1/3
D. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai
1. Berapa lama batuk ?
2. Berdahak/tidak ?
3. Dahak bercampur darah/tidak ?
4. Sesak nafas /tidak ?
5. Nyeri dada / tidak ?
6. Kurang nafsu makan/tidak ?
7. Berat badan menurun / tidak ?
8. Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan
9. Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari
1 bulan atau lebih dari 1 bulan ?
E. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya
pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk
mendapatkan dahak yang kental dan purulen.
F. Memberikan pot dahak yang sudah ditulis identitas pasien dan
pengambilan dilakukan di Puskesmas atau kesokan harinya
dan diantar atau diambil kader.
G. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang
baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-
hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5ml. Bila
volumennya kurang, pengelola harus meminta agar penderita
batuk lagi sampai volumenya mencukupi. Jika tidak ada dahak
keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan harus
dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya
kontaminasi kuman TBC
H. Menerima jawaban dari faskes TCM, bila hasil pemeriksaan
BTA positif, memberikan pengobatan sesuai protap
pengobatan TB.
I. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak
ulang, bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan
dengan antibiotic selama dua minggu.
J. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax,
bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.
6. Diagram
7. Unit Terkait A. R. Pemeriksaan Umum
B. R. Kesehatan Anak
C. R. TB
2/3
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl diberlakukan
3/3