Anda di halaman 1dari 62

PENJARINGAN KESEHATAN DAN

PEMERIKSAAN BERKALA
MASALAH KESEHATAN
ANAK USIA SEKOLAH
• Sangat kompleks dan ber-beda2 untuk
setiap tingkatan
• Untuk tingkat TK dan SD lebih banyak pada
masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
• Untuk tingkat SMP dan SMA lebih banyak
pada kesehatan reproduksi & perilaku
berisiko yang cenderung dilakukan oleh
remaja
LANDASAN HUKUM

1. Undang – Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang – Undang RI No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
3. Undang – Undang RI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan Undang-
Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
4. Peraturan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri
Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomer 6/X/PB
Tahun 2014, Nomer 73 Tahun 2014, Nomer 41 Tahun 2014, Nomer 81
Tahun tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah.
5. PMK No. 43 Tahun 2016 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang
Pelayanan Kesehatan Kabupaten/Kota
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN
1. Penjaringan kesehatan merupakan indikator standart pelayanan bidang
Kesehatan yang menjadi urusan wajib pemerintah daerah.
2. Meningkatkan status kesehatan peserta didik perlu dilakukan pemeriksaan
berkala
3. Penjaringan kesehatan & pemeriksaan berkala dilaksanakan melalui wadah
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
4. Dilakukan 1 tahun sekali ( kelas 1 SD/SDLB/MI, kelas 7 SMP/SMPLB/MTS,
kelas 10 SMA/SMK/SMALB/MA Negeri dan swasta
5. Penjaringan kesehatan dilanjutkan dengan pelaksanaan pemeriksaan
berkala
6. Px berkala dilakukan sedikitnya 1 tahun sekali
7. Dapat dilaksanakan dalam/luar gedung dengan formulir pemeriksaan baku
8. Pelaksana oleh PKM dan sekolah
PERMENKES 43 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PELAYANAN
MINIMAL BIDANG KESEHATAN

INDIKATOR SPM BIDANG


KESEHATAN
(KABUPATEN/KOTA)

PENERIMA
NO JENIS LAYANAN DASAR MUTU LAYANAN DASAR PERNYATAAN STANDAR
LAYANAN DASAR
1. Pelayanan kesehatan ibu Sesuai standar pelayanan Ibu hamil. Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan
hamil antenatal. antenatal sesuai standar.

2. Pelayanan kesehatan ibu Sesuai standar pelayanan Ibu bersalin. Setiap ibu bersalin mendapatkan pelayanan
bersalin persalinan. persalinan sesuai standar.

3. Pelayanan kesehatan bayi Sesuai standar pelayanan Bayi baru lahir. Setiap bayi baru lahir mendapatkan pelayanan
baru lahir kesehatan bayi baru lahir. kesehatan sesuai standar.

4. Pelayanan kesehatan balita Sesuai standar pelayanan Balita. Setiap balita mendapatkan pelayanan
kesehatan balita. kesehatan sesuai standar.

5. Pelayanan kesehatan pada usia Sesuai standar skrining kesehatan Anak pada usia pendidikan Setiap anak pada usia pendidikan dasar
pendidikan dasar usia pendidikan dasar. dasar. mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.

6. Pelayanan kesehatan pada usia Sesuai standar skrining kesehatan Warga Negara Indonesia Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun
produktif usia produktif. usia 15 s.d. 59 tahun. mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.

7. Pelayanan kesehatan pada usia Sesuai standar skrining kesehatan Warga Negara Indonesia Setiap warga negara Indonesia usia 60 tahun ke atas
lanjut usia lanjut. usia 60 tahun ke atas. mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
INDIKATOR dan TARGET SPM
TAHUN 2017

Target
No Indikator SPM
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 100%
Cakupan Pelayanan Anak balita sakit dengan
2 MTBS 100%

Cakupan Pemeriksaan Kesehatan anak sekolah


3 kelas 1,7 dan 10 100 %

4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia 100%


Strategi untuk dapat melaksanakan penjaringan kesehatan
dan pemeriksaan kesehatan yang baik
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan lintas sektoral terkait (Dinas Pendidikan
dan Kantor Departemen Agama) untuk memberikan informasi dan sosialisasi kepada sekolah-
sekolah

Persiapan pelaksanaan penjaringan kesehatan meliputi kesiapan Puskesmas, jumlah sekolah, dan
jumlah peserta didik di tiap wilayah kerja Puskesmas

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menugaskan kepada Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan


penjaringan kesehatan peserta didik di wilayah kerjanya

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menugaskan kepada Sekolah untuk bekerjasama dengan
Puskesmas melaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Kantor Wilayah Agama menugaskan kepada Madrasah untuk bekerjasama dengan Puskesmas
melaksanakan kegiatan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala

Pimpinan Puskesmas mengadakan pertemuan dengan unsur Tim Pembina UKS Kecamatan
lainnya dan kepala sekolah serta unsur lain yang dipandang perlu

Pelaksanaan Penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala peserta didik


Dinas Kesehatan, Dinas
Pendidikan, Kanwil Agama, Kesra Puskesmas dan Sekolah / Madrasah
Kab/Kota  Inventarisasi data tentang jumlah sekolah,
 Kesepakatan pelaksanaan penjaringan penyebaran sekolah serta jumlah peserta
kesehatan didik di kelas I, kelas 7 dan kelas 10

 Inventarisasi tenaga, sarana dan dana  Rencana kerja penjaringan kesehatan, yang
mencakup jadual kerja, tenaga pelaksana,
 Identifikasi kebutuhan operasional dalam kegiatan pelaksanaan, pencatatan dan
kegiatan penjaringan kesehatan pelaporan penjaringan kesehatan menurut
sekolah sasaran
 Menugaskan Sekolah/Madrasah untuk
bekerjasama dengan Puskesmas utk  Melaksanakan penjaringan kesehatan dan
pelaksanaan penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala bersama
pemeriksaan berkala Sekolah/Madrasah
 Pendanaan kegiatan penjaringan
 Menugaskan Puskesmas untuk
kesehatan peserta didik dibiayai oleh
melaksanakan kegiatan penjaringan anggaran Kabupaten / Kota
kesehatan di wilayah kerjanya
 Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan
TERIMA KASIH
PENJARINGAN KESEHATAN DAN
PEMERIKSAAN BERKALA
PERSIAPAN PELAKSANAAN PENJARINGAN
KESEHATAN & PEMERIKSAAN BERKALA

 Penjaringan kesehatan peserta didik merupakan salah satu


indikator standar pelayanan minimal bidang kesehatan yang menjadi
urusan wajib pemerintah daerah.
 Penjaringan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan status
kesehatan peserta didik perlu dilakukan pemeriksaan berkala. Kegiatan
penjaringan kesehatan dan pemeriksaan berkala tersebut dilaksanakan
melalui wadah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Penjaringan kesehatan dilakukan sedikitnya 1 tahun


sekali terhadap peserta didik kelas 1 SD/SDLB / MI,
kelas 7 SMP/SMPLB / MTs, dan kelas 10
SMA/SMK/SMALB/MA negeri dan swasta.
TABEL PEMBAGIAN TUGAS TIM PELAKSANA PERJARINGAN
KESEHATAN BERDASARKAN KEGIATAN

Dokter
Kepala Penanggung
Kepala Tim tenaga Guru kecil/ Kader Orang
No Kegiatan puskes
sekolah kesehatan UKS Kesehatan tua Jawab
mas
Remaja
1 Data peserta didik √ Sekolah
2 Koordinasi pelaksanaan: Sekolah
menyepakati tempat, waktu dan
penyediaan form informed √ √ √ √ √
consent, kuesioner dan form
pemeriksaan
3 Koordinasi teknis pelaksanaan Puskesmas
penjaringan/ pemeriksaan √ √ √ √ √
berkala
4 Menyediakan alat pemeriksaan √ √ Puskesmas

5 Informed Consent peserta didik Sekolah


dan orangtua peserta didik √ √ √

6 Pelaksanaan Penjaringan Puskesmas


√ √ √
Kesehatan
7 Umpan balik hasil pemeriksaan Puskesmas
√ √
ke sekolah
8 Umpan balik hasil pemeriksaan Sekolah
√ √ √
ke orang tua
9 Tatalaksana rujukan √ √ √ √ √ Puskesmas
DEFINISI OPERASIONAL

 Sekolah yang mendapatkan penjaringan kesehatan bagi Peserta Didik kelas 1 SD/MI, 7
SMP/MTs dan 10/SMA/SMK/MA di suatu wilayah kerja dalam satu tahun

Contoh Perhitungan:

Jan 2015 Juli 2015 Des 2015


Pusk TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 Des
2016
Tahun Ajaran 2015/ 2016 Tahun Ajaran 2015/ 2016
A 100 100 100 100 100
Jan 2016 Des 2016
Juli 2016 % % % % %
B 60% 100 100 100 100
Tahun Ajaran 2015/ 2016 Tahun Ajaran 2016/2017 % % % %

Jumlah Sekolah yang mendapatkan penjaringan


kesehatan peserta didik kelas 1 SD/MI, 7 SMP/MTs
Presentase Sekolah yang dan 10 SMA/MA/SMK di suatu wilayah dalam
mendapatkan pelayanan tahun ajaran 2015 - 2016
= x 100%
penjaringan kesehatan
untuk peserta didik kelas 1, jumlah seluruh Sekolah di satu
7 dan 10 tahun 2016 wilayah dalam tahun 2016
Tabel Sarana dan Pra sarana Penjaringan dan Pemeriksaan
Kesehatan
No Sarana Fungsi
1 Ruangan untuk pemeriksaan Tempat pemeriksaan
2 Meja dan kursi pemeriksaan Tempat pemeriksaan
3 Formulir lembar persetujuan Bukti persetujuan pemeriksaan
4 Kuesioner Dokumentasi riwayat kesehatan, status imunisasi,
kesehatan mental, intelegensia, perilaku berisiko

5 Formulir Pencatatan Hasil Penjaringan/ Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk peserta didik
pemeriksaan berkala/ Buku rapor kesehatanku

6 Formulir rekapitulasi hasil penjaringan Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk puskesmas


kesehatan untuk Puskesmas

7 Formulir Pelaporan Penjaringan Kesehatan dari Dokumentasi hasil kegiatan penjaringan kesehatan yang
Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kab/Kota dilakukan oleh Puskesmas

8 Formulir Rujukan Surat pengantar rujukan peserta didik


9 Form umpan balik hasil penjaringan kesehatan Dokumentasi hasil pemeriksaan untuk sekolah
untuk sekolah
10 UKS KIT Pemeriksaan status gizi, tanda vital, pemeriksaan
penglihatan, pemeriksaan pendengaran

11 UKGS Kit Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut


PMK No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, daftar peralatan
untuk kegiatan luar gedung (UKS dan UKGS), sbb :
ALUR PELAKSANAAN PENJARINGAN KESEHATAN &
PEMERIKSAAN BERKALA
Pra Penjaringan/ pemeriksaan berkala

1. Penjelasan penjaringan kesehatan


2. Pembagian formulir informed consent
3. Pembagian kuesioner riwayat kesehatan, imunisasi, gaya
hidup, kesehatan mental, kesehatan intelegensia, kesehatan
reproduksi

Guru dan Kader Kesehatan Tenaga Kesehatan I Tenaga Guru Penjaskes Tenaga Kesehatan III
Kesehatan II

1. Pengumpulan informed 1. Pemeriksaan tanda 1. Pemeriksaan 1. Mencatatkan hasil


consent vital 1. Pemeriksaan kebugaran pemeriksaan ke
2. Pengumpulan 2. Pemeriksaan mata kesehatan gigi 2. Menyimpulkan dalam format
kuesioner/buku rapor 3. Pemeriksaan telinga, 2. Menyimpulkan hasil pemeriksaan rekapitulasi
kesehatanku hidung, tenggorok hasil 3. Mencatatkan penjaringan
3. Penilaian skoring gaya 4. Menyimpulkan hasil pemeriksaan hasil kesehatan peserta
hidup, kesehatan pemeriksaan 3. Mencatatkan pemeriksaan, didik
reproduksi, kesehatan (kebersihan pribadi, hasil kesimpulan dan 2. Membuat surat
intelegensia dan kesehatan gizi, tanda vital, mata pemeriksaan, tindak lanjut pada rujukan bagi hasil
mental emosional dan THT) kesimpulan dan formulir penjaringan yang
4. Pemeriksaan kebersihan diri 5. Mencatatkan hasil tindak lanjut pemeriksaan / memerlukan
5. Pengukuran TB dan BB pemeriksaan, pada formulir buku rapor rujukan
6. Mencatatkan hasil kesimpulan dan tindak pemeriksaan / kesehatanku 3. Membuat umpan
pemeriksaan pada formulir lanjut pada formulir buku rapor balik ke sekolah
pemeriksaan / buku rapor pemeriksaan / buku kesehatanku tertulis berupa
rapor kesehatanku
Tindak lanjut hasil penjaringan
kesehatanku kesehatan: rekapitulasi hasil
1. Tatalaksana rujukan peserta didik penjaringan
2. Penyuluhan kesehatan
3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat
4. Laporan ke Dinas Kesehatan
INFORMED CONSENT

 Merupakan sebuah kesepakatan atas tindakan/ pelayanan kesehatan yang


akan dilakukan oleh tenaga kesehatan kepada masyarakat, setelah
sebelumnya tenaga kesehatan memberikan informasi, komunikasi kepada
masyarakat tersebut.
 Dalam kegiatan penjaringan kesehatan, yang akan diperiksa adalah peserta
didik yang termasuk dalam kategori anak. persetujuan untuk penjaringan
kesehatan peserta didik, informasi dan kesepakatan diberikan oleh orang
tua/wali.
 Dokumentasi informed consent bisa masal atau perorangan. Dokumentasi
informed consent disimpan oleh sekolah. Bagi orang tua peserta didik yang
menolak penjaringan kesehatan/pemeriksaan berkala di sekolah, untuk
melampirkan hasil pemeriksaan kesehatan siswa yang dilakukan di luar
sekolah
anak usia dibawah 10 tahun atau
kurang dari 4 SD/MI pengisian kuesioner pemeriksaan
kesehatan membutuhkan
pendampingan orang tua/guru.
usia sekolah dengan disabilitas

1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan Peserta Didik


• Pemeriksaan riwayat kesehatan peserta didik meliputi pengisian kuesioner terkait jenis
gejala/kejadian terkait kesehatan yang pernah diderita oleh peserta didik
• Peserta didik yang memiliki riwayat kesehatan tertentu memiliki kemungkinan memiliki
penyakit tertentu yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan peserta didik
mengakibatkan kesakitan dan mengganggu proses belajar pada masa yang akan datang.
• Keterangan riwayat kesehatan peserta didik dapat digunakan oleh petugas kesehatan
untuk membantu petugas kesehatan dalam menentukan diagnose penyakit maupun
pengobatan bagi peserta didik. Pemeriksaan riwayat kesehatan peserta didik dilakukan
pada peserta didik
Riwayat Kesehatan Anak
pada buku Raport
Kesehatanku
• Pemeriksaan riwayat kesehatan keluarga
dilaksanakan untuk mendeteksi risiko masalah
kesehatan peserta didik berdasarkan penyakit
yang mungkin diturunkan/terkait
kebiasaan/gaya hidup di keluarga/penyakit
menular yang diderita keluarga.
• Keterangan riwayat kesehatan keluarga peserta
2. Riwayat
didik dapat pula digunakan oleh petugas
Kesehatan
kesehatan untuk membantu petugas kesehatan
Keluarga
dalam menentukan diagnose penyakit maupun
pengobatan bagi peserta didik.
• Jenis pemeriksaan riwayat kesehatan keluarga
sebagai berikut : TBC, DM, Hepatitis, Asma,
Penyakit Jantung, Stroke, Obesitas, Tekanan
Darah Tinggi, Kanker/Tumor ganas, Anemia,
Thalasemia, Hemofilia,
Riwayat Kesehatan
Keluarga pada buku
Raport Kesehatanku
• Penilaian status imunisasi meliputi
jenis imunisasi yang diberikan melalui
program imunisasi lanjutan yaitu
Bulan Imunisasi Anak Sekolah, salah
3. satunya terkait program TT 5 dosis
Penilaian (long life)
Status
Imunisasi • Pemeriksaan status imunisasi
dilakukan pada peserta didik untuk
mengetahui status imunisasi peserta
didik atas imunisasi DT, Campak dan
Td
Penilaian Status
Imunisasi pada buku
Raport Kesehatanku
• Pemeriksaan gaya hidup bertujuan
untuk mendeteksi perilaku, kebiasaan
atau keterpaparan anak terhadap hal
yang dapat berisiko pada kesehatan
• Pemeriksaan ini meliputi pengisian
kuesioner terkait pola sarapan, jajan
di sekolah, risiko merokok , risiko
4.
minum minuman beralkohol, risiko
Pemeriksaan
penyalahgunaan narkotika,
Gaya Hidup
psikotropika dan zat adiktif lainnya
(NAPZA).
• Peserta didik yang memiliki gaya
hidup yang tidak sehat secara tidak
langsung dapat mengakibatkan
kesakitan dan mengganggu proses
belajar.
Pemeriksaan Gaya
Hidup pada buku Raport
Kesehatanku
•Pemeriksaan kesehatan reproduksi
dalam penjaringan kesehatan dan
pemeriksaan kesehatan berkala
5. dilakukan bertujuan untuk :
Pemeriksaan • Mendeteksi risiko terkait pubertas
kesehatan dan keluhannya
reproduksi
• Mendeteksi risiko kehamilan
• Mendeteksi risiko IMS
• Mendeteksi risiko kekerasan
Pencacatan Pemeriksaan
Kesehatan Reproduksi
pada buku Raport
Kesehatanku
6. Pemeriksaan Kesehatan Mental Emosional
• Untuk mendeteksi secara dini adanya masalah mental emosional pada peserta didik
• Membantu guru dalam mengenal tingkat kesulitan dan kekuatan pada anak peserta
didik
• Membantu guru dalam mengenal permasalahan emosi yang dihadapi oleh peserta
didik sehingga guru dapat lebih dini memberikan intervensi positif dan dapat
membantu guru dalam memberikan metode pengajaran. Sebagai bahan tindak
lanjut bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Sehingga diharapkan
prestasi siswa di sekolah dapat meningkat.
Pencacatan Pemeriksaan
Kesehatan Mental
Emosional pada buku
Raport Kesehatanku
•Tujuan pemeriksaan kesehatan inteligensia adalah
suatu upaya untuk:
• Mengembangkan upaya untuk meningkatan
kualitas hasil dari proses belajar mengajar
pada peserta didik
• Memberi masukan pada orangtua dan guru
mengenai dukungan dan bimbingan yang
7. sesuai dengan potensi kecerdasan dan cara
Pemeriksaan belajar yang dimiliki oleh peserta didik
Kesehatan • Menemukan secara dini adanya potensi
Intelegensia hambatan belajar pada peserta didik, agar
dapat dilakukan tindakan intervensi segera
• Melalui pemeriksaan kesehatan intelegensia dapat
diketahui tipe belajar anak (visual, auditorik,
kinestetik) dan modalitas belajar anak (dominansi
otak kiri dan atau kanan) sehingga orang tua dan
guru dapat menindaklanjuti untuk memaksimalkaan
potensi belajar anak
Pencacatan Pemeriksaan
Kesehatan Intelegensia
pada buku Raport
Kesehatanku
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai