Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS RANO
Malolin, Lembang Rumandan, Kecamatan Rano, email : puskesmasrano@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KERTAS TB (KELOMPOK BERANTAS TUBERCOLOSIS)
PROGRAM TB PARU TAHUN 2019
A. PENDAHULUAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. TB
disebabkan melalui droplet pernapasan transmisi timbul akibat kontak
erat dengan individu yang terinfeksi. Kontak dengan pasien yang telah
terbukti memiliki TB dalam sputumnya memiliki resiko 25% untuk
tertular TB. Sekali batuk dapat menyebarkan sekitar 3.500 kuman dan
ketika bersin menyebarkan 4.500-1.000.000 kuman yang terkandung
dalam percikan dahaknya. Penularan terjadi melalui dahak yang dapat
bertahan selama beberapa jam dalam ruangan yang tidak terkena sinar
matahari dan lembab, Pengobatan TB bertujuan untuk menyembuhkan
pasien, mencegah kematian, mencegah kekambuhan, memutuskan
rantai penularan dan mencegah terjadinya resistensi kuman terhadap
obat anti tuberkulosis
Pengobatan TB membutuhkan 6 bulan sehingga dimungkinkan
pasien tidak patuh dalam menelan obat. Untuk menanggulangi masalah
tersebut peran masyarakat sebagai Pengawas Menelan Obat sangatlah
penting. Diharapkan dengan peran aktif Pegawasan Menelan Obat dalam
pendampingan di Masyarakat akan menurunkan angka droup out
Default dan meningkatkan kesembuhan out default, Peran PMO adalah
memastikan penderita menelan obat sesuai aturan, mendampingi dan
memberikan dukungan moral, mengingatkan pasien, menemukan dan
mengenali gejala efek samping obat, mengisi kartu kontrol, serta
memberikan penyuluhan PMO diperlukan untuk menjamin keteraturan
pengobatan sehingga Penderita TB Paru sembuh, Pengobatan lengkap,
tidak droup out, dan tidak gagal. Kegagalan pengobatan TB Paru
mengakibatkan Penderita TB MDR yaitu lebih Penderita menjadi resisten
dengan obat. Pengobatan TB MDR membutuhkan waktu yang lebih lama
dan biaya yang cukup besar. Untuk mencegah terjadinya kegagalan
pengobatan Penderita memerlukan pengawasan langsung dalam
menelan obat yang dilakukan oleh PMO.

B. LATAR BELAKANG
Penderita TB di Rano masih tinggi bedasarkan data 2018 ada 4
kasus pasien yang menderita TB, sementara tahun 2019 dari bulan
januari sampai dengan bulan juni sudah ada 3 kasus yang di temukan.
Selain karena tingginya kasus tersebut salah satu faktornya juga yaitu
masih ada penderita TB yang tidak terdeteksi oleh petugas Kesehatan.,
sementara penyebaran penyakit TB di Rano sangat cepat karena iklim
dan pola hidup masyarakat rano, di mana masih banyak rumah yang
tidak memiliki jendela dan fentilasi, Kepatuhan penderita TB untuk
berobat sangat rendah, akses yang sulit bagi petugas kesehatan untuk
memantau dan menemukan penderita TB dan belum ada Kader TB yang
aktif dalam deteksi dini suspek TB dan Pemantauan penderita TB.
Karena faktor diatas sehingga puskesmas Rano membuat inovasi
yang di beri nama KERTAS TB ( Kelompok Beratas Tubercolosis) yang
nantinya akan membantu petugas kesehatan dalam 3M ( Menemukan,
melaporkan dan memantau penderita TB dalam minum obat).

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian
penyakit TB dengan cara membentuk KERTAS TB (Kelompok
Berantas TB) Sehingga Penyakit TBC tidak lagi merupakan masalah
kesehatan masyarakat Kecamatan Rano

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mencapai angka kesembuhan minimal 85% dari semua
penderita baru BTA positif yang ditemukan.
b. Untuk mengurangi Penularan penyakit TB di kecamatan Rano
c. Untuk mewujudkan Masyarakat Rano yang bebas TB
d. Untuk membentuk kader TB dalam membantu pemberantasan
TB
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
1. Penyuluhan dan sosialisasi Penyakit TB kepada masyarakat
2. Pelatihan dan Pembentukan KERTAS TB (Kelompok Berantas TB)
Perdusun di Wilayah kerja UPT Puskesmas Rano.
3. Melakukan screening pasien TB di 5 lembang bersama tim KERTAS
TB yang sudah di bentuk.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan dengan membentuk tim KERTAS TB 12
orang ( 2 orang lembang Rano, 2 orang lembang Rumandan, 2 orang
lembang Rano Tengah, 3 orang Rano Timur dan 3 orang lembang Rano
Utara), setelah kader terbentuk kemudian kader tersebut di latih dan di
bina. Dan untuk pasien yang sudah berhasil pengobatan selama 6 bulan
akan di berikan piagam penghargaan sebagai Reward karena telah
berhasil menyelsaikan pengobatannya.
Adapun Uraian tugas kader ialah, 3M (Menemukan, Melaporkan,
Memantau)
a. MENEMUKAN
Kader bertugas untuk menemukan pasien TB yang dicurigai dan
memiliki ciri-ciri pasien TB dengan cara mendata warga-warga tiap-
tiap lembangnya.
b. MELAPORKAN
Kader yang menemukan pasien yang dicurigai, Melaporkan kepada
petugas TB Puskesmas, agar dilakukan intervensi secara dalam
kepada pasien tersebut untuk di periksakan sputumnya di
laboratorium puskesmas.
c. MEMANTAU
Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan pasien tersebut
positif, kader bertugas untuk memantau pasien tersebut dalam
menelan obatnya

F. SASARAN
Semua masyarakat yang ada di wilayah kerja puskesmas Rano

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N BULAN
KEGIATAN
O jan feb mar apr mei jun jul ags sep okt nov des
1 Sosialisasi v v v v v v
2 Pembentukan v
Kader
3 Pelatihan/ v
pembinaan
kader
4 Screening 5 v v v v v
lembang

H. EVALUASI PELAKSAAN KEGIATAN DANPELAPORAN


a. Keterlibatan lintas sektor
b. Jadwal pelaksanaan

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan oleh staf Puskesmas Rano dengan mencatat
semua hasil kegiatan selanjutnya dilaporkan ke kepala puskesmas dan
dinas.

Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Rano

dr. Nataniel Patandean


NIP. 1985100112014121001

Anda mungkin juga menyukai