A. Pendahuluan
Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi
yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat
menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan
miskin serta dimana saja. Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus
berkembang setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru
diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki
negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.
B. Latar Belakang
Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan
memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan
kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai
tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya
mendapat pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi
dan jumlah kuman yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi
TBC.
C. TUJUAN
A. Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TBC pada pekerja untuk
mencapai peningkatan kemampuan hidup sehat agar tercapai produktivitas
yang optimal.
B. Khusus
a. Menambah wawasan/pengetahuan tentang penyakit TBC
b. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan peran serta masyarakat dalam
penanggulangan TBC.
c. Mempermudah dam memperlancar pelayanan pada penderita TBC Paru
d. Memutuskan rantai penularan TBC Paru.
e. Menurunkan angka kesakitan dan kematian TBC Paru.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN :
1. Penyuluhan, Penyebar Luasan Informasi TB Paru
2. Penemuan Suspek Dengan Penegakan Diagnosis
3. Pemberian Obat Dengan Strategi DOTS
4. Pengawasan Minum Obat Untuk Mendorong Pasien TBC Bertahan Pada
Pengobatan.
5. Kunjungan Kontak Serumah
2. Upaya Preventif
Adalah upaya untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang
memperberat penyakit TBC.
Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan upaya yang dilaksanakan untuk mencegah
timbulnya penyakit pada populasi yang sehat.
Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalan upaya untuk menemukan penyakit TBC sedini
mungkin mencegah meluasnya penyakit, mengurangi bertambah beratnya
penyakit.
Pengawasan dan penyuluhan untuk mendorong pasien TBC bertahan
pada pengobatan yang diberikan (tingkat kepatuhan) dilaksanakan oleh
seorang "Pengawas Obat" atau juru TBC
Pengamatan langsung mengenai perawatan pasien TBC di rumah
(kunjungan rumah)
Case-finding secara aktif, mencakup identifikasi TBC pada orang yang
dicurigai dan rujukan pemeriksaan dahak dengan mikroskopis secara
berkala.
Membuat "Peta TBC", sehingga ada gambaran lokasi tempat kerja yang
perlu prioritas penanggulangan TBC bagi pekerja
Pengelolaan logistic
3. Upaya kuratif dan rehabilitatif
Adalah upaya pengobatan penyakit TBC yang bertujuan untuk
menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan
menurunkan tingkat penularan.
Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam
jumlah cukup dan dosis yang tepat selama 6-8 bulan dengan menggunakan
OAT standar yang direkomendasikan oleh WHO dan IUATLD (International
Union Against Tuberculosis and Lung Disease). Pelaksanaan minum obat &
kemajuan hasil pengobatan harus dipantau.
F. SASARAN :
1. Pasien TB Paru
2. Masyarakat
G. Target/Sasaran Kegiatan
1. Target penemuan BTA+ : 160/100.000 x 21991 = 35 orang per tahun
angka minimal yang harus di capai 70% per tahun
2. Target CNR (Semua Kasus TB) : 35 x 10 = 350 suspek per tahun.
angka minimal yang harus di capai 70% per tahun
3. Target Kesembuhan BTA+ : angka minimal yang harus dicapai 85% per
tahun
4. Target kesembuhan CNR : angka minimal yg harus di capai 85 % per tahun
5. Angka Konversi yang harus di capai minimal 80% per tahun