Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PERMASALAHAN

Tuberkulosis masih menjadi permasalahan kesehatan di dunia. Target nasional untuk


penanggulangan TB memang telah tercapai, namun hal tersebut tidak dapat menggambarkan
kondisi penanggulangan TB pada masing-masing daerah-daerah di Indonesia. Berikut
merupakan jumlah pasien TB berdasarkan tipe, konversi, dan kesembuhan, dan pengobatan
lengkap pada tahun 2016 di triwulan I di wilayah kerja Puskesmas Kebumen I.

No Indikator Triwulan Total


I (2015) I (2016) III IV
1. Suspek TB Paru 46 74 39 209
2. TB Baru BTA 5 3 3 4 17
(+)
3. TB Kambuh 0 0 0 0 0
4. TB Pindahan 1 0 1 4 6
5. TB Anak 0 0 0 1 1
6. TB BTA (-), 2 0 0 3 5
Rontgen (+)
7. TB Semua Tipe 6 4 8 23
8. TB Paru Baru 4 4 2 14
BTA (+)
Konversi (+)
9. TB Paru Baru 3 0 0 5
BTA (+) Sembuh
10. TB Paru Baru 5 0 0 7
BTA (+) Sembuh
dan Lengkap
Tabel 1. Profil penderita TB Puskesmas Kebumen 1 Triwulan I Tahun 2015 dan 2016

Berdasarkan data di atas, maka dapat dilakukan penghitungan dan analisis indikator-
indikator program TB sebagai berikut.
1. Angka penjaringan suspek
Merupakan jumlah suspek yang diperiksa dahaknya di antara 100.000 penduduk pada suatu
wilayah tertentu dalam 1 tahun. Angka ini digunakan untuk mengetahui akses pelayanan dan
upaya penemuan pasien dalam wilayah tertentu, dengan memperhatikan kecenderungan dari
waktu ke waktu (triwulan/tahunan). Rumus yang digunakan adalah:

Jumlah suspek yang


diperiksa x 100.000
Jumlah penduduk

Angka penjaringan suspek di Puskesmas Kebumen I tahun 2015:

209
42.36 x 100.000 = 493,33
5

2. Proporsi pasien TB BTA positif di antara suspek


Merupakan persentase pasien TB BTA positif yang ditemukan di antara seluruh suspek yang
diperiksa dahaknya. Angka ini menggambarkan mutu dari proses penemuan sampai diagnosis
pasien, serta kepekaan menetapkan kriteria suspek. Rumus yang dipakai adalah:

Jumlah pasien TB BTA positif yang ditemukan


x 100%
Jumlah seluruh suspek TB yang diperiksa

Proporsi pasien TB TBA (+) di antara suspek di Puskesmas Kebumen I tahun 2015:

17
20 x 100% = 8,1%
9

Jika < 5% : penjaringan suspek terlalu longgar, atau negatif palsu


Jika > 15%: penjaringan suspek terlalu ketat, atau positif palsu
3. Proporsi pasien TB paru BTA positif di antara semua pasien TB paru tercatat/ sudah
diobati
Merupakan persentase pasien TB BTA positif diantara semua pasien TB semua tipe. Indikator
ini menggambarkan prioritas penemuan pasien TB yang menular di antara seluruh pasien TB
paru yang diobati. Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah pasien TB BTA (+) baru & kambuh
x 100%
Jumlah seluruh pasien TB (semua Tipe)

Proporsi pasien TB paru BTA (+) di antara semua pasien TB paru tercatat/sudah diobati di
Puskesmas Kebumen I tahun 2015:
7
2 x 100% = 30,4%
3

Bila angka ini kurang dari 65%, artinya mutu diagnosis rendah dan kurang memberikan
prioritas untuk menemukan pasien yang menular (pasien BTA Positif)
4. Angka penemuan kasus (Case detection rate = CDR)
Merupakan persentase jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dibanding
jumlah pasien baru TB BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.
Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang dilaporkan
x 100%
Perkiraan jumlah (insidens) pasien baru TB BTA Positif

Perkiraan jumlah pasien baru TB BTA positif diperoleh dari perhitungan insidens kasus TB paru BTA(+)
dikali jumlah penduduk, yaitu 110 per 100.000 penduduk, sehingga didapatkan angka 46.
110
100.00 x 42.365 = 46,6
0

Angka penemuan kasus di Puskesmas Kebumen I tahun 2015:


1
7
x 100% = 36,9%%
4
6

Target CDR dalam Program Nasional TB minimal 70%.


5. Proporsi Pasien TB Anak Diantara Seluruh Pasien TB
Adalah persentase pasien TB anak (<15 tahun) diantara seluruh pasien TB yang tercatat.
Angka ini sebagai salah satu indikator untuk menggambarkan ketepatan dalam mendiagnosis
TB pada anak. Rumus yang dapat digunakan:

Jumlah pasien TB Anak (< 15 tahun) yang


ditemukan x 100%
Jumlah seluruh pasien TB yang tercatat

Proporsi pasien TB anak di atara seluruh pasien TB di Puskemas Kebumen I tahun 2015:
1
2 x 100% = 4,3%
3

Angka ini berkisar 15%. Bila angka ini terlalu besar dari 15%, kemungkinan terjadi
overdiagnosis.
6. Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate = CNR)
Adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara
100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial, akan
menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tersebut.
Rumus yang digunakan:
Jumlah pasien TB (semua tipe) yg
dilaporkan x 100.000
Jumlah penduduk

Angka notifikasi kasus di Puskesmas Kebumen I tahun 2015:


23
42.36 x 100.000 = 54,3
5

Angka ini berguna untuk menunjukkan "trend" atau kecenderungan meningkat atau
menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut.
7. Angka Konversi (Conversion Rate)
Adalah persentase pasien TB paru BTA positif yang mengalami konversi menjadi BTA negatif
setelah menjalani masa pengobatan intensif. Indikator ini berguna untuk mengetahui secara
cepat kecenderungan keberhasilan pengobatan. Rumus yang dipakai:

Jumlah pasien baru TB paru BTA positif yang konversi


x 100%
Jumlah pasien baru TB paru BTA positif yang diobati

Angka konversi di Puskesmas Kebumen I tahun 2015:


1
4
x 100% = 82,3%
1
7

Angka minimal yang harus dicapai adalah 80 %. Angka konversi yang tinggi akan diikuti
dengan angka kesembuhan yang tinggi pula.

8. Angka Kesembuhan (Cure Rate)


Angka yang menunjukkan persentase pasien TB BTA positif yang sembuh setelah
selesai masa pengobatan, diantara pasien TB BTA positif yang tercatat. Rumus yang
digunakan:
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang sembuh
x 100%
Jumlah pasien baru TB BTA positif yg diobati

Angka kesembuhan di Puskemas Kebumen I tahun 2015:


5
1 x 100% = 50%
0

Perhitungan di atas berdasarkan data triwulan I dan triwulan II.


Angka Kesembuhan minimal untuk pasien baru TB paru : 85%
9. Angka Keberhasilan Pengobatan
Adalah angka yang menunjukkan prosentase pasien baru TB baru BTA positif yang menyelesaikan
pengobatan (baik yang sembuh maupun pengobatan lengkap) diantara pasien baru TB paru BTA
positif yang diobati. Rumus
Jumlah pasien baru TB BTA positif (sembuh+ lengkap)
x 100%
Jumlah pasien baru TB BTA positif yg diobati

Angka keberhasilan pengobatan di Puskemas Kebumen I tahun 2015:

7
1 x 100% = 41,17%
7

Rangkuman hasil dan analisis indikator keberhasilan P2TB di Puskesmas Kebumen I tahun 2015
disajikan dalam tabel berikut.
No Indikator Rujukan 2015 Keterangan
1 Angka penjaringan suspek - 493,33
2 Proporsi pasien TB BTA positif di antara suspek 5%-15% 8,1 % Penjaringan suspek
optimal
3 Proporsi pasien TB paru BTA positif di antara ≥ 65% 30,4% Mutu diagnosis
semua pasien TB paru tercatat/sudah diobati kurang
4 Proporsi Pasien TB Anak Diantara Seluruh < 15% 4,3% Mencapai target
Pasien TB
5 Angka penemuan kasus (Case detection rate = ≥ 70% 36,9% Belum mencapai
CDR) target
6 Angka notifikasi kasus ( Case Notification Rate - 54,3 -
= CNR)
7 Angka Konversi (Conversion Rate) ≥ 80% 82,3% Mencapai target
8 Angka Kesembuhan (Cure Rate) ≥ 85% 50% Belum Mencapai
target
9 Angka Keberhasilan Pengobatan - 41,17% -
10 Angka Kesalahan Laboratorium Data tidak tersedia
11 Angka Keberhasilan Rujukan
12 Angka Default
Tabel 2. Indikator Penanggulangan TB Puskesmas Kebumen 1 tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas didapatkan permasalahan P2TB Puskesmas Kebumen I:


1. Angka penemuan kasus (Case detection rate = CDR) belum mencapai target.
2. Proporsi pasien TB paru BTA positif di antara semua pasien TB paru tercatat/sudah diobati
belum mencapai target.
3. Angka kesembuhan (Cure Rate) belum mencapai target.

Anda mungkin juga menyukai