Anda di halaman 1dari 14

Bantuan Hidup Dasar

Oleh : Dr Yasin Wangi


Bantuan Hidup Dasar
• Dalam memberikan pertolongan BHD yang
paling mendasar adalah pengelolaan ABCD :
– A = Airway = Jalan Nafas
– B = BREATHING = Pernafasan
– C = Circulaation = Circulation
– D = Disability = Kesadaran
– E = Exposure & Environment control =
Pemeriksaan seluruh tubuh dan kontrol
lingkungan.
A = Airway
• PEMERIKSAAN :
• LIHAT : apakah pasien bernafas atau tidak dan
kondisi jalan nafasnya apakah
tersumbat atau tidak
• DENGAR : Dengar suara nafasnya ada/tidak?
Bunyi jalan nafas menunjukkan tipe
sumbatan partial yg dialami.
• RASA/RABA : Rasakan aliran udara pada pipi
/punggung tangan.
• Kesimpulan : Jalan nafas bebas / tersumbat /
tersumbat sebagian.
TINDAKAN AIRWAY
• Pasien sadar tapi sesak tanpa sumbatan jalan nafas diposisikan
duduk bersandar aatau setengah duduk. Bersihkan sekret bila ada.
• Pasien sadar tapi tersedak: Lakukan perasat Heimlich .
• Pasien tak sadar : Posisikan lurus terlentang , jaga jalan nafas bebas
dengan :
- Head tilt : tengadahkan kepala
- Chin Lift : mengangkat dagu
- Jaw thrust: mendorong rahang
• Bila perasat Heimlich gagal , lakukan cricothyroidotomy
• Pasien tak sadar ,nafas normal,tanpa sumbatan jalan nafas bisa
dibaaringkan posisi miring mantap untuk mencegah sumbatan lidah
atau mencegah aspirasi muntahan.
• Untuk membersihan jalan nafas lakukan teknik sapuan jari
• Pakai alat bantu bila tersedia
Alat-alat Bantu Airway
• Suction : Untuk menghisap sekret cair .
• Macgyll forcep untuk menjepit benda asing
• Guedel/ Oropharyngeal Airway : Untuk
menjaga jalan nafas mulut-faring bebas
• Nasopharyngeal Airway : Untuk menjaga jalan
nafas hidung-faring bebas.
• Cricothyroidotomy set atau Canula vena besar
• ETT , stylet dan Laryngoscope untuk intubasi
B = BREATHING
• PEMERIKSAAN
• LIHAT : Lihat apakah bernafas? Sesak ?
Frekuensi nafas? Teratur/tidak?
Kualitas nafas,besar/kecil?
Pola nafas ? Simetris/tidak ?
Nafas dada/perut? Fase nafas ?
Adakah tanda distress nafas :
- Gerak cuping hidung
- Tarikan otot antar iga/suprajugulum
- Tegangnya otot bantu nafas.
BREATHING
• DENGAR: Dengarkan suara nafas dengan/
tanpa stetoskop.Ada bunyi nafas?Bagaima-
na suara nafasnya?Ada bunyi tambahan ?
• RABA /RASA : Rasakan hembusan nafasnya
ada/tidak ,dgn pipi/punggung tangan.
• Pada kondisi tertentu perlu dilakukan peme-
riksaan tambahan berupa perkusi dinding
dada ( pd tension pneumothorax )
• Kesimpulan : Nafas normal / Nafas sesak/ Henti
nafas.
TINDAKAN BREATHING
• Posisikan pasien sesuai kondisi,yakinkan jalan
nafas bebas
• Oksigenasi , dan / atau Bantu Ventilasi
• Pada tension pneumothorax lakukan punksi
pleura di ICS II LMC bersangkutan untuk
mengeluarkan udara .
• Gunakan alat bantu yang sesuai .
C = CIRCULATION
• PEMERIKSAAN :
• LIHAT : Lihat muka dan warna kulit apa pucat atau sianosis , lihat
ada luka ,memar ,cedera ,perdarahan,dll.
• DENGAR : Bila ada alat bantu /stetoskop dapat
mendengarkan denyut jantung atau ukur tekanan darah
• RASAKAN:-Denyut nadi carotis ada ? radialis
-Nilai frekwensi,keteraturan dan besar/
isi denyut serta kuat angkat denyut
-Nilai perfusi perifer : hangat , kering, merah
-Nilai waktu pengisian perifer : pencet kuku-> jadi
pucat,lepaskan -> kemerahan lagi normal < 2 detik.
• KESIMPULAN : Sirkulasi normal/terganggu/syok/ Henti jantung
TINDAKAN CIRCULATION
• Posisikan pasien dengan jalan nafas terbuka,kalau
syok -> posisi syok
• Berikan Oksigen atau Bantu Ventilasi
• Pasang infus elektolit dan ambil contoh darah.
Guyur cairan sesuai kondisi.
• Hentikan perdarahan.Sesuai kondisi : penekanan
luka,bebat tekan, tourniket mudah buka, atau ikat
jahit.
• Gunakan alat bantu/ obat yang sesuai.
• Pada tension pneumothorax -> punksi pleura
D= DISABILITY, DRUG, DEFIBRILASI
• PEMERIKSAAN : Look ,Listen,Feel
( Lihat,Dengar, Rasakan/Raba )
• Penentuan derajad kesadaran dengan Skala
Koma Glasgow atau AVPU.
- A : Alert , sadar, bereaksi normal
- V : Verbal respon, bereaksi atas panggilan
- P : Pain respon, bereaksi terhadap nyeri
- U : Unresponsive, tak bereaksi
SKALA KOMA GLASGOW
• Eye :
4.Mata terbuka spontan
3.Mata dibuka bila dipanggil
2.Mata dibuka bila dirangsang nyeri
1.Mata tak dibuka meski dirangsang.
• Movement :
6. Bergerak sesuai perintah
5.Bergerak terbatas karena nyeri
4.Bergerak menjauhi rangsang nyeri
3.Respon gerak abnormal berupa flexi extremitas
2.Respon gerak abnormal berupa extensi.
1.Tak ada gerakan total.
• Verbal Respon :
5.Menjawab dengan baik dan pas.
4.Menjawab bisa tapi kurang pas/ bingung
3.Mejawab dengan kata-kata yang tak jelas
2.Menjawab tak jelas,bukan berupa kata
1. Tidak menjawab.
Tindakan Disability,Drug, Defibrilasi
• Simpulkan kondisi kesadaran pasien
• Lakukan pertolongan ABC seperti di atas
• Atasi hipoksia,hiperkarbia dan syok
• Pada pasien cedera kepala posisi slide head up
• Stabilisasi leher dan tulang belakang.
• Gunakan Obat yang sesuai kondisi pasien
• Guankan defibrilator pada pasien VT/VF.
EXPOSURE & ENVIRONMENT Control
• EXPOSURE : Pemeriksaan menyeluruh pada
korban cerdera yang kritis, buka seluruh
pakaian korban dan periksa secara sistimatis mulai
kepala,leher,dada,perut,inguinal/genitalia/pe-
rineum, punggung s/d pinggul dan extremitas.
• ENVIRONMENTAL CONTROL :
Setelah pemeriksaan dgn exposure menyeluruh
selesai, maka pasien dibersihkan dan diberi pakai-
an dan atau selimut . Bila perlu diberi pemanasan
atau pendinginan sesuai kondisi pasien dan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai