RUK 2018
Posted on October 26, 2017
COVER RUK-JGST
BAB. I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan nasional
secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupan rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan / atau masyarakat.
Dengan diberlakukannya Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan prefentif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
yang :
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu.
3. Hidup dalam lingkungan sehat dan
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dengan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini diharapkan semua komponen yang ada di Puskesmas Jagasatru
dapat:
1. Menganalisis Situasi Wilayah Kerja, Prilaku Kesehatan masyarakat, dan Lembaga Bersumber Daya Masyarakat yang ada
di wilayah UPT Puskesmas Jagasatru.
2. Mengidenti kasi permasalahan – permasalahan yang ada di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru, kemudian
membuat urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan secara bersama-sama bersama lintas program ataupun lintas
sektoral.
3. Menganalisis hambatan, yaitu menganalisis kemungkinan hambatan yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan
kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi hambatan internal dan hambatan eksternal.
4. Menyusun Kegiatan Intervensi berupa program kesehatan bersama-sama lintas program dan lintas sektor untuk
mengatasi permasalahan yang ada.
5. Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan dilaksanakan oleh UPT Puskesmas Jagasatru dalam
mengatasi permasalahan kesehatan di masyarakat satu atau dua tahun kedepan.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 1/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
6. Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan anggaran kegiatan yang direncanakan.
Puskesmas Jagasatru adalah salah satu Unit Pelayanan Teknis Daerah dibidang kesehatan dimana Puskesmas Jagasatru
merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Kota Cirebon dalam upaya menjalankan kebijakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerja Kelurahan Jagasatru.
Agar Puskesmas dapat bekerja dengan baik, searah dan sesuai dengan kebijakan baik yang ada di Dinas Kesehatan Cirebon
maupun kebijakan dari daerah kota Cirebon, maka UPT Puskesmas Jagasatru pada tahun 2015 ini memiliki visi dan misi
baru menyesuaikan dengan visi misi Kota Cirebon dan Dinas Kesehatan yang baru :
VISI
UPT Puskesmas Jagasatru MITRA bagi masyarakat, menuju Kota Cirebon yang RAMAH
MITRA :
BerMutu
Inofatif
Terpercaya
Responsif
Akurat
BerMutu : Puskesmas Jagasatru memiliki kualitas pelayanan yang baik karena pelayanan
sudah sesuai standar pelayanan yang ditetapkan.
Inovatif : UPT Puskesmas Jagasatru selalu berusaha menghasilkan solusi dan gagasan
baru dalam memecahkan permasalahan kesehatan.
Akurat : UPT Puskesmas Jagasatru bekerja secara seksama, cermat, tepat dan benar
dalam menanggapi permasalahan kesehatan.
Visi UPT Puskesmas Jagasatru harus sejalan dan mendukung Visi dari Kota Cirebon, oleh sebab itu RAMAH yang menjadi
Visi Kota Cirebon, menjadi tujuan akhir dari Visi UPT Puskesmas Jagasatru itu sendiri.
RAMAH sesuai Visi Kota Cirebon yaitu “Terwujudnya Kota Cirebon sebagai Kota yang Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan
Hijau (RAMAH) pada Tahun 2018” :
Religius
Aman
Maju
Aspiratif
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 2/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Hijau
Religius : Pemerintah dan masyarakat Kota Cirebon dalam melaksanakan akti tasnya baik
dalam kehidupan keluarga, bertetangga maupun dalam pekerjaan sehari-hari
senantiasa berlandaskan pada norma dan syariat agama yang dianutnya. Sikap
hidup yang religius adalah sikap hidup yang menjadikan agama sebagai pedoman
utama dalam sikap dan perilaku kita sehari hari.
Aman : Setiap individu manusia dalam melakukan kegiatannya membutuhkan karsa dan
kreati tas. Karsa yang berarti kemauan dan kehendak sedangkan kreati tas berarti
kemampuan atau proses mental untuk menciptakan ide dan gaasan baru. Kedua hal
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik jika kita memiliki rasa aman.
Maju : Kota Cirebon menjadi kota yang maju, artinya kota yang berkembang ke arah yang
lebih baik dalam berbagai bidang kehidupan. Kota yang maju adalah kota yang
memiliki daya saing tinggi di bandingkan dengan kemajuan kota-kota lain di
kawasan regional maupun nasional.
Aspiratif : Kota Cirebon menjadi kota yang aspiratif, yaitu kota yang berbasis pada aspirasi
masyarakat baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan dan
pengembangan hasil-hasil pembangunan.
Hijau : Kota Cirebon menjadi kota hijau, artinya kota yang rimbun, sejuk, bersih dan asri.
Pembangunan Kota Cirebon senantiasa berorientasi dan mempertimbangkan
keseimbangan ekosistem dan pelestarian lingkungan hidup.
MISI
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, dirumuskan beberapa misi sebagai berikut :
NILAI
Dalam upaya mencapai Visi dan Misi tersebut, telah ditetapkan nilai-nilai yang dianut oleh seluruh karyawan UPT
Puskesmas Jagasatru yaitu :
Profesional
Tanggung jawab
Ramah
Ikhlas
Profesional : Semua karyawan hendaknya bekerja dengan keahlian dan ketrampilan yang
tinggi sesuai dengan pendidikan dan kompetensinya.
Tanggung jawab : Semua karyawan bekerja hendaknya sadar akan kewajibannya dan tugasnya.
Ramah :
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 3/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Ikhlas : Semua karyawan memurnikan semua kegiatan, akti tas, kerja dan apapun
yang lakukan hanya untuk Allah SWT semata.
Nilai-nilai yan sudah ditetapkan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan tersebut hendaknya juga melekat
dengan budaya kerja Malu yang sudah disepakati bersama.
MOTTO
Dalam memberikan pelayanannya mempunyai janji pelayanan berupa motto yaitu UPT Puskesmas Jagasatru melayani
dengan CANTIK :
Cepat
Akurat
Nyaman
Terpercaya
Inovatif
Kreatif
Dengan Visi, Misi, Nilai serta Moto pelayanan yang jelas, maka diharapkan arah pembangunan kesehatan di wilayah kerja
UPT Puskesmas Jagasatru dapat berjalan dengan baik, berMutu, Inovatif, Terpercaya, Responsif dan Akurat sehingga
bermanfaat secara optimal bagi masyarakat.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 4/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di UPT Puskesmas Jagasatru bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;
3. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Jagasatru maka perlu adanya suatu informasi
yang dapat menggambarkan pelaksanaan fungsi Puskesmas pada penyelenggaraan UKM tingkat pertama diwilayah
kerjanya dan penyelenggaraan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya sebagai gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan
dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas Jagasatru.
BAB. II
GAMBARAN UMUM
1. ANALISA SITUASI
1. Analisa Geogra
Puskesmas Jagasatru merupakan salah satu puskesmas yang berada di Kota Cirebon. Kota Cirebon terletak di pantai utara
propinsi Jawa Barat. Secara geogra s Kota Cirebon terletak pada posisi 108,33° dan 6,41° LS pada pantai utara Pulau Jawa
dengan ketinggian 5 m dari permukaan laut . Kota Cirebon beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 24°C − 33°C.
Kota Cirebon memiliki 5 Kecamatan, yaitu:
Kecamatan Kejaksan
Kecamatan Kesambi
Kecamatan Pekalipan
Kecamatan Lemahwungkuk
Kecamatan Harjamukti
Wilayah kerja Puskesmas Jagasatru terletak di Kelurahan Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon yang berjarak
kurang lebih 10 Km dari pusat kota Cirebon, dengan luas wilayah 34,5 ha/m2 , yang berbatasan dengan :
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 5/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Secara Administratif Kelurahan Jagasatru terbagi menjadi 10 RW (Rukun Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga).
Keterjangkauan pelayanan kesehatan salah satunya dapat dilihat dari keadaan dan kondisi geogra s wilayah tersebut,
dimana Kelurahan Jagasatru secara geogra s terletak di daerah perkotaan dan mudah dijangkau oleh seluruh masyarakat di
wilayah kerjanya.
Adapun situasi geogra s di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.1
Tabel 2.1
Situasi Geogra RW
UTARA
Dari Tabel 2.1 di atas, waktu tempuh yang digunakan untuk mencapai ke fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas Jagasatru
relatif singkat, waktu tempuh yang terjauh 17 menit dan waktu tempuh yang terdekat 5 menit ini diukur dengan
menggunakan kendaraan umum. Wilayah terjauh dari lokasi Puskesmas Jagasatru adalah RW IV yang berjarak ± 300 m
dengan jarak tempuh ± 10 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua.
1. Kependudukan / Demogra
Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru adalah Kelurahan Jagasatru Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon dengan jumlah
penduduk menurut sumber data Discapil Kota Cirebon Desember 2015 sebanyak 12.231 jiwa terdiri dari 6.252 jiwa
penduduk laki laki dan 5.979 jiwa perempuan dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 2.642 KK (Kepala Keluarga).
Jumlah penduduk per RW di Kelurahan Jagasatru yang paling banyak adalah RW 05 Pegajahan Selatan yaitu 1.742 jiwa
(14,24%), sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah RW 01 yaitu 734 Jiwa (6 %).
Secara rinci jumlah kepala keluarga, rumah dan penyebaran penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru ditampilkan di
Tabel 2.2
Tabel 2.2
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 7/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Berdasarkan UU No. 56/1960 tentang kategori jumlah penduduk, maka kriteria kepadatan penduduk dapat dilihat pada
Tabel 2.3
Tabel 2.3
Luas wilayah Kelurahan Jagasatru menurut data yang kami peroleh dari Kelurahan Jagasatru adalah kurang lebih 34,595 Ha
meliputi 10 RW (Rukun Warga) serta 51 RT (Rukun Tetangga). Dengan cara pembagi jumlah penduduk dengan luas daerah
maka dapat diketahui kepadatan penduduk Kelurahan Jagasatru rata-rata 367 jiwa/km2, dengan tingkat hunian > 5
jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang padat dan potensial terhadap penularan penyakit.
Penyebaran dan kepadatan penduduk di masing – masing RW di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru di Kelurahan Jagasatru
berkisar antara 249 jiwa/km2 sampai dengan 581 jiwa/km2. Wilayah terpadat penduduknya untuk Kelurahan Jagasatru
adalah di RW 4 yaitu 581 jiwa/km2.
Komposisi jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin yang ada di Kelurahan Jagasatru dapat dilihat
pada Tabel 2.4 dibawah ini.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 8/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 2.4
Umur
Laki-laki Perempuan Total
(th)
15 70 – 74 83 118 201
16 Ø 75 89 138 227
Jumlah penduduk Kelurahan Jagasatru yang berada pada golongan usia antara usia 15 – 64 tahun sebanyak 2.416 jiwa (
19,75 % ) dimana golongan usia tersebut merupakan usia produktif serta merupakan sasaran program yang paling
efektif. Sedangkan Rasio Beban Tanggungan di Kelurahan Jagasatru mencapai 80,25%, yang berarti rasio beban
tanggungan di wilayah Kelurahan Jagasatru masih cukup tinggi dan ini merupakan beban tanggungan ekonomi penduduk
usia produktif. Tingginya rasio beban tanggungan yang mencapai angka 80,25% ini merupakan faktor penghambat
pembangunan ekonomi di Kelurahan Jagasatru, karena sebagian pendapatan yang diperoleh oleh golongan usia produktif,
harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan usia yang tidak produktif.
Sex ratio merupakan perbandingan penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan dalam datu daerah dan
waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki untuk tiap 100 penduduk perempuan (Lembaga
Demogra , FEUI dalam Supartini: 2005)
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 9/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Rasio jenis kelamin biasanya dihitung dengan menggunakan jumlah pria yang terdapat dalam penduduk tertentu dan
kemudian di bagi oleh jumlah perempuan yang temasuk kedalam penduduk itu juga, dengan demikian ratio jenis kelamin
sesuai dengan de nisi tersebut akan mencerminkan /100 penduduk perempuan.
Rasio jenis kelamin penduduk kelurahan Jagasatru dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Berdasarkan dari data yang ada ternyata jumlah penduduk perempuan (5.979 jiwa) di Kelurahan Jagasatru lebih sedikit dari
jumlah penduduk laki-laki (6.252 jiwa) dengan Sex Ratio 104,67 %, oleh karenanya selain perlu memberikan perhatian pada
penduduk golongan perempuan supaya lebih intensif, juga perlu dilakukan terhadap penduduk golongan laki-laki sebagai
pencari na kah pada keluarganya.
Perbandingan jumlah penduduk perempuan dan laki-laki di kelurahan Jagasatru dapat dilihat pada gambar 2.2 tentang
Komposisi Penduduk Laki-laki dan Perempuan.
Gambar 2.2
Dari jumlah penduduk di kelurahan Jagasatru yaitu 12.231 jiwa, 6.950 jiwa (57,29%) diantaranya merupakan Masyarakat
Miskin ( lihat Tabel 2.5 ), tentunya ini merupakan permasalahan yang memerlukan penanganan serta prioritas kebijakan
tersendiri.
Tabel 2.5.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 10/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 2.6
PEKERJAAN
4 Montir 5 0 5 0,74%
7 TNI 9 0 9 1,34%
8 POLRI 8 1 9 1,34%
10 Notaris 0 1 1 0,15%
Mata pencaharian penduduk di Kelurahan Jagasatru sebagian besar adalah karyawan swasta sebanyak 246 orang (37%) serta
PNS/TNI/Polri 208 orang (31%) sedangkan yang tidak bekerja/pensiunan pegawai sebanyak 152 orang (23%). Bila melihat
Tabel 2.5 tersebut diatas kita gabungkan golongan yang bekerja sebagai karyawan swasta ditambah dengan pensiunan dan
yang tidak bekerja serta yang bekerja sebagai buruh tidak tetap sebagai golongan yang berpenghasilan rendah, maka
jumlah penduduk yang berpenghasilan rendah ada sebanyak 431 orang (64,1%), hal ini tentunya akan mempengaruhi daya
beli masyarakat Kelurahan Jagasatru.
Dari gambaran Tabel 2.7 di bawah, dapat dilihat bahwa sebagian besar (76,67%) penduduk kelurahan Jagasatru memiliki
pendidikan yang baik yaitu SLTP, SLTA dan Perguruan Tinggi. Ini berarti tingkat pendidikan masyarakat di wilayah
Kelurahan Jagasatru sudah cukup baik
Tabel 2.7
NO URAIAN JUMLAH %
2 Pernah SD 37 0.30%
Melihat dari tingkat pendidikan masyarakat yang masih banyak hanya lulusan SD dan bahkan pernah SD tetapi tidak lulus
sebanyak 3.720 orang (42%) hal ini tentunya sangat mempengaruhi terhadap kualitas hidup dan kesehatan masyarakat itu
sendiri. Perlu adanya antisipasi kedepan dengan bekerjasama antara Lintas Sektoral seperti Kelurahan, Dinas Pendidikan
dan Dinas Sosial untuk mengantisipasi tidak bertambah lagi jumlah anak yang hanya lulusan SD, maupun yang hanya bisa
baca tulis saja namun tidak lulus SD karena hal ini akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan sosial lainnya
seperti angka kesskitan meningkat, masalah penyalahgunaan Narkoba, Penularan IMS HIV AIDS.
Sasaran Program Puskesmas tersebut di atas, kemudian di kelompokan pada kelompok sasaran khusus / kelompok rentan.
Kelompok usia rentan di wilayah kelurahan Jagasatru ada sebanyak 5.409 orang (%) ini termasuk didalamnya jumlah anak
sekolah baik SD, SMP maupun SMA sebanyak 3.131 orang. Bila dibandingkan dengan tenaga, sarana dan prasarana yang
ada di Puskesmas Jagasatru, maka hal ini merupakan suatu tantangan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal dan prima bagi masyarakat Kelurahan Jagasatru.
Dalam menjalankan kegiatan operasional pelayananan progam kesehatan, Puskesmas Jagasatru mempunyai sasaran
kelompok rentan lain yang akan menerima pelayanan kesehatan dipuskesmas yaitu meliputi ibu hamil, ibu bersalin dan
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 12/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
neonatus (Tabel 2.8). Dimana data tersebut adalah data hasil proyeksi / estimasi tingkat Kota.
Tabel 2.8
Tahun 2016
NO NAMA RW SASARAN
1 Kutagara 14 14 14 16 8 40 95
Utara
2 Kutagara 20 20 20 22 13 67 156
Selatan
3 Jagasatru 17 17 16 16 12 79 91
4 Pegajahan 18 18 18 18 13 79 153
Utara
5 Pegajahan 28 28 26 24 23 68 110
Selatan
6 Cucimanah 20 18 17 17 9 56 239
Timur
7 Cucimanah 20 18 15 15 9 62 118
Barat
8 Kra. 20 19 19 19 9 70 162
Jagasatru
Timur
9 Kra. 14 14 13 13 20 47 93
Jagasatru
Barat
10 Kra. 19 16 15 18 8 52 178
Jagasatru
Selatan
Sumber: Data Sasaran Wilayah UPT Puskesmas Jagasatru 2016– Dinas Kesehatan Kota Cirebon
Yang merupakan sasaran pelayanan kesehatan yang lainnya adalah masyarakat miskin. Di wilayah kerja Puskesmas
Jagasatru, jumlah penduduk miskin yang mendapat jaminan program BPJS PBI Pusat sebanyak 3.634 jiwa dan BPJS (PBI)
Jamkesda 3.316 jiwa Proporsi penduduk miskin terhadap jumlah penduduk seluruhnya juga tinggi yaitu sebesar 61,2 % di
wilayah Kelurahan.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 13/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 2.9
Masyarakat Miskin yang mendapatkan BPJS PBI dan BPJS Jamkesda (PBI)
Sumber: Data Peserta Jamkesmas/BPJS (PBI) Wilayah UPT Pusk. Jagasatru- Dinas Kesehatan Kota Cirebon
1. ANALISA KETENAGAAN
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 14/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Puskesmas Jagasatru mempunyai tenaga 33 orang pegawai dengan rincian dapat dilihat pada Tabel 2.10 di bawah ini :
Tabel 2.10
KETENAGAAN IV III II I
1 Kepala 1 0 0 0 0 0 1
Puslesmas
2 Kepala TU 0 1 0 0 0 0 1
3 Dokter umum 0 2 0 0 0 0 3
4 Dokter gigi 0 1 0 0 0 0 1
5 Apoteker 1 0 0 0 0 0 1
6 Bidan 0 2 2 0 1 1 6
7 Perawat 1 3 1 0 0 1 6
8 Perawat gigi 0 0 1 0 0 0 1
9 Sanitarian 0 1 0 0 0 0 1
10 Analis 0 1 0 0 0 1 2
11 Promkes 0 1 0 0 0 0 1
12 Nutrisionist 0 0 1 0 0 0 1
13 Asisten 0 1 0 0 0 0 1
Apoteker
14 Pelaksana 0 2 0 1 0 1 4
15 Jaga malam / 0 0 0 0 0 1 1
16 Petugas 0 0 0 0 0 2 2
Kebersihan
0
JUMLAH 33
UPT Puskesmas Jagasatru dengan jumlah kunjungan rata-rata perhari ± 150 hingga saat ini belum memiliki tenaga
akuntansi, rekam medik dan tenaga IT sesuai akademik untuk menangani masalah keuangan, penataan dokumen medis
dan program IT, dimana saat ini masih dilakukan oleh tenaga fungsional Perawat dan Bidan sehingga dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan masyarakat menjadi kurang maksimal. Hal ini disebabkan pelayanan kesehatan di puskesmas tidak
hanya upaya kesehatan perorangan saja, tetapi ada upaya kesehatan masyarakat yang masih banyak memerlukan perhatian
dari semua komponen puskesmas termasuk oleh Perawat dan Bidan fungsionalnya.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 15/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, yang ditandai dengan adanya
kepengurusan Kampung Siaga di seluruh RW, di Kelurahan Jagasatru.
Selain Kegiatan Kampung Siaga juga terdapat beberapa kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat, yaitu
pembentukan Tim Veri kasi dan Tim Validasi masyarakat miskin di masing masing RW yang berperan dalam
menentukan sasaran masyarakat miskin yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan melalui program Jaminan
Kesehatan Nasional. Tim tersebut di bentuk berdasarkan kesepakatan yang dibuat oleh warga masyarakat kemuadian akan
disahkan oleh pihak Kelurahan dan Kecamatan melalui Surat Keputusan yang ditandatangani oleh Lurah dan Camat.
Prestasi lain yang merupakan bukti peran serta masyarakat Kelurahan Jagasatru sudah baik khususnya di bidang kesehatan
adalah pada tahun 2015 Juara III lomba Kampung Siaga Tingkat Kota Cirebon yang diraih oleh Kampung siaga RW 07
Kelurahan Jagasatru, Juara II Lomba cerdas cermat tentang HIV AIDS tingkat Kota Cirebon yang diraih oleh Warga Peduli
AIDS (WAPA) Kelurahan Jagasatru, Juara II Lomba Sekolah Peduli Sanitasi Tingkat Kota oleh SD Karang Anyar Kelurahan
Jagasatru.
Kelurahan Jagasatru kembali mendapatkan prestasi tingkat kota yaitu diraihnya Juara II Lomba Ponsyandu Tingkat Kota
Tahun 2016 oleh Posyandu Cempaka RW 05 Jagasatru.
Di samping itu, terdapat beberapa kegiatan lain yang merupakan hasil kerjasama Puskesmas dengan lintas sektoral,
diantara yaitu :
kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Departemen Agama.
Pelaksanaan Donor darah di wilayah RW 8, RW 9 dan RW 10 Kelurahan Jagasatru bekerjasama dengan Hotel Intan.
Rapat Koordinasi bulanan dengan para kader, PKK dan PLKB di Kelurahan Jagasatru.
Forum Koordinasi Imunisasi bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK, IBI, PC Muslimat.
kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan beberapa PAUD (Pendidkan Anak Usia Dini) binaan
DPMPKB di wilayah Kelurahan Jagasatru.
Kegiatan Siaga Bencana dengan kader, RW, Kelurahan Jagasatru dan Kecamatan Pekalipan.
Kegiatan RSBM (Rumah Sakit Berbasis Masyarakat) bekerja sama dengan jejaring RSBM wilayah Kecamatan Pekalipan
yaitu dokter spesialis kandungan RSPAD (Rumah Sakit Panti Adi Dharma), dokter spelialis anak RS Ciremai dan dokter
spesialis Jantung RS Gunung Jati Cirebon.
Kegiatan LKB HIV-AIDS (Layanan Komprehensip Berkesinambungan HIV-AIDS), screening IMS-HIV Aids pada
Suscatin dan Pembinaan Kelompok Remaja di Kecamatan Pekalipan, bekerja sama dengan BPMPPKB, KPA, Kantor KUA
Kecamatan Pekalipan, LSM Cipta Rasa, kader kesehatan, kader remaja dan seluruh RW Kelurahan Jagasatru.
Kerjasama Puskesmas Jagasatru dengan PT Kalbe divisi Nutritional (Lovamil)
Hasil Cakupan Kegiatan Program yang dilaksanakan di Puskesmas merupakan indikator yang dapat dipergunakan untuk
memberi gambaran hasil kinerja Puskesmas yang bersangkutan. Berikut ini akan ditampilkan hasil cakupan program UPT
Puskesmas Jagasatru, yang terdiri dari Program UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat, Program UKM
Pengembangan, Program UKP, Kefarmasian, dan Laboratorium dan Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
Hasil cakupan Program UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat meliputi program :
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 16/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 2.11
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 17/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Petugas di
Masy.
Hasil cakupan Upaya Program Promosi Kesehatan baik yang dilakukan di dalam dan diluar gedung di wilayah kerja
Puskesmas Jagasatru secara umum telah berjalan dengan cukup baik. Namun kegiatan kegiatan promosi kesehatan
individu dan keluarga melalui kunjungan rumah perlu ditingkatkan lagi agar dapat meningkatkan derajat kesehatan
perorangan dan kelompok di tiap kampung/RW melalui pencapaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di seluruh wilayah
kerja UPT Puskesmas Jagasatru.
Tabel 2.12
Tahun 2014-2016
Jumlah PAUD 2 2 2
Jumlah TK 2 2 2
Jumlah SD 8 8 8
Jumlah SLTP 2 2 2
Jumlah SLTA 1 1 1
Pelaksanaan program Usaha Kesehatan Sekolah di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah berjalan cukup baik, cakupan
program seluruhnya telah mencapai target. Koordinasi lintas program antar petugas serta koordinasi lintas sektor antara
UPT Puskesmas Jagasatru dengan UPT Pendidikan Kecamatan Pekalipan sudah terjalin cukup baik.
Tabel 2.13
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 18/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 2.14
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 19/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Pelaksanaan Program Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru tahun 2016 sudah banyak mengalami
peningkatan, terlihat dari trend yang meningkat dari hampir seluruh cakupan program kesling. Hasil Cakupan Klinik
Sanitasi perlu ditingkatkan lagi yaitu dengan adanya penurunan trend sebanyak 3,1 % dari tahun sebelumnya.
Peningkatan kerjasama yang baik antara kader, binwil, lintas program serta dengan dokter pemeriksa di BP Umum perlu
tetap dilakukan agar kasus-kasus penyakit bersumber dari linkungan atau binatang dapat dengan segera di informasikan
/konsulkan/dirujuk ke klinik sanitasi agar petugas surveilans bersama-samapetugas sanitasi bisa mendapatkan data untuk
memecahkan/mencari akar permasalahan di lapangan sehingga kasus-kasus tersebut tidak menjadi KLB (Kejadian Luar
Biasa).
Kunjungan rumah dalam rangka inspeksi sanitasi perumahan, penilaian rumah sehat, masih perlu ditingkatkan lagi
melalui kerjasama lintas program dan lintas sektor agar terwujudnya wilayah kelurahan jagasatru yang bersih dan sehat
dengan demikian diharapkan derajat kesehatan masyarakat Kelurahan Jagasatru pun akan meningkat.
Tabel 2.15
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 20/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Hasil Cakupan Program KIA / KB UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016 sudah banyak peningkatan dibandingkan pada
tahun 2013, tetapi masih perlu ada peningkatan yang lebih baik lagi pada beberapa cakupan, oleh karena beberapacakupan
kegiatan yang belum memenuhi target, diantaranya yaitu kegiatan Linakes, KN1, N2, N3, B5, B8.
Diperlukan kerjasama aktif antara petugas kesehatan (petugas proram KIA, Binwil, Lintas Program) , petugas kesehatan
dengan kader kesehatan melalui kunjungan rumah dalam penemuan dan pemantauan ibu hamil serta neonatal sehingga
penanganan kasus resti baik pada ibu hamil atau pun neonatal dapat dilakukan sedini mungkin dalam upaya menurunkan
angka kematian ibu dan kematian bayi.
Diharapkan semua petugas memahami de nisi operasional untuk tiap cakupan sehingga dapat menghitung
cakupandengan benar. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil cakupan yaitu dengan memberikan pelayanan yang
lebih baik sesuai SOP, tertib administrasi KIA serta meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
Evaluasi yang intensif dan berkesinambungan terhadap hasil cakupan KIA oleh petugas dan seluruh binwil adalah upaya
lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil cakupan program KIA.
Hasil cakupan pelayanan KB sudah cukup baik, trend 2014 –2016 menunjukan peningkatan dari tahun ke tahun. Secara
kualitas, pencapaian ini sudah lebih baik, oleh karena akseptor KB kurang mantap (Suntik, pil) sudah mulai mau beralih ke
kontrasepsi yang lebih mantap seperti IUD dan WOW.
Upaya pendekatan dan promosi pada klien/masyarakat oleh petugas puskesmas, kader, lintar sektor dengan BKKBN
tentang Pengetahuan KB bagi Masyarakat masihperlu lagi digalakkan agar akseptor yang telah memiliki dua anak atau lebih
mau dengan kesadarannya sendiri untuk menggunakan alat kontrasepsi yang lebih mantap. Serta bagi klien yang baru
memiliki satu anak mau untuk menunda kehamilannya sampai anak tersebut melewati masa balitanya.
Diharapkan dengan upaya-upaya tersebut diatas dapat menekan laju pertumbuhan penduduk khususnya di Kelurahan
Jagasatru sehingga kepadatan penduduk dapat berkurang.
Tabel 2.16
1 MTBS (2bl-5th)
2 MTBM (0-2bl)
Hasil kegiatan MTBM /MTBS UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2014–2016 sudah cukup baik. Dari kegiatan ini telah dapat
menjaring beberapa kasus yang berpotensi menjadi wabah seperti campak, diare serta kasus – kasus yang harus segera
mendapat penanganan yang cepat dan tepat seperti misalnya demam tinggi, pneumonia dll.
Kegiatan MTBM/MTBS ini harus terus dilaksanakan secara berkesinambungan agar cakupan program-program yang lain
ikut tercapai. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dalam kesinambungan program MTBM/MTBS ini.
Tabel 2.17
Hasil kegiatan program Gizi pada tahun 2016 di Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, hampir seluruhnya mencapai
target. Tetapi masih ada beberapa yang trend nya menurun yaitu cakupan D/S dan N/S.Cakupan N/D masih belum
mencapai target, tetapi trendnya mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2015. Peran serta masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan posyandu oleh para kader posyandu sudah baik, hal tersebut dapat dilihat
dari pencapaian cakupan D/S 88,14% dengan demikian ada peningkatan trend dibandingkan tahun sebelumnya.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 22/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Secara kualitas masih ada yang harus ditingkatkan lagi antara lain perlunya perhatian khusus/intervensi lebih intensif
mengenai peningkatkan berat badan tiap kali penimbangan oleh karena masih ada sebanyak 25,4% balita yang tidak
mengalami peningkatan berat badan pada saat penimbangan. Diperlukan kerjasama yang baik antara lintas program dan
lintas sektor dalam pembinaan/intervensi balita yang tidak/sulit naik berat badannya tersebut.
Jumlah balita gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru mengalami penurunan dibandingkan tahun
sebelumnya, diharapkan penurunan ini diikuti pula dengan adanya peningkatan pengetahuan ibu-ibu yang memiliki bayi
dan balita tentang prilaku hidup ber-PHBS, sehingga bayi, balita serta anak-anak di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru
dapat tumbuh dengan sehat.
Diharapkan dengan perhatian yang lebih serta intervensi yang tepat tidak ada lagi balita gizi buruk di wilayah kerja
Puskesmas Jagasatru.
1. Program Imunisasi
Hasil cakupan program imunisasi secara umum seluruhnya masih belum mencapai target sesuai yang diharapkan
meskipun kegiatan sweeping imunisasi telah 100% dilakukan, hal ini pun terlihat dari hasil pencapaian di tahun
sebelumnya meskipun ada beberapa pencapaian yang trendnya mengalami peningkatan.
Pencapaian program imunisasi yang hampir selalu tidak mencapai target ini disebabkan karena jumlah sasaran bayi/balita
di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru berdasarkan proyeksi terlalu besar dibandingkan jumlah riil bayi/balita yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Jagasatru.
Tabel 2.18
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 23/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Polio3
Selain adanya kesenjangan antara data sasaran hasil proyeksi dan data sasaran riil, hasil cakupan imunisasi di beberapa
RW rendah karena adanya pemahaman dari keyakinan beberapa masyarakat bahwa bahan baku untuk pembuatan vaksin
berasal dari bahan yang tidak halal sehingga masyarakat tidak mau membawa anaknya diimunisasi. Sehingga upaya
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi bagi bayi dan balita sebagai bagian dari kelompok
rentan perlu dilakukan melalui kegiatan promosi kesehatan perorangan ataupun kelompok agar program imunisasi dapat
berjalan dengan baik sehingga bayi dan balita di wilayah Puskesmas Jagasatru dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal.
Tabel 2.19
Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) tahun 2016 di sekolah-sekolah pada umumnya sudah Mengalami
Peningkatan, karena ada beberapa murid yang tidak diijinkan dilakukan imunisasi di sekolah oleh orang tuanya, sehingga
pihak sekolah pun tidak mengijinkan anak tersebut untuk diimunisasi.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 24/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Anak-anak yang belum diimunisasi pada saat kegiatan BIAS oleh karena sakit atau ijin, dilakukan diimunisasi pada saat
kegiatan sweeping oleh petugas.
Pada tahun 2016 ini ada peningkatan penemuan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi 7 orang, dimana pada
tahun-tahun sebelumnya hanya ditemukan 6 kasus pertahun.
Penanganan penderita pasca penemuan kasus melalui pemeriksaan epidemiologi oleh petugas DBD dan SE sudah berjalan
dengan baik dengan demikian rantai penularan dapat diputus sedini mungkin. Selain itu juga berkat koordinasi dan
kerjasama yang baik antara pihak puskesmas dengan Kecamatan, Kelurahan, RW serta para kader kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Jagasatru kasus DBD ini dapat ditekan sampai akhir tahun 2016 melalui gerakan PSN (Pemberantasan
Sarang Nyamuk) melalui kegiatan 3M (menguras, menutup, mengubur).
Adapan hasil cakupan program DBD dapat dilihat pada tabel 2.18, sebagai berikut:
Tabel 2.20
1 Penderita – 4 – 6 –
DBD
Upaya pemeriksaan jentik berkala oleh kader serta kegiatan monitoring pelaksanaan jentik berkala oleh petugas tetap
dilakukan sebagai upaya preventif dalam penanggulanagn kasus DBD ini.
1. Surveillans
Pelaksanaan program surveillans di wilayah kerja UPT Puskesmas sudah cukup baik karena ditunjang dengan adanya
pengumpulan data epidemiologi yang berpotensi menjadi wabah cepat dan lengkap oleh petugas. Dengan adanya data
epidemiologi yang lengkap maka kegiatan penanggulangan penyakit dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat sehingga
kejadian KLB serta perluasan wilayah KLB dapat dicegah.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 25/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Kerjasama lintas program antar petugas puskesmas, lintas sektoral, dukungan tokoh masyarakat dan upaya peran serta
seluruh masyarakat dalam membangun sistem pengamatan penyakit serta faktor-faktor resiko resikonya diharapkan
dapat mencegah timbulnya penyakit menular di masyarakat yang dapat berpotensi menjadi KLB.
Adapun penemuan kasus yang berpotensi menjadi wabah dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.21
1 Penemuan – 10 19 7
kasus
campak
2 Penemuan – 4 6 7
kasus DBD
4 Penemuan – 2 – – –
kasus
chikungunya
5 Penemuan – – – – –
kasus lu
burung
6 Penemuan – – 2 – –
kasus AFP
1. Diare
Pelaksaan program Diare sudah cukup baik, penemuan kasus diare cukup banyak di wilayah UPT Puskesmas Jagasatru hal
ini dapat disebabkan karena beberapa faktor yaitu karena kepadatan penduduk yang sangat tinggi sehingga sanitasi
lingkungan menjadi kurang baik, kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan pribadi.
Tabel 2.22
umur)
Dalam penangan kasus diare, rehidrasi oral merupakan upaya pertolongan pertama yang paling penting dilakukan dalam
mencegah dan menanggulangi dehidrasi akibat diare. Peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan kematian akibat
diare telah dilakukan melalui kegiatan rehidari oral yaitu pendistribusian oralit oleh kader posyandu kepada penderita
diare.
1. ISPA
Pelaksanaan program ISPA di Puskesmas Jagasatru telah berjalan cukup baik, hal ini ditandai dengan penemuan kasus ISPA
yang cukup baik. Pada kasus ISPA Pneumonia yang memerlukan penanganan lebih lanjut telah dirujuk ke RS, yang
kemudian akan dilakukan pemantauan pasca perawatan oleh petugas dalam rangka care seeking untuk mencegah kematian
bayi/balita akibat Pneumonia.
Tabel 2.23
Penemuan kasus Ispa Pneumonia di perlukan kerjasama yang baik antara petugas ISPA, MTBS, dokter pemeriksa serta
kader kesehatan.
Tabel 2.24
NO NAMA PENCAPAIAN
KEGIATAN TARGET
2014 2015
SASARAN ABSOLUT CAKUPAN SASARAN ABSOLUT CA
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 27/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
BTA (-)
Pelaksanaan program TB Paru di UPT Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik, penemuan kasus serta penemuan suspek
sudah melampaui target yang seharusnya dicapai. Angka konversi belum mencapai target ini disebabkan oleh karena
penderita yang ditemukan pada tahun tsb ada beberapa yang belum menyelesaikan pengobatan.
Selain penderita yang diobati adalah penderita dengan BTA + (positif), beberapa penderita ada yang tidak dapat
mengeluarkan sputum / setelah beberapa pemeriksaan BTA selalu hasilnya – (negatif) oleh karena pada pemeriksaan sik
pasien, didapatkan beberapa gejala yang mengarah pada kelainan TB paru serta hasil dari pemeriksaan RÖ + (positif) maka
penderita diberikan pengobatan TB untuk mencegah terjadinya penularan penyakit TB paru pada orang-orang sekitarnya.
Angka kesembuhan yang telah mencapai 100% didapat dari pemeriksaan sputum ulang penderita pada bulan terkhir
pengobatan yang menyatakan kuman BTA sudah negatif (kuman BTA sudah tidak ditemukan pada pemeriksaan
mikroskopik apus sputum).
Laboratorium UPT Puskesmas Jagasatru mulai tahun 2012 sudah diberikan kewenangan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon
sebagai Laboratorium yang dapat dan mampu memeriksa dan membaca hasil pemeriksaan apus sputumnya sendiri.
Dengan demikian sejak awal tahun 2012 UPT Puskesmas Jagasatru tidak perlu lagi merujuk pemeriksaan mikroskopik
sputum ke Laboratorium Prn yang telah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Cirebon. Hal ini ditunjang dengan adanya
tenaga analis serta sarana prasanana yang telah memenuhi persyaratan sebagai laboratorium pembaca sendiri hasil
pemeriksaan TB paru. Dalam menjaga mutu darihasil pemeriksaan mikroskopik sputum tersebut, sediaan-sediaan
pemeriksaan sputum pasien (preparat) di laboratorium UPT Puskesmas Jagasatru selalu di lakukan pemeriksaan ulang
mikrokopik oleh Laboratorium Kesehatan Daerah sebagai standar prosedur tetap yang harus dilaksanakan dalam
penemuan dan penatalaksanaan program TB. Dalam pemeriksaan kroscek ini Laboratorium UPT Puskesmas Jagasatru
telah melaksanakan kegiatannya dengan cukup baik karena angka kesalahan dalam pembacaan preparat adalah 0 atau
hasilnya telah sama/sesuai dengan hasil pembacaan Laboratorium Kesehatan Daerah.
Dengan adanya fasilitas laboratorium seperti tersebut di atas, sangat memberikan kemudahan tidak hanya bagi dokter
pemeriksa, petugas TB, petugas Laboratorium tapi juga bagi penderita TB yang ada di wilayah UPT Puskesmas Jagasatru
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 28/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
dapat dengan lebih cepat mendapatkan hasil pemeriksaannya sehingga dapat dengan cepat pula ditentukan
penatalaksanaan selanjutnya.
Angka TB anak melebihi dari target, hal ini bisa terjadi karena mungkin saja suspek/penderita yang ada di wilayah UPT
puskesmas Jagasatru yang sebenarnya adalah lebih dari angka proyeksi yang telah ditentukan atau juga mungkin karena
over diagnosis dari petugas. Untuk mengurangi kemungkinan yang kedua (over diagnosis) petugas UPT Puskesmas selalu
diupayakan untuk selalu memperhatikan SOP penatalaksanaan TB pada anak (termasuk didalamnya sistem skoring).
1. Pes/Rabies
Untuk kegiatan program Pes/Rabies pada tahun 2014 – 2016 tidak ada penemuan kasus di wilayah kerja UPT Puskesmas
Jagasatru.
Tabel 2.25
2014 0 0 0 –
2015 0 0 0 –
2016 0 0 0 –
1. Filariasis
Tidak ditemukan kasus/penderita Infeksi Filariasis pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 di wilayah kerja UPT
Puskesmas Jagasatru.
Tabel 2.26
2014 0 0 0 –
2015 0 0 0 –
2016 0 0 0 –
1. Malaria
Tidak ditemukan kasus/penderita Malaria pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 di wilayah kerja UPT Puskesmas
Jagasatru.
Tabel 2.27
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 29/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
2014 0 0 0 –
2015 0 0 0 –
2016 0 0 0 –
1. Penyakit Kelamin
LKB HIV-IMS
Untuk kegiatan LKB HIV-IMS Puskesmas Jagasatru tetap melaksanakan kegiatan tersebut, dan telah diperluas kegiatannya
diluar wilayah Puskesmas Jagasatru seperti terdapat pada tabel 2.28
Tabel 2.28
Tahun 2014-2016
5 Radio 18 Negatif
Maritim
6 LP 39 4 org
Kesambi RPR/TPHA(+)
7 Terminal 49 Negatif
9 Akper 10 Negatif
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 30/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Depkes
11 STAIN 39 Negatif
12 RRI 27 Negatif
13 VCT RW 10 7 Negatif
Jgs
14 VCT RW 7 24 Negatif
Pls
15 VCT 27 Negatif
Penasun
17 LSL 14 1 Positif
18 TB 21 Negatif
19 Poltekes 13 Negatif
Cirebon
20 Luar 8 1 Positif
Wilayah
Pelayanan Layanan Kesehatan Berkesinambungan (LKB) bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan masyarakat yang
disebabkan infeksi menular seksual. Pelaksanaan Program Layanan Kesehatan Berkesinambungan (LKB) HIV IMS UPT
Puskesmas Jagasatru bekerjasama dengan Puskesmas lain di wilayah kerja sasaran dan LSM Cipta Rasa Kota Cirebon.
Pelaksanaan Program Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) adalah perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal ,
sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya masyarakat. Dalam pelaksanaannya koordinator perawat (petugas perkesmas)
harus bekerja sama dengan petugas lintas program yang lain, sehingga tersedianya data yang memadai yang dapat
dipergunakan dalam pemantauan serta intervensi kegiatan kesehatan masyarakat ini.
Tabel 2.29
dibina
· KM I 0
· KM II 0
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 32/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
selesai
dibina
Adapun hasil akhir cakupan pembinaan untuk setiap kelompok rawan yang selesai dibina adalah 23% dari kasus yang ada,
dan hasil cakupan program perwatan kesehatan masyarakat di UPT Puskesmas Jagasatru beberapa tidak mencapai target.
Perlu adanya kerjasama dan koordinasi yang lebih intensive untuk pencapaian cakupan perkesmas selanjutnya.
Tabel 2.30
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 33/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Kesehatan
Jiwa
Perlu adanya refresing ataupun pelatihan lagi untuk dokter puskesmas dan petugas kesehatan jiwa dalam melakukan
deteksi dini dengan mengunakan metoda 2 (dua) menit pada kasus-kasus gangguan kesehatan jiwa, karena dokter dan
petugas di UPT Puskesmas Jagasatru belum pernah mendapatkan pelatihan deteksi dini gangguan kesehatan jiwa.
Kerjasama serta komunikasi harus ditingkatkan antara petugas pemegang program dengan dokter pemeriksa serta
dengan seluruh binwil dan kader kesehatan di wilayah kerja untuk penemuan/deteksi dini gangguan kesehatan jiwa.
Sehingga penderita gangguan kesehatan jiwa bisa mendapatkan haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dengan
baik.
Tabel 2.31
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 34/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Mulut Siswa
SD
Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, trend menunjukan adanya
peningkatan pelayanan pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Pelayanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar
gedung Puskesmas. Selain itu juga dilaksanakan secara khusus untuk penjaringan pasien dan Posyandu di masyarakat baik
oleh dokter, petugas.
Tabel 2.32
Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, trend menunjukan
adanya peningkatan pelayanan pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Pelayanan Pembinaan Upaya Kesehatan
Tradisional (Kestrad) perlu ditingkatkan lagi pembinaannya.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 35/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 2.33
Pelayanan Kesehatan Olah Raga di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, trend menunjukan adanya peningkatan
pembinaan pelayanan pada tahun 2016. Pelayanan Pembinaan Upaya Kesehatan Olag Raga perlu ditingkatkan lagi
pembinaannya.
Pelayanan Kesehatan Lansia di wilayah kerja Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik trendnya meningkat antara
tahun 2014 sampai dengan tahun 2015. Pelayanan lansia resti belum terlayani sesuai harapan karena dari jumlah sasaran
lansia yaitu sekitar ± 1.494 orang, lansia yang secara aktif datang ke posbindu dan puskesmas hanya 879 orang lansia saja.
Meskipun demikian, lansia resti yang sudah dilayani baik oleh petugas puskesmas di lapangan maupun pelayanan di dalam
gedung, selalu dilakukan pemantauan oleh petugas, binwil dan kader kesehatan.
Tabel 2.34
Tabel 2.35
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 36/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
5 rujukan 100% – – – – – –
gangguan
penglihatan
pada kasus
Diabetes
Militus ke RS
6 Kegiatan 80% – – – – – –
Penjaringan
Penemuan
Kasus
Gangguan
Pendengaran
di SD/MI
7 Kasus 100% – – – – – –
Gangguan
Pendengaran
di SD/MI
yang
ditangani
Pelayanan Kesehatan Mata di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, trend menunjukan adanya peningkatan
pelayanan pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015. Pelayanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar gedung
Puskesmas. Selain itu juga dilaksanakan secara khusus untuk penjaringan pasien penderita penyakit katarak senillis di
masyarakat baik oleh dokter, petugas ataupun oleh kader kesehatan.
Tabel 2.36
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 37/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
1 Pembinaan 20% – – – – 5 28
Pos UKK
2 Penanganan 100% – – – – 2 50
Penyakit
Akibat Kerja
(PAK) dan
Panyakit
Akibat
Hubungan
Kerja (AHK)
Pelayanan Kesehatan Kerja di Puskesmas Jagasatru telah berjalan dengan baik, dan menunjukan adanya peningkatan
pelayanan pada tahun 2016. Pelayanan tersebut dilakukan di dalam dan di luar gedung Puskesmas. Namun kegiatan
tersebut masih perlu ditingkatkan lagi.
Pelayanan Rawat Inap untuk Puskesmas yang Menyediakan Pelayanan Rawat Inap
Tabel 2.37
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 38/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 2.38
Tabel 2.39
Kunjungan baru BP Umum tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada peningkatan 661 kunjungan (17,66%).
1. Lama
Tabel 2.40
Tabel 2.41
Tabel 2.42
Kunjungan lama BP Umum tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan 2.869 kunjungan (11,56%).
1. Baru
Tabel 2.43
Tabel 2.44
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 39/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 2.45
Kunjungan baru BP Gigi tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan 462 kunjungan (29,35%).
1. Lama
Tabel 2.46
Tabel 2.47
Tabel 2.48
Kunjungan lama BP Gigi tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan 345 kunjungan (31,19%)
1. Baru
Tabel 2.49
Tabel 2.50
Tabel 2.51
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 40/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Kunjungan baru KIA tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan 266 kunjungan (112,71%).
1. Lama
Tabel 2.52
Tabel 2.53
Tabel 2.54
Kunjungan lama KIA tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan 389 kunjungan (21,55%).
Tabel 2.55
1 Pelayanan 2014 – – 40
Gawat
2015 – – 44
Darurat
2016 – – 52
Pelayanan gawat darurat yang dilakukan Puskesmas Jagasatru adalah pelayanan kasus kejang, sesak, penurunan kesadaran,
trauma, muntah hebat, demam tinggi, sakit kepala berat, nyeri dada dan kecelakaan lalu lintas tahun 2016 dibanding tahun
2015 ada peningkatan 8 kasus (85%)
Tabel 2.56
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 41/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
1 Pelayanan 2014 – – –
2016 – 24 24
Pelayanan gizi didalam gedung yang dilakukan Puskesmas Jagasatru adalah pelayanan rujukan dari pelayanan BP Anak
maupun pelayanan BP Umum dan konsultasi gizi. Adapun jenis pelayanan yang dilakukan berupa konsultasi Hipertensi,
Diabetus millitus dan konsultasi gizi kurang dan buruk. Kegiatan klinik gizi dilakukan setiap hari sebelum kegiatan
posyandu dan dilanjutkan setelah kegiatan posyandu sampai selesai pelayanan.
Tabel 2.57
Cakupan pelayanan farmasi yang dilakukan Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik semua dilayani. Adapun selisih resep
dengan jumlah kunjungan karena Rujukan, KIR, Konsultasi, Tindakan Gigi tanpa Obat, Imunisasi, Posbindu
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 42/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 2.58
Cakupan pelayanan laboratorium yang dilakukan Puskesmas Jagasatru sudah cukup baik. Pelayanan laboratorium melayani
rujukan dalam gedung seperti BP KIA, BP Umum BP anak maupun pemeriksaan langsung. Adapun jenis layanan
laboratorium yang dilakukan seperti tersebut diatas.
Dibawah ini akan ditampilkan jumlah kunjungan UPT Puskesmas Jagasatu dari tahun 2014 dan tahun 2016.
Tabel 2.59
Jumlah Kunjungan
Umum 13.302
Askes 9.585
Astek 120
Keuring 795
CMS 883
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 43/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
0 – 1 th 1.759
1 – 5 th 3.902
5 – 14 th 7.104
Selebihnya 22.875
Tabel 2.60
Jumlah Kunjungan
Umum 11988
BPJS 16412
Astek 0
Keuring 535
Kartu Sehat 0
CMS 0
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 44/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
0 – 1 th 737
1 – 5 th 2496
5 – 14 th 4161
Selebihnya 25667
Tabel 2.61
Jumlah Kunjungan
Umum 13238
BPJS 16353
Astek 0
Keuring 435
Kartu Sehat 42
CMS 0
Kota Astek 0
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 45/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
0 – 1 th 1487
1 – 5 th 3463
5 – 14 th 3646
Selebihnya 24740
Jumlah total kunjungan pada tahun 2016 bila dibandingkan dengan tahun 2015 ada penurunan sekitar 1.634 (4,91%)
pengunjung, ini diharapkan karena kesehatan masyarakat meningkat dan pelayanan Puskesmas yang baik.
Tabel 2.62
Jumlah Kunjungan %
8 Dermatitis 78 0,29
9 Gastritis 44 0,16
Tabel 2.63
Jumlah Kunjungan %
2 Hipertensi 1.932 7
8 Dermatitis 72 0.3
9 Gastritis 64 0.2
Tabel 2.64
Jumlah Kunjungan %
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 47/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Dari data kunjungan pasien di UPT Puskesmas Jagasatru Tahun 2016, didapat informasi mengenai 10 penyakit terbanyak di
UPT Puskesmas Jagasatru. Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Penyakit ISPA (28,96) masih merupakan
penyakit terbanyak di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru, sedangkan Diare (7,60%) kasus penyakit Pencernaan (5,86%)
meningkat menggeser kasus penyakit Hipertensi (7%), Cefalgia (5,2%). Kasus ISPA masih sangat tinggi di wilayah Jagasatru,
hal ini terjadi karena wilayah Kelurahan Jagasatru merupakan wilayah yang tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi
rata-rata 367 jiwa/Km2, dengan tingkat hunian >5 jiwa/rumah, ini merupakan tingkat hunian yang cukup padat dan
potensial terhadap penularan penyakit.
Sedangkan pergeseran pola penyakit dari infeksi ke penyakit degeneratif dan penyakit kronik salah satu penyebabnya
adalah karena 1. Jumlah penduduk usia 45 – 64 th tinggi di wilayah Jagasatru yaitu sekitar 2.416 orang, 2.Tingkat pendidikan
penduduk Jagasatru yang masih rendah yaitu 64,92% Penduduk di Kelurahan Jagasatru adalah mayarakat miskin, tentunya
ini erat kaitannya dengan tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Jagasatru yang akan berdampak baik langsung ataupun
tidak langsung pada tingkat kesehatan individu serta masyarakat di kelurahan Jagasatru.
1. Puskesmas Pembantu
2. 2. Puskesmas Keliling
3. 3. Bidan Desa
KEUANGAN
Sumber pembiayaan operasional dan kegiatan program di UPT Puskesmas bearasal dari Dinas Kesehatan Kota yang berasal
dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cirebon ataupun berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) yaitu dari BOK dan JKN.
Adapun besaran jumlah penerimaan keuangan di UPT Puskesmas Jagasatru dapat di lihat pada Tabel 2.65.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 48/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 2.65
APBN APBD
(Rp) (Rp)
2. UKS 0 – 0
3. Wabah, Bencana 0 – 0
dan Kesling
BAB. III
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 49/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Sesuai dengan arah kebijakan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kota Cirebon serta Tugas pokok UPT Puskesmas
Jagasatru, sasaran yang ingin dicapai pemerintah Kota Cirebon pada tahun 2013 – 2018 dalam bidang kesehatan adalah
“Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas” dengan arah kebijakan “Menyediakan Jaminan
Pelayanan Kesehatan Dasar bagi seluruh Warga Kota Cirebon dan menyediakan biaya Operasional Pelayanan Kesehatan
Rujukan.
Pada bab ini akan dilakukan Analisa masalah dan pemecahan masalah yang ditemukan di UPT Puskesmas Jagasatru, mulai
dari identi kasi masalah sampai dengan bentuk intervensi kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut. Adapun
sistematika/alur dari proses analisa masalah sampai dengan pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
Dengan menganalisa serta membuat suatu pemecahan masalah kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru
dengan cermat, diharapkan UPT Puskesmas Jagasatru dapat menemukan alternatif pemecahan masalah kesehatan melalui
kegiatan-kegiatan intervensi secara efektif dan e sien. Sehingga dapat membantu dan meningkatkan pembangunan
khususnya bidang kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru.
1. IDENTIFIKASI MASALAH
2. UPAYA KESEHATAN WAJIB
Tabel 3.1
1 Promosi Kesehatan :
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 50/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
(+) 4,94 % ↑
1. Balita yg ditimbang naik berat 80 % 66,85 % (-) 13,15 % dengan trend ↓
badannya ( N/D )
2. Pencapaian program (N/S)
45 % 58,87 % (+)13,87 %dengan trend ↑
Trend ↓
1. PRIORITAS MASALAH
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 51/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Setelah melakukan identi kasi masalah-masalah yang ada di UPT Puskesmas Jagasatru baik dari Upaya Kesehatan Wajib
dan Upaya Kesehatan Pengembangan maka, didapatlah 4 (empat) masalah yaitu :
Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan perlu dilakukan untuk menentukan masalah kesehatan mana yang perlu
mendapat perhatian lebih dari masalah kesehatan lainnya.Untuk penentuan prioritas masalah kesehatan yang ada,
dilakukan menggunakan Analisis USG dengan mempertimbangkan Kriteria sebagai berikut :
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai
terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan.
Tabel 3.2
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 52/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Dengan menjumlahkan (U+S+G), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas masalah kesehatan. Dengan demikian pioritas
masalah yang ada di UPT Puskesmas Jagasatru adalah “Rendahnya Cakupan Pelayanan Imunisasi Pada Balita “
1. PERUMUSAN MASALAH
Identi kasi permasalahan-permasalahan kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Jagasatru dilakukan
dengan menganalisa data-data hasil cakupan program UPT Puskesmas Jagasatru dalam kurun satu tahu yaitu pada bulan
Januari sampai dengan Desember tahun 2016. Dari hasil analisa data-data cakupan program tersebut, kemudian
didapatkan beberapa prioritas masalah yang muncul, yang pada akhirnya didapatkan 3 (tiga) pokok masalah yang akan
menjadi prioritas utama dalam pemecahan masalah kesehatan yang ada di wilayah UPT Puskesmas Jagasatru.
Setelah itu barulah dilakukan pengkajian terhadap ke-3 masalah tersebut, siapa yang terkena dampak dari permasalahan
tersebut, sebesr apa masalah yang ditimbulkan, dimana terjadi masalah tersebut, kapan masalah tersebut terjadi.
Tabel 3.3
2 Kesehatan Ibu · Ibu · Tidak Wilayah Kerja Kurun waktu 1
dan Anak: Hamil terpantau nya UPT tahun
resti bumil Puskesmas
Persalinan Nakes · Bayi Jagasatru
· Terjadi
N1 s/d N3 penyulit pada
bumil yang tidak
B5 s/d B8
diketahui oleh
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 53/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
petugas
kesehatan
· Penyulit intra
dan post partum
dapat
menyebabkan
beberapa
kejadian pd bayi
spt :IUFD,
As ksia, BBLR
dll.
3 Promkes & · Bayi · Tidak Wilayah Kerja Kurun waktu 1
Kesling : terpantaunya UPT tahun
· Balita keluarga rawan Puskesmas
Rendahnya Jagasatru
Cakupan Individu · Remaja · Tidak
/ Keluarga melalui terpantaunya
· Ibu
Kunjungan bumil, bayi dan
Hamil
Rumah balita resti
· Lansia
· Tidak
terpantaunya
kasus kronis dan
lansia
1. PENYEBAB MASALAH
Setelah dilakukan pengkajian terhadap 3 (tiga) pokok masalah, maka dari ketiga pokok masalah tersebut dianalisa lagi
terhadap faktor-faktor resiko yang mempengaruhinya.
Tabel 3.4
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 54/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
1 Imunisasi: – Ada faham – Sebagian besar – Promosi – Sasaran
dari beberapa masyarakat Kesehatan estimasi
– Semua golongan masih menganut kurang terlalu tinggi
Antigen / Jenis masyarakat Paradigma sakit
imunisasi dasar yang – – Sebagian
meyakini – Kesadaran Kurangnya masyarakat
masih rendah Koordinasi status sosial
vaksin yang
digunakan tentang lintas ekonomi masih
diragukan pencegahan program & rendah
kehalalannya. penyakit lintas sektor
– Mobilisasi
– Kurangnya – Data masyarakat
pengetahuan sasaran yang tinggi
tentang estimasi tidak
pentingnya sinkron
imunisasi dengan data
riil
– Ada sebagian
kecil masyarakat – Tugas
yang menolak rangkap
anaknya petugas
diimunisasi
– Penemuan
/ pencarian
kasus kurang
–
Kompetensi
petugas
kesehatn
belum optimal
–
Perencanaan
kurang
sempurna
2 Kesehatan Ibu – Masih – Sebagian besar – Promosi – Sebagian
dan Anak: rendahnya masyarakat Kesehatan status sosial
perhatian masih menganut kurang ekonomi masih
– Persalinan masyarakat Paradigma sakit rendah
Nakes thd kesehatan – Penemuan
ibu & anak – Kurangnya / pencarian – Jumlah
– N1 s/d N3 pengetahuan ttg kasus kurang penduduk
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 55/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
–
Perencanaan
kurang
sempurna
3 Promkes & – Beberapa – Sebagian besar – Kunjungan – Mobilisasi
Kesling : orang masyarakat rumah rumah masyarakat
masyarakat masih menganut yang kurang yang tinggi
Rendahnya merasa Paradigma sakit dilakukan oleh
Cakupan kurang senang petugas – Sasaran
Individu / dikunjungi – Kesadaran kesehatan estimasi
Keluarga melalui oleh petugas masih rendah terlalu tinggi
Kunjungan kesehatan tentang – Tugas
Rumah pencegahan rangkap
penyakit petugas
–
Kompetensi
petugas
kesehatn
belum
optimal
Gambar 3.1
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 56/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
POHON MASALAH
Akibat
Masalah Utama
Sebab
2D
2B
2C
2A
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 57/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
3D
3C
3B
3A
Keterangan :
Masalah Utama yang dihadapi adalah No.1 Adalah Masalah Utama (Rendahnya Cakupan Imunisasi)
Penyebab Pokok Dominan 2D (Adanya Sebagian Kecil Masyarakat Yang Menolak anaknya di imunisasi).
Penyebab Spesi k Dominan No.3D (Kurangnya Pengetahuan Masyarakat tentang Pentingnya Imunisasi)
Akibat masalah utama No.1 adalah No. 4 (Pelayanan Imunisasi Belum Optimal)
ANALISIS USG
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai
terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 58/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
Tabel 3.5
Gambar 3.2
POHON MASALAH
Akibat
Masalah Utama
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 59/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Sebab
2D
2B
2C
2A
JUMLAH SASARAN IBU HAMIL RIIL DI LAPANGAN TIDAK SESUAI DENGAN SASARAN ESTIMASI IBU HAMIL DI
WILAYAH KERJA
3D
3C
3B
3A
Keterangan :
Masalah Utama yang dihadapi adalah No.1 Adalah Masalah Utama (Rendahnya Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak)
Penyebab Pokok Dominan 2D (Jumlah Sasaran Ibu Hamil Riil di Lapangan tidak sesuai dengan Sasaran Estimasi Ibu
Hamil).
Penyebab Spesi k Dominan No.3D (Kurangnya Sempurnanya Perencanaan Kegiatan Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu dan Anak)
Akibat masalah utama No.1 adalah No. 4 (Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Belum Optimal)
ANALISIS USG
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai
terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
ILAI KRITERIA
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
Tabel 3.6
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 61/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
belum Optimal
Gambar 3.3
POHON MASALAH
Akibat
Masalah Utama
Sebab
2D
2B
2C
2A
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 62/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
3C
3B
3A
3D
Keterangan :
Masalah Utama yang dihadapi adalah No.1 Adalah Masalah Utama (Rendahnya Cakupan Pelayanan Pelayanan
Individu/Keluarga melalui Kunjungan Rumah)
Penyebab Pokok Dominan 2D (Kunjungan Rumah Oleh Petugas Kesehatan Belum Optimal).
Penyebab Spesi k Dominan No.3D (Kurang Sempurnanya Perencanaan Kegiatan Kunjungan Rumah)
Akibat masalah utama No.1 adalah No. 4 (Pelayanan Promosi dan Kesehatan Lingkungan Belum Optimal)
ANALISIS USG
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai
terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 63/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
Tabel 3.7
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 64/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
– Perencanaan kurang
sempurna
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 65/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 66/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
– Kurang
sempurnanya
perencanaan kegiatan
kunjungan rumah
Alternatif pemecahan masalah didapatkan berdasarkan brainstorming anggota tim yang kemudian akan didapatkan
pemecahan masalah terpilih yang diperoleh dengan menggunakan analisis USG.
ANALISIS USG
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai
terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 67/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
Tabel 3.8
CAKUPAN IMUNISASI
Alternatif pemecahan masalah Imunisasi adalah Fokus Grup Diskusi tentang Imunisasi
ANALISIS USG
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai
terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 68/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Tabel 3.9
Alternatif pemecahan masalah Kesehatan Ibu dan Anak adalah Peningkatan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu
dan Anak
ANALISIS USG
G : Growth (tingkat perkiraan dan bertambah buruknya keadaan pada saat masalah mulai
terlihat dan sesudahnya)
PENILAIAN KRITERIA
NILAI KRITERIA
Dengan menjumlahkan U + S + G, nilai tertinggi ditetapkan sebagai alternative masalah poko yang dominan
Tabel 3.10
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 69/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Alternatif pemecahan masalah Promosi kesehatan dan kesehatan Lingkungan adalah Meningkatkan Pemantauan Wilayah
Setempat oleh Petugas Kesehatan
BAB. IV
Rencana Usulan Kegiatan yang disusun adalah rencana Usulan kegiatan untuk tahun 2018. Dimana rencana usulan kegiatan
ini sumber dananya berasal dari APBD dan JKN dan BOK.
Dalam Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Jagasatru tahun 2018 ini, meliputi upaya kesehatan wajib, upaya
kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan penunjang yaitu berupa :
1. Kegiatan tahunan yang akan datang meliputi kegiatan rutin, sarana/prasarana, operasional dan program hasil analisis
masalah
2. Kebutuhan sumber daya berdasarkan ketersediaan sumber daya yang ada pada tahun 2015
3. Rekapitulasi Rencana Usulan Kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan ke dalam Format RUK Puskesmas yaitu dalam
bentuk matrik.
Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Jagasatru tahun 2018, di susun dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang
berlaku, baik kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai hasil dari kajian data
dan informasi yang tersedia di Puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Jagasatru tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut :
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 71/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
BAB V.
PENUTUP
Perencanaan tingkat Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik upaya
kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan maupun upaya kesehatan penunjang.
Perencanaan ini disusun oleh Puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas Yang dibiayai oleh Pemerintah Daerah,
Pemerintah Pusat serta sumber dana lainnya dan untuk kebutuhan satu tahun agar Puskesmas mampu melaksanakannya
secara e sien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan telah disusun Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Jagasatru tahun 2018 ini, semoga di tahun mendatang
UPT Puskesmas Jagasatru dapat melaksanakan fungsinya sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan masayarakat
secara maksimal sehingga dapat tercipta Masyarakat dan Lingkungan yang sehat di kelurahan Jagasatru.
Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh UPT Puskesmas Jagasatru, untuk kemajuan kami sebagai
petugas kesehatan juga untuk kemajuan masyarakat Kelurahan Jagasatru.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah membatu dalam penyelesaian
Rencana Usulan Kegiatan UPT Puskesmas Jagasatru tahun 2018 ini.
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 72/73
5/17/2018 RUK 2018 | UPTD Puskesmas Jagasatru
Advertisements
Share this:
Like
https://jagasatrupuskesmas.wordpress.com/2017/10/26/ruk-2018/ 73/73