Anda di halaman 1dari 34

Tuberkulosis dengan

Pendekatan Kedokteran
Keluarga
E3
102012083 TRIVANA COSTAFINA RENMAUR
102013217 ANGELIA YOHANA KAKAUHE
102014020 MEIDY LIM
102014056 IVANA MISSY
102014101 PRIEST DANIEL LIMAHELU
102014136 STEPHANIE JESSICA HARTONO HUSODO
102014190 SABRINA AYU PUTRI
Mind Map
SKENARIO 1

Seorang perempuan umur 43 tahun datang berobat ke


Puskesmas dengan diagnosis TB Paru dupleks sejak 3 bulan yg
lalu, ia kontrol teratur setiap bulan. Keluhan klinis batuk
masih kadang-kadang ada terutama malam hari. Ia memiliki 5
orang anak. Salah satu anak perempuannya yg berusia 9
tahun saat ini juga sedang batuk-batuk sejak 3 minggu tidak
kunjung reda, karena ketiadaan uang hanya minum obat dari
toko obat jamu. Ia bersama suaminya yg berumur 45 tahun
tinggal di sebuah rumah semi permanen 4x11 meter di
pemukiman yg padat penduduk.
TUBERKULOSIS

Mycobacterium tuberculocis
Berbentuk batang
Berukuran panjang 1-4 mikron dan
tebal 0,3-0,6 mikron
Bakteri Tahan Asam (BTA).
Faktor Agent

Karakteristik agen TBC resisten


disifektan kimia atau antibiotika

Daya virulensinya tergantung dosis infeksi


dan kondisi Host.
Faktor Lingkungan
Distribusi geografis TBC
seluruh dunia
Tidak adanya pengetahuan TBC
pencetus peningkatan epidemi
penyakit ini

sosiobiologis korelasi positif


antara TBC + kelas sosial
( pendapatan, perumahan,
pelayanan kesehatan, lapangan
pekerjaan dan tekanan ekonomi )
Kesehatan Lingkungan

Kepadatan Hunian kamar tidur


Pencahyaan
Ventilasi
Kondisi rumah
Kelembaban Udara
TBC Pada Anak

TBC pada anak menginfeksi primer di


parenkim paru tidak menyebabkan refleks
batuk
Sehingga jarang ditemukan gejala TBC yang
khas seperti batuk berdahak
Kuman lebih sedikit maka TBC tidak
menular antara sesama anak
TB Pada Anak

Anak-anak dengan kekebalan tubuh buruk paling


rentan tertular
Demam lama atau berulang, tapi
tidak terlalu tinggi
Tidak ada nafsu makan (anoreksia)
Berat badan tidak naik-naik
Malnutrisi atau gangguan gizi

Multi L (lemah, letih, lesu, lelah,


lemas letoy, loyo, lambat)
Batuk lama atau berulang, tetapi
tidak berdahak (tapi seringkali ini
merupakan gejala asma)
Diare berulang
TB Pada Anak

Orang yang berbagi udara yang sama di satu


tempat berdekatan memiliki peluang untuk
terjangkit infeksi TB ini.
Para orangtua sudah seharusnya paham
bahaya TBC pada anak dengan banyak
membaca dan menambah pengetahuan
mengenai penyakit TB
Nutrisi dan asupan gizi
TB Pada Dewasa

Bakteri paru-paru dan berkumpul serta berkembang


(daya tahan tubuh rendah)

Bakteri penyebaran pembuluh darah atau kelenjar


getah bening sehingga menyebakan terinfeksinya organ
tubuh

Otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening


organ paru
Gejala Umum

Penurunan nafsu makan


BB turun
Batuk lebih dari 3 minggu
berdarah
Demam Malam hari
Keringat Malam
Malaise Lemah
Gejala Khusus

Terjadi sumbatan sebagian bronkus


menimbulkan suara "mengi suara
nafas melemah yang disertai sesak
Ada cairan dirongga keluhan sakit
dada
Tulang infeksi tulang membentuk
saluran dan bermuara pada kulit
cairan nanah
Cara Penemuan Penderita

Passive Promotif Case Finding


Memeriksa penderita yang datang ke unit
pelayanan kesehatan dengan gejala batuk
3 minggu atau lebih
Memeriksa mereka yang tinggal serumah
dengan penderita TB dengan BTA (+),
khusunya anak-anak dan dewasa muda
Memeriksa penderita dengan kelainan
radiologi paru dengn gambaran mengarah
pada TB
Program TBC Puskesmas

Penderita tuberkulosis paru dicatat dan dilaporkan


Setiap penderita yang berumur 15 tahun Periksa
3 x seminggu
Hasil tidak BTA pengawasan sebulan kembali
Jika Hasil BTA + memberikan penjelasan
pengobatan
Susun jadwal minum obat bersama penderita +
keluarga
Obat anti TB beberapa obat yang diberikan
selama 6 bulan (26 minggu) dan dikenal sebagai
paduan obat jangka pendek.
Berikanlah petunjuk kepada penderita untuk mencegah
penyebaran penyakit dengan :

Menutup mulutnya sewaktu batuk atau bersin


Menggunakan tempa tdahak yangt ertutup dan diisi
dengan larutan lysol
Apabila tidak mungkin keluarkan dahak di tempat yang
langsung menerima sinar matahari
Menjaga rumah selalu terbuka di siang hari agar
peredaran hawa baik dan sinar matahari masuk.
Mengunjungi penderita kerumahnya
Penilaian obat
Rujukan pada penderita
Promosi Kesehatan

PROMOTIF
Penyuluhan Perorangan
- Apa itu TB ?
- Bagaimana Ciri cirinya
- Penatalaksanaanya
- Pentingnya pengawasan langsung menelan obat
- Bagaimana Penularannya
PENYULUHAN KELOMPOK
Penyuluhan kelompok adalah penyuluhan TB
yang ditujukan kepada sekelompok orang
(sekitar 15 orang)
Dengan alat peraga (dalam gambar/simbol)
maka isi pesan akan lebih mudah dan lebih
cepat dimengerti
PENYULUHAN MASSA
Pesan-pesan penyuluhan TB melalui media
massa (surat kabar, radio, dan TV)

Penyampaian pesan TB perlu memperhitungkan


kesiapan unit pelayanan, misalnya tenaga
sudah dilatih, obat tersedia dan sarana
laboratorium berfungsi
ADVOKASI

Tujuan advokasi adalah menarik perhatian


para tokoh penting atau tokoh kunci,
untuk memperoleh dukungan politik agar
dapat memanfaatkan sumber daya
masyarakat
Analisa situasi
Memilih strategi yang tepat
Mengembangkan bahan-bahan yang perlu
disajikan kepada sasaran
Mobilisasi sumber dana
Mengubah PSP (Pengetahuan Sikap Perilaku)

PREVENTIF
Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin)
Untuk infants atau anak-anak kurang dari
12 bulan diberikan 1 dosis vaksin BCG
sebanyak 0,05ml (0,05mg)
Untuk anak-anak di atas 12 bulan dan
dewasa diberikan 1 dosis vaksin BCG
sebanyak 0,1 ml (0,1mg)
Tindakan Pencegahan TBC Paru (Depkes RI,
2002 )

Tidak meludah
Tangan dicuci
Memakai masker.
Jangan menghentikan terapi
pengobatan, makanlah obat
secara teratur

Syarat-syarat lingkungan rumah untuk penderita TBC Paru


berdasarkan Depkes (2002 : 32)
Pencahayaan yang cukup Sinar matahari + lampu
Ventilasi yang cukup untuk proses pergantuan udara dalam
ruangan
Luas kamar tidur maksimal 3,5 m2 perorang dan tinggi
langit-langit minimal 2,5 m
Lantai rumah tidak boleh basah, kuat, awet dan tahan
air lantai kamar mandi jangan sampai licin dan
berlumut
Pencegahan Penularan TBC Paru
Menurut Elizabet J Corwin :
orang-orang yang tinggal serumah dengan atau yang
berdekatan dengan penderita TBC Paru tersebut, seperti
perawat, dokter, dan keluarga penderita itu sendiri
Menurut Depkes RI, ( 2005 ) hal-hal yang perlu
diperhatikan bila ada penderita dalam
keluarga adalah:
Jangan tidur sekamar dengan
penderita TBC Paru
Usahakan agar penggunaan
piring, gelas terpisah
Memeriksakan semua
anggota keluarga

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)


Kuratif

Program Pemberantasan TB
Tujuan jangka panjang
memutuskan rantai penularan
Tujuan jangka pendek
Cakupan penemuan penderita (case detection
rate) mencapai 70%
Kesembuhan minimal 85%
Tercegahnya resistensi obat (Multi Drug
Resistency = MDR) di masyarakat.
Penemuan penderita tersangka
Penentuan diagnosis
Pengobatan penderita
Pengendalian pengobatan penderita
Follow up penderita (tindak lanjut
pengobatan)
Rujukan
Peran Dokter Keluarga

Dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan


primer yang komprehensif, kontinu, integrative,
holistic, koorddinatif, dengan mengutamakan
pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungan
serta pekerjaannya
Tugas Dokter Keluarga

Menyelenggarakan pelayanan primer


Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi
secara cepat dan tepat
Memberikan pelayanan kedokteran saat sehat dan
sakit
Membina keluarga pasien
Menangani penyakit akut dan kronik
Melakukan tindakan tahap awal kasus berat RS
Tetap bertanggung jawab atas pasien RS
Memantau pasien yang telah dirujuk atau
dikonsultasikan
Tugas Dokter Keluarga

Bertindak sebagai mitra, penasihat dan


konsultan bagi pasiennya
Menyelenggarakan rekam medis yang
memenuhi standar
Melakukan penelitian untuk
mengembangkan ilmu kedokteran
secara umum dan ilmu kedokteran
keluarga secara khusus
Pencegahan Primer

Dengan promosi kesehatan


Penyuluhan kesehatan individu, kelompok
atau masyarakat
Penyuluhan Langsung Perorangan
Penyuluhan Kelompok
Penyuluhan Massa media massa surat
kabar, radio, dan TV
Pencegahan Sekunder

Diagnosis
Penatalaksanaan

Obat primer / Lini pertama: Isoniazid (INH),


Rifampisin, Etambutol,Streptomisin,
Pirazinamid

Obat sekunder / Lini kedua: Etionamid,


Paraaminosalisilat, Sikloserin,Amikasin,
Kapreomisin, Kanamisin
Pencegahan Tersier

Rehabilitasi komplikasi penyakit


Rehabilitasi merupakan tingkatan terpenting
pengontrolan TBC

Anda mungkin juga menyukai