi M.tb terhadap OAT.
TB Pada Anak
Batuk bukan merupakan gejala utama TB pada anak. Penentuan TB pada
anak dilakukan oleh dokter dengan menggunakan Sistem Skoring (penilaian).

Tanda-tanda TB anak atau anak yang dicurigai TB adalah:


1. Adanya kontak erat dengan pasien TB dewasa.
2. Batuk lama selama 3 minggu atau lebih.
3. Berat badan anak tidak naik atau malah turun walaupun gizi sudah
diperbaiki.
4. Terdapat pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha.
5. Demam lama berulang tanpa sebab yang jelas selama 2 minggu atau
lebih.
6. Tidak nafsu makan.
Pengobatan TB
Paduan pengobatan yang digunakan oleh Program Nasional
Penanggulangan TB di Indonesia:
 Kategori 1 diberikan kepada pasien baru TB paru BTA positif, Pasien TB
paru BTA negatif rontgen positif dan pasien TB ekstra paru

 Kategori 2 diberikan kepada pasien TB BTA positif yang telah diobati


sebelumnya (pasien kambuh, pasien gagal dan pasien pengobatan
setelah putus berobat)

 Kategori diberikan kepada pasien TB anak


Anak
STRATEGI DOTS

Pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung dapat


memberi angka kesembuhan yang tinggi, dengan biaya paling
efektif.
Komponen Strategi DOTS:
• Komitmen politis
• Pemeriksaan dahak mikroskopis yang terjamin mutunya.
• Pengobatan jangka pendek yang standar dengan tatalaksana
kasus yang tepat, pengawasan langsung pengobatan.
• Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu
• Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan
penilaian terhadap hasil pengobatan
Efek Samping Pada Pengobatan TB
Efek Samping Yang harus dilakukan
Warna kemerahan Jelaskan kepada pasien untuk tidak
pada air seni (urin) perlu khawatir karena warna merah
berasal dari salah satu obat yang
diminum
Tidak ada nafsu Jelaskan kepada pasien agar obat
makan, mual, sakit diminum malam sebelum tidur
perut
Nyeri sendi Segera rujuk ke Petugas kesehatan
Kesemutan sampai Segera rujuk ke Petugas kesehatan
dengan rasa
terbakar di kaki
Efek Samping Berat

Gejala Efek Samping Berat :


1. Gatal dan kemerahan kulit
2. Tuli
3. Gangguan keseimbangan/limbung
4. Kuning pada mata dan atau kulit tanpa penyebab lain
5. Gelisah dan muntah-muntah
6. Gangguan penglihatan
7. Bintik-bintik kemerahan pada kulit dan renjatan/syok
Bila ditemukan gejala-gejala diatas, pasien harus
menghentikan pengobatannya dan segera rujuk ke
petugas kesehatan.
PUSKESMAS .....
GARDA TERDEPAN, PASTI BISA DAN SELALU BISA

41

Anda mungkin juga menyukai