PERMASALAHAN
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilakukan penghitungan dan analisis indikator-
indikator program TB sebagai berikut.
1. Angka penjaringan suspek
Merupakan jumlah suspek yang diperiksa dahaknya di antara 100.000 penduduk pada suatu
wilayah tertentu dalam 1 tahun. Angka ini digunakan untuk mengetahui akses pelayanan dan
upaya penemuan pasien dalam wilayah tertentu, dengan memperhatikan kecenderungan dari
waktu ke waktu (triwulan/tahunan). Rumus yang digunakan adalah:
209
42.36 x 100.000 = 493,33
5
Proporsi pasien TB TBA (+) di antara suspek di Puskesmas Kebumen I tahun 2015:
17
20 x 100% = 8,1%
9
Proporsi pasien TB paru BTA (+) di antara semua pasien TB paru tercatat/sudah diobati di
Puskesmas Kebumen I tahun 2015:
7
2 x 100% = 30,4%
3
Bila angka ini kurang dari 65%, artinya mutu diagnosis rendah dan kurang memberikan
prioritas untuk menemukan pasien yang menular (pasien BTA Positif)
4. Angka penemuan kasus (Case detection rate = CDR)
Merupakan persentase jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dibanding
jumlah pasien baru TB BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut.
Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah pasien baru TB BTA positif yang dilaporkan
x 100%
Perkiraan jumlah (insidens) pasien baru TB BTA Positif
Perkiraan jumlah pasien baru TB BTA positif diperoleh dari perhitungan insidens kasus TB paru BTA(+)
dikali jumlah penduduk, yaitu 110 per 100.000 penduduk, sehingga didapatkan angka 46.
110
100.00 x 42.365 = 46,6
0
Proporsi pasien TB anak di atara seluruh pasien TB di Puskemas Kebumen I tahun 2015:
1
2 x 100% = 4,3%
3
Angka ini berkisar 15%. Bila angka ini terlalu besar dari 15%, kemungkinan terjadi
overdiagnosis.
6. Angka Notifikasi Kasus (Case Notification Rate = CNR)
Adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat diantara
100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial, akan
menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tersebut.
Rumus yang digunakan:
Jumlah pasien TB (semua tipe) yg
dilaporkan x 100.000
Jumlah penduduk
Angka ini berguna untuk menunjukkan "trend" atau kecenderungan meningkat atau
menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut.
7. Angka Konversi (Conversion Rate)
Adalah persentase pasien TB paru BTA positif yang mengalami konversi menjadi BTA negatif
setelah menjalani masa pengobatan intensif. Indikator ini berguna untuk mengetahui secara
cepat kecenderungan keberhasilan pengobatan. Rumus yang dipakai:
Angka minimal yang harus dicapai adalah 80 %. Angka konversi yang tinggi akan diikuti
dengan angka kesembuhan yang tinggi pula.
7
1 x 100% = 41,17%
7
Rangkuman hasil dan analisis indikator keberhasilan P2TB di Puskesmas Kebumen I tahun 2015
disajikan dalam tabel berikut.
No Indikator Rujukan 2015 Keterangan
1 Angka penjaringan suspek - 493,33
2 Proporsi pasien TB BTA positif di antara suspek 5%-15% 8,1 % Penjaringan suspek
optimal
3 Proporsi pasien TB paru BTA positif di antara ≥ 65% 30,4% Mutu diagnosis
semua pasien TB paru tercatat/sudah diobati kurang
4 Proporsi Pasien TB Anak Diantara Seluruh < 15% 4,3% Mencapai target
Pasien TB
5 Angka penemuan kasus (Case detection rate = ≥ 70% 36,9% Belum mencapai
CDR) target
6 Angka notifikasi kasus ( Case Notification Rate - 54,3 -
= CNR)
7 Angka Konversi (Conversion Rate) ≥ 80% 82,3% Mencapai target
8 Angka Kesembuhan (Cure Rate) ≥ 85% 50% Belum Mencapai
target
9 Angka Keberhasilan Pengobatan - 41,17% -
10 Angka Kesalahan Laboratorium Data tidak tersedia
11 Angka Keberhasilan Rujukan
12 Angka Default
Tabel 2. Indikator Penanggulangan TB Puskesmas Kebumen 1 tahun 2015