Anda di halaman 1dari 2

PENEMUAN SUSPEC TBC

No. P.70201/ /
:
Dokumen /SOP/14-LU/2017

Tanggal Ditetapkan oleh:


: Januari 2017 Ka. UPTD Puskesmas
Terbit
Rawat Inap Ketapang
SOP
UPTD No. Revisi : 0
PUSKESMAS
RAWAT INAP dr. Hi. Dian Mauli
Halaman : ½
KETAPANG NIP. 19800120 200804 1 001

1. Pengertian Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB


Paru dengan serangkaian kegiatan terdiri dari penjaringan
suspek, diagnosa, penentuan klasifikasi penyakit dan tipe
pasien.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk


mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian
kegiatan sehingga segera dapat dilakukan pengobatan agar
sembuh dan tidak menularkan penyakit kepada orang lain

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap


Ketapang No. P.70201/ / /SK/14-LU/2017 tentang
Jenis Jenis Pelayanan yang Ada di Puskesmas.

Buku Pedoman TBC


4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- Persiapan Alat :
langkah
1. Ruang Pengelola.
2. Pengelola P2 TB.
3. Meja, kursi dan kipas angin.
4. ATK dan buku register.
5. Buku penderita TB.05 dan TB.06
6. Pot dahak

Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang tujuan


dan cara pengobatan pasien

Prosedur

1. Hasil dari ruang BP dengan diagnosa dokter terduga TB


Paru;
2. Di buat rujukan internal ke pengelola program TB Paru;
3. Pengelola Program melakukan anamnese dan mencatat
mengenai:
 Berapa lama batuk ?
 Berdahak/tidak ?
 Dahak bercampur darah/tidak ?
 Sesak nafas /tidak ?
 Nyeri dada / tidak ?
 Kurang nafsu makan/tidak ?
 Berat badan menurun / tidak ?
 Riwayat kontak dengan penderita TBC ?
 Apakah pernah minum obat paru-paru selama
kurang dari 1 bulan atau lebih dari 1 bulan
PENEMUAN SUSPEC TBC

No. P.70201/ /
:
Dokumen /SOP/14-LU/2017

Tanggal
: Januari 2017
Terbit
SOP
UPTD No. Revisi : 0
PUSKESMAS
RAWAT INAP
Halaman : 2/2
KETAPANG

4. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya


pemeriksaan dahak tiga kali yaitu sewaktu pagi sewaktu
dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak
yang kental dan purulen.
5. Pengelola program membuat rujukan internal ke
laboratorium dengan mengisi form.TB 05 dan form
laboratorium pemeriksaan sputum S/P/S.
6. Memberikan pot dahak dan diberi label pada dinding pot
yang memuat nomor identitas sediaan dahak sesuai TB.06
sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan dahak
dilakukan disamping Puskesmas.
7. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak
yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning
kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-
5ml. Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta
agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi.
Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah
terpakai dan harus dimusnahkan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya kontaminasi kuman TBC.
8. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk
diisi di rumah penderita dan disuruh datang besok pagi
membawa dahak paginya dan kemudian petugas
mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua.
10. Menerima hasil dahak pada hari ke tiga , hasil dahak di
lihat pada form TB 05, kemudian menulis hasil
pemeriksaan ke TB 06.
11. Bila hasil pemeriksaan BTA positif, memberikan
pengobatan sesuai protap pengobatan TB.
12. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan
dahak ulang, bila hasilnya tetap negative diberikan
pengobatan dengan antibiotic selama dua minggu.
13. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen
thorax.
14. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB
15. Selanjutnya Pasien di beri pengobatan TB Paru selama
enam bulan.

6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait UGD, Poli Umum, Perawatan, Laboratorium

8. Rekaman Historis Perubahan


No. Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan

1.

2.

Anda mungkin juga menyukai