TAHUN 2021
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Profil
Kesehatan Puskesmas Bulik Tahun 2021 Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau telah selesai
disusun. Penyusunan ini sebagai salah satu bentuk upaya pemantapan dan pengembangan Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) dan gambaran hasil berbagai program yang telah dilaksanakan oleh
Puskesmas Bulik.
Profil Kesehatan ini selalu terbit dalam rangka menyajikan bahan evaluasi berbagai program
kesehatan yang telah dilaksanakan dan perencanaan ke depan, serta pengambilan keputusan
berdasarkan data dalam pembangunan kesehatan. Informasi dan data yang digunakan dalam proses
penyusunan profil kesehatan bersumber dari berbagai unit yaitu didalam maupun diluar lingkungan
Puskesmas. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Profil Puskesmas Bulik masih memiliki
banyak keterbatasan dan kekurangan, untuk itu kami mengharapkan usul dan saran agar
penyusunan profil ini menjadi lebih baik dan sebagai masukan yang bermanfaat dalam penyusunan
2
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………..…………. 1
LATAR BELAKANG…………………………………………………………………………………..…………. 1
3. Strategi .................................................................................................... 6
3
A. KESEHATAN IBU ........................................................................................... 30
1. Tuberkulosis ........................................................................................... 49
4. Diare ...................................................................................................... 51
4
5. Covid-19 ................................................................................................ 52
3. Hipertensi ............................................................................................ 58
7. Skizofrenia ........................................................................................... 63
5
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Alur Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas Arga Mulya ........................ 11
Gambar 5.1 Pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Tahun 2021 ........... ....... 40
Gambar 6.2 Persentase Skrining Kesehatan Sesuai Standar Usia 15-59 Tahun .. 56
Gambar 6.3 Persentase Skrining Kesehatan Sesuai Standar Usia >60 Tahun ..... 57
Gambar 6.6 Persentase Deteksi Dini Kanker Serviks Tahun 2021 ......................... 61
DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 Sumur Gali yang Digunakan di Puskesmas Arga Mulya ........................ 12
Tabel 2.1 Fasilitas Pelayanan dan Ruangan Puskesmas Arga Mulya Tahun 2021 14
Tabel 2.2 Jumlah Sarana Puskesmas Arga Mulya Tahun 2021 ........................... 15
Tabel 3.1 Data Tenaga Kesehatan Puskesmas Arga Mulya berdasarkan Pangkat
/ Golongan Ruang Tahun 2021 ............................................................................ 16
6
Tabel 3.2 Jumlah Pegawai Puskesmas Arga Mulya .............................................. 17
Tabel 4.1 Realisasi Keuangan ( Dak Non Fisik) Puskesmas Arga Mulya .............. 20
Tabel 5.2 Persentase Cakupan Pemberian Zat Besi (Fe) ......................... .......... 32
Tabel 5.3 Persentase Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Ditangani ........................... 33
Tabel 5.7 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Pertumbuhan Balita Indeks BB/U ...... 43
Tabel 5.8 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Pertumbuhan Balita Indeks TB/U ….... 44
Tabel 5.9 Rekapitulasi Hasil Pemantauan Pertumbuhan Balita Indeks BB/TB ….. 44
Tabel 6.2 Data Pasien Skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Arga Mulya ......... 64
Tabel 7.1 Capaian Program Promosi Kesehatan Tahun 2021 ................. .............. 67
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan aspek penting dalam kerangka pembangunan
nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan akan sangat
mendukung peningkatan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional, diselenggarakan berbagai
upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Dalam Permenkes nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas
adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan
masyarakat diwilayah kerjanya pada satu atau bagian dari kecamatan. Puskesmas
merupakan ujung tombak dalam menyelenggarakan upaya kesehatan dasar. Puskesmas
berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) tingkat pertama.
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan/kota,
sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah kabupaten/kota bersangkutan, yang
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Lima Tahunan Dinas Kesehatan/Kota.
Agar puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal diperlukan adanya
pengelolaan organisasi puskesmas secara baik yang meliputi kinerja pelayanan, proses
pelayanan serta sumber daya yang digunakan. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka upaya
peningkatan mutu, manajemen resiko dan keselamatan pasien di puskesmas serta
menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.
a. Gambaran Umum
Nama Puskesmas : PUSKESMAS BULIK
Alamat : Jln. Tjilik Riwut No.1 Telp.(0532)-2071239,
Kabupeten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Produk : Segala macam jenis pelayanan jasa dibidang
kesehatan dengan kegiatan pokok meliputi
promotif, prefentif, kuratif dan rehabilitatif melalui
1
UKM dan UKP.
1. Kondisi Wilayah
a) Geografis
Luas wilayah kerja Puskesmas Bulik adalah 982 Km²
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Menthobi Raya.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Sematu Jaya.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tapin Bini.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Balai Riam (Kabupaten
Sukamara).
Secara administratif Kecamatan Bulik terdiri dari 10 desa:
No Desa Luas Area (km²)
1. Batu Kotam 61,58
2. Guci 102,00
3. Kujan 30,10
4. Nanga Bulik 81,52
5. Bunut 108,00
6. Sungai Mentawa 103,00
7. Beruta 18,40
8. Tamiang 108,00
9. Perigi Raya 35,05
10. Nanga Pemalontian 23,10
b) Data Demografi
2
Berdasarkan data Primer dari Puskesmas Bulik tahun 2021, diperoleh
data Jumlah Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bulik sebagai berikut:
Tabel 1 Jumlah Penduduk Kecamatan Bulik tahun 2021
0-12 Bulan 2-5 Tahun 6-14 Tahun 15 Tahun Keatas
NO LOKASI L P L P L P L P JLH
1 Nanga Bulik 213 223 751 770 2.214 2.260 7.482 6.284 20.137
3 Guci 2 2 9 7 32 25 89 79 145
Sungai
6 5 6 20 22 55 61 242 281 692
Mentawa
Nanga
10 2 2 12 8 56 40 180 70 370
Pemalontian
c) Gambaran Khusus
Puskesmas Bulik yang merupakan Unit Pelaksana Teknis dari Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamandau terletak di Kelurahan Bulik, tepatnya di
jalan Tjilik Riwut No. 11 Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau. Dalam upaya
memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas Bulik
dibantu sub-sub pelayanan yang tersebar antara lain 8 Pustu, 9 Poskesdes/
Polindes.
3
b. Visi
Menjadi puskesmas mandiri dan berkualitas menuju masyarakat Kecamatan Bulik
sehat di wilayah kerja Puskesmas Bulik.
c. Misi
1) Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan;
2) Memberdayakan potensi serta kualitas SDM tenaga kesehatan yang berkualitas
dan profesional;
3) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat untuk
berperilaku sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat;
4) Memelihara dan meningkatkan mutu layanan, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan.
Nomor 39 Tahun 2016 tentang tugas, fungsi, uraian tugas dan tata kerja unsur-unsur
a. Kedudukan
Puskesmas Bulik mempunyai tugas sebagai Unit pelaksana tekhnis dari Dinas
menyelenggarakan fungsi :
4
dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
meliputi:
5
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah
Instalasi Gizi.
lainnya.
3. Strategi
puskesmas. Untuk mencapai visi tersebut tidak hanya dilakukan sendiri oleh Puskesmas
Bulik tetapi dilakukan secara terpadu dengan melibatkan peran swasta dan masyarakat.
Oleh karena itu data dan informasi kesehatan semakin dibutuhkan masyarakat. Hal ini
menunjukkan bahwa masyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan sebagai hasil
kesehatan menyangkut hajat hidup masyarakat luas dan semua orang butuh untuk
sehat. Kepedulian masyarakat akan informasi kesehatan, memberikan nilai positif bagi
pembangunan kesehatan. Untuk itu harus bisa menyediakan data dan informasi yang
dibutuhkan masyarakat dengan penyajian yang sistematik, informatif, lengkap dan tepat
waktu. Untuk dipakai sebagai alat tolak ukur kemajuan pembangunan kesehatan dan
6
dapat sebagai bahan evaluasi program-program kesehatan. Serta bagai dasar
Dengan tersusunnya Profil Kesehatan Puskesmas tahun 2021, maka profil ini
dijadikan sebagai sumber data dan informasi resmi. Karena penyusunan profil ini telah
melibatkan lintas sektor dan programmer terkait ditingkat Puskesmas. Profil ini
disajikan secara sederhana dan informatif dengan harapan bisa dimanfaatkan oleh
a. Tujuan Puskesmas
Sebagai penjabaran Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Lamandau dan Dinas
Kesehatan, maka tujuan yang ditetapkan Puskesmas Bulik sebagai pedoman mutu
yang disusun untuk acuan dalam membangun system manajemen mutu baik untuk
Adapun sasaran yang akan dicapai Puskesmas Bulik Mengacu pada sasaran
pelayanan penyakit.
5. Kebijakan Mutu
7
a. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM
b. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
c. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKM disepakati
d. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan disusun
e. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan visi, misi dan
tujuan Puskesmas.
Kesehatan Pengembangan
a. Jumlah Penduduk
Stastistik Kabupaten Lamandau Tahun 2021 Jumlah Penduduk Wilayah Kecamatan Bulik
Jumlah penduduk tahun 2021 yang terbanyak di kelurahan Nanga Bulik wilayah
kerja Puskesmas Bulik kurang Lebih 20.137 jiwa. Data KIA 2021. Adapun desa binaan
8
1) Kelurahan Nanga Bulik 20.137 jiwa
b. Sekolah Binaan
Sekolah binaan wilayah kerja Puskesmas Arga Mulya yaitu sebagai berikut:
9
1) TK .Al.Azhar 6) TK Melati
2) TK Perwanida 7) TK Kemala
10
c. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya Kesehatan Wajib ini harus di selenggarakan oleh Puskesmas Bulik Yaitu :
2) Prolanis
3) Posbindu
4) Laboratorium sederhana
5) Rekam medis
Kegiatan utama yang dilakukana Puskesmas Bulik adalah pelayan Kesehatan di dalam
Gedung (rawat jalan) , ruang Tindakan, poli KIA, ruang gigi dan pelayanan Kesehatan di
luar Gedung seperti pelayanan Kesehatan di posyandu. Surveilans penyakit, sanitasu dan
sediakan ruang periksa rawat jalan dan untuk ke depannya sesua dengan
11
ALUR PELAYANAN
LABORAT
PUSKESMAS BULIK
RUANG
PEMERIKSAAN
UMUM
RUANG IBU DAN
KB
RUANG ANAK
DAN IMUNISASI
RUANG DIAGN
KESEHATAN GIGI
DAN MULUT
R.
PASIEN TINDAKAN
DATANG PENDAFTARAN UGD / RUANG TINDAKAN
PERSALINAN
PERSALINAN
12
No Jenis Energi Kapasitas Terpasang Sumber
1 Listrik 33000
VA PLN
b. Air
1. PDAM
air terlebih dahulu ditampung dalam bangunan instalasi air kemudian dengan
penggunaan air setiap hari seperti tercantum pada tabel dibawah ini.
No Jenis Sumbe
r Kapasitas Penggunaan
1. PDAM 30 m³/hari
13
BAB II
SARANA KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang disajikan dalam bab ini meliputi sarana puskesmas dan
beberapa sarana pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja Puskesmas Bulik
yang tercatat di Puskesmas Bulik adalah sebagai berikut :
No Ruangan Jumlah
1 Ruang Pendaftaran dan Informasi 1
2 Ruang Rekam medik 1
3 Ruang Pelayanan Pemeriksaan Umum 1
4 Ruang Tindakan ( UGD ) 1
5 Ruang Pelayanan KIA / KB 1
6 Ruang Pelayanan Pemeriksaan Anak 1
7 Ruang Pelayanan Gizi 1
8 Ruang Apotik 1
9 Ruang Menyusui 1
10 Ruang Pelayanan Kesehatan gigi dan Mulut 1
11 Ruang Pelayanan Imunisasi 1
12 Ruang Sterilisasi 1
13 Ruang Promkes dan Kesling 1
14 Ruang Laboratorium 2
15 Ruang Pelayanan TB Paru 1
16 Ruang Penyimpanan Obat (Gudang Obat) 1
17 Ruang Tata Usaha 1
18 Ruang Arsip 1
19 Ruang Kepala Puskesmas 1
20 Ruang Briefing Kegiatan 1
21 Ruang Gudang Barang 1
22 Ruang Aula Puskesmas 1
14
B. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM)
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling di kenal di masyarakat.
dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare.
15
BAB III
16
7 Asisten apoteker 1 1
8 Nutrisionis 2 2
9 Sanitarian 1 1
10 Perawat gigi 2 2
11 Analis Kesehatan 2 2
12 Rekam Medik 1 1
13 Kesehatan Masyarakat 1 1
14 Akuntan 1 1
15 Administrasi Umum ( SMA ) 4 2
16 SD 1
Jumlah
Sumber : Data Tata Usaha Tahun 2021
17
BAB IV
PEMBIAYAAN KESEHATAN
memanfaatkan biaya tersebut secara efektif dan efisien baik ditinjau dari aspek ekonomi
maupun sosial dengan tujuan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang
dengan penyebaran dana sesuai kebutuhan serta pemanfaatan yang diatur secara seksama,
Operasional Kesehatan (BOK) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
berikut :
18
Tabel 4.1 Realisasi Keuangan ( Dak Non Fisik) Puskesmas Bulik
No. Jenis Pembiayaan Pagu Anggaran Realisasi
Non Fisik %
kepada Pemerintah Daerah dalam melaksanakan SPM Bidang Kesehatan untuk pencapaian
MDGs Bidang Kesehatan tahun 2021 melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan
yang bersifat promotif dan preventif. Selain itu dana BOK juga dialokasikan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Lamandau dan Puskesmas. Dana BOK di Puskesmas Bulik tahun 2021
sebesar Rp.
750.000.000,-
bersangkutan.
Proses perencanaan dana BOK Puskesmas Bulik Tahun 2021 dimulai dari
dengan menggunakan menu wajib BOK dan pagu definitif dari Ditjen Bina Gizi dan
19
KIA tahun 2021. Sedangkan pengajuan usulan RKAKL BOK dari Kabupaten/Kota ke
menerima SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau tentang alokasi dana BOK,
dengan mengundang seluruh staf Puskesmas termasuk Pustu dan bidan di desa
bulan dengan mengundang camat, kepala desa, kader dan sektor lain sesuai
melakukan kegiatan sesuai dengan RKA yang telah disusun berdasarkan petunjuk
dilaksanakan oleh Puskesmas ke dalam buku kas tunai dan wajib menginventarisasi
20
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Pada Tahun 2021 terdiri atas:
BOK untuk UKM Esensial, BOK untuk upaya pencegahan dan pengendalian Corona
Mendapat Alokasi dana sebesar Rp. 487.500.000,.( Enam Ratus Delapan Puluh Tujuh
Juta Rupiah ) yang terbagi menjadi dana untuk UKM esensial sebesar 65% atau
Rp. . 487.500.000,.( Enam Ratus Delapan Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu
Rupiah ) dan Upaya Pencegahan dan Pengendalian COVID -19 sebesar 35% atau
Rp.262.500.000 ( Dua Ratus Enam Puluh Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah ). BOK untuk
UKM Esensial dialokasikan sebesar 65% (enam puluh lima persen) dari total PAGU Dana
sebagai berikut :
a) KIA ( kelas ibu hamil, kelas ibu bayi dan balita, pelacakan kematian ibu dan balita,
KIPI, dll)
air, dll)
pelacakan dan penemuan kasus P2B2, deteksi dini faktor resiko PTM di posbindu,
dll)
h) Kegiatan penunjang upaya kesehatan, antara lain kader dan atau tokoh masyarakat,
21
i) Kegiatan manajemen Puskesmas, antara lain digunakan untuk penyusunan rencana
j) BOK untuk upaya pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dialokasikan sebesar 262.500.000,- (Dua Ratus Enam Puluh Dua Juta
lima Ratus Ribu Rupiah ) persen) dari total PAGU alokasi BOK Puskesmas dan
4. Realisasi Keuangan Puskesmas Bulik pada Tahun 2021 secara terpisah adalah :
atau 54,49%
Puluh Lima Ribu Tujuh Ratus Enam Puluh Delapan Rupiah ) atau 77,66 % Adapun
Bulik
1. Dana BOK Puskesmas dari pagu Rp. 750.000.000,- untuk Tahun 2021
2. Terlambatnya keluar Juknis, Selain itu Proses Pencairan BOK yang berjenjang dari
22
3. Adanya Tenaga Kontrak BOK yang tidak menyelesaikan Kontrak
B. Upaya Penyelesaian
Teknis Dinas Kesehatan agar ada keseragaman / format baku untuk pembuatan SPJ.
2. Puskesmas bekerja dengan membagi tugas di masing masing program yang berkaitan
3. Adanya surat perjanjian kerja yang menyatakan bahwa Tenaga Kontrak BOK bersedia
2. Keterbatasan kualitas tenaga perawat Khususnya yang di UGD hanya 2 orang yang
mempunyai sertifikat BCLS
puskesmas.
di Puskesmas.
1. Masih adanya balita dengan masalah gizi , seperti balita kurus dan stunting.
menyusui
4. Adanya kader baru yang belum terpapar tentang bagaimana untuk melaksanakan
23
Dalam permasalahan tersebut upaya pemecahannya yaitu:
Taburia)
3. Koordinasi dengan lintas program P2PL, kesling dan yankes, selain itu cakupan vit.A
diupayakan diatas 90% karena dengan vit.A tidak hanya untuk kesehatan mata, tapi
4. Desiminasi informasi program gizi kepada TPG dan ke puskesmas serta Ka.UPTD
5. Adanya alokasi dana BOK oleh Puskesmas / UPTD untuk refreshing kader posyandu
2. Jumlah DAMIU tidak sebanding dengan SDM yang ada, belum semua
3. Petani pengguna pestisida tidak semuanya menyadari kalau pestisida itu adalah racun
sehingga mereka masih banyak yang tidak menggunakan masker ketika beraktifitas
dengan pestisida;
masyarakat;
5. Masih banyak pengelola TPM yang belum melengkapi persyaratan TPM yang
memenuhi syarat.
1. Adanya pertemuan pengembangan Klinik Sanitasi yang diikuti oleh seluruh pemegang
program;
24
3. Petugas sanitasi melakukan pendataan ulang akses sarana sanitasi dan mewajibkan
Hygiene.
1. Untuk meningkatkan Indikator kinerja program kesehatan ada beberapa kegiatan yang
a) Peningkatan deteksi dan penanganan ibu hamil resiko tinggi.Kegiatan ini, ditingkat
25
cakupan pelayanan KIA dengan menggunakan PWS-KIA Pemberdayaan masyarakat,
obstetric dan neonatal secara tepat waktu, melalui penyuluhan dan konseling.
e) Pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan dan gizi (Anemia dan KEK).
untuk pelayanan kesehatan .Melengkapi Puskesmas ruang rawat inap dengan alat-alat
dan faskes lainnya kondisinya yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh
puskesmas).
penggerakan sasaran, pemantauan dan evaluasi kegiatan yang berkaitan dengan upaya
6. Peningkatan peran serta lintas program,lintas sector dan masyarakat antara lain melalui:
26
a) Peningkatan kerjasama lintas program ditingkat Kecamatan , khususnya yang
pelayanan kesehatan
8. Merubah tehnis pelayanan yang tadinya hanya bersifat pasif menjadi aktif sehingga
27
BAB V
KESEHATAN KELUARGA
A. Kesehatan Ibu
kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam
kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan
atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll.
Tidak ada kematian ibu pada tahun 2021 di wilayah kerja Puskesmas Bulik
profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan
perawat) kepada ibu hamil sesuai pedoman. Kegiatan pelayanan antenatal meliputi
pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggifundus uteri, imunisasi
Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi pada ibu hamil selama masa
kehamilannya. Titik berat kegiatan adalah promotif dan preventif dan hasilnya terlihat
dari cakupan kunjungan pertama ibu hami (K1) dan kunjungan ke empat ibu hamil (K4).
28
Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.
Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran
ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan
gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan
standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester
pertama, sekali pada trimester dua, dan dua kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat
dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Berikut
Tabel 5.1 Persentase pelayanan kesehatan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bulik
Dari banyaknya nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil, asupan zat besi enggak boleh
diabaikan. Zat besi untuk ibu hamil berperan penting bagi kesehatan Ibu dan janin di
dalam perutnya. Di awal kehamilan, zat besi ini diperlukan untuk pembentukan sel darah
merah bagi ibu dan Si Kecil. Ketika Ibu merasa lemah, letih, lesu, sebaiknya perlu
wasapda, sebab bisa jadi hal itu menandai gejala kurangnya zat besi dalam tubuh.
29
Kekurangan zat besi ini akan berujung pada risiko anemia pada tubuh ibu. Akibatnya, bisa
menyebabkan kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Masalah
yang timbul pada janin enggak itu saja, sebab bayi yang kekurangan zat besi punya
potensi memilik nilai Intellegence Quotient (IQ) yang lebih rendah bila dibandingkan
dengan mereka yang tercukupi zat besinya. Berikut tabel cakupan pemberian zat besi (Fe)
Tabel 5.2 Persentase Cakupan Pemberian Zat Besi (Fe) Selama tahun 2021 Wilayah kerja
Puskesmas Bulik
keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan
kematian ibu maupun bayi meliputi Hb< 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole >140 mmHg,
diastole >90 mmHg), oedema nyata, eklampsia, ketuban pecah dini, perdarahan
pervaginam, letak lintang pada usia kehamilan > 32 minggu, letak sungsang pada
30
Berdasarkan tabel profil tersebut, ibu hamil resiko tinggi yang ditangani sebanyak
37 ibu hamil membutuhkan pelayanan kesehatan rujukan dan semua kasus telah
hamil resiko tinggi pada tahun 2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.3 Persentase Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Ditangani Selama tahun 2021 Wilayah
kerja Puskesmas Bulik
Tabel 5.4 Persentase Cakupan Persalinan Selama tahun 2021 Wilayah kerja Puskesmas
Bulik
31
Sumber: Data Program KIA 2021
berikut ini:
Tabel 5.5 Persentase Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Selama tahun 2021 Wilayah kerja
Puskesmas Bulik
4. Keluarga Berencana
32
serta jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. . Cakupan pelayanan KB Aktif
menurut jenis kontrasepsi tahun 2021 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
B. Kesehatan Anak
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (0 - 1 tahun). Banyak faktor yang
dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian
bayi dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu endogen dan eksigen. Angka kematian yang
tersebut. Penyebab kematian ada yang langsung dan tidak langsung. Walaupun
33
tingkat kematian di masyarakat. Tidak ada kematian bayi dan balita pada tahun
neonatus, sehingga dapat mendeteksi secara dini penyakit maupun kelainan yang
(bayi kurang dari 1 bulan) yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 3 kali
dari tenaga kesehatan. Dua kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada umur 8-28 hari.
Pada tahun 2021 persentase kunjungan neonatal pertama (KN1) yaitu target 84
Asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman asuhan persalinan normal
dokter, bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi dilaksanakan dalam ruangan
yang sama dengan ibunya atau rawat gabung selama 24 jam. Pelayanan kesehatan
bayi sangat penting karena berkaitan dengan angka kematian bayi. Cakupan
pelayanan kesehatan bayi di Puskesmas Bulik pada tahun 2021 dengan target 66
34
4. Pelayanan Kesehatan Balita
makanan yang bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan
perkembangan mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur anak, yaitu fase
pertumbuhan cepat dan fase pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat
dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang mempunyai
dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak
pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat. Masa ini merupakan masa
Cakupan pelayanan kesehatan bayi di Puskesmas Bulik pada tahun 2021 dengan
target 409 balita dan capaian 409 balita sehingga persentase yang didapat adalah
100%.
5. Pelayanan Imunisasi
dalam tubuh dengan cara disuntik atau minum dengan maksud agar terjadi
kekebalan terhadap jenis penyakit tertentu di dalam tubuh. Kegiatan imunisasi rutin
meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak,
HB), bias MR-Rubella anak kelas 11 SD dan imunisasi untuk anak SD (DT dan TT).
sanagat efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat
35
Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas
imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan
batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambar besarnya
(PD3I). Cakupan imunisasi dasar lengkap bayi pada tahun 2021 yaitu:
Gambar 5.1 Pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap Bayi Tahun 2021 Wilayah
Kerja Puskesmas Bulik.
. Cakupan pelayanan Imunisasi Dasar Lengkap tahun 2021
36
Sumber: Data Imunisasi 2021
jantung, dan retardasi mental yang disebabkan adanya infeksi Rubell a pada
saat kehamilan. Campak dan Rubell a adalah penyakit infeksi menular melaui
saluran napas yang disebabkan oleh virus.Anak dan orang dewasa yagn belum
pernah mendapat imunisasi Campak dan Rubell a atau yang belum pernah
semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama
imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1
37
5 SDN Perigi Raya 6 6 100,0 %
6 SDN Nanga pamalontian 7 7 100,0 %
7 SDN Beruta 13 13 100,0 %
8 SDN Bunut 7 7 100,0 %
9 SDN Sungai Mentawa 9 9 100,0 %
10 SDN Tamiang 20 19 95 %
Total 601 560 93,5 %
Sumber: Data Program Imunisasi 2021
Disamping BIAS MR juga BIAS DT dan TT yang mana. Kedua vaksin ini sebenarnya
memiliki fungsi yang sama, yaitu mencegah terjadinya penyakit infeksi difteri,
tetanus, dan batuk rejan (pertusis). Namun, yang berbeda adalah waktu pemberian
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
92.00%
96.60%
95.00%
29
28
20
19
14
14
13
13
9
9
7
7
7
7
6
6
6
6
k n ci m a
an ta t a g
li ja u ta ay ti u nu a w
ia
n
B
u K
u G
Ko i
R
o
n er B
u
nt m
N ig B e
ga N
SD u al N N Ta
an SD at er SD
M
B P am SD ai N
N N N p n
g SD
N SD SD ga Su
SD an N
N
N SD
SD
38
6. Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk menentukan
derajat kesehatan dimana kondisi gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan
pada individu. Untuk itu dilakukan pemantauan terhadap status gizi bayi dan balita
karena masa tersebut merupakan masa keemasan pertumbuhan fisik dan perkembangan
kecerdasannya.
Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah dengan pengukuran
antropometri yang menggunakan indeks berat badan menurut umur (BB/U), ( TB/U
dam Tb/ TB) dan dikategorikan dalam gemuk, normal, kurus dan sangat kurus. Sejak
tahun 2009 kasus balita dengan nilai Z-core < -3SD (dikategori sangat kurus )
39
Sumber : Data Program Gizi
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa dari 1 kelurahan dan 9 Desa di Wilayah kerja
Puskesmas Bulik habwa dari total balita yang diukur yakni 1.264 balita diketahui bahwa 54
Balita Gizi Kurang dan status gizi 6,8 Persen..
badan menurut umur (TB/U) dan dikategorikan dalam sangat pendek, pendek dan
normal yaitu:
wilayah kerja Puskesmas Bulik bahwa dari total balita yang diukur antropometri
diketahui bahwa berdasarkan indeks TB/U, 1.264 balita berstatus normal dan 118
40
balita berstatus pendek. Pengukuran antropometri yang menggunakan indeks berat
(wilayah kerja Puskesmas Bulik bahwa dari total balita yang diukur antropometri
berdasarkan indeks BB/TB yakni 1.264 balita berstatus normal, 25 balita berstatus
Wasting.
41
7. Distribusi Vitamin A
Anak yang menderita kurang vitamin A, bila terserang campak, diare atau penyakit
infeksi lain, penyakit tersebut akan bertambah parah dan dapat mengakibatkan
kematian. Infeksi akan menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap zat-zat gizi dan
pada saat yang sama akan mengikis habis simpanan vitamin A dalam tubuh. Kekurangan
vitamin A untuk jangka waktu yang lama juga akan mengakibatkan terjadinya gangguan
pada mata, dan bila anak tidak segera mendapat vitamin A akan mengakibatkan
kebutaan. Persentase pemberian kapsul vitamin A pada bayi 6-11 bulan tahun 2021 yaitu:
Tabel 5.10 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi 6-11 Bulan Tahun 2021
Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa persentase pencapaian bayi 6-11 bulan
yang mendapat vitamin A pada tahun 2021 keseluruhan wilayah kerja Puskesmas Bulik.
Selanjutnya persentase pemberian kapsul vitamin A pada balita 12-59 bulan tahun
2021 yaitu:
42
Tabel 5.11 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Balita 12-59 Bulan Tahun 2021
Berdasarkan data tabel diatas diketahui bahwa persentase pencapaian balita 1259
bulan yang mendapat vitamin A pada tahun 2021 keseluruhan wilayah kerja Puskesmas Bulik
Selanjutnya persentase pemberian kapsul vitamin A pada balita 6-59 bulan tahun
2021 yaitu:
Tabel 5.12 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Balita 6-59 Bulan Tahun 2021
43
7 Desa Tamiang 40 34 85%
10 Desa Beruta 50 48 96 %
59 bulan yang mendapat vitamin A pada tahun 2021 keseluruhan wilayah kerja
Puskesmas Bulik.
Pelayanan kesehatan pada kelompok usia sekolah dan remaja dilakukan melalui
pemeriksaan kesehatan terhadap peserta didik kelas 1 SD/MI, kelas 7 SMP/MTs dan
gizi (TB,BB), pemeriksaan gigi, tajam penglihatan dan tajam pendengaran. Cakupan
Puskesmas Bulik pada tahun 2021 dengan target 1.757 anak dan capaian 1.613 anak
44
1. Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan adalah setiap warga negara yang berusia 15 tahun
sampai usia 59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. status gizi
pelayanan kesehatan usia produktif wilayah kerja Puskesmas Bulik pada tahun 2021
dengan target 432 orang dan capaian 432 orang sehingga persentase yang didapat
adalah 100 %.
Seiring bertambahnya Umur Harapan Hidup (UHH) maka keberadaan para lanjut
usia tidak dapat begitu saja diabaikan, sehingga perlu diupayakan peningkatan kualitas
hidup bagi kelompok umur lanjut usia. Pelayanan kesehatan pra usila dan usila adalah
penduduk usia 45 tahun ke atas yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
kelompok usia lanjut. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut wilayah kerja Puskesmas
Bulik pada tahun 2021 dengan target 1 068 lansia dan capaian 1.331 lansia sehingga
45
BAB VI
PENGENDALIAN PENYAKIT
1. Tuberkulosis
Mycobacterium tuberculosis infeksi. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat
kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia. Gejala linik
dibagi menjadi 2 golongan yaitu respiratorik dan gejala sistemik. Gejala respiratorik
yaitu batuk kurang lebih 3 minggu, batuk darah, sesak nafas dan kadang nyeri dada.
Gejala sistemik yaitu demam, menggil, keringat malam, anoreksia dan berat badan
tuberkulosis atau obat anti tuberkulosis (OAT) terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif
(2-3 bulan) dan fase lanjutan 4 atau 7 bulan. Pada tahun 1995, program pengendalian
(DOTS), sejak tahun 2000 strategi DOTS dilaksanakan nasional di seluruh fasilitas
40 2021 yaitu target semua kasus TB 67 orang yang terjaring hanya 28 orang (target
SPM tidak tercapai) dan target terduga TB 362 orang kasus kontak yang terjaring 87
46
2. Pneumonia
alveolus (alveoli ) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer meradang
dan terisi cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan penyebab. Secara klinis
parasit). radang paru – paru dapat juga disebabkan oleh zat-zat kimia atau cedera
jasmani paru –paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya seperti kanker, paru- paru
atau berlebihan minum alkohol. Gambaran klinis biasanya ditandai dengan demam,
mengigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40 0C, batuk dengan dahak mukoid atau
Pneumonia paling umum ditemukan dan berpotensi untuk bertambah parah pada
bayi dan anak-anak (terutama, di bawah usia dua tahun), manula (terutama, di atas 65
tahun), orang dengan masalah kesehatan lain, seperti penyakit paruparu atau sistem
kekebalan tubuh yang lemah, serta perokok. Mereka cenderung memiliki risiko tinggi
untuk memerlukan perawatan di rumah sakit. Pengobatan terdiri atas antibiotik dan
pengobatan suportif. Tidak ada Kasus pneumonia yang ditemukan di Puskesmas Bulik
Syndrome (AIDS)
HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human
47
terinfeksi berbagai macam penyakit yang lain. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita
terlebi dahulu dinyatakan sebagai HIV positif. Orang yang terkena virus ini akan menjadi
penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun
bahwa penyakit ini tidak hanya menyerang pada usia produktif tetapi sudah
meningkat pada usia non produktif (anak-anak bahkan bayi), hal ini menunjukan
bahwa trend penyebaran penyakit ini sudah berubah sehingga program harus
terinfeksi pada usia non produktif dapat terjaring. Pada tahun 2021 Tidak ada kasus
B. Diare
konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam sehari (24 jam), dua
kriteria yang penting yang harus ada yaitu BAB cair dan sering. Penyakit diare
merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan, dimana sarana air bersih
dan buang air besar serta perilaku manusia yang tidak sehat merupakan faktor
masyarakat. Kasus diare dapat menyebabkan kematian terutama pada saat Kejadian
48
Upaya penanggulangan diare dilakukan dengan pemberian oralit dan
prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan seharihari serta melibatkan
peran serta kader dalam tatalaksana diare oleh karena dengan penanganan yang
tepat dan cepat ditingkat rumah tangga maka diharapkan dapat mencegah terjadinya
segera dilaksanakan dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor dengan
meningkatkan kesiagaan melalui kegiatan surveilans kasus diare. Pada tahun 2021 di
ditangani.
C. Covid-19
COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia dan dikategorikan sebagai bencana non alam
Berikut jumlah tracing dan skrining kasus Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Bulik.
Tabel 6.1 Jumlah tracing dan skrining kasus Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Bulik
49
Juli 152 23 2 3 180
Agustus 23 3 3 1 3 3 36
September 22 2 2 26
Oktober 5 1 1 7
November 1 1
Desember 0
Total 353 50 4 2 9 2 3 9 432
Sumber Tim Covid – 19 Tahun 2021 di Wilayah Puskesmas bulik
Sedangkan Data Kematian Pasien Covid – 19 di wilayah Puskesmas Bulik Senagai berikut :
Tabel 6.2 data Kematian Pasien Covid – 19 Tahun 2021 Puskesmas bulik
Pelayanan kesehatan pada usia produktif yaitu setiap warga negara usia 15 tahun
edukasi dan skrining kesehatan di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Pelayanan kesehatan usia produktif sesuai standar meliputi yaitu edukasi kesehatan
50
termasuk keluarga berencana dan krining faktor risiko penyakit menular dan penyakit
tidak menular. Dalam Pelayanan edukasi pada usia produktif yaitu edukasi yang
1. Dalam pelayanan skrining faktor risiko pada usia produktif yaitu skrining yang
dilakukan minimal 1 kali dalam setahun untuk penyakit menular dan penyakit tidak
menular meliputi :
Sedangkan persentase skrining kesehatan sesuai standar pada lebih dari usia 60
1000
800
600
400
200
0
l ik n ci m nu
t a ng a n ta
Bu
ja Gu ta ta
w ia ay tia ru
Ku Ko B u R on Be
ga a sa a en Ta
m
ri gi al
an
s De tu s
iM s a
N De Ba De a s a Pe Pa
m
De
an s a ng De sa a
rah De Su De a ng
lu sa N
Ke De s a
De
Gambar 6.3 Persentase Skrining Kesehatan Sesuai Standar Pada Usia >60 Tahun
51
Penyakit Tidak menular (PTM) adalah penyakit non infeksi yang penyebabnya
bukan mikroorganisme tetapi karena pola hidup yang kurang sehat, seperti merokok,
penyakit bawaan, cacat fisik, penuaan, usia, dan gangguan kejiwaan. PTM ini menjadi
menular masih menjadi sorortan dalam masalah kesehatan dan dalam waktu
bersamaan morbiditas, mortalitas PTM makin meningkat. Hal ini akan menjadi
Puskesmas Bulik.
1. Hipertensi
tekanan darah normal pada saat istirahat adalah kisaran 100 140 mmHg dan
diastolik 60 -90 mmHg. Hipertensi terjadi bila terus menerus berada pada
140/90 mmhg atau lebih. Berikut adalah persentase penderita hipertensi yang
Bulik.
52
PASIEN HIPERTENSI
Penderita HT Mendapat layanan Kesehatan Persentase
288
288
98
98
40
40
39
39
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
37
37
36
36
30
30
26
26
12
12
li
k n ci m u
t a g a an
u u
ja u ta n a w
ia
n ay ti
G u R
B K a K
o B nt m i o
n
ga a es u a e Ta ig al
an es D at es M er
N D B D ai e sa P am
a g D a P
an es
n es ga
ah Su D
r
D a an
u es N
el D a
K es
D
Arga Mulya dengan total 160% yang terdiri dari Desa Bumi Agung sebesar 19%, Desa
Sumber Mulya sebesar 18%, Desa Bukit Indah sebesar 27%, Desa Arga Mulya
sebesar 17%, Dusun Liku Mulya Sakti sebesar 15% dan kunjungan ke Puskesmas
2. Diabetes Melitus
oleh meningkatnya kadar glukosa atau gula darah. Gula darah sangat vital bagi
kesehatan karena merupakan sumber energi yang penting bagi sel-sel dan jaringan.
53
a) Diabetes tipe 1, di mana sistem daya tahan tubuh menyerang dan menghancurkan
b) Diabetes tipe 2, di mana sel beta di pankreas tidak memproduksi insulin dalam
jumlah yang cukup, atau sel-sel tubuh tidak menunjukkan respons terhadap insulin
yang diproduksi.
54
pasien diabetes
Penderita diabetes Mendapat Pelayanan Kesehatan Persentase
76
76
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
li
k n ci m u
t a g a an ta
ja u ta n w
ia
n ay u
B
u
K
u G o u ta i
R n
ti
er
a K B en m o B
ga a es u a Ta ig al a
an es D at es M er es
N D B D ai e sa P am D
a g D a P
an es
n es ga
ah Su D
r
D a an
u es N
el D a
K es
D
Indonesia. Kanker leher Rahim atau kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7%
disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher
sehingga 76.6% pasien ketika sudah memasuki stadium lanjut (IIIB keatas) baru
55
melakukan penapisan. Penapisan dapat dilakukan dengan melakukan test pap smear
306
232
210
203
135
98
32.3%
30.6%
14.3%
12.4%
89
82
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
0.0%
7.1%
38
32
31
30
15
10
0
li
k n ci m u
t a g a an ta
ja u ta n w
ia
n ay u
B
u
K
u G o u ta i
R n
ti
er
a K B en m o B
ga a es u a Ta ig al a
an es D at es M er es
N D B D ai e sa P am D
a g D a P
an es
n es ga
ah Su D
r
D a an
u es N
el D sa
K e
D
4. Katarak
Katarak adalah suatu penyakit ketika lensa mata menjadi keruh dan berawan.
penyebab kebutaan utama di dunia yang dapat diobati. Penyebab katarak yang
paling umum ditemui adalah akibat proses penuaan atau trauma yang menyebabkan
perubahan pada jaringan mata. Lensa mata sebagian besar terdiri dari air dan
protein. Dengan bertambahnya usia, lensa menjadi semakin tebal dan tidak fleksibel.
Beberapa kelainan genetik bawaan juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lain
56
yang bisa meningkatkan risiko katarak. Selain itu, katarak juga bisa disebabkan oleh
kondisi mata lain, operasi mata sebelumnya, atau kondisi medis seperti diabetes.
Penggunaan obat steroid jangka panjang juga bisa menyebabkan penyakit mata
tersebut berkembang.
Bulik.
4
3
3
35%
32%
31%
32%
30%
28%
24%
22%
15%
0%
1
1
li
k n ci m t a g a
an
a
ja u ta n
u w
ia
n ay ut
B
u
K
u G o u ta R n
ti
er
ga
a K B en am gi o B
es
a es u a T i al a
an D at es M a er es
N D B D ai es P am D
a g D a P
an es
n es ga
ah Su D
r
D a an
u es N
el D sa
K e
D
wilayah kerja Puskesmas Bulik adalah total 206% terdiri dari Kelurahan nanga bulik
sebesar 15% ,desa Kujan 24%,desa Guji sebesar 24 %, desa Batu Kotam 30%, desa
Bunut sebesar 35%, desa Sungai Mentawa sebesar 22%,desa Tamiang 31%, Desa Perigi
Raya 28% ,desa Nanga Pemelontian 21 % dan desa beruta sebesar 32%
57
5. ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ)
umumya mengalami psikosi yaitu suatau kondisii di mana penderitanya tidak dapat
menafsirkan realita secara normal. Dengan kata lain, penderita penyakit ini tidak bisa
membedakan mana khayalan dan kenyataan. Seseorang yang mengalami penyakit ini
pun kerap memiliki perilaku yang tidak teratur, yang dapat mengganggu aktivitas
sehari-harinya. Hal itu yang menyebabkan penderita skizofrenia sering disebut “gila”.
dengan kondisi skizofrenia perlu mendapatkan perawatan seumur hidup untuk dapat
harinya. Data World Health Organization (WHO) menyebut, skizofrenia adalah kondisi
mental kronis dan serius yang memengaruhi sekitar 20 juta orang di dunia. Seseorang
dengan kondisi ini pun 2-3 kali lebih mungkin meninggal lebih awal daripada populasi
umum, karena kondisi medis serius lain yang sering terjadi bersamaan, seperti penyakit
jantung atau diabetes. Adapun penderita penyakit mental ini memengaruhi wanita dan
pria sama rata. Namun, dalam banyak kasus, pria merasakan gejala skizofrenia lebih
awal dibandingkan wanita. Berikut data pasien ODGJ (skizofrenia) di wilayah kerja
Tabel 6.2 Data Pasien Skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Arga Mulya
No Desa Sasaran ODGJ Yang dapat pelayanan Persentase
58
3 Desa Guci 0 0 0%
4 Desa Batu Kotam 0 0 0%
5 Desa Bunut 1 1 100%
6 Desa Sungai Mentawa 0 0 0%
7 Desa Tamiang 1 1 100%
8 Desa Perigi Raya 2 2 100%
9 Desa Nanga Pamalontian 0 0 0%
10 Desa Beruta 1 1 100%
Jumlah 24 24 100%
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa ada 5 (lima) pasien skizofrenia dengan
pengobatan teratur. Adapun pengobatan teratur yang dilakukan oleh pasien yaitu:
Tabel 6.3 Data Pengobatan Pasien Skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Arga Mulya
59
Pasien tersebut juga telah mendapatkan vaksin 1, 2 dan booster dengan jenis
sinovac. Skizofrenia dapat diobati dengan menggunakan beberapa cara, seperti dengan
kombinasi obat-obatan dan terapi psikologis. Obat yang diberikan adalah antipsikotik yang
memengaruhi zat neurotransmitter dalam otak. Obat ini mampu menurunkan kecemasan,
mengalami halusinasi, delusi, kekacauan dalam berpikir, dan perubahan sikap. Umumnya
60
BAB VII
A. Promosi Kesehatan
penting dari kampanye gerakan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah. Program
atau gerakan kesehatan yang dicanangkan oleh pemerintah merupakan sebuah upaya
Masyarakat Hidup Sehat atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat menjadi sebuah
sebuah gerakan yang sukses dengan dukungan promosi kesehatan. Tujuan promosi
kesehatan yang utama adalah memberikan informasi yang pada tingkatan lebih lanjut
dapat memicu kesadaran masyarakat mengenai program atau gerakan yang tengah
masyarakat Indonesia agar tidak Mager atau males gerak dengan menjalankan
61
kesehatan terdapat beberapa kegiatan yang bisa dilakukan baik itu untuk promosi
62
4 Persentase 5 Desa 100%
Kecamatan
(Desa) yang
melaksanaka
n minimal 5
tema
kampanye
Germas
5 Desa (100% )
63
8 Pergerakan 5 Desa (100%) 5 Desa 100%
Masyarakat
tentang GERMAS
(Penggerakan
tentang aktivitas
fisik masyarakat
dan makan buah
sayur
9 Senam bumil, 5 Desa (100%) 5 Desa 100%
lansia dan
kelompok
komorbid
10 Pemeriksaan 5 Desa (100%) 5 Desa 100%
Kesehatan
Berkala dan
Pengukuran
Obesitas
Sumber: Data Program Promkes Tahun 2021
B. Kesehatan Lingkungan
kualitas lingkungan melalui kegiatan yang bersifat promotif dan preventif. Adapun
lingkungan yang kurang sehat, telah dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas
lingkungan.
64
1. Sarana Air Minum
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk maka kebutuhan akan air bersih
semakin bertambah. Berbagai upaya dilakukan agar akses masyarakat terhadap air
Sumber mata air ada yang berasal dari mata air terlindung dan yang tidak
terlindung. Sumber mata air tidak terlindung antara lain sumber air PDAM, sumur gali,
sumur pompa relatif lebih terlindung dan memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan
sumber mata air terlindung adalah sumber air minum keluarga yang bersumber dari
sarana air bersih yang telah memenuhi syarat biologis, kimia dan fisik (Permenkes).
Menurut Kementrian Kesehatan syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak
berbau, tidak berwarna dan tidak mengandung logam berat. Pada tahun 2021 target
persentase sarana air minum yang diawasi adalah 64% dan tercapai sebesar 61%.
Sedangkan persentase air minum yang memenuhi syarat atau lulus uji kualitas dengan
Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif apabila diikuti oleh
upaya perbaikan sanitasi yang meliputi kepemilikan jamban. pembuangan air limbah
dan sampah dilingkungan sekitar kita, karena pembuangan kotoran baik sampah, air
limbah maupun tinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan
rendahnya kualitas air serta dapat menimbulkan penyakit menular di masyarakat. Pada
tahun 2021 target persentase akses sanitasi yang layak yaitu 100% dan tercapai sebesar
93,30%.
65
3. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
Masyarakat, yang dimaksud STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku higienis
dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan pemicu. Pemicu adalah cara
untuk mendorong perubahan perilaku hiegiene dan sanitasi individu atau masyarakat
atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan
66
masyarakat.Penyediaan,pemeliharaan
dan pengembangan
saranakesehatan
termasuk
swastabaikdalamhalsaranakesehatan
dasarmaupunsaranakesehatan
kesehatan
yaitusebanyak62%. Sedangkan capaian TTU yang memenuhit syara
yaitu 60%.
5. Pengawasan
Tempat Pengolahan
Makanan
Kegiatan
-kegiatan pengawasan Tempat Pengolahan Makanansecara
dilakukan
rutinolehsanitarianPuskesmas.
Terdiridari jasa boga,rumahmakan, depot air
minum dan tempat jajanan. Tahun 2021 target persentase pengawasan tempat
67
BAB VIII
PENUTUP
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi organisasi dalam
pelaksanaan manajemen. Penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan
sebagai masukan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan program
Sistem Informasi Kesehatan yang sudah cukup baik dan terintegrasi tapi masih belum dapat
Diharapkan Profil Kesehatan Puskesmas ini dapat memberikan gambaran secara garis
besar dan menyeluruh tentang situasi derajat kesehatan masyarakat dan situasi upaya
kesehatan yang telah dicapai. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil,
perlu dicari terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat
untuk mengisi kekosongan data sehingga kualitas data menjadi lebih baik.
Profil Puskesmas ini berisi hasil kegiatan program selama satu tahun yaitu 2021.
Analisa dilakukan pada program prioritas dan masih yang dibawah target. Dalam laporan ini
analisa dibuat berupa perumusan masalah, penyebab masalah, alternatif pemecahan dan
rencana strategis dengan harapan ditahun mendatang hasilnya dapat digunakan untuk
68