3. Kebijakan Kebijakan yang ditetapkan oleh kepala Puskesmas Pulung yang menjadi
dasar pembuatan SOP (bisa berbentuk buku, peraturan perundang-
undangan, ataupun bentuk lain sebagai pustaka
4. Referensi 1. Kementerian Kesehatan RI (2012). Penemuan dan Pengobatan
Pasien Tubeckulosis . Jakarta : Penerbit Buku Kementerian RI
Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan
2. Kementerian Kesehatan RI (2012). Panduan Pengelolaan
Logistik
Program Pengendalian Tuberkulosis . Jakarta
5. Prosedur/ Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif dengan
Langkah- melibatkan semua layanan dengan maksud untuk mempercepat
langkah penemuan dan mengurangi keterlambatan pengobatan.
2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap :
a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti
pasien dengan HIV AIDS.
b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah kumuh,
keluarga atau kontak pasien TB, terutama mereka yang dengan TB BTA
positif.
c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk menentukan
tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB / pengobatan pencegahan.
d. Kontak dengan pasien TB resistan obat.
3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang
memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3
minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu
dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu
makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari
tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan.
4. Pengelola melalukan anamese dan mencatat mengenai
Berapa lama batuk ?
Berdahak/tidak ?
Dahak bercampur darah/tidak ?
Sesak nafas /tidak ?
Nyeri dada / tidak ?
Kurang nafsu makan/tidak ?
Berat badan menurun / tidak ?
Riwayat kontak dengan penderita TBC ?... dan
Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan
atau lebih dari 1 bulan ?
5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06
6. Pengelola memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan
dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental
dan purulen.
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan
dilakukan disamping Puskesmas.
8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik
untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan
(mukopurulen), kental, dengan volume 3-5ml. Bila volumennya kurang,
pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai volumenya
mencukupi.
Jika tidak ada dahak keluar, pot dahak dianggap sudah terpakai dan
harus dimusnahkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya
kontaminasi kuman TBC.
9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas
sediaan dahak sesuai dengan TB.06
10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah
penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya .
11. Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke laboratorium.
12. Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian memasukkan hasil
pemeriksaan ke TB 06.
13. Bila hasil pemeriksaan TCM/BTA positif, memberikan pengobatan
sesuai protap pengobatan TB.
14. Bila hasil pemeriksaan negative, dilakukan pemeriksaan dahak ulang,
bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic
selama dua minggu.
15. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rongsen thorax.
16. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB.
17. Pasien mendaftar di loket pendaftaran.
18. Buku rawat jalan pasien dibawa ke ruang Poli Infeksius berdasarkan
nomor urut pendaftaran.
19. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil.
8. RekamanHistoris
8. Rekaman Historis
5. Prosedur/ Persiapanalat
Langkah-
- Formulir LPLPO, TB.01 kartu stok, kartu stock induk, SBBK, daftar aset.
langkah
- Formulir TB.13. Formulir Aset.
Pelaksanaan
1.Pencatatan dan Pelaporan pada tingkat fasilitas pelayanan
kesehatan.
2. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Kab/Kota.
3. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Dinas Kesehatan Provinsi.
4. Pencatatan dan pelaporan pada tingkat Pusat.
6. Unit Terkait Unit terkait proses kerjatersebut
7. Diagram
Alir/Flowchart
8. Rekaman Historis
5. Prosedur/ Pasien yang memenuhi salah satu dari criteria suspek tersebut harus
Langkah-
dirujuk ke rujukanTB MDR yang selanjutnya secara sistematisaka dikirim
langkah
ke lab rujukanTB MDR yang telah ditunjuk untuk pemeriksan biakan dan
uji kepekaan obat.
8. RekamanHistoris
7. Diagram
Alir/Flowch
art
8. RekamanHistoris
DiberlakukanT
No Halaman Yang dirubah Perubahan
gl.
2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam serah terima pasien TB MDR dalam
mendapatkan pengobatan dan untuk menghindari pasien berhenti minum
obat (droup out)
7. Diagram .
Alir/Flowchart
8. RekamanHistoris