Pasal 1
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
DASAR HUKUM
Pasal 3
KETENTUAN UMUM
1) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Babulu atau PIHAK PERTAMA adalah Unit
Kerja di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara yang bertanggung
jawab untuk Program Penanggulangan TBC yang berkedudukan di Kabupaten
Penajam Paser Utara
2) Poliklinik Kebun PT Sukses Tani Nusasubur, atau PIHAK KEDUA adalah Fasilitas
pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Kesehatan kerja yang
menyediakan pelayanan P3K dan respon tanggap darurat
medis yang berkedudukan di Kabupaten Penajam Paser Utara.
3) Tuberkulosis yang selanjutnya disingkat TBC adalah penyakit menular disebabkan
oleh Mycobacteriurn Tuberculosis, rnenyerang paru dan organ lainnya.
4) Penanggulangan Tuberkulosis adalah segala upaya kesehatan yang terdiri dari
penemuan kasus, diagnosis, tatalaksana pengobatan sesuai dengan pedornan
penanggulangan Tuberkulosis Nomor 67 Tahun 2016.
5) Strategi DOTS adalah Strategi Pengendalian TB yang terdiri dari 5 komponen yaitu :
a. Komitmen Politis
b. Pemeriksaan dahak bakteriologis yang terjamin mutunya
c. Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana
yang tepat termasuk pengawasan langsung pengobatan
d. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu
4
Pasal 4
RUANG LINGKUP PERJANJIAN
1. PARA PIHAK akan saling membantu dan bekerja sama dalam melaksanakan
program penanggulangan TB untuk tercapainya eliminasi TBC tahun 2030.
2. PIHAK KEDUA akan memberikan pelayananTBC dengan melakukan rujukan terduga
TBC ke Puskesmas.
Pasal 5
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK
7) Melakukan pencatatan dan pelaporan pasien rujukan dari PIHAK KEDUA di SITB
(untuk klinik/DPM yang belum secara mandiri pelaporan SITB).
8) Melakukan monitoring dan evaluasi dan memberikan umpan balik kepada pihak
kedua.
2. PIHAK KEDUA sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
UPT. Puskesmas Babulu bertanggung jawab untuk :
1) Melakukan penegakan diagnosis TBC dengan pemeriksaan bakteriologis melalui
pemeriksaan M i k r o s k o p i s d a n TCM (Tes Cepat Molekular) sebagai penunjang
diagnosis sesuai dengan pedoman, standar dan aturan dari PIHAK PERTAMA.
2) Melakukan rujukan diagnosis untuk pemeriksaan TCM dengan pengiriman pasien atau
contoh uji dahak ke UPT. Puskesmas Petung, atau melalui Approved Health Provider
(AHP) PHKT secara langsung.
3) Membantu proses Pengawan Minum Obat OAT selama periode on duty, melalui program
Pemeriksaan Kesehtan Harian (PKH).
Pasal 6
HAK-HAK PARA PIHAK
Pasal 7
KORESPONDENSI
Segala sesuatu yang terkait dengan Perjanjian ini disampaikan baik secara lisan
maupun tertulis kepada masing-masing pihak ke alamat berikut dengan
menggunakan fasilitas komunikasi yang ada baik dengan telepon, faximilie,
email, surat biasa, ataupun surat tercatat, yaitu:
1. PIHAK PERTAMA UPT. Puskesmas Petung
Alamat : JI. Provinsi KM 48. Kel. Babulu Darat Kec. Babulu Kab. PPU
Nama Pimpus (Hp) : Dwi Sulistyani, S.ST (+62 823-5869-5067)
Email Faskes : puskesmababulu@gmail.com
2. PIHAK KEDUA Poliklinik Kebun PT Sukses Tani Nusasubur
Alam at : Area Perkebunan PT STN Desa Labangka Kec Babulu Kab
Penajam Paser Utara – Kalimantan Timur
Nama Pimpinan (Hp) : dr Dedek Aprilliyani (+62 858-2383-8031)
Email Faskes : KlinikKebunptstn@gmail.com
PARA PIHAK berkewajiban menyampaikan segala sesuatu yang terkait dengan
perjanjian ini kepada seluruh staf yang terkait dengan perjanjian ini.
Pasal 8
JANGKA WAKTU
Perjanjian Kerjasama ini berlaku dalam jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak
tanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama ini.
Pasal 9
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
c. Salah satu Pihak tidak memenuhi dan/atau melanggar salah satu atau lebih
ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini dan Pihak lainnya telah mengirimkan
pemberitahuan mengenai pelanggaran tersebut kepada Pihak yang melanggar
dan mengajukan permintaan untuk segera memperbaiki pelanggaran tersebut
dalam jangka waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal
pemberitahuan pelanggaran, namun Pihak yang melakukan pelanggaran
tersebut gagal dan tidak mampu untuk memperbaiki pelanggaran dalam
jangka waktu tersebut.
d. Salah satu Pihak oleh keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum
tetap, telah dinyatakan bangkrut atau pailit sehingga tidak dimungkinkan untuk
melanjutkan Perjanjian ini.
e. Terjadinya kondisi force majeure.
2. PIHAK sepakat untuk melepaskan berlakunya ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1266 KUH Perdata. Bagi pihak yang mengakhiri perjanjian harus
memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum tanggal pengakhiran perjanjian yang diinginkan.
3. Berakhirnya Perjanjian ini tidak menghapuskan hak dan kewajiban masing-masing
pihak yang belum dilaksanakan.
Pasal 10
FORCE MAJEURE
1. PARA PIHAK setuju bahwa tidak ada Pihak yang akan dinyatakan bertanggung
jawab kepada Pihak lain, dan akan membebaskan Pihak yang lainnya dari setiap biaya,
pengeluaran atau kerusakan yang dialami satu Pihak dalam Perjanjian ini sebagai
akibat ketidakmampuannya untuk secara ketat mengikuti persyaratan dan kondisi
Perjanjian ini yang disebabkan oleh munculnya suatu peristiwa Force Majeure.
Pengertian "Force Majeure" adalah setiap peristiwa atau sebab di luar pengendalian
Pihak yang bersangkutan (baik yang muncul dari sebab-sebab alami, perbuatan
manusia, atau lainnya), termasuk :
a. Bencana alam: Gempa, Badai, Banjir, Air Bah dan sebagainya;
b. Bencanan non-alam yang ditetapkan oleh Pemerintah;
c. Tindakan perusakan/vandalism, sabotase, kerusuhan, terorisme dan gangguan
sipil, perpecahan, perang; atau
8
2. Dalam hal terjadinya Force Majeure terhadap salah satu Pihak, Pihak tersebut akan
segera, setelah kondisi memungkinkan, memberitahukan kepada Pihak lainnya
dengan cara apapun yang mungkin atas munculnya keadaan Force Majeure tersebut.
Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 12
ADDENDUM
1. Perjanjian ini terdiri dari naskah perjanjian kerjasama, semua lampiran dan
perjanjian tambahan (addendum) lainnya yang menjadi satu kesatuan dan tidak
dapat dipisahkan;
2. Perjanjian tambahan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini adalah apabila
dikemudian hari timbul sesuatu hal yang belum diatur dalam perjanjian ini akan
ditindaklanjuti kembali oleh PARA PIHAK dengan sepengetahuan Dinas Kesehatan
Kabupaten Penajam Paser Utara,yang dibuat guna melengkapi perjanjian ini.
3. Demikian perjanjian kerjasama ini ditandatangani di Penajam, pada hari dan tanggal
seperti tersebut pada awal Perjanjian dan dibuat dalam rangkap 2 (dua) masing-
masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dan
mengikat PARA PIHAK.
9
Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangka 2 (dua) masing-masing ditanda tangani
oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA di atas materai yang cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK PERTAMA dan 1 (satu)
rangkap untuk PIHAK KEDUA.