1. Tujuan Sebagai acuan dalam penanganan anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun di
Puskesmas.
2. Kebijakan 1. Semua pasien anak sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun harus ke klinik
MTBS
2. Dilaksnakan oleh petugas yang terampil
3. Tersedia sarana dan prasarana ruangan MTBS
Pengobatan
Melakukan langkah-langkah pengobatan yang telah ditetapkan.
A. Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah.
1. Tentukan obat-obat dan dosis yang sesuai dengan umur dan berat
badan anak.
2. Jelaskan kepada ibu alasan pemberian obat tersebut.
3. Peragakan cara mengukur /membuat satu dosis.
4. Perhatikan cara ibu menyiapkansendiri 1 dosis.
5. Mintalah ibu untuk memberikan dosis pertama pada anak.
6. Terangkan dengan jelas cara pemberian obat kemudian beri label dan
bungkus obat.
7. Cek pemahaman ibu sebelum meninggalkan klinik.
B. Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah
1. Jelaskan pada ibu tentang pengobatan yang diberikan dan alasannya.
2. Urutkan langkah-langkah pengobatan sebagaimana tercantum dalam
kotak berikut yang sesuai.
3. Amati cara ibu melakukan pengobatan ini di rumah.
4. Jelaskan berapa kali ia harus mengerjakannya di rumah.
5. Jika dibutuhkan untuk pengobatan di rumah, beri ibu salep tetrasiklin
atau botol kecil berisi gentian violet.
6. Cek pemahaman ibu sebelum meninggalkan klinik.
C. Pemberian obat-obatan hanya di klinik.
1. Jelaskan pada ibu mengapa ini harus dilakukan.
2. Tentukan dosis yang sesuai dngan berat badan anak (atau umur).
3. Gunakan jarum dan spuit yang steril. Ukur dosis dengan tepat.
4. Berikan obat dengan cara suntikan intramuskular.
5. Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang diberikan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KESEHATAN IBU DAN ANAK
PUSKESMAS DTP LANGENSARI II
NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :
1 3/7
Disahkan oleh :
Kepala UPTD Puskesmas DTP Langensari II,
SOP TANGGAL TERBIT :
MANAJEMEN
15 OKTOBER 2010
TERPADU H. Agus Budiana E, dr
BALITA SAKIT NIP. 197101182002121004
(MTBS)
2. Diare persisten.
Sesudah 5 hari:
Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang, pengobatan
tepat lalu rujuk.
Jika diare sudah berhenti, anjurkan pemberian makan yang sesuai
dengan umur anak.
3. Disentri.
Sesudah 2 hari:
Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi.
Jika frekuensi banyak, jumlah darah dalam tinja atau nafsu makan
tetap atau memburuk:
Gantilah dengan antibiotik oral pilihan kedua untuk Shigella berikan
untuk 5 hari.
Jika berak berkurang, jumlah darah dalam tinjaberkurang dan nafsu
makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang sama hingga
selesai.
4. Malaria (daerah resiko tinggi/rendah malaria)
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai
penyakit berat dengan demam.
Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri pengobatan.
Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam, periksa
hasil sediaan darah yang sudah diambil sebelumnya.
Jika anak tetap demam selama 7 hari, rujuk untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
5. Demam : mungkin bukan malaria (daerah resiko rendah malaria)
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai
penyakit berat dengan demam.
Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri pengobatan.
Jika malaria merupakan satu-satunya penyebab demam:
Ambil sediaan darah.
Beri obat antimalaria oral pilihan pertama tanpa menunggu hasil
sediaan darah.
Nasehati ibu untuk kembali dalam 2 hari jika tetap demam.
Jika anak tetap demam selama 7 hari, rujuk.
6. Demam : bukan malaria (daerah tanpa resiko malaria dan tidak ada
kunjungan ke daerah dengan resiko malaria).
Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai
penyakit berat dengan demam.
Jika ada penyebab lain dari demam selain malaria, beri pengobatan.
Jika anak tetap demam selama 7 hari, rujuk untuk pemeriksaan
lebih lanjut.
Jika tidak diketahui penyebab demam, anjurkan ibu untuk kembali
lagi dalam 2 hari.
7. Campak dengan komplikasi pada mata atau mulut.
Sesudah 2 hari perhatikan apakah matanya merah dan ada nanah
mengalir dari mata. Perhatikan apakah ada luka di mulutnya.
Ciumlah bau mulutnya.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KESEHATAN IBU DAN ANAK
PUSKESMAS DTP LANGENSARI II
NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :
1 5/7
Disahkan oleh :
Kepala UPTD Puskesmas DTP Langensari II,
SOP TANGGAL TERBIT :
MANAJEMEN
15 OKTOBER 2010
TERPADU H. Agus Budiana E, dr
BALITA SAKIT NIP. 197101182002121004
(MTBS)
A. Makanan
Menilai cara pemberian makanan bagi anak.
Tanyakan tentang cara pemberian makan pada anak sehari-hari dan selama
sakit. Bandingkan jawaban ibu dengan anjuran pemberian makan yang
sesuai untuk umur anak.
Menasehati ibu tentang masalah pemberian makan.
Jika ibu mengeluh adanya kesulitan pemberian ASI, lakukan penilaian
terhadap cara ibu meneteki.
Jika bayi berumur kurang dari 4 bulan dan mendapatkan makanan atau susu
non-ASI :
Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ia dapat memproduksi ASI sesuai
kebutuhan anaknya.
Anjurkan ibu untuk memberi ASI lebih sering, lebih lama, siang maupun
malam dan secara bertahap mengurangi pemberian susu atau makanan
lainnya.
B. Cairan.
Menasehati ibu untuk meningkatkan pemberian cairan selama anak sakit.
Kapan harus kembali.
Menasehati ibu kapan harus kembali ke petugas kesehatan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KESEHATAN IBU DAN ANAK
PUSKESMAS DTP LANGENSARI II
NOMOR : REVISI KE : HALAMAN :
1 6/7
Disahkan oleh :
Kepala UPTD Puskesmas DTP Langensari II,
SOP TANGGAL TERBIT :
MANAJEMEN
15 OKTOBER 2010
TERPADU H. Agus Budiana E, dr
BALITA SAKIT NIP. 197101182002121004
(MTBS)
C. Kunjungan ulang :
Nasehati ibu untuk datang kembali sesuai waktu yang paling awal untuk
permasalahan anaknya.
Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut Pada Bayi Sakit Umur < 2 Bulan