TENTANG
5. Peraturan . . .
- 2 -
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
658/MENKES/PER/VIII/2009 tentang Jejaring
Laboratorium Diagnosis Penyakit Infeksi New Emerging
dan Re-Emerging;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1501/MENKES/PER/X/2010 tentang Jenis Penyakit
Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upa ya
Penanggulangannya;
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan ini yang dimaksuddengan:
1. Pusat Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesm a s,
adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja tertentu.
2. Puskesmas Dengan Tempat Perawatan , yang selanjutn ya
disingkat P D T P a d a l a h P u s k e s m a s y a n g d i b e r i t a m b a h a n ruangan
da n fasilitas untuk melaksanakan pertolongan persalinan dan
perawatan atau
perawatan sementara.
3. Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di
Puskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan
pengujianterhadapbahan yang berasaldari manusiauntuk penentuan
j e nis penyakit , penyebaran penyakit , kondisi kesehatan , atau fakt o r
yang dapat berpengaruhpadakesehatan perorangan dan masyarakat.
4. Da erah Tertinggal adalah daerah kabupaten yang relatif kur ang
berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional dan
berpenduduk relatif tertinggal.
5. Kawasan Perbatasan Negara adalah bagian dari wilayah negara yang
t e rl etak pada sisi dalam sepanj ang batas wilayah Indonesia dengan
ne gara lain, dalam hal batas wilayah negara di darat, kawasa n
perbatasan berada dikecamatan.
6. Daerah . . .
- 3 -
6. Daerah Kepulauan adalah daerah pulau-pulau berpenduduk termasuk
pulau-pulau kecilterluar.
7. P u l a u - P u l a u K e c i l T e r l u a r a d a lah pulau dengan luas area kurang a t a u
sama dengan 2000 km 2 (dua ribu kilometer persegi) yang memiliki titik
da sar koordinat geografis yang menghubungkan garis pan gkal laut
kepulauan sesuaidenganhukum internasional dannasional.
8. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
di bidang kesehatan.
Pasal 2
Laboratorium Puskesmas diselenggarakan berdasarkan kondisi dan
permasalahan kesehatan masyarakat setempat dengan tetap berprinsip
p a d a p e l a y a n a n s e c a r a h o l i s t i k , k o m p r e h e n s if, dan terpadu dalam rangka
m e ni ngkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi -t ingginya.
Pasal 3
(1) Setiap Laboratorium Puskesmas harus diselenggarakan secara baik
dengan memenuhi kriteria ketenagaan, sarana, prasarana,
perlengkapan dan peralatan, kegiatan pemeriksaan, kesehatan dan
keselamatankerja, dan mutu.
(2) Kriteria ketenagaan , sarana , prasarana , perlengkapan dan perala tan,
kegiatan pemeriksaan, kesehatan dan keselamatan kerja, dan mutu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan ketentuan minimal
yang harusdipenuhidalampenyelenggaraan Laboratorium Puskesmas.
(3) Da lam keadaan keterbatasan sumber daya, beberapa kriteria da pa t
tidak terpenuhi oleh Laboratorium Puskesmas sepanjang diketahuidan
di setujui oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota setemp at dan
tanpa mengurangi mutu dan keakuratan data penunjang dalam
pemberian pelayanankesehatan kepadamasyarakat.
( 4) Ke tentuan lebih lanjut mengenai ketenagaan , sarana , prasara na ,
perlengkapan dan peralatan, kegiatan pemeriksaan, kesehatan dan
keselamatan kerja, dan mutu tercantum dalam Lampiran yang
m e r u p a k a n b a g i a n y a n g t i d a k t e r p i s a h k a n d a r i P e r a t u r a n M e nt e ri
Kesehatan ini.
Pasal 4
(1) Pe mbinaan dan pengawasan penyelengaraan Laboratorium Puskesm a s
dilakukan oleh Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, dan masyarakat sesuai dengan tugas dan
fungsinyamasing-masing.
( 2) Kepala . . .
-4 -
(2) Kepala Puskesmas yang merupakan penanggung jawab Puskesmas
harus menyelenggarakan pertemuan koordinasi sekurang-kurangnya 1
(satu) kali dalam setahun dalam rangka pembinaan dan pengawasan
sebagaimanadimaksudpada ayat (1).
Pasal 5
(1) P e m b i n a a n d a n p e n g a w a s a n s e b a g a i m a n a d i m aksud dalam Pasa l 4
diarahkan untuk meningkatkan kinerja Laboratorium Puskesmas
dalam rangkamenjamin mutu pelayanankesehatandi Puskesmas.
(2) Pe mbinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksu d pada ayat (1)
dilaksanakanmelalui:
a. advokasi , sosialisasi , dan bimbingantek nis;
b. pelatihandan peningkatan kapasitas sumber daya manusia; dan
c. monitoring danevaluasi.
(3) Dalam rangka pembinaan, Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi,
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat memberikan sanksi
administratif berupa teguran lisandan teguran tertulis.
Pasal 6
Peraturan Menteri Kesehatan inimulai berlakupadatanggaldiundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 14 Agustus 2012
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA.
ttd.
NAFSIAH MBOI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 12 November 2012
ttd.
AMIR SYAMSUDDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 1118
- 5-
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
NOMOR 0 3 7 TAHUN 2 0 1 2
TENTANG PENYELENGGARAAN
LABORATORIUM PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
JUMLAH
No JENIS TENAGA KUALIFIKASI
PDTP PUSKESMAS PDTPK
Analis
2 Tenaga Teknis: Kesehatan 2 1 1
(DIII)
Minimal SMU/
Tenaga non Teknis 1 1 1
3 sederajat
Ketentuan lainnya:
1. Penambahan tenaga pelaksana tergantung dari beban kerja
laboratorium.
2. Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas adalah dokt e r
Puskesmas/kepala Puskesmas.
3. Tenaga teknis dianjurkan jangan merangkap tugas lain.
4. Setiap petugas laboratorium harus mempunyai uraian tugas yang
tertulis dan diketahuiolehkepala Puskesmas.
A. P e n a n g g u n g J a w a b L a b o r a t o r i u m P uskesmas
Penanggung jawab Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
1. Menyusun rencana kerjadan kebijakanteknis laboratorium;
2. Bertanggung jawab terhadap mutu laboratorium , validas i hasil
pemeriksaan laboratorium, mengatasi masalah yang timbul dalam
pelayanan laboratorium;
- 8 -
3. M e l a k s a n a k a n p e n g a w a s an, pengendalian dan evaluasi kegia t a n
laboratorium;
4. Merencanakandan mengawasikegiatan pemantapan mutu.
B. Tenaga Teknis
Tenaga teknis Laboratorium Puskesmas mempunyai tugas dan
tanggung jawab:
1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional laboratorium sesuai
kompetensi dan kewenangan berdasarkan pedoman pelayanan
dan standarprosedur operasional;
2. Melaksanakan kegiatan mutu laboratorium;
3. Melaksanakan kegiatan pencatatan dan pelaporan;
4. Melaksanakan kegiatan kesehatan dan keselamatan kerja
laboratorium;
5. M e l a k u k a n k o n s u l t a s i d e n g a n p e n a n g g u n g j a w a b l a b oratori um
atau tenaga kesehatan lain;
6. Menyiapkanbahan rujukanspesimen.
A. Sarana
Intensitas
No. Nama Ruangan/Area Bidang kerja Pencahayaan
(lux)
1 Loket (areapenerimaan Membaca, menulis,
sampel, pengambilan pengarsipan, 200 – 500
hasil) penerimaan sampel.
2 Area pengambilan Pengambilan sampel
200 – 500
sampel darah
3 Area pemeriksaan Pengamatan dan
spesimen pemeriksaan 1000 – 2000
spesimen
4 Toilet Pengambilan sampel
100 – 200
urin, toilet
B Peralatan Gelas
1 Batang Pengaduk 3 3 3
2 Beker Glass 3 3 3
3 Botol Pencuci 1 1 1
4 Corong Kaca (5 cm) 3 3 3
5 Erlenmeyer, Gelas 2 2 2
6 Gelas Pengukur (100 cc) 1 1 1
7 Gelas Pengukur (16 1 1 1
OZ/500 ml)
8 Kaca Objek sesuai sesuai sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan
9 Kaca Penutup (Dek Glass) sesuai sesuai sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan
10 Pipet berskala (Vol 1 cc) 3 3 3
11 Pipet berskala (Vol 10 cc) 3 3 3
12 Tabung Kapiler sesuai sesuai sesuai
Mikrohematokrit kebutuhan kebutuhan kebutuhan
13 Tabung Reaksi (12 mm) sesuai sesuai sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan
14 Tabung Reaksi dengan 12 12 12
tutup karet/gabus
15 Tabung Sentrifus tanpa 6 6 6
skala
16 Termometer 0 - 50 Derajat 1 1 1
Celcius (Skala1/2 C)
17 Wadah Aquades 1 1 1
Keterangan Gambar:
1. Pasien datang, mendaftarkandiridiloket pendaftaran Puskesmas.
2. Pasien menuju ruang pemeriksaandokteruntuk diperiksa, dan bila
diperlukan , diberi formulir permi ntaan pemeriksaan laboratorium
(Formulir 1).
2a . P a s i e n r u j u k a n d o k t e r d a r i l u a r P u s k e s m a s y a n g d a t a n g ke
Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan laboratorium, setelah
mendaftardiloket pendaftaran Puskesmas, langsung menuju ruang
laboratorium untuk menyerahkan formulir permintaan rujukan
pemeriksaan laboratorium dari dokter yang merujuknya (Formulir
2).
- 18 -
3. Menyerahkan formulir permintaan pemeriksaan laboratori um
k e p a d a p e t u g a s l a b o r a t orium.
4. Setelah menyerahkan formulir p e r mintaan pemeriksa a n
laboratorium,pasiendiambil spesimennya.
5. Spesimen yang telah diambildiperiksa oleh petugas laboratorium.
6. Hasil pemeriksaan diserahkan kepada penanggung jawab
laboratorium untuk dilakukan validasi.
7. Formulir hasil pemeriksaan Laboratorium Puskesmas (Formulir 3)
diletakkandiloket pengambilan hasil.
8. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium dibawa oleh pasien ke
ruang pemeriksaan dokter untuk mendapat penjelasan dari dokter
t e n t a n g h a s i l p e m e r i k s a a n l a b oratorium tersebut.
8a . U n t u k p a s i e n r u j u k a n , F o r m u l i r h a s i l pemeriksaan laboratori um
langsung dibawakedokter yang merujuk.
9. Formulir hasil pemeriksaan laboratorium diserahkan oleh dokter
pemeriksakepadapasien.
1. Kemampuan Pemeriksaan
Kemampuan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas meliputi
pemeriksaan-pemeriksaandasarseperti:
a. Hematologi: Hemoglobin, Hematokrit, Hitung eritrosit, Hitung
trombosit, Hitung lekosit, Hitung jenis lekosit, LED, Masa
perdarahandan Masa pembekuan.
b. Kimia klinik: Glukosa, Protein, Albumin, Bilirubin total,
Bilirubin direk, SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, Asam urat,
Ureum/BUN, Kreatinin, Trigliserida, Kolesterol total, Kolesterol
HDL dan Kolesterol LDL.
c. Mikrobiologi dan Parasitologi: BTA, Diplococcus gram negatif,
Trichomonas vaginalis, Candida albicans, Bacterial vaginosis,
Malaria , Microfilaria dan Jamur permukaan.
d. Imunologi: Tes kehamilan, Golongan darah, Widal, VDRL,
HbsAg, Anti Hbs, Anti HIV dan Antigen/antibody dengue.
e. Urinalisa: Makroskopis (Warna, Kejernihan, Bau, Volume), pH,
Berat jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton,
Nitrit, Lekosit, Eritrosit dan Mikroskopik (sedimen).
f. Tinja: Makroskopik, Darah samar dan Mikroskopik.
2. Metode
Metode pemeriksaan laboratorium di Puskesmas menggunakan
metode manual, semi automatik dan automatik.
- 19 -
3. Reagen
Reagen yang diperlukan disesuaikan dengan metode ya ng
digunakan untuk tiap pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas
tersebut.
Penanganan dan penyimpanan reagen harus sesuai persyaratan
antara lain:
a. Perhatikan tanggal kadaluwarsa,suhupenyimpanan.
b. Pemakaian reagen dengan metode First in–First out (sesuai
urutan penerimaan).
c. Sisa pemakaian reagen tidak diperbolehkan dikembalikan ke
dalamsediaan induk.
d. Perhatikan perubahan warna, adanya endapan, kerusakan
yang terjadipadasediaan reagen.
e. Segera tutup kembalibotolsediaan reagen setelah digunakan.
f. Lindungi label darikerusakan.
g. Tempatkan reagen dalam botol berwarna gelap dan lemari
supaya tidak kena cahayamatahari langsung.
h. Reagen harusterdaftardi Kementerian Kesehatan.
i. Reagen HIV harus sudah dievaluasi oleh Laboratorium
Rujukan Nasional.
Kemampuan pemeriksaan, metode, peralatan, dan reagen
Laboratorium Puskesmas dapat dilihat pada tabel 4 berikutini:
- 20 -
Tabel 4. Kemampuan Pemeriksaan , Metode , Peralatan , dan Reagen Laboratorium Puskesmas
(Drabkin)
Automatic cell counter B l ood c e l l c ount e r Kit sesuai - + +
alat
2 Hematokrit, Darah vena Sentrifugasi - Sentrifus Antikoagulan + + +
alat
3 Eritrosit, Darah vena + Mikroskopis Hemositometer set, Hayem + + +
alat
5 Lekosit, Darah vena + Mikroskopis Hemositometer set, Turk + + +
Counter
6 Lekosit, Darah vena/kapiler Mikroskopis Mikroskop Wright/ + + +
Pembekuan
tabung re ksi, a
tourniquet
- 22 -
NO JENIS SPESIMEN METODE ALAT REAGEN PKM PDTP PDTPK
PEMERIKSAAN
II. KIMIA KLINIK
1 Glukosa Darah Elektrometri/Strip Elektrometer Strip test + + +
Total
5 Bilirubin Direk Serum Fotometri Fotometer Kit Bilirubin + + +
Direk
6 SGOT Serum Fotometri Fotometer Kit SGOT + + +
Fosfatase
9 Asam urat Darah Fotometri Fotometer Kit Asam + + +
Urat
Serum Elektrometri/Strip Elektrometer Strip test + + +
- 23 -
NO JENIS SPESIMEN METODE ALAT REAGEN PKM PDTP PDTPK
PEMERIKSAAN
10 Ureum/ BUN Serum Fotometri Fotometer Kit Ureum + + +
Kolesterol
15 Kolesterol LDL Serum Fotometri Fotometer Kit LDL + + +
Kolesterol
III. MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
1 BTA Dahak Mikroskopis Mikroskop, pot Ziehl Neelsen + *) + + *)
(Mycobacterium dahak, object glass,
tuberculose) lampuspiritus, lidi,
pinset, rak
pengecatan
- 24 -
NO JENIS SPESIMEN METODE ALAT REAGEN PKM PDTP PDTPK
PEMERIKSAAN
2 Diplococcus - Se kre t vagina Mikroskopis Mikroskop, object Gram + + +
Test
Kehamilan
Aglutinasi object glass, rotator Latex + + +
pipet, centrifuge,
tabung reaksi,spuit,
rotator
- 26 -
NO JENIS SPESIMEN METODE ALAT REAGEN PKM PDTP PDTPK
PEMERIKSAAN
4 VDRL Serum Flokulasi Rotator plate, Kit VDRL + + +
3 Berat Jenis Urin segar Kimia kering Tabung reaksi Strip test + + +
spiritus Sulfo
Salisilat
20%
- Asam
Asetat 5%
5 Glukosa Urin segar - Kimia kering Carik celup Carik celup + + +
spiritus
6 Bilirubin Urin segar - Kimia kering Carik celup Carik celup + + +
sentrifuge, tabung
reaksi, object glass
dan cover glass
- 28 -
NO JENIS SPESIMEN METODE ALAT REAGEN PKM PDTP PDTPK
PEMERIKSAAN
11 Lekosit, Urin segar Kimia kering - Strip test + + +
Pe ne t apan semi
kuantitatif
12 Eritrosit, Urin segar Kimia kering - Strip test + + +
Penetapan
semikuantitatif
C. TINJA
1 Analisa tinja: + + +
Konsistensi,
warna, bau
lendir, darah
2 Darah samar Tinja baru Konvensional Tabung reaksi Benzidin + + +
3 Mikroskopis
- Telurcacing Tinja baru Mikroskopis (sediaan) Mikroskop, object Eosin 2% + + +
- Sisa makanan Tinja baru Mikroskopis (sediaan) Mikroskop, object Sudan III, + + +
Keterangan:
- *) Bila belum mampu mengerjakan, fiksasi
- Penggunaan metodestrippadapemeriksaan kimia klinikhanyauntuk skrining
- Pemeriksaan lab HIV harus melaluikonseling
- 30 -
C. Rujukan
S p e s i m e n y a n g s u d a h s i a p u n t u k d i p e r i k s a d i k i r i m kan ke bagi a n
pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Jika
Laboratorium Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan, maka
spesimen atau pasien dikirim ke laboratorium lain (dirujuk).
Beberapa hal yang perludiperhatikan padarujukan laboratorium:
1. Spesimen yang akan dirujuk , sebai knya dikirim dalam bentuk
yang relatif stabil. Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan
pengirimanspesimen antara lain:
a. Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen
(masa stabilitas beberapaspesimen dapat dilihat padatabel 5)
b. Tidak terkenasinarmatahari langsung
c. Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja
laboratorium t e r m a s u k pemberian label yang bertuliska n
”Bahan Pemeriksaan Infek sius” atau ”Bahan Pemeriksaan
Berbahaya”
d. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat
e. Penggunaan media transpor untuk pemeriksaan mikrobiologi
2. Spesimen yang dirujuk harus diberi label berisi nomor spesimen,
nama, umur, jenis kelamin, alamat, tanggal pengambilan
spesimen padabadan wadah
3. Spesimen yang dirujuk harus disertai formulir pengiriman yang
berisi data sebagai berikut:
a. Nomor spesimen
b. Nama penderita
c. Umur
d. Jenis kelamin
e. Alamat penderita
f. Tanggaldan jam pengambilanspesimen
g. Jenis spesimendanasal bahan
h. Gejala penyakit, lamanya penyakit dan pengobatan yang
diberikansebelumnya
i. Permintaan pemeriksaan
j. Tanggalpengiriman
k. Nama serta alamat pengirim :
- Dokter
- Puskesmas
- dll
4. Kemudian dikirim melalui petugas atau melalui pos
- 31 -
Tabel 5. Jenis Spesimen, Antikoagulan/Pengawet dan Wadah Yang Dipakai
Untuk Pemeriksaan Rujuka n Dengan Stabilitasnya.
KIMIA KLINIK
Gula darah Darah 2 ml NAF-Oksalat G/P 20-25°C (3 hari)
4,5 mg/ml 4°C (7 hari)
darah - 2 0 ° C ( 3 bulan)
SEROLOGI
Widal Serum 2ml P
URINALISA
Pe m e ri ksaan Urin Toluen G/P 4 jam
urin 24 Jam 2-5 ml/urin 24 jam
dan
MIKROBIOLOGI
Malaria Darah 2 tetes - G Secepatnya
segar kapiler
(tetes
tebal-
tetes
tipis)
Mikrofilaria Darah 2 tetes Na2EDTA 1- 1,5 G Secepatnya
segar/ kapiler mg/ml darah
Darah (tetes
EDTA tebal –
tetes
tipis)
Keterangan :
P : Plastik (polietilen atau sederajat)
G : Gelas
T : Tabung reaksi
Sumber : GLP tahun 2010
D. Alur Pengiriman Spesimen Rujukan
- 34 -
Keterangan Gambar:
1. Setelah spesimen diambi l atau diterima di ruang laboratorium,
dilakukan pengelolaan/pengepakan/pengemasanspesimen
2. S p e s i m e n y a n g s u d a h d i k e m a s d i b eri formulir permintaan rujuka n
pemeriksaan (Formulir 3)
3. Spesimen dikirim ke laboratorium rujukan
4. S e t e l a h d i l a k u k a n p e m e r i k s a an, keluarlah hasil pemeriksa a n
l a b o r a t o r i u m y a n g d i t u l i s p a d a f o r m u lir hasilpemeriksaan
5. Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa ke tempat
pengambilan/pengiriman hasil
6. Formulir Hasil Pemeriksaan dibawa atau dikirim ke laboratorium
yang merujuk
- 35 -
E. Pe ncatatan dan Pelaporan
1. Pencatatan
Pencatatan selain untuk pemantauan data jugauntuk evaluasi.
Macam-macam pencatatan antara lain:
a. Buku Register Pendaft aran
b. B u k u P e r m i n t a a n P e m e r i k s a a n d a n H a s i l P e m e r iksaan
c. Buku Rujukan
d. Buku Ekspedisi pengambilan hasil
2. Pelaporan
P e l a p o r a n y a n g h a r u s d i s a m p a i k a n s e c a r a b e r k ala ke Di na s
Kesehatan Kabupaten/Kota berupa laporan bulanan yang
merupakan hasil rekapitulasi pencatatan harian. Laporan
triwulan, semester, dantahunan sesuaiketentuan yang berlaku.
Pelaporan hasil laboratorium u ntuk penyakit tertent u
menggunakan formulir baku yang sudahditentukan oleh program.
Pencatatan kegiatan pemeriksaan Laboratorium Puskesmas dapat
m e nggunakan contoh Formulir 4.
- 36 -
BAB V
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Warna
No KATEGORI tempat/kantong LAMBANG KETERANGAN
plastik
pengumpulan
sampah
A. B a kuan Mutu
D e m i m e n j a m i n t e r c a p a i d a n t e r p e l iharanya mutu dari waktu ke
waktu, diperlukan bakuan mutu berupa pedoman/bakuan yang
tertulis yang dapatdijadikan pedomankerjabagi tenaga pelaksana.
1 Tiap pelaksana yang ditunjuk memiliki pegangan yang jelas
tentang apa danbagaimana prosedur melakukan suatu aktifitas.
2 Standar yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga
pelaksana baru yang akan dipercayakan untuk mengerjakan
suatu aktifitas.
3 K e g i a t a n y a n g d i l a k s a n a k a n d e n g a n m e n g ikuti prosedur ba ku
y a n g t e r t u l i s a k a n m e n j a m i n k o n s i s t e n s i n y a m u t u h a s i l y a ng
dicapai.
4 Kebijakan mutu dibuat oleh penanggung jawab laboratorium.
5 Standar Operasional Prosedur dan instruksi kerja dibuat oleh
tenaga teknis laboratorium dan disahkan oleh penanggung jawab
Laboratorium Puskesmas.
B. Pemantapan Mutu
Pe mantapan mutu (quality assurance ) laboratori um adalah
keseluruhan proses atau semua tindakan yang dilakukan untuk
menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan . Kegiatan ini
berupa Pemantapan Mutu Internal (PMI) , Pemantapan Mutu
Eksternal (PME) dan Peningkatan Mutu.
1. Pemantapan Mutu Internal (PMI/Internal Quality Control)
Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan
pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium sec a ra
t e r u s m e n e r u s a g a r t i d a k t e r j a d i a t a u m e n g u r a n gi kejadi a n
kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh ha si l
p e m e r i k s a a n y a n g t e p a t.
a. Manfaat:
1) Pemantapan dan penyempurnaan metode pemeriksaan
dengan mempertimbangkan aspekanalitik dan klinis.
2) Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran
hasil yang salah tidak terjadi dan perbaikan penyimpana n
dapat dilakukan segera.
- 42 -
3) M e m a s t i k a n b a h w a s e m u a p r o s e s mulai dari persiapa n
pasien, pengambilan, pengiriman, penyimpanan dan
pengolahan dan pemeriksaan spesimen sampai dengan
pencatatan dan pelaporantelahdilakukandengan benar.
4) Mendeteksi penyimpangandan mengetahuisumbernya.
5) Membantu perbaikan p e l a y anan kepada pelangga n
(customer)
b. Cakupan
O b j e k P e m a n t a p a n M u t u I n t e r n a l m e l i p u t i a k t i v i t a s : t a hap pra -
analitik, tahapanalitik dantahap pasca-analitik.
1) Tahap Pra-Analitik adalah tahap mulai mempersiapka n
pasien, me ngambil spesimen, menerima spesim e n,
memberi identitas spesimen, mengirim spesimen rujuka n
sampaidenganmenyimpanspesimen.
a) Persiapan pasien
Sebelum spesimen diambil harus diberikan penjela sa n
kepada pasien mengenai persiapan dan tindakan yang
hendak dilakukan.
b) Penerimaan spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa
kesesuaian antara spesimen yang diterima dengan
formulir permintaan pemeriksaan dan mencatat
kondisi fisik spesimen tersebut pada saat diterima
antara lain volume, warna, kekeruhan, dan
konsiste nsi. Spesimen yang tidak sesuai da n
memenuhi persyaratan hendaknya ditolak. Dalam
keadaan spesimen tidak dapat ditolak (via pos,
ekspedisi ), maka perlu dicatat dalam b uku
penerimaanspesimendan formulir hasilpemeriksaan.
c) Penanganan spesimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyarat a n,
kondisi penyimpanan spesimen sudah tepat,
penanganan spesimen sudah benar untuk
pemeriksaan-pemeriksaankhusus, kondisi pengiriman
spesimen sudahbenar.
d) Pengiriman spesimen
Spesimen yang sudahsiapuntuk diperiksa dikirimkan
ke bagian pemeriksaan sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang d i m i n t a. Jika Laboratori um
Puskesmas tidak mampu melakukan pemeriksaan,
maka spesimen dikirim ke labora torium lain dan
sebaiknya dikirim dalambentuk yang relatif stabil.
- 43 -
e) Penyimpanan spesimen
Beberapa spesimen yang tidak langs ung diperiksa
dapat disimpan dengan memperhatikan jenis
p e m e r i k s a a n y a n g a k a n d i p e r iksa.
Beberapa cara menyimpanspesimen antara lain :
3. Peningkatan Mutu
Peningkatan Mutu adalah suatu proses terus menerus yang
dilakukan oleh laboratorium sebagaitindaklanjut dari Pemantapan
Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) untuk
meningkatkan kinerja laboratorium.
- 46 -
BAB VII
PENUTUP
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
NAFSIAH MBOI
CONTOH FORMULIR
1. Formulir Permintaan Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas (Formulir 1)
Pasien :
Gejala Penyakit : Spesimen
- Nomor Register : Jenis :.. ............
...........................
Asal Bahan :..............
- Nama : Tgl/jam pengambilan sp :.......
............................ Pengobatan :
- Umur : Petugas : ...........................
MIKROBIOLOGI &
HEMATOLOGI TINJA
PARASITOLOGI
7 Microfilaria
8 □ Masa Perdarahan 3 □ Mikroskopis
□
8 □ Jamur Permukaan
9 □ Masa Pembekuan - Telur Cacing
- Amuba
IMUNOLOGI
URINALISA - Eritrosit
- Leukosit
1 Tes Kehamilan
1 □ Makroskopis - Sisa Makanan
□
- Warna
2 □ Golongan Darah
3 □ WIDAL
- Kejernihan KIMIA KLINIK
4 □ VDRL
- Bau
- Volume 1 □ Glukosa
5 □ HBsAg
6 □ Anti HIV
2 □ PH 2 □ Protein
3 □ Berat Jenis 3 □ Albumin
7 □ Antigen/ Antibody Dengue
4 □ Protein 4 □ Bilirubin Total
5 □ Glukosa 5 □ Bilirubin Direk □ Lain-lain :
6 □ Bilirubin 6 □ SGOT
7 □ Urobilinogen 7 □ SGPT
8 □ Keton 8 □ Alkali Fosfatase
9 □ Nitrit 9 □ Asam Urat
10 □ Lekosit 10 □ Ureum / BUN
11 □ Eritrosit 11 □ Kreatinin
12 □ Sedimen 12 □ Trigliserida
13 □ Kolesterol Total
14 □ Kolesterol HDL
15 □ Kolesterol LDL
, ,
................ ........ ....
Dokter / Pengirim
( )
2. Formulir Permintaan Rujukan Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas (Formulir 2)
2 □ Hematokrit - Konsistensi
3 □ Hitung eritrosit - Warna
1 □ Mycobacterium
4 □ Hitung Trombosit - Bau
2 □ Neisseria gonnorrhoeae
5 □ Hitung Lekosit - Lendir
3 □ Trichomonas vaginalis
6 □ Hitung Jenis Lekosit - Darah
4 □ Candida albicans
7 □ Laju Endap Darah 2 □ Darah Samar
5 □ Bacterial vaginosis
8 Masa Perdarahan 6 □ Malaria
□
3 □ Mikroskopis
9 □ Masa Pembekuan 7 □ Microfilaria
- Telur Cacing
8 □ Jamur Permukaan
- Amuba
URINALISA
- Eritrosit
IMUNOLOGI
- Leukosit
1 □ Makroskopis
- Sisa Makanan
- Warna 1 □ Tes Kehamilan
- Kejernihan
KIMIA KLINIK
2 □ Golongan Darah
- Bau 3 □ WIDAL
- Volume 4 □ VDRL
1 □ Glukosa
2 □ PH 2 □ Protein
5 □ HBsAg
3 □ Berat Jenis 6 □ Anti HIV
3 □ Albumin
4 □ Protein 4 □ Bilirubin Total
7 □ Antigen/ Antibody Dengue
5 □ Glukosa 5 □ Bilirubin Direk
6 □ Bilirubin 6 □ SGOT
□ Lain-lain :
7 □ Urobilinogen 7 □ SGPT
8 □ Keton 8 □ Alkali Fosfatase
9 □ Nitrit 9 □ Asam Urat
10 Lekosit
□
10 □ Ureum / BUN
11 □ Eritrosit 11 □ Kreatinin
12 Sedimen
□
12 □ Trigliserida
13 □ Kolesterol Total
14 □ Kolesterol HDL
15 □ Kolesterol LDL
,
............ .............
Dokter /Pengirim,
( )
3. Formulir Hasil Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas (Formulir 3)
KIMIA KLINIK
HEMATOLOGI
1 Glukosa
1 Hemoglobin (Hb) 2 Protein
2 Hematokrit 3 Albumin
3 Hitung Eritrosit 4 Bilirubin Total
4 Hitung Trombosit 5 Bilirubin Direk
5 Hitung Lekosit 6 SGOT
6 Hitung Jenis Lekosit 7 SGPT
7 Laju Endap Darah 8 Alkali Fosfatase
8 Masa Perdarahan 9 Asam Urat
9 Masa Pembekuan 10 Ureum/ BUN
11 Kreatinin
URINALISA 12 Trigliserida
13 Kolesterol Total
1 Makroskopis 14 Kolesterol HDL
- Warna 15 Kolesterol LDL
- Kejernihan
- Bau MIKROBIOLOGI &
- Volume PARASITOLOGI
2 PH
3 Berat Jenis 1 Mycobacterium
4 Protein 2 Neisseria gonnorrhoeae
5 Glukosa 3 Trichomonas vaginalis
6 Bilirubin 4 Candida albicans
7 Urobilinogen 5 Bacterial vaginosis
8 Keton 6 Malaria
9 Nitrit 7 Microfilaria
10 Lekosit 8 Jamur Permukaan
11 Eritrosit
12 Sedimen IMUNOLOGI
( ) ( )