0 1 2 1 Danger : Aman diri, aman korban, aman lingkungan 2 Respon : Cek respon dengan tepuk bahu korban, panggil nama “Pak..Pak..”atau “Bu..Bu..” 3 Minta tolong: Jika korban tidak ada respon, segera minta tolong. “Tolong..Tolong.. ada korban tidak sadarkan diri di….., segera panggil bantuan” 4 Circulation: Raba nadi karotis korban (letak nadi karotis dari garis tengah leher, tarik sekitar 3 jari ke samping), raba 5-10 detik 5 Airway : Cek ada sumbatan pada jalan nafas atau tidak 6 Breathing : lihat ada perkembangan dada atau tidak 7 Jika tidak ada nadi dan nafas, mulai lakukan kompresi dada Tentukan letak untuk kompresi dada (center of the chest) Teknis penentuan letak: Bila tulang dada terlihat (pasien kurus atau berat badan normal) langsung ditentukan letak pada bagian tengah tulang dada, bagian keras Bila tulang dada tidak terlihat (pasien gemuk, ascites atau hamil dan kondisi lain), maka harus diraba, tentukan batas bawah tulang dada untuk menentukan pertengahan tulang dada 8 Lakukan tekhnik kompresi yang benar : Posisi lengan lurus dengan siku terkunci Kedalaman kompresi 5-6 cm Berikan kompresi 30x hitungan diikuti ventilasi (tiupan) 2x jika korban dewasa, kompresi 15x hitungan diikuti ventilasi 2x jika korban anak-anak. Kecepatan kompresi 100-120x/menit Biarkan dada mengembang sempurna 9 Periksa denyut nadi dan pernapasan setelah 5 siklus/2 menit Bila nadi karotis tidak teraba, lakukan kompresi ulang 10 Bila nadi karotis sudah ada teraba, periksa pernafasan ( 3M: melihat, mendengar dan meraba) Bila nadi teraba, nafas tidak ada atau tidak adekuat, lakukan bantuan napas (12-20 kali / menit) Bila nafas telah kuat / adekuat, posisikan pada posisi recovery (posisi miring mantap)