Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN KESEHATAN

SEKRETAR~TJENDERAL
Jalan H. R. Rasuna Said BlokX-5 Kavling 4-9 Jakarta 12950
Telepon: (021) 5201590 (Hunting)

Nomor: \\\\.01.0\ 1\ /'1.2W/20\3. 11 November 2013


Lamp 1 (satu) berkas
Hal Surat Edaran Izin Puskesmas

Yang terhormat,
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar
di
Jakarta

Sehubungan dengan verbal dari Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar, hal
Surat Edaran Izin Puskesmas, disampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Surat edaran hanya bersifat himbauan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan, yang berisi penjelasan lebih rinci dari materi
yang diatur dalam kebijakan atau peraturan perundang-undangan yang
dapat berbentuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, atau Peraturan Menteri. Karena hanya merupakan penjabaran
dari materi peraturan perundang-undangan, materi surat edaran tidak
dapat bersifat mengatur hal-hal yang belum pernah diatur dalam suatu
peraturan perundang-undangan.
2. Mengingat materi surat edaran ini bersifat mengatur, utamanya
mengatur persyaratan memperoleh izin operasional puskesmas dan
registrasi puskesmas, seharusnya dapat dimasukkan dalam regulasi
tentang puskesmas yang hingga saat ini masih dibahas di Direktorat
Bina Upaya Kesehatan Dasar atau dibuat dalam regulasi tersendiri.
3. Bersama ini kami lampirkan draf R. Permenkes tentang Izin dan
Registrasi Puskesmas yang dibuat oleh Biro Hukum dan Organisasi,
untuk dapat digunakan sebagai bahan dalam penyusunan/pembahasan
lebih lanjut

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama yang baik


diucapkan terima kasih.

197703 1002

Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal (sebagai laporan);
2. Arsip.

1
- 1-

PERATURANMENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA


NOMOR ...

TENTANG

IZIN OPERASIONALDAN REGISTRASI PUSKESMAS

DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA

MENTERI KESEHATANREPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan pusat


kesehatan masyarakat perlu diatur persyaratan
administrasi dan manajemen serta sumber daya dalam
bentuk izin operasional dan registrasi;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Kesehatan tentang Izin Operasional dan
Registrasi Puskesmas;

Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
lndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/
PER/VlII/201O tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 741);
-2 -

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor


128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
844/Menkes/SK/X/2006 tentang Penetapan Standar
Kode Data Bidang Kesehatan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG IZIN


OPERASIONALDAN REGISTRASIPUSKESMAS.

Pasal 1

(1) Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Puskesmas


adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja tertentu.
(2) Izin Operasional Puskesmas yang selanjutnya disebut Izin Operasional
adalah Izm yang diberikan kepada Puskesmas untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan setelah memenuhi
persyaratan dan standar.
(3) Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Puskesmas

Pasal 2

(1) Setiap Puskesmas harus memiliki izin operasional dan melaksanakan


registrasi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan izin operasional dan
registrasi tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri Kesehatan ini.

Pasal 3

Peraturan Menteri Kesehatan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan


Menteri mi dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
-3-

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

NAFSIAH MBOI

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR


-4 -

LAMPIRAN
PERATURANMENTERI KESEHATAN
NOMOR
TENTANGIZIN OPERASIONAL
DAN REGISTRASI PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT

IZIN OPERASIONAL DAN REGISTRASIPUSAT KESEHATANMASYARAKAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. UMUM

Sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 pasal 28H ayat I bahwa


setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, Kementerian
Kesehatan menjabarkannya dalam Renstra Kementerian 2010-2014.
Salah satu yang menjadi prioritas adalah meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Keberadaan Puskesmas yang harus ada minimal Idi setiap kecamatan
dengan ke-4 fungsinya yakni sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan strata pertama perseorangan dan pusat
pelayanan kesehatan strata pertama masyarakat, layak di sebut
sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan.
Puskesmas dan jaringannya diharapkan dapat menjangkau dan
dijangkau seluruh masyarakat di wilayah kerjanya. Dengan peran yang
strategis ini Puskesmas tentunya mempunyai peran cukup penting
dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan.
Oleh karena itu Puskesmas harus dipersiapkan secara baik. Terlebih
lagi dengan akan diterapkannya Sistem BPJS Kesehatan yang
diberiakukan per tanggal 1 Januari 2014. Pelaksanaan program-
progam kesehatan dasar di Puskesmas hendaknya dapat diakses dan
dirasakan oleh masyarakat, terutama bagi warga kurang mampu.
Penyiapan Puskesmas tersebut tidak hanya pemenuhan SDM yang
berkualitas, fasilitas fisik (sarana prasarana, alat, obat) yang
memenuhi persyaratan teknis, tapi juga implementasi dan pelayanan
yang prima dan berkualitas untuk mencapai derajat kesehatan bagi
masyarakat.
-5-

Untuk menjamin terpenuhinya persyaratan tersebut diatas, terlebih


bagi Puskesmas yang baru didirikan, maka diperlukan izin operasional
Puskesmas. Dan agar tertib administrasi setiap Puskesmas yang baru
maupun Puskesmas yang mengalami perubahan (jenis, peruntukan,
alamat, dll) perlu memiliki nomor registrasi yang tercatat dalam suatu
sistem baku yang dapat dipergunakan dan diakui di seluruh lndonesia.

B. MAKSUD

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 844/Menkes/SK/X/2006 tentang


Penetapan Standar Kode Data Bidang Kesehatan, disebutkan untuk
permohonan registrasi hanya dengan mensyaratkan penetapan
Puskesmas dengan SK Bupati/Walikota dengan surat pengantar dari
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di lapangan, dijumpai
kenyataan bahwa Puskesmas yang mengajukan permohonan registrasi
maupun yang sudah mendapat registrasi, terdiri dari 3 macam
kelompok, yakni:
a. Puskesmas yang ada bangunannya dan berfungsi, ditandai dengan
adanya pelayanan
b. Puskesmas yang belum ada bangunan tetapi sudah berfungsi
untuk pelayanan, sehingga pelayanan dilakukan di tempat yang
tidak seharusnya seperti menumpang di Pustu, rumah penduduk
atau menyewa di bangunan lain yang dari segi teknis tidak layak
disebut Puskesmas
c. Puskesmas sudah ada bangunan tetapi belum berfungsi untuk
pelayanan, hal ini disebabkan karena keterbatasan SDM, alat,
obat atau biaya operasional
Dengan pertimbangan di atas maka perlu disusun kembali persyaratan
registrasi Puskesmas, supaya yang Puskesmas telah mendapat nomor
registrasi tersebut telah memenuhi persyaratan untuk dapat beroperasi
sebagai Puskesmas.
-6 -

BABII
IZIN OPERASIONALPUSKESMAS

A. KETENTUANUMUM

1. Izin operasional Puskesmas merupakan izin penyelenggaraan


upaya kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas baik Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP)
2. Persyaratan izin operasional Puskesmas yang tercantum dalam
peraturan ini hanya mencantumkan persyaratan izin operasional
minimal yang berlaku pada masa transisi era JKN (semenjak surat
edaran ditetapkan sampai dengan akhir tahun 2018).
3. Persyaratan izin operasional Puskesmas dalam peraturan ini akan
dilakukan peninjauan ulang setelah 5 tahun, dengan menerapkan
persyaratan ideal izin operasional Puskesmas yang mengacu pada
seluruh persyaratan yang berlaku. Persyaratan izin operasional
yang baru akan dikeluarkan sebelum tahun 2018 sehingga
memberikan tenggang waktu selama 1 tahun untuk penyesuaian.
4. Izin operasional Puskesmas diberikan dalam jangka waktu 5
tahun dan dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan
perpanjangan 6 (enam) bulan sebelum habis masa berlakunya izin
operasional.

B. PERSYARATAN
MENDIRIKANPUSKESMAS

1. Puskesmas berada di tiap Kecamatan/ sebagian Kecamatan


Berdasarkan Jumlah penduduk:
a. Perdesaan 1 : 30.000 atau,
b. Perkotaan 1 : 100.000 atau,
c. Berdasarkan hasil telaah Kebutuhan Pemerintah Daerah
2. Lokasi Puskesmas: (mengacu Kepmenkes 1428 tahun 2006)
a. Aman dari ancaman bahaya antara lain : aliran lahar,
gelombang tsunami, longsor, pencemaran lingkungan, bukan
bekas Tempat Pembuangan Akhir Sampah, bekas
pertambangan dan di bawah SUIT dan SUTET, tidak
berdekatan dengan rel kereta api, tempat bongkar muat
barang dan limbah pabrik.
b. Berada pada tempat yang mudah dijangkau transportasi
umum.
- 7 -

c. Halaman Puskesmas mempunyai batas yang jelas dengan


diberi pagar, bersih, tidak becek dan tidak ada genangan air,
tersedia tempat penampungan sampah sementara.
3. Bangunan Puskesmas:
a. Konstruksi bangunan kuat, utuh, terpelihara, bersih dan
dapat mencegah penularan penyakit serta kecelakaan.
b. Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata,
licin dan mudah dibersihkan.
c. Dinding permukaan bersih, rata dan mudah dibersihkan.
d. Ventilasi menjamin sirkulasi udara di dalam ruangan dengan
baik. Ventilasi pada laboratorium menggunakan exhauster
dan dialirkan pada udara luar.
e. Didirikan di atas tanah milik Pemda (ada bukti surat
kepemilikan tanah).
f. Memiliki 1MBatau surat keterangan sejenis yang sah sesuai
peraturan yang berlaku
g. Memperhatikan peruntukan luas lahan dan luas bangunan,
koefisien dasar bangunan, koefisien lantai bangunan dan
garis sempadan sesuai Perda setempat.
h. Luas tanah minimal yang tersedia sesuai dengan pedoman
tata ruang Puskesmas.

C. PERSYARATAN
IZIN OPERASIONAL

1. Syarat Administrasi Manajemen


a. Memenuhi seluruh persyaratan mendirikan Puskesmas yaitu
surat kepemilikan tanah, surat izin mendirikan bangunan
b. Memiliki struktur organisasi Puskesmas dan uraian tugas
pokok dan fungsi
c. SIP dan STR bagi tenaga medis
d. SIK atau SIPA bagi tenaga kesehatan lain
e. NPWP Puskesmas
2. Syarat Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia
1) Ketentuan mengenai tenaga di Puskesmas mengacu pada
Kepmenkes Nomor 81/Menkes/SK/I/2004.
2) Di era transisi pelaksanaan JKN, tenaga minimal yang
harus ada:
a) Tenaga medis: dokter umum
b) Tenaga kesehatan lain: bidan, perawat
c) Kesehatan masyarakat
d) Gizi
-8-

b. Sarana dan Prasarana


1) Sarana
a) Memiliki ruangan sesuai dengan pedoman tata
ruang Puskesmas dan fungsi yang akan dijalankan
b) Puskesmas rawat inap harus memiliki tambahan
ruang dapur dan linen
2) Prasarana
a) Tersedia sumber energi listrik 24 jam
b) Tersedia air bersih mengalir
c) Tersedia Puskesmas keliling dan atau ambulance
d) Memiliki SPALsederhana
3) Alat Kesehatan
a) Ketentuan mengenai alkes di Puskesmas mengacu
pada standar peralatan Puskesmas.
b) Di era transisi JKN, alkes minimal alkes yang bisa di
toleransi harus ada di Puskesmas yaitu:
c) Standar peralatan kesehatan minimal Puskesmas
Non Rawat Inap:
1) Poliklinik set (sesuai standar peralatan
Puskesmas)
2) Peralatan KIAdan KB (sesuai standar peralatan
Puskesmas)
3) Peralatan laboratorium (sesuai standar
peralatan Puskesmas)
4) Peralatan imunisasi (cold chain)
5) Emergency set
d) Standar peralatan kesehatan minimal Puskesmas
Rawat Inap:
1) Poliklinik set (sesuai standar peralatan
Puskesmas)
2) Peralatan KIAdan KB (sesuai standar peralatan
Puskesmas)
3) Peralatan laboratorium (sesuai standar
peralatan Puskesmas)
• Peralatan imunisasi (cold chain)
• Emergency set
4) Set peralatan perawatan (sesuai standar
peralatan Puskesmas)
5) Set alat dapur (sesuai standar peralatan
Puskesmas)
-9 -

4) Obat dan Bahan Habis Pakai


Obat-obatan esensial dan bahan medis habis
pakai sesuai ketentuan dalam DOEN (Daftar
Obat Esensial Nasional) dan FORNAS
(Formularium Nasional)
5) Dana
Tersedia dana operasional Puskesmas yang
dialokasikan dari APBD. Dana operasional
termasuk dana pengeluaran rutin (bayar listrik,
bensin kendaraan operasional, telpon, aIr,
ATK),kegiatan luar gedung.

D. PENETAPANIZIN OPERASIONAL

1. Izin operasional Puskesmas ditetapkan oleh pemerintah daerah


Kab/Kota
2. Izin operasional Puskesmas diberikan untuk jangka waktu 5
tahun, dan dapat diperpanjang dengan mengajukan permohonan
perpanjangan 6 bulan sebelum habis masa berlaku izin
operasional
- 10 -

BAB III
REGISTRASIPUSKESMAS

A. KETENTUANUMUM

Registrasi Puskesmas diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI


melalui Pusat Data dan Informasi dalam bentuk kode Puskesmas dan
dikeluarkan setelah mendapatkan izin operasional Puskesmas dari
Pemda Kabupaten/Kota dan surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan
Provinsi.

B. TUGAS DAN FUNGSI PEMDAKABUPATEN/KOTA

1. Badan Pelayanan dan Perizinan Terpadu Pemda Kabupaten/Kota


Bertugas:
a. Membuat surat penetapan Izm operasional Puskesmas
berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat sesual
dengan persyaratan izin operasional Puskesmas.
b. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang belum
memiliki BP2T maka izin operasional Puskesmas dikeluarkan
oleh Dinas Kesehatan.
c. Khusus untuk DKI dimana Puskesmas merupakan SKPD
sendiri, rekomendasi izin operasional Puskesmas diberikan
oleh Sudin Kesehatan, untuk mendapatkan surat penetapan
ke Pemda Provinsi DKI melalui BP2T.
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Bertugas:
a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan surat
permohonan rekomendasi registrasi Puskesmas ke Dinas
Kesehatan Provinsi dengan melampirkan izin operasional
Puskesmas beserta dokumen pendukungnya.
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan surat
permohonan registrasi Puskesmas ke Kementerian Kesehatan
cq Pusat Data dan Informasi dengan melampirkan:
a) surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi
b) surat penetapan izin operasional Puskesmas
c) profil Puskesmas
- 11 -

c. TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI

1. Dinas Kesehatan Provinsi menerima surat permohonan


rekomendasi registrasi Puskesmas dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan melakukan verifikasi kelayakan sebagai
Puskesmas dalam waktu paling lambat 14 hari kerja setelah surat
diterima.
2. Dinas Kesehatan Provinsi mengeluarkan surat rekomendasi
permohonan registrasi Pukesmas dan dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dalam waktu paling lambat 7 hari kerja setelah
melakukan verifikasi.
3. Dinas Kesehatan Provinsi menerima tembusan data Puskesmas
sesuai format aplikasi Komunikasi Data (Komdat) dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan melakukan verifikasi terhadap
validitas data tersebut.

D. TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KESEHATAN

1. Kementerian Kesehatan cq. Pusat Data dan Informasi


mengeluarkan nomor registrasi berupa kode Puskesmas
berdasarkan surat permohonan registrasi Puskesmas dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/ Kota paling lambat 14 hari kerja setelah
surat diterima.
2. Pusdatin membuat surat pemberitahuan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan ditembuskan ke Dinas Kesehatan Provinsi
mengenai penetapan registrasi yang berupa kode Puskesmas.
3. Pusdatin melakukan pemantauan setiap 1 tahun sekali terhadap
pemutahiran data Puskesmas yang masuk dari Dinas Kesehatan
kabupaten/Kota melalui aplikasi Komunikasi Data (Komdat). Dan
melakukan feed back dalam waktu paling lambat 1 minggu dari
akhir batas waktu pemutahiran data (minggu ke-2 bulan Februari
tahun berjalan).
- 12 -

E. ALURREGISTRASIPUSKESMAS

DINAS KESEHtTANKAB/KOTA DINAS KESEHATAN PROVINSI

TEMBUSAN

1
..
'

BADAN PELAYANAN DAN


O. KEMENTERIAN KESEHATAN cq
PERIZINAN TERPADU PEMDA PUSDATIN
KAB/KOTA

Keterangan:
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN IZIN OPERASIONAL
PUSKESMAS KE BP2T PEMDA KAB/KOTA BP2T MENERBITKAN IZIN OPERASIONAL

DINAS KESEHATAN KAB/KOTA MENGAJUKAN SURAT PERMOHONAN REKOMENDASI


REGISTRASI PUSKESMAS KE DINKES PROVINSI DENGAN MELAMPIRKAN IZIN OPERASIONAL

DINAS KESEHATAN PROVINSI MELAKUKAN VERIFIKASI TERHADAP KELAYAKAN PUSKESMAS


DAN MENGIRIMKAN SURAT REKOMENDASI KE DINKES KAB/KOTA.
DINKES KAB/KOTA MENGIRIMKAN SURAT PERMOHONAN REGISTRASI KE KEMENKES cq
PUSDATIN DILAMPIRI SURAT REKOMENDASI DARI PROVINSI, IZIN OPERASIONAL DAN
DOKUMEN LAINNYA

KEMENTERIAN KESEHATAN cq PUSDATlN MENGELUARKAN NOMOR REGISGTRASI BERUPA


KODE PUSKESMAS BERDASARKAN SURAT PERMOHONAN REGISTRASI DARI DINKES
KAB/KOTA DAN SURAT REKOMENDASI DINKES PROVINSI

) GARIS PENGAJUAN _.-._._;> GARIS FEEDBACK .•.•.••••••••••••• oo;> GARIS TEMBUSAN

F. REGISTRASIULANG

Registrasi ulang diperuntukkan bagi Puskesmas yang telah mendapat


kode Puskesmas sebelum surat edaran ini dikeluarkan.
1. Kabupaten/Kota bertugas:
a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan surat
permohonan rekomendasi registrasi ulang Puskesmas ke
Dinas Kesehatan Provinsi dengan melampirkan izin
operasional Puskesmas beserta dokumen pendukungnya.
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengajukan surat
permohonan registrasi ulang Puskesmas ke Kementerian
Kesehatan cq Pusat Data dan Informasi dengan melampirkan:
1) surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi
2) izin operasional Puskesmas
3) profil Puskesmas
- 13 -

c. Bagi Puskesmas yang telah memiliki nomor registrasi berupa


kode Puskesmas, tetapi tidak mengajukan permohonan
registrasi ulang karena belum memenuhi persyaratan maka
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota harus melengkapi
kekurangan tersebut dalam batas waktu satu tahun setelah
peraturan ini berlaku.
2. Provinsi bertugas:
a. Dinas Kesehatan Provinsi menerima surat permohonan
rekomendasi registrasi/registrasi ulang Puskesmas dari Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan melakukan verifikasi
kelayakan sebagai Puskesmas dalam waktu paling lambat 14
hari kerja setelah surat diterima.
b. Dinas Kesehatan Provinsi mengeluarkan surat rekomendasi
permohonan registrasi ulang Pukesmas dan dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dalam waktu paling lambat 7 hari
kerja setelah melakukan verifikasi.
c. Dinas Kesehatan Provinsi menerima tembusan data
Puskesmas sesuai format aplikasi Komunikasi Data (Komdat)
dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan melakukan
verifikasi terhadap validitas data tersebut.
3. Kementerian Kesehatan bertugas:
a. Kementerian Kesehatan cq. Pusat Data dan Informasi
mengeluarkan nomor registrasi ulang berupa kode
Puskesmas berdasarkan surat permohonan registrasi
Puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota paling
lambat 14 hari kerja setelah surat diterima.
b. Pusdatin membuat surat pemberitahuan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan ditembuskan ke Dinas Kesehatan
Provinsi mengenai penetapan registrasi ulang yang berupa
kode Puskesmas.
c. Pusdatin melakukan pemantauan setiap 1 tahun sekali
terhadap pemutahiran data Puskesmas yang masuk dari
Dinas Kesehatan kabupaten/Kota melalui aplikasi
Komunikasi Data (Komdat) dengan cut of point data bulan
Desember tahun sebelumnya. Dan melakukan feed back
dalam waktu paling lambat 1 minggu dari akhir batas waktu
pemutahiran data (minggu ke-2 bulan Februari tahun
berjalan).
- 14 -

d. Bagi Puskesmas yang telah memiliki nomor registrasi berupa


kode Puskesmas, tetapi Dinas Kesehatan tidak mengajukan
permohonan registrasi ulang Puskesmas tersebut kepada
Kementerian Kesehatan cq Pusat Data dan Informasi dalam
waktu 1 tahun setelah peraturan ini berlaku, maka Pusat
Data dan Informasi wajib mengeluarkan Surat Pemberitahuan
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan ditembuskan
kepada Dinas Kesehatan Provinsi beserta unit lain di
lingkungan Kementerian Kesehatan. Apabila Dinas Kesehatan
tidak mengajukan registrasi ulang dalam waktu 6 bulan
setelah Surat Pemberitahuan dikirimkan maka Puskesmas
yang dimaksud dihapus dari data perencanaan Kementerian
Kesehatan.
e. Unit lain di lingkungan Kementerian Kesehatan wajib
menggunakan data Puskesmas yang dikeluarkan Pusat Data
dan Informasi untuk merencanakan alokasi dana bantuan ke
Puskesmas (baik berupa dana BOK, DAK, TP, dan sumber
dana lainnya).

G. PENCATATAN
DANPELAPORAN

1. Pencatatan
a. Puskesmas tercatat dalam data base Kementerian Kesehatan
setelah kode Puskesmas dikeluarkan
b. Puskesmas yang telah dicatat dalam data base Kementerian
Kesehatan adalah data tunggal yang sah, dan digunakan oleh
seluruh unit di Kementerian Kesehatan.
2. Pelaporan
a. Kabupaten/Kota bertugas:
1) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib memasukkan
(meng-entry) data Puskesmas yang baru memiliki nomor
registrasi maupun Puskesmas lama yang telah
mendapatkan kode registrasi ulang, sesuai dengan
format ke dalam aplikasi Komunikasi Data (Komdat)
Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan dalam
waktu paling lambat 7 hari kerja setelah surat diterima.
Dan memberikan tembusan ke Dinas Kesehatan Provinsi
2) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota wajib melakukan
pemutahiran (up date) data setiap 1 tahun sekali
(catatan: kondisi data Puskesmas per bulan Desember
tahun sebelumnya, dan di entry paling lambat minggu
- 15 -

ke-l bulan Februari tahun berjalan) melalui aplikasi


Komunikasi Data (Komd at) Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan. Dan memberikan tembusan ke
Dinas Kesehatan Provinsi
3) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota segera melaporkan ke
Kementerian Kesehatan cq Pusat Data dan Informasi bila
ada perubahan Puskesmas (baik berupa perubahan
status, alamat, penghentian Puskesmas, dll). Dan
memberikan tembusan kepada Dinas Kesehatan
Provinsi.
b. Provinsi bertugas
1) Dinas Kesehatan Provinsi melakukan rekapitulasi data
jumlah, kondisi sarana prasana dan alat, SDM dan jenis
Puskesmas yang ada di Kabupaten/Kota di wilayahnya
dan melakukan updating data setiap akhir tahun.
2) Dinas Kesehatan Provinsi sebagai perwakilan
Pemerintahan Pusat melakukan pembinaan dan
pemantauan mengenaI pendirian dan berfungsinya
Puskesmas.

MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA,

NAFSIAHMBOI

Anda mungkin juga menyukai