Anda di halaman 1dari 10

RESUSSITASI JANTUNG PARU

Oleh :
Dr. YASIN WANGI
Resussitasi Pasien Dewasa
• Pertama periksa dulu lingkungan aman / tidak,
baru dekati korban.
• Panggil korban,bila perlu ditepuk bahunya atau
rangsang cubit untuk memastikan tidak korban
sadar.
• Atur posisi korban yang tak sadar terlentang di
atas alas yang keras, jaga agar jalan nafas bebas.
Hati-hati cedera vertebra, pakai cara log roll saat
membalik korban.
• Minta bantuan ,bila penolong/peralatan kurang .
• Periksa denyut karotis selama 10 detik
• Bila denyut karotis tak teraba dalam 10 detik, lakukan kompresi
jantung luar sebanyak 30 x kecepatan 100 x/mnt sedalam 4-5 cm
• Berikan bantuan nafas buatan secara mulut ke mulut atau balon-
sungkup ( BVM) ke mulut sebanyak 2 x.
• Berikan kompresi dada 30 x diselingi bantuan nafas 2 x tiap siklus,
baik dengan seorang penolong maupun 2 orang penolong.
• Setelah 5 siklus dilakukan cek ulang nadi karotis dan pernafasan .
Bila belum ada nadi carotis, ulangi lagi RJP. Sewaktu pemeriksaan ini
dilakukan rotasi penolong bila ada 2 penolong atau lebih.
• Setiap 5 siklus dilakukan cek ulang respon bila sudah ada , RJP bisa
dihentikan dan dilanjutkan dengan pertolongan paska RJP. Bila
belum ada respon maka kompresi dada dan atau nafas buatan
dilanjutkan sampai 15- 20 menit atau sampai penolong kelelahan.
Tindakan tambahan sewaktu RJP
• Pada saat RJP, bila telah datang alat defibrilator, boleh
segera diperiksa pada akhir siklus irama jantung korban
dengan menghentikan sesaat RJP.
• Bila irama jantung VT/VF boleh didefibrilasi. Bila datar atau
PEA tak usah defibrilasi.
• Setelah didefib, lanjutkan segera RJP tanpa menunggu.
• Cek ulang setelah 5 siklus respon carotis dan nafas. Bila
tiada respon, cek irama ulang, kalau perlu didefib lagi.
• Selama RJP bila ada alat dan personil terlatih boleh
dipasang ETT. Setelah dipasang ETT, maka nafas buatan
diberikan via ETT sebanyak 8- 10 kali/ menit, sedang
komporesi dada dilakukan terus tak terputus / kontinu
dengan kecepatan 100 x/ menit.
PEMBERIAN OBAT SELAMA RJP
• Selama RJP, bila telah tersedia obat-obatan, dapat dipasang infus
dan diberikan obat via infus atau via ETT.
• Pada irama jantung datar atau PEA ( Pulseless Electrical Activity )
diberikan adrenalin 1 mg IV bolus disusul segera (di-flush ) dgn 20
ml aquadest. Adrenalin boleh diulang tiap 3-5 menit sampai ada
respon atau sampai RJP dihentikan
• Pada irama VT/VF diberikan Inj Amiodaron 300 mg IV bolus (pelan-
pelan). Boleh diulang setelah 3-5 menit dengan dosis 150 mg , dan
boleh diulangi sekali lagi setelah 3-5 menit. Sebagai alternatif
pengganti amiodaron boleh dipakai Inj.Lidocain 1,5 mg/kgBB dan
dosis ulangan ½ nya boleh 2 kali.
• Paska RJP diberikan obat paska resusitasi sesuai kondisi pasien.
RESUSSITASI BAYI DAN ANAK
• Pada bayi dan anak urutan RJP hampir sama
dengan pasien dewasa, yang berbeda
perbandingan kompresi : nafas buatan dan
kekuatan kompresi.
• Kekuatan kompresi : -
Dewasa:Pakai kedua tangan saling menumpu
di tengah sternum 2 jari di atas Pro-
cessus Xyphoideus/di tengah antara
puting susu. Tekan dengan posisi
lengan tegak lusus dada korban
sedalam 4-5 cm.
• - ANAK : Cukup pakai 1 tangan, kedalam 3-4
cm atau 1/3 diameter AP dada anak.
- BAYI : Cukup pakai 2 jari jempol menekan
dada bayi di sternum di tengah kedua
puting susu. Tekanan sampai 1/3
dinding dada bayi.
- Neonatus : Cukup 1-2 jari telunjuk & jari
tengah menekan sternum di tengah
antara kedua puting. Tekanan
sampai 1/3 dinding dada.
KOMPRESI : BANTUAN NAFAS
• Dewasa : 1 penolong , perbandingan 30 : 2
2 penolong , perbandingan 30 : 2
• Anak besar : Perbandingan seperti dewasa
• Anak kecil dan Bayi :Perbandingan 15 : 2
• Neonatus : Perbandingan 3:1
• TERIMA KASIH

• XIE-XIE.

Anda mungkin juga menyukai