Anda di halaman 1dari 52

PENYUSUNAN

PERENCANAAN PUSKESMAS
BORONG

TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

1
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perkenaan-Nya, Tim penyusun perencanaan
Puskesmas Borong dapat menyelesaikan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas Borong Tahun 2018
dengan baik.

Rencana usulan kegiatan ini merupakan dokumen penting bagi perencanaan Puskesmas Borong pada
tahun 2018. Hal ini disebabkan karena RUK merupakan rencana induk (Master Plan) bagi perencanaan dalam
bentuk Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang
bersumber dari dana JKN dan BOK ditahun 2018. Segala kegiatan yang termuat pada RPK dan RAB harus
terlebih dahulu termuat didalam RUK ini. Konsistensi penjabaran kegiatan sesuai sumber pendanaan dengan
RUK menjadi sangat penting untuk dipatuhi.hal ini menghindari adanya kegiatan yang tidak direncanakan
sehingga bisa menimbulkan kesulitan dalam pertanggungjawaban selanjutnya.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) mengamanatkan Puskesmas melaksanakan upaya kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP) dengan menyelenggarakan manajemen Puskesmas, Pelayanan Kefarmasian,
pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan laboratorium. Seiring dengan hal tersebut, maka diharapkan
Puskesmas dapat menyelenggarakan fungsi manajeman mulai dari perencanaan yang baik sehingga
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan secara terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Kesuksesan pelaksanaan fungsi manajemen tersebut tidak terlepas dari tersedianya Rencana Strategis
(RenStra) Puskesmas Borong sebagaimana tertuang didalam Visi, Misi, Nilai dan kegiatan-kegiatan yang
bermuara pada upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat.

Kami menyampaikan ucapan Limpah Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu
tersusunya RUK tahun 2018 ini. Namun dibalik semuanya itu, masih banyak keterbatasan yang ditemukan
didalam dokumen RUK Puskesmas Borong Tahun 2018 ini. Untuk itu, segala kritikan dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi tercapainya pelayanan Puskesmas Sita yang efektif dan efisien.

BAB I

PENDAHULUAN

2
A. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan

menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup

sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2014 menyebutkan tugas Puskesmas melaksanakan kebijakan

kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung

terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas menyelenggarakan fungsi

penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan

Perseorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya secara terintegrasi dan berkesinambungan.

Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya

kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:

1) Pelayanan promosi kesehatan

2) Pelayanan kesehatan lingkungan

3) Pelayanan kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana

4) Pelayanan gizi

5) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Upaya kesehatan masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya

memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan,

disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang

tersedia dimasing-masing Puskesmas.

Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk:

1) Rawat jalan

2) Pelayanan gawat darurat

3) Pelayanan satu hari (one day care)

4) Homecare dan/atau

Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai dengan standar prosedur operasional

dan standar pelayanan. Penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas dapat terlaksana secara optimal

dengan manajemen yang baik. Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan

3
secara sistematik untuk menghasilkan output Puskesmas secara efektif dan efisien. Manajemen Puskesmas

terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban.

Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan. Perencanaan

adalah suatu proses kegiatan yang urut yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara

berhasilguna dan berdayaguna. Perencanaan Tingkat Puskesmas diartikan sebagai proses penyusunan

rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang yang dilakukan secara sistematis untuk

mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

B. VISI DAN MISI PUSKESMAS BORONG

Puskesmas Borong adalah salah satu unit pelayanan teknis daerah dibidang kesehatan, dimana

Puskesmas Borong merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur dalam

upaya menjalankan pembangunan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Borong. Agar Puskesmas dapat

bekerja dengan baik, searah, dan sesuai dengan kebijakan baik yang ada di Dinas Kesehatan, maupun

kebijakan dari Puskesmas Borong sendiri yang memiliki Visi dan Misi dengan menyesuaikan Visi dan

Misi Dinas Kesehatan dan Visi dan Misi Kabupaten Manggarai Timur.

a. Visi

“Terwujudnya Derajat Kesehatan Masyarakat Yang Tinggi Melalui Pelayanan Prima

Puskesmas Borong “

b. Misi

Untuk mewujudkan Visi tersebut, maka Misi Puskesmas Borong sebagai berikut:

1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Penyelenggaraan Upaya Kesehatan

Masyarakat ( UKM ) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP )

2. Menyelenggarakan manajemen pelayanan kesehatan yang akuntabel,transparan,efektif dan

efisien.

3. Meningkatkan dan mendayagunakan kapasitas sumber daya puskesmas secara optimal.

4. Membangun kerjasama dengan lintas sektor dalam wilayah kerja puskesmas borong untuk

menciptakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

c. MOTTO

4
“Melayani Dengan Sepenuh Hati “

Puskesmas Borong Melayani masyarakat di 3 Kelurahan ( Rana Loba,Kota Ndora,Satar Peot )dan

6 Desa ( Nanga Labang,Compang Ndejing,Golo Kantar,Bangka Kantar,Gurung liwut,Rana Masak ) pada

wilayah kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur .Agar pelayanan di puskesmas Borong berjalan

dengan baik maka perlu di buat suatu perrencanaan yang baik dan benar berdasarkan kebutuhan

masyarakat di wilayah kerja puskesmas Borong.Dokumen perencanaan yang disusun ini adalah

Perencanaan untuk tahun 2018.Dengan harapan semoga Rencana Usulan kerja(RUK)yang tersusun ini

dapat menjawab semua persoalan atau masalah Kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Borong.

C. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Dokumen ini dapat menjadi acuan bagi puskesmas Borong dalam melaksanakan kegiatan di tahun

2018.

b. Tujuan Khusus

1) Tersusunnya rencana Usulan kerja( RUK) Puskesmas Borong tahun 2018

2) Tersusunya Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)Puskesmas Borong setelah diterimanya alokasi

sumber daya/ dana untuk kegiatan tahun 2018 dari BOK DAN JKN T.A 2018.

D. RUANG LINGKUP

Perencanaan Puskesmas Borong untuk Tahun 2018 ini mencakup semua kegiatan yang termasuk

dalam Upaya Kesehatan Esensial, Upaya Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan Perseorangan

di Puskesmas Sita. Perencanaan ini disusun bersama antara masyarakat dan pihak puskesmas sebagai

Rencana Puskesmas Tahun 2018. Perencanaan Puskesmas ini disusun melalui 4 tahap yaitu:

1. Tahap Persiapan

2. Tahap Analisa Situasi

3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan

4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan.

BAB II

TAHAP PENYUSUNAN PERENCANAAN


TINGKAT PUSKESMAS

5
A. TAHAP PERSIAPAN

Tahap ini mempersiapkan staf Puskesmas Borong yang terlibat dalam proses penyusunan

Perencanaan Puskesma tahun 2018 agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan untuk

melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Langkah yang diambil pada tahap ini adalah:

1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Penyusun Perencanaan Tingkat Puskesmas yang anggotanya

terdiri dari Tim manajemen dan Staf Puskesmas Borong.Hal ini terdapat pada lampiran A.

2. Kepala Puskesmas Borong menjelaskan tentang pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas

kepada Tim agar dapat memahami pedoman tersebut demi keberhasilan penyusunan Perencanaan

Tingkat Puskesmas.

3. Semua Tim mempelajari perencanaan Lima Tahunan puskesmas,Indikator dan target, SPM dan

Juknis-juknis program dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur yang menjadi Tanggung

Jawab Puskesmas Borong.

B. TAHAP ANALISIS SITUASI

Tahapan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan permasalahan yang

dihadapi Puskesmas melalui proses analisis terhadap data yang dikumpulkan. Tim yang telah disusun oleh

Kepala Puskesmas melakukan pengumpulan data. Ada 2 (dua) kelompok data yang perlu dikumpulkan

yaitu data umum dan data khusus.

1. Data Umum

a. Peta Wilayah Kerja serta Fasilitas Pelayanan, Data Wilayah mencakup luas wilayah, jumlah

desa/dusun/RT/RW, jarak desa dengan Puskesmas, waktu tempuh ke Puskesmas. Data ini dapat

diperoleh di kantor Kelurahan/Desa atau Kantor Kecamatan. Hal ini terdapat pada lampiran B.

b. Data Sumber Daya.

Data sumber daya Puskesmas (termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan didesa) mencakup:

1. Ketenagaan

Jumlah Tenaga kesehatan Puskesmas Borong yang menyebar di Wilayah kerja Puskesmas
Borong yang terdiri dari:

NO Profesi Status Pegawai / Jumlah

6
PNS PTT THL SUKARELA JLH
KET
1 Dokter 6 - 6

2 Perawat 42 36 3 81

3 Perawat Gigi 7 7

4 Bidan 29 1 25 4 59

5 Kesling 4 - - 4

6 Farmasi 5 - - 5

7 Analis 5 - 2 7

8 Gizi 2 3- - 5

9 Tenaga lainnya 6 11 17

TOTAL 106 1 75 9 191

2. Obat dan bahan habis pakai

Hal ini terdapat pada lampiran C.

3. Peralatan.

Hal ini terdapat pada lampiran D

4. Sumber pembiayaan yang berasal dari Pemerintah (Pusat dan Daerah),

Masyarakat dan sumber lainnya:

- Pemerintah Pusat :JKN dan BOK

- Pemerintah Desa

- Swadaya Masyarakat

5. Sarana dan prasarana, antara lain gedung, rumah dinas, komputer, kendaraan. Hal ini terdapat

pada lampiran e

6. Data Peran Serta Masyarakat

Data ini mencakup jumlah posyandu, kader, dukun bersalin dan tokoh masyarakat.lampiran f.

7. Data Penduduk dan Sasaran Program

Data penduduk dan sasaran program mencakup: jumlah penduduk seluruhnya berdasarkan

jenis kelamin, kelompok umur (sesuai sasaran program), sosial ekonomi ,pekerjaan,

pendidikan, keluarga miskin (persentasi disetiap desa/kelurahan). Data ini dapat diperoleh di

7
Kantor Kelurahan/Desa, Kantor Kecamatan, dan data estimasi sasaran di Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

8. Data sekolah

Data sekolah dapat diperoleh dari Dinas Pendidikan setempat, mencakup jenis sekolah yang

ada dan jumlah siswa.

9. Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja Puskesmas

Data kesehatan lingkungan mencakup rumah sehat, tempat pembuatan

makanan/minuman, tempat-tempat umum, tempat pembuangan sampah, sarana air

bersih, jamban keluarga dan sistem pembuangan air limbah.

2. Data Khusus (hasil penilaian kinerja Puskesmas)

a. Status kesehatan terdiri dari:

1) Data Kematian

2) Kunjungan Kesakitan

3) Pola penyakit yaitu 15 penyakit terbesar yang ditemukan.

b. Cakupan program pelayanan kesehatan Puskesmas Borong tahun 2016

CAKUPAN PROGRAM 2016


PUSKESMAS BORONG

KESENJANGA
NO PROGRAM   KEGIATAN TARGET 2016 PENCAPAIAN
N

1 KIA  1 K 1 (MURNI/AKSES) 95 92 4
     2 K4 95 73,87 21,13
     3 PERSALINAN OLEH TENKES 90 81,11 8,89
     4 PERSALINAN DI FASKES 90 75,8 14,2
     5 KUNJUNGAN NIFAS 95 86,08  8,92

8
     6 KUNJUNGAN NEONATUS 95 96,53 1,53 
     7 PEMBERIAN SF BUMIL 90 TABLET 100 73,81 26,19
BUMIL KOMPLIKASI RESTI
30% dr sasaran
     8 DIBTANGANI 38,85  
     9 BULIN KOMPLIKASI 20% dr sasaran 38,85  
    10 DETEKSI RESTI OLEN NAKES 20% dr sasaran 40  
    11 DETEKSI RESTI OLEH MASYARAKAT 20% dr sasaran 20  
    12 BAYI LAHIR HIDUP   97  
    13 BAYI LAHIR MATI   1,03  
             
             
2 KB  1 IUD 100 28,7 71,3
     2 MOW 100 1,8 98,2
     3 IMPLANT 100 5,9 94,1
     4 SUNTIK 100 35,3 64,7
     5 PIL 100 24,0 76
     6 MOP 100 0 100
     7 KONDOM 100 4,4 95,6
     8 OBAT VAGINA 100 0 100
     9 JUMLAH PUS   4430  
     10 KB AKTIF 100 100 0
             
             
             
             
3 GIZI 1  D/S 90 85,8
     2 N/D 70 80
     3 N/S 70 79
     4 K/S 100 100
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN
     5 BALITA (BGM) 88 90
     6 GIZI BAIK 100 90
     7 GIZI KURANG ≥20
     8 GIZI BURUK ≤15 0,8
     9 ASI EKSKLUSIF 0-6 BLN) 100 80
     10 VITAMIN A(BIRU) 100 98
     11 VITAMIN A(MERAH) 100 99
     12 PEMAKAIAN GARAM IODIUM 100 80
             
             
             
Penyuluhan perilaku hidup bersih dan
4 PROMKES  1 sehat di rumah tangga 100 (3625 rumah)  0
Penyuluhan perilaku hidup bersih dan
     2 sehat di sekolah 100 (53 Sekolah)  10 0 
Penyuluhan perilaku hidup bersih dan
     3 sehat di SARKES dan PosYanDu 100 (6 SarKes)  100   0
 

36 posyandu 100 0

     
           
 5  KESLING   1 PENGAWASAN RUMAH SEHAT 80 19,28
     2 PENGAWASAN JAMBAN SEHAT 100 90,91
     3 PENGAWASAN SARANA AIR BERSIH 80 57,4
     4 PENGAWASAN TTU 100 100
     5 PENGAWASAN TPM 100 94,64
     6 PENGAWASAN SPAL 80 80
             
         
6  MALARIA  1 ABBER ≤ 10 3,09
    2 SCREENING BUMIL 100 100 0
    3 API 100 0 0
    4 AMI 100 0 0
    5 PENGOBATAN ACT 100 0 0
             

9
7 DBD 1 DBD 100 70,9 30,9
             
8 DIARE 1 DIARE 100 97,3 20,3
             
9 ISPA 1 ISPA 100
    2 PNEUMONIA 100 1,9
             
10 PTM 1 HIPERTENSI 13428 589 0
    2 OBESITAS 13428 96 0
    3 DETEKSI DINI KANKER RAHIM 4430 59 0
             
11 P2 TB        
    1 PENJARINGAN SUSPECT 500 235 285
PROPORSI PASIEN TB PARU
2 DIANTARA SMUA PASIEN TB PARU
24(100 %)
    TERCATAT/DIOBATI 100 0 
PROPORSI PASIEN TB BTA POSITIF
3
    DIANTARA SUSPEK 100 20 ( 8,51 ) 0
    4 ANGKA PENEMUAN KASUS/CDR 100 24 0
PRO.PASIEN TB ANAK DIANTARA
5
    SELURUH PASIEN 100 0 0

    6  ANGKA KONVERSI 100  100  0


    7  ANGKA KESEMBUHAN 100  100(24)  100 

12 IMUNISASI          
    1 HB 0-7 HR 100 96 40
    2 BCG 100 96 40
    3 DPTHB-HIB 1 100 100,6
    4 DPTHB-HIB 2 100 94,2 50,8
    5 DPTHB-HIB 3 100 94,2 50,8
    6 POLIO 1 100 103
    7 POLIO 2 100 103
    8 POLIO 3 100 103
    9 POLIO 4 100 103
    10 CAMPAK 100 91,8 7,2
    11 TT BUMIL 100 39,9 60
    12  TT WUS  100 50  50
             
13 KUSTA          
    1 KASUS BARU 0 0 0
    2 KASUS KUSTA UMUR 0-14 THN 0 0 0
             
14 HIV-AIDS 1 HIV-AIDS 0 4 0
             
15 FILARIASIS   FILARIASIS 100 2
    1 jumlah sasaran
             
16 USILA     100 42,58 57,42
             
17 KEMATIAN   KEMATIAN UMUM :      
    1 TB PARU 0 6 0
    2 MALARIA 0 0 0
    3 SAKIT LAMA/KONIS 0 20 0
    4 HIPERTENSI 0 10 0
    5 ASMA 0 2 0
    6 STROKE 0 5 0
    7 TUMOR 0 2 0
             
             
18 RABIES 14 RABIES 0 1 0
             
             
19 IMS   0 0
             
FRAMBUSI
20 A   0 0 0

10
             
21 LEPRA   0 0 0
             
             
JUMLAH PASIEN RAWAT JALAN
PERKESMA YANG DIBERIKAN ASUHAN
22 S 1 KEPERAWATAN   10.673  
JUMLAH KELUARGA BINAAN
    2 DENGAN KASUS   600  
    3  KASUS MATERNAL RISTI   56,4  
    4  KASUS BAYI RISTI   25  
    5  KASUS BALITA RISTI   16  
    6  KASUS PENYAKIT MENULAR   589  
    7  KASUS USIA LANJUT RISTI   150  
    8  KASUS PENYAKIT TIDAK MENULAR   180  
PANTI/KELGA KHUSUS YANG
    9  DIBINA    
    10  KUNJUNGAN KELUARGA BINAAN    
             
8 BPG 1 TUMPATAN GIGI TETAP 0 9  
    2 PENCABUTAN GIGI TETAP 0 123  
    3 PENJARINGAN 100 879 98,8
             

C. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)

1. Analisis Masalah

Analisis Masalah dapat dilakukan melalui Pembahasan kelompok Tim Penyusn Perencanaan

Puskemas Borong dalam Forum rapat yang dilaksanakan pada 07 januari 2017 .

a. Identifikasi masalah

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Identifikasi masalah

dilaksanakan dengan membuat daftar masalah yang diperoleh dikelompokkan menurut jenis

program, cakupan, mutu, ketersediaan sumber daya seperti pada Matrix Identifikasi masalah

berikut:

No Program   Kegiatan Target Pencapaian Kesenjangan


1 kia  1 k 1 (murni/akses) 96 95 4
     2 k4 95 73,87 21,13
     3 persalinan oleh tenkes 90 81,11 8,89
     4 persalinan di faskes 90 75,8 14,2
     5 kunjungan nifas 95 86,08  8,92
     6 kunjungan neonatus 95 96,53 1,53 
     7 pemberian sf bumil 90 tablet 100 73,81 26,19
bumil komplikasi resti
30% dr sasaran
     8 dibtangani 100  
     9 bulin komplikasi 20% dr sasaran 100
    10 deteksi resti olen nakes 20% dr sasaran 100  
    11 deteksi resti oleh masyarakat 20% dr sasaran 20  80
    12 bayi lahir hidup   97  
    13 bayi lahir mati   1,03  

11
             
             
2 kb  1 iud 100 28,7 71,3
     2 mow 100 1,8 98,2
     3 implant 100 5,9 94,1
     4 suntik 100 35,3 64,7
     5 pil 100 24,0 76
     6 mop 100 0 100
     7 kondom 100 4,4 95,6
     8 obat vagina 100 0 100
     9 jumlah pus 4430  
     10 kb aktif 100 100
             
             
             
             
3 gizi 1  d/s 90 85,8 4,2
     2 n/d 70 80
     3 n/s 70 79
4 k/s 100 100
pemantauan pertumbuhan balita
    5 (bgm) 88 90
    6 gizi baik 100 90 10
     7 gizi kurang ≥20 30
    8 gizi buruk ≤15 0,8
     9 asi eksklusif 0-6 bln) 100 80 20
     10 vitamin a(biru) 100 98 2
     11 vitamin a(merah) 100 99 1
     12 pemakaian garam iodium 100 80 20
             
             
             
penyuluhan perilaku hidup 100 (6628
1648/24,8 %
4 promkes  1 bersih dan sehat di rumah tangga rumah)  75,2
 5  kesling    sarana-sarana kesling :      
     1 pengawasan rumah sehat 80 19,28 80,72
     2 pengawasan jamban sehat 100 90,91 9,09
     3 pengawasan sarana air bersih 80 57,4 22,6
     4 pengawasan ttu 100 100 0
     5 pengawasan tpM 100 96,4 3,6
     6 pengawasan spal 80 80 0
             
6 p2pl 1 malaria :      
    2  abber ≤ 10 3,09
    3  screening bumil 100 100   
     4 API    0   
     5 AMI 0
    6   PENGOBATAN ACT   0   
  7 DBD   70,9   
8 Diare 97,3
9 Ispa/Pnemunia 1,9
     10 hipertensi 13428 589
    11  obesitas 13428 96
     12 deteksi dini kanker rahim 4430 59
    13 p2 tb      
     14 penjaringan suspect 500 235 285

12
    15 imunisasi      
      hb 0-7 hr 100 96 40
      bcg 100 96 40
      dpthb-hib 1 100 100,6
      dpthb-hib 2 100 94,2 5,8
      dpthb-hib 3 100 94,2 5,8
      polio 1 100 103
      polio 2 100 103
      polio 3 100 103
      polio 4 100 103
      campak 100 91,8 8,2
      tt bumil 100 39,9 60
       tt wus  100 50  50
    16 filariasis 2
      jumlah sasaran
    lansia 100 42,58 57,42
             
    17 kematian umum :      
      tb paru   6  
      malaria   0  
      sakit lama/konis   20  
      hipertensi   10  
      asma   2  
      stroke   5  
      tumor   2  
             
             
    18 rabies 0 0
             
             
jumlah pasien rawat jalan yang
7 perkesmas 1 diberikan asuhan keperawatan   10.673  
jumlah keluarga binaan dengan
    2 kasus   600  
    3  kasus maternal risti   56,4  
    4  kasus bayi risti   25  
    5  kasus balita risti   16  
    6  kasus penyakit menular   589  
    7  kasus usia lanjut risti   150  
    8  kasus penyakit tidak menular   180  
8 bpg 1  TUMPATAN GIGI TETAP 0 9  
     2 PENCABUTAN GIGI TETAP 0 123  
     3 PENJARINGAN 100 879 98,8

b. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah

Mengingat adanya keterbatasan kemampuan mengatasi masalah secara sekaligus,

ketidaktersediaan teknologi atau adanya keterkaitan satu masalah dengan masalah lainnya,

maka perlu dipilih masalah prioritas dengan jalan kesepakatan tim. Pada tahap ini masing

13
masing pegelola program membuat prioritas masalah dengan menggunakan Metode USG

seperti matriks berikut:

Kriteria Masalah Masalah 1 Masalah 2 Masalah 3

Tingkat Urgensi (U)

Tingkat Keseriusan (S)

Tingkat

Perkembangan(G)

UXSXG

c. Merumuskan masalah

Berdasarkan Prioritas masalah yang dibuat oleh masing masing pengelola program dalam tim

ini maka didapatkan Rumusa Masalah pada masing masing program antara lain:

d. Mencari akar penyebab masalah

Pada Tahap ini masing masing Tim dari pemegang Program menggunakan metode:

Metode Tulang Ikan(Fishbone)dengan contoh sbb:

e. Menetapkan cara memecahkan masalah

Menetapkan cara pemecahan masalah dapat dilakukan dengan kesepakatan di antara anggota

tim. Bila tidak terjadi kesepakatan dapat digunakan kriteria matriks. Untuk itu harus dicari

alternatif pemecahan masalahnya.

N PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN KET

O MASALAH PEMECAHAN MASALAH


PENYEBAB
MASALAH TERPILIH
MASALAH

1 KIA DAN KB

2 GIZI

3 DST

MASALAH MASALAH YANG TERJADI DI PUSKESMAS BORONG TAHUN 2016 :

A. KIA

14
1. Identifikasi masalah

no program   kegiatan target pencapaian kesenjangan


1 kia  1 k 1 (murni/akses) 96 92 4
     2 k4 95 73,87 21,13
     3 persalinan oleh tenkes 90 81,11 8,89
     4 persalinan di faskes 90 75,8 14,2
     5 kunjungan nifas 95 86,08  8,92
     6 kunjungan neonatus 95 96,53 1,53 
     7 pemberian sf bumil 90 tablet 100 73,81 26,19
bumil komplikasi resti 30% dr
     8 dibtangani sasaran 100  
20% dr
     9 bulin komplikasi sasaran 100
20% dr
    10 deteksi resti olen nakes sasaran 100  
20% dr
    11 deteksi resti oleh masyarakat sasaran 20  80
    12 bayi lahir hidup   97  
    13 bayi lahir mati   1,03  

2. Rumusan Masalah

1) Rendahnya Cakupan K1 Di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 92 % dari target

SPM 95 %.

2) Rendahnya Cakupan K4 Dipuskesmas Borong Tahun 2016 Sebesar 73,83% Dari Target

SPM 95%.

3) Rendahnya Cakupan Persalinan Dibantu Oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2016 Sebesar

81,11% Dari Target SPM 90%.

4) Rendahnya Cakupan Persalinan Difasilits Kesehatan Ditahun 2016 Sebesar 75,8 % Dari

Target SPM 90 %

5) Rendahnya Cakupan kunjungan nifas di puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 86,08 %

dari target SPM 95 %

6) Rendahnya Cakupan Pemberian Sf 90 Tab.Di Puskesmas Borong Tahun 2016 Sebesar

73,81 % Dari Target 100 %.

7) Rendahnya cakupan deteksi RESTI oleh NAKES di Puskesmas Borong tahun 2016

sebesar 40 % dari target 20% dari sasaran BUMIL

8) Rendahnya cakupan deteksi RESTI oleh Masyarakat di Puskesmas Borong tahun 2016

sebesar 20 % dari target 20% dari sasaran BUMIL

3. Prioritas Masalah

15
N
O KRITERIA MI M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8
1 URGENCY(U) 5 5 4 5 4 5 5 5
2 SERIOSNESS(S) 5 5 4 5 4 4 4 5
3 GROWT (G) 5 5 4 5 4 5 5 5
  JUMLAH 15 15 12 15 12 14 14 15

M 1 :Rendahnya Cakupan K1 Di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 92 %

dari target SPM 95 %.

M2 : Cakupan kunjungan K 4 di puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 73,87 %

dari target SPM 95 %

M4 : Cakupan kunjungan Persalinan Faskes di puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 75,8 %

dari target SPM 95 %

M8 : Rendahnya cakupan deteksi RESTI oleh NAKES di Puskesmas Borong

tahun 2016 sebesar 40 % dari target 20% dari sasaran BUMIL

4. Akar Penyebab Masalah (Fishbone)

16
Penyebab Masalah

a. Manusia

- Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kehamilan

- Kurangnya penyuluhan Tenkes ttg kehamilan kepada masyarakat secara dini

- SDM TENKES yang masih rendah

b. Lingkungan

- Pola pikir mayarakat masyarakat yang masih primitif,lebih percaya kepada dukun

- Pendidikan mayarakat yang masih Rendah

c. Metode

- Kerjasama bidan dan dukun yang kurang

- Tidak ada protap kerja

- Penyuluhan TENKES yang kurang kepada masyrakat

d. Dana

- Dana transport petugas yang kurang

- Alokasi dana dari PEMDA yang kurang

- Faktor ekonomi dari masyarakat yang tidak mendukung

e. Sarana

- Peralatan bidan yang kurang memadai

- Obat obatan yang kurang memadai

- Peralatan untuk penyuluhan kurang seperti lembar balik,poster dll

- Akses ke fasilitas kesehatan yang jauh

- Alat transportasi yang yang terbatas

5. Menetapkan Alternatif dan Pemecahan Masalah Terpilih

Alternatif Pemecahan Pemecahan


N Prioritas Penyebab Masalah masalah masalah Terpilih Ket.
o Masalah
1 Rendahnya Manusia:  Memberikan  Memberikan
Cakupan K1  Minimnya penyuluhan kepada penyuluhan
DiPuskesmas pengetahuan masyrakat setiap kali kepada
Borong masyarakat tentang posyandu masyrakat
Tahun 2016 kehamilan  Mengadakan setiap kali
sebesar 92 %  Kurangnya pelatihan kepada posyandu
dari target penyuluhan tenkes semua bidan untuk
SPM 95 %. ttg kehamilan meningkatkan sumber
kepada masyarakat daya agar lebih
 SDM TENKES berkompeten.

17
yang masih rendah
Lingkungan:  Merubah pola pikir  Mengadakan
 Pola pikir masyarakat agar kelas bumil
mayarakat dalam
masyarakat yang kehamilannya selalu
masih primitif,lebih memeriksakan
percaya kepada kehamilanya pada
dukun bidan
 Pendidikan  Mengadakan kelas
mayarakat yang bumil
masih Rendah
Metode:  Mengadakan  Bidan harus
 Kerjasama bidan pertemuan bidan membuat
dan dukun yang dan dukun agar bisa protap kerja
kurang bekerja sama dan atau SOP,agar
 Tidak ada protap membuat dalam
kerja kesepakatan agar pelayanannya
 Penyuluhan ibu hamil yang bekerja sesuai
TENKES yang memeriksakan standar yang
kurang kepada kehamilan kpd sdh ditetapkan
masy. dukun,dukun
menyarankan untuk
mencek
kehamilannya pada
bidan
 Bidan harus
membuat protap
kerja atau SOP,agar
dalam pelayanannya
bekerja sesuai
standar yang sdh
ditetapkan
Dana:  Mengusulkan agar  Mengusulka
 Dana transport dana transport n agar dana
petugas yang petugas yang turun transport
kurang ke desa diberikan petugas
 Alokasi dana dari sesuai jarak yang turun
PEMDA yang tempuh. ke desa
kurang  Mengusulkan diberikan
 Faktoer ekonomi kepada PEMDA sesuai jarak
yang tidak agar dalam tempuh.
mendukung penyusunan  Mengusulka
anggaran n kepada
pertahunnya harus PEMDA
melibatkan agar dalam
puskesmas penyusunan
anggaran
pertahunnya
harus
melibatkan
puskesmas
Sarana: Mengusulkan kepada Mengusulkan
 Peralatan bidan bendahara puskesmas kepada
kurang memadai agar lebih banyak bendahara
 Obat obatan yang belanja alat alat puskesmas
kurang memadai kebidanan spt.bidan agar lebih
 Peralatan untuk KIT,plano test dll banyak belanja
penyuluhan kurang alat alat
seperti lembar kebidanan
spt.bidan

18
balik,poster dll KIT,plano test
 Akses ke fasilitas dll
kesehatan yang jauh
 Alat transportasi
yang terbatas

Alternatif Pemecahan Pemecahan masalah


N Prioritas Penyebab Masalah masalah Terpilih Ket.
o Masalah
2 Cakupan Manusia:  Sosialisasi tentang  Melakukan
Persalinan  Petugas kurang persalinan faskes Sosialisasi tentang
faskes di memberikan  Kunjungan rumah persalinan faskes
puskesmas sosioalisasi tentang bumil aterm  Melakukan
Borong persalinan faskes  Kunjungan rumah
tahun 2016  Kurangnya bumil aterm
sebesar kunjungan rumah 
75,8% dari oleh petugas
target SPM Lingkungan:  Konseling ibu  Konseling ibu dan
95 %  Kesadaran dari ibu dan keluarga keluarga tentang
sendiri masih tentang pentingnya
kurang pentingnya
bersalin di
 Keluarga dan budaya bersalin di
fasilitas fasilitas kesehatan
tidak mendudkung
kesehatan
Metode:  Memberikan  Memberikan
 Kurangya penyuluhan penyuluhan
penyuluhan dari  Membuat protap  Membuat protap
TENKES kerja kerja
 Tidak adanya protap  Usulan untuk  Usulan untuk
kerja penetapan perda penetapan
 Tidak ada perda tentang persalinan perda tentang
tentang persalinan faskes melaui
persalinan
faskes dinas kesehatan
faskes melaui
dinas
kesehatan
Dana:  Usulan  Usulan
 Dana transport transport transport
petugas yang petugas petugas
kurang melalui dana
melalui dana
 jkn dan bok
jkn dan bok
Sarana:  Usulan untuk  Usulan untuk
 Akses dari FASKES peningkatan peningkatan
ke rumah beberapa infrastruktur infrastruktur
ibu agak sulit jalan melalui jalan melalui
 Kurangnya alat musrenbangca musrenbangca
transportasi m m
 Usulan untuk  Usulan untuk
pengadaan pengadaan
motor dinas motor dinas
bagi bidan ke
bagi bidan ke

19
dinas dinas
kesehatan kesehatan

Alternatif Pemecahan Pemecahan


N Prioritas Penyebab Masalah masalah masalah Terpilih Ket.
o Masalah
3 Rendahnya Manusia:  Memberikan  Memberikan
Cakupan K4  Minimnya penyuluhan kepada penyuluhan
DiPuskesmas pengetahuan masyrakat setiap kali kepada
Borong masyarakat tentang posyandu masyrakat
Tahun 2016 kehamilan  Mengadakan setiap kali
sebesar 73,87  Kurangnya pelatihan kepada posyandu
% dari target penyuluhan tenkes semua bidan untuk  Melakukan
SPM 95 %. ttg kehamilan meningkatkan sumber bimtek terpadu
kepada masyarakat daya agar lebih semua bidan
 Pencatatn dan berkompeten. penanggung
pelaporan yang  Bimtek terpadu jawab kia
belum akurat

Lingkungan:  Merubah pola pikir  Mengadakan


 Pola pikir masyarakat agar kelas bumil
mayarakat dalam
masyarakat yang kehamilannya selalu
masih primitif,lebih memeriksakan
percaya kepada kehamilanya pada
dukun bidan
 Pendidikan  Mengadakan kelas
mayarakat yang bumil
masih Rendah
Metode:  Mengadakan  Bidan harus
 Kerjasama bidan pertemuan bidan membuat
dan dukun yang dan dukun agar bisa protap kerja
kurang bekerja sama dan atau SOP,agar
 Tidak ada protap membuat dalam
kerja kesepakatan agar pelayanannya
 Penyuluhan ibu hamil yang bekerja sesuai
TENKES yang memeriksakan standar yang
kurang kepada kehamilan kpd sdh ditetapkan
masy. dukun,dukun
menyarankan untuk
mencek
kehamilannya pada
bidan
 Bidan harus
membuat protap
kerja atau SOP,agar
dalam pelayanannya
bekerja sesuai
standar yang sdh
ditetapkan
Dana:  Mengusulkan agar  Mengusulka
 Dana transport dana transport n agar dana
petugas yang petugas yang turun transport
kurang ke desa diberikan petugas
 Alokasi dana dari sesuai jarak yang turun
PEMDA yang tempuh. ke desa
kurang  Mengusulkan diberikan
 Faktoer ekonomi kepada PEMDA sesuai jarak

20
yang tidak agar dalam tempuh.
mendukung penyusunan  Mengusulka
anggaran n kepada
pertahunnya harus PEMDA
melibatkan agar dalam
puskesmas penyusunan
anggaran
pertahunnya
harus
melibatkan
puskesmas
Sarana: Mengusulkan kepada Mengusulkan
 Peralatan bidan bendahara puskesmas kepada
kurang memadai agar lebih banyak bendahara
 Obat obatan yang belanja alat alat puskesmas
kurang memadai kebidanan spt.bidan agar lebih
 Peralatan untuk KIT,plano test dll banyak belanja
penyuluhan kurang alat alat
seperti lembar kebidanan
balik,poster dll spt.bidan
 Akses ke fasilitas KIT,plano test
kesehatan yang jauh dll
 Alat transportasi
yang terbatas

Alternatif Pemecahan
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Pemecahan masalah Terpilih Ket.
masalah
4 Rendahnya Manusia:  Memberikan  Memberikan
cakupan deteksi  Kurangnya penyuluhan penyuluhan
RESTI oleh penyuluhan tentang bahaya tentang
NAKES di tenkes ttg atau penyakit bahaya atau
Puskesmas bahaya RESTI dalam kehamilan penyakit
Borong tahun pada kehamilan dalam
2016 sebesar 40 kepada kehamilan
% dari target masyarakat
≤20% dari  SDM TENKES
sasaran BUMIL yang masih
rendah
Lingkungan:   Mengadakan
 Pendidikan kelas bumil
mayarakat yang untuk 9 desa
masih Rendah
Metode:  Membuat SOP  Membuat
 Tidak ada dalam SOP dalam
protap penangana penangana
kerja/SOP RESTI dalam RESTI
dalam kehamilan dalam
penanganan  Membuat kelas kehamilan
RESTI dalam BUMIL  Membuat
kehamilan  Pengadaan kelas
sticker dan BUMIL
pemasangan  Pengadaan
sticker P4K sticker dan

21
 Pemantauan pemasangan
BUMIL RESTI sticker P4K
setiap  Pemantauan
bulanntya. BUMIL
RESTI setiap
bulanntya.
Dana:  Mengusulkan  Mengusulkan
 Dana transport agar dana transport agar dana
petugas yang petugas yang turun transport
kurang ke desa diberikan petugas yang
 Alokasi dana sesuai jarak turun ke desa
dari PEMDA tempuh. diberikan
yang kurang  Mengusulkan sesuai jarak
kepada tempuh.
PEMDA agar
dalam
penyusunan
anggaran
pertahunnya
harus
melibatkan
puskesmas
Sarana: Menggandakan Menggandakan
 Peralatan bidan obat obatan utuk obat obatan utuk
kurang penangan ibu haml penangan ibu
memadai resiki tinggi hamil resiko
 Obat obatan tinggi
yang kurang

B. GIZI

1. Identifikasi Masalah

gizi 1  d/s 90 85,8 4,2


     2 n/d 70 80
     3 n/s 70 79
K/S 100
pemantauan pertumbuhan balita
    4 (bgm) 88 90
    5 gizi baik 100 90 10
     6 gizi kurang ≥20 30
    7 gizi buruk ≤15 0,8
     8 asi eksklusif 0-6 bln) 100 80 20
     9 vitamin a(biru) 100 98 2
     10 vitamin a(merah) 100 99 1
     11 pemakaian garam iodium 100 80 20

22
2. Rumusan masalah

1) Rendahnya Cakupan D/S di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 85,8 % dari target SPM 90%

2) Masih adanya kasus Gizi Buruk di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 0,8% dari target SPM

≥15%

3) Masih adanya kasus Gizi Kurang di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 4,1% dari target

SPM ≥20%

4) Rendahnya cakupan pemberian ASI EkSKLUSIF(0-6 bln) di Puskesmas Borong sebesar 80

%dari target SPM 100%

5) Rendahnya cakupan pemberian vit.A Biru(6-11 bln) di Puskesmas Borong sebesar 98 %dari

target SPM 100%

6) Rendahnya cakupan pemberian vit.A Merah(12-24 bln) di Puskesmas Borong sebesar 99 %dari

target SPM 100%

3. Prioritas Masalah

N
O KRITERIA MI M2 M3 M4 M5 M6
1 URGENCY(U) 5 4 4 5 4 5
2 SERIOSNESS(S) 5 4 4 5 4 4
3 GROWT (G) 5 4 4 5 4 5
  JUMLAH 15 12 12 15 12 14

1) Masih adanya kasus Gizi Buruk di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 0,8% dari target SPM

≥15%

2) Rendahnya cakupan pemberian ASI EkSKLUSIF(0-6 bln) di Puskesmas Borong sebesar 780

%dari target SPM 100%

3) Rendahnya cakupan pemberian vit.A Biru(6-11 bln) di Puskesmas Borong sebesar 98 %dari

target SPM 100%

4) Rendahnya cakupan pemberian vit.A Merah(12-24 bln) di Puskesmas Borong sebesar 99 %dari

target SPM 100%

23
4. Akar Penyebab Masalah

a) Manusia

- Kurangnya penyuluhan TENKES mengenai masalah Gizi masyarakat

- Kesadaran masyarakat mengenai masalah gizi yang masih rendah

- Faktor penyakit yang di derita

b) Lingkungan

- Pola pikir masyarakat yang belum tahu tentang pengolahan makanan untuk anaknya

- Kepadatan penduduk

- Faktor iklim yang tidak menentu sehingga mempengaruhi kesuburan tanaman yang

merupakan sumber makanan pokok masyarakat

c) Metode

- Belum adanya SOP bagi petugas untuk penyuluhan

- Belum adanya SOP bagi petugas untuk Pengolahan makanan yang bergizi

- Penyuluhan tentang cara pengolahan makanan yang kurang kepada masyrakat

d) Dana

- Transport petugas yang kurang

- Pendapatan perkapita di Masyarakat yang tidak merata

e) Sarana dan prasarana

- Bahan dan peralatan yang kurang memadai

- Obat obatan yang kurang spt.Vit A

- PMT Penyuluhan yang kurang.

5. Menetapkan Cara Cara Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan
No Prioritas Penyebab Masalah Pemecahan masalah masalah Ket.
Masalah Terpilih
1 Masih adanya Manusia: Kurangnya Tingkatkan
kasus Gizi  Kurangnya penyuluhan penyuluhan penyuluhan
Buruk di TENKES mengenai TENKES TENKES
Puskesmas masalah Gizi mengenai mengenai
Borong tahun masyarakat masalah Gizi masalah Gizi

24
2016 sebesar  Kesadaran masyarakat masyarakat masyarakat
0,8 % dari mengenai masalah gizi perbulan di
target SPM yang masih rendah posyandu
≥15 %  Faktor penyakit yang
di derita

Lingkungan: Mempraktekan Mempraktek


 Pola pikir masyarakat cara pengolahan an cara
yang belum tahu makanan dalm pengolahan
tentang pengolahan bentuk kegiatan makanan
makanan untuk posyandu dalm bentuk
anaknya kegiatan
 Kepadatan penduduk posyandu
 Faktor iklim yang
tidak menentu
sehingga
mempengaruhi
kesuburan tanaman
yang merupakan
sumber makanan
pokok masyarakat

Metode:  Membuat SOP  Membuat


 Belum adanya SOP bagi petugas SOP bagi
bagi petugas untuk untuk petugas
penyuluhan penyuluhan untuk
 Belum adanya SOP  Membuat SOP penyuluhan
bagi petugas untuk bagi petugas  Membuat
Pengolahan makanan untuk SOP bagi
yang bergizi Pengolahan petugas
 Penyuluhan tentang makanan yang untuk
cara pengolahan bergizi Pengolahan
makanan yang kurang  Pelacakan gizi makanan
kepada masyrakat Buruk yang
bergizi
 Pelacakan
gizi buruk
di 14 desa

Dana Transport
 Transport petugas petugas
yang kurang dinaikan
 Pendapatan
perkapita yang
tidak merata di
masyrakat(faktor
ekonomi)

Sarana dan Prasara  Menggandakan Pembelian


 Bahan dan peralatan bahan dan Bahan PMT
yang kurang memadai peralatan untuk bagi bayi dan
 PMT yang kurang menunjang Balita
kegiatan
penyuluhan
 Mengadakan PMT
penyuluhannya
setiap bulan di
posyandu

25
Alternatif Pemecahan
No Prioritas Masalah Penyebab Masalah Pemecahan masalah masalah Terpilih Ke
t.
2. Rendahnya Manusia: Tingkatkan Penyuluhan
cakupan  Kurangnya penyuluhan TENKES
pemberian ASI penyuluhan TENKES mengenai
EKSKLUSIF(0-6 TENKES mengenai mengenai pemberian ASI
bln) di Puskesmas pemberian ASI pada pemberian ASI eksklusif pada
Borong sebesar Bayi eksklusif pada bayi perbulan di
80 %dari target  Kurangnya bayi posyandu
SPM 100% pengetahuanmmasy
arakat mengenai
manfaat pemberian
ASI eksklusif pada
byi masih rendah

Lingkungan: 
Tidak  Tidak
 Pengaruh gencarnya mempromosik mempromosikan
penjualan susu an susu susu formula di
formula formula di faskes
 Ketersediaan waktu faskes  Usulan untuk
yang kurang bagi  Usulan untuk siapkan ruang
ibu ibu untuk siapkan ruang menyusui
menyusui menyusui semua institusi
semua institusi
Metode:  Membuat SOP  Membuat SOP
 Kurangya bagi petugas bagi petugas
penyuluhan petugas untuk untuk
kesehatan tentang penyuluhan penyuluhan
manfaat pemberian
ASI

Dana Mengusulkan danaMengusulkan dana


 Transport petugas transport petugas transport petugas
kurang sosialisasi untuk sosialisasi untuk sosialisasi
ke semua institusi ke semua institusi ke semua
institusi

Sarana dan Prasara  Mengusulkan ke  Mengusulkan


 Kurangnya dinkes liefleat ke dinkes
liefleat dan dan lembar balik liefleat dan
lembar balik tentang asi lembar balik
tentang asi eksklusif tentang asi
eksklusif eksklusif

Alternatif Pemecahan Pemecahan


No Prioritas Penyebab Masalah masalah masalah Ket.
Masalah Terpilih

26
3. Rendahnya Manusia Tingkatkan penyuluhan
cakupan Kurangya peyuluhan penyuluhan TENKES TENKES
pemberian TENKES tentang tentang pemberian tentang
Vit.A biru(6- pemberian Vit.A biru VIT.A yang Biru dan pemberian
11 bln) di maupum merah Merah VIT.A yang
Puskesmas Biru dan
Borong Merah di
sebesar 98% posyandu
dari target Lingkungan:
SPM 100% Pengetahuan masyrakat
yang masih rendah

Metode:
 Kurangnya
penyuluhan
TENKES

Dana bahan bahan peyuluhan


 Kurangnya bahan spt,poster ataupun
bahan peyuluhan lembar balik untuk
spt,poster ataupun penyuluhan diadakan
lembar balik untuk
penyuluhan

Sarana dan Prasara Mengusulkan ke Mengusulkan


 Bahan dan peralatan kabupaten agar ke kabupaten
yang kurang mendroping banyak agar
memadai VIT.A biru maupun mendroping
 Obat 0batan yang merah ke puskesmas banyak VIT.A
kurang spt.Vit A biru maupun
merah ke
puskesmas

Alternatif Pemecahan Pemecahan


No Prioritas Penyebab Masalah masalah masalah Ket.
Masalah Terpilih
4. Rendahnya Manusia: Tingkatkan penyuluhan
cakupan  Kurangya peyuluhan penyuluhan TENKES TENKES
pemberian TENKES tentang tentang pemberian tentang
Vit.A pemberian Vit.A biru VIT.A yang Biru dan pemberian
Merah(12-24 maupum merah Merah VIT.A yang

27
bln) di Biru dan
Puskesmas Merah di
Borong posyandu
sebesar 99 % Lingkungan:
dari target  Pengetahuan
SPM 100% masyrakat yang
masih rendah

Metode:
 Kurangnya
penyuluhan TENKES

Dana bahan bahan
 Kurangnya bahan peyuluhan spt,poster
bahan peyuluhan ataupun lembar balik
spt,poster ataupun untuk penyuluhan
lembar balik untuk diadakan
penyuluhan

Sarana dan Prasara Mengusulkan ke Mengusulkan


 Bahan dan peralatan kabupaten agar ke kabupaten
yang kurang mendroping banyak agar
memadai VIT.A biru maupun mendroping
 Obat 0batan yang merah ke puskesmas banyak VIT.A
kurang spt.Vit A biru maupun
merah ke
puskesmas

C. P3PL

1. Kesehatan Lingkungan

a. Identifikasi masalah

   kesling    sarana-sarana kesling :      


     1 pengawasan rumah sehat 80 19,28 60,72
     2 pengawasan jamban sehat 100 90,91 9,09
     3 pengawasan sarana air bersih 80 57,4 22,6
     4 pengawasan ttu 100 100 0
     5 pengawasan tpm 100 94,64 3,36
     6 pengawasan spal 80 80 0

b. Rumusan Masalah

28
1) Rendahnya cakupan pengawasan Rumah Sehat di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

19,28 % dari target SPM 80%

2) Rendahnya cakupan pengawasan Jamban Sehat di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

90,91 % dari target SPM 100%

3) Rendahnya cakupan pengawasan SAB di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 57,4 %

dari target SPM 80 %

4) Rendahnya cakupan pengawasan TPm di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 94,64 %

dari target SPM 100%

c. PRIORITAS MASALAH

NO KRITERIA MI M2 M3 M4
1 URGENCY(U) 5 5 5 5
2 SERIOSNESS(S) 5 5 5 5
3 GROWT (G) 5 5 5 5
  JUMLAH 15 15 15 15

1. Rendahnya cakupan pengawasan Rumah Sehat di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

19,28 % dari target SPM 80%

2. Rendahnya cakupan pengawasan Jamban Sehat di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

90,91 % dari target SPM 100%

3. Rendahnya cakupan pengawasan SAB di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 57,4 %

dari target SPM 80 %

4. Rendahnya cakupan pengawasan TPM di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

94,64 % dari target SPM 100%

d. AKAR PENYEBAB MASALAH

Manusia:
- Kurang penyuluhan TENKES
- Kesadaran masyarakat yang masih rendah
Lingkungan:

29
- Pengetahuan masyarakat yang belum memahami ttg
kesehatan lingkungan
- Kurangnya kerjasama lintas sektor khususnya kades,TOMA
Metode:
- Penyuluhan dari TENKES yang masih kurang
- Tidak adanya Protap kerja
Dana
- Alokasi untuk penyuluhan ke tiap desa masih kurang untuk
pembuatan lembar balik ataupun poster

Saran dan Prasarana


- Bahan dan peralatan masih kurang

e. Menetapkan Cara Cara Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan
N Prioritas Penyebab Masalah Pemecahan masalah Ket.
o Masalah masalah Terpilih
1 Sarana-sarana Manusia: Tingkatkan Penyuluhan
KESLING:  Kurang penyuluhan TENKES
 Rumah penyuluhan tentang tentang
Sehat TENKES Kesehatan Rumah
 Jamban  Kesadaran Lingkungan sehat,Jamban
Sehat masyarakat yang ,SAB,TPS,S
 SAB masih rendah PAL
 TPS Lingkungan: Tingkatkan Melakukan
 SPAL  Pengetahuan pengetahuan penyuluhan
masyarakat yang masyarakat rutin
belum tentang tentang
memahami ttg Kesehatan fungsi,cara
kesehatan Lingkungan membuat
lingkungan Rumah dan
 Kurangnya sehat,Jamban,SA menggunak
kerjasama lintas B,TPS,SPAL an Rumah
sektor khususnya sehat,
kades,TOMA Jamban,
SAB,TPS,
SPAL
Metode: Pembuatan SOP Pembuatan
 Penyuluhan dari penyuluhan SOP oleh
TENKES yang tentang kesehatan TENKES
masih kurang lingkungan tentang
kesehatan
lingkungan
Dana
 Alokasi untuk Mengusulkan Pengadaan
penyuluhan ke agar poster dan poster ataupun
tiap desa masih lembar balik untuk lembar balik
kurang untuk penyuluhan untuk
pembuatan diadakan penyuluhan

30
lembar balik tentang
ataupun poster kesehatan
lingkungan

Saran dan Prasarana Mengusulkan


 Bahan dan Pengadaan bahan ke PEMDA
peralatan masih dan peralatan agar setempat untuk
kurang proses penyuluhan pengadaan alat
 Rumah belum ttg kesehatan ataupun
memiliki tempat lingkungan prasaran utuk
sampah dan spal penyuluhan
 tentang
kesehatan
lingkungan

2. IMUNISASI

a. Identifikasi Masalah

   imunisasi    
      hb 0-7 hr 100 96
      bcg 100 96
      dpthb-hib 1 100 100
      dpthb-hib 2 100 94,2
      dpthb-hib 3 100 94,2
      polio 1 100 103
      polio 2 100 103
      polio 3 100 103
      polio 4 100 103
      campak 100 91,8
      tt bumil 100 40
       tt wus  100 40 

b. Perumusan Masalah

1) Rendahnya cakupan HB 0-7 hr di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 96 % dari target SPM

100%

2) Cakupan BCG di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 96 % dari target SPM 100%

3) Rendahnya cakupan DPT HB-HIB II di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 94,2% dari target

SPM 100%

31
4) Rendahnya cakupan DPT HB-HIB III di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 94,2% dari

target SPM 100%

5) Rendahnya cakupan CAMPAK di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 91,8% dari target SPM

100%

6) Rendahnya cakupan TT BUMIL di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 40% dari target SPM

100%

7) Rendahnya cakupan TT WUS di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 40% dari target SPM 100%

c. Menentukan Prioritas Masalah

N
O KRITERIA MI M2 M3 M4 M5 M6 M7
1) URGENCY( Rendahnya cakupan
1 U) 5 5 5 5 5 5 5
HB 0-7 hr SERIOSNES di Puskesmas Borong
2 S(S) 5 5 5 5 5 5 5
Tahun 3 GROWT (G) 5 5 5 5 5 5 5 2016 sebesar 96% dari
  JUMLAH 15 15 15 15 15 15 15
target SPM 100%

2) Cakupan BCG di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 96 % dari target SPM 100%

3) Rendahnya cakupan DPT HB-HIB II di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 94,2% dari target

SPM 100%

4) Rendahnya cakupan DPT HB-HIB III di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 94,2 % dari

target SPM 100%

5) Rendahnya cakupan CAMPAK di Puskesmas Borong Tahun 2016 sebesar 91,8 % dari target SPM

100

d. Akar Penyebab masalah(Fishbone)

Manusia
 Kurangnya penyuluhan TENKES akan pentingnya imunisasi bagi anak
 Pengetahuan dari mayarakat yang belum mengerti manfaat imunisasi
 SDM petugas yang masih rendah

Lingkungan
Tingkat pendidikan dari masyarakat yang sangat rendah,berpikir kalau anaknya imunisasi akan
terjadi panas
Metode
 Penyuluhan dengan poster,lembar balik dll masih kurang
 Sweeping imunisasi masih kurang
 SOP imunisasi tidak ada
 Kurangnya survey KIPI
 PIN POLIO

32
 PIN CAMPAK
Dana
 Dana transport petugas masih kurang
 Snack petugas tidak ada
Sarana dan Prasarana
 Bahan dan peralatan untuk penyuluhan masih kurang
 Rumah khusus posyandu tidak ada
 Vaksin masih terbatas alokasinya dari kabupaten
 Akses dari rumah ke tempat posyandu yang sangat jauh

e. Menetapakan Cara Cara Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan
N Prioritas Penyebab Masalah Pemecahan masalah masalah Terpilih Ket.
o Masalah
1 Rendahnya Manusia  Tingkatkan  Tingkatkan
cakupan dari  Kurangnya penyuluhan penyuluhan
imunisasi: penyuluhan TENKES  Peningkatan  Peningkatan
 HB 0-7hr akan pentingnya kapasitas petugas kapasitas
 BCG imunisasi bagi anak imunisasi tingkat petugas
 DPTHB 2  Pengetahuan dari puskesmas imunisasi
 DPTHB3 mayarakat yang  Masih banyak  Adakan
 CAMPAK belum mengerti sasaran bayi yang sweeping
manfaat imunisasi tidak hadir pada imunisasi yang
 SDM petugas yang saat posyandu tidak hadir
masih rendah saat posyandu

Lingkungan  Tingkatkan
Tingkat pendidikan penyuluhan dari  Tingkatkan
dari masyarakat TENKES tentang penyuluhan
yang sangat imunisasi,kalau tentang
rendah,berpikir reaksi dari imunisasi
kalau anaknya imunisasi itu akan
imunisasi akan terjadi panas
terjadi panas

Metode
 Penyuluhan dengan  Sweeping  Sweeping
poster,lembar balik imunisasi imunisasi
dll masih kurang  Pembuatan tiap bulan
 Sweeping SOP  Pembuatan
imunisasi masih imunisasi SOP
kurang  Pengadaan imunisasi
 SOP imunisasi poster,lembar  Survey
tidak ada balik dll KIPI di
 Kurangnya survey  Adakan masing
KIPI kegiatan masing
 PIN POLIO survey KIPI posyandu
 PIN CAMPAK  PIN POLIO tiap bulan
 PIN  PIN POLIO
CAMPAK Bln.maret
 PIN

33
CAMPAK
bln
september
Dana
 Dana transport
petugas masih  Dana transport  Mengusulk
kurang petugas dinaikan an ke
 Snack petugas  Snack petugas kabupaten
tidak ada posyandu agar dana
disiapkan transport
petugas
dinaiakan
 Snack
petugas
posyandu
dalam
kegiatan
PIN POLIO
dan PIN
CAMPAK

Sarana dan Prasarana


 Bahan dan  Pengadaan  Mengusulk
peralatan untuk bahan bahan an ke
penyuluhan masih seperti kabupaten
kurang limflet,poster,l untuk
 Rumah khusus embar balik alokasi
posyandu tidak ada dll vaksin yang
 Vaksin masih  Rumah khusus banyak
terbatas alokasinya untuk
dari kabupaten posyandu
 Akses dari rumah  Mengusulkan
ke tempat ke kabupaten
posyandu yang untuk alokasi
sangat jauh vaksin yang
banyak

3. MALARIA

a. Identifikasi Masalah

p2pl malaria :    
      abber ≤ 10 3,09
      screening bumil 100 100
      api 100 0
      ami 100 0
      pengobatan act 100 0

b. Perumusan Masalah

1) Rendahnya cakupan pemeriksaan Annual Blood Examination Rate(ABER) di Puskesmas Borong

tahun 2016 sebesar 3,09 % dari target 10 %

NO KRITERIA MI
1 URGENCY(U) 34 5
2 SERIOSNESS(S) 5
3 GROWT (G) 5
  JUMLAH 15
c. Prioritas Masalah

1) Rendahnya cakupan pemeriksaan Annual Blood Examination Rate (ABER) di Puskesmas Borong

tahun 2016 sebesar 3,09 % dari target 10 %

2)

d. Akar Penyebab Masalah(Fishbone)

Manusia:
 Kurang penyuluhan TENKES
 Tenaga analis yang masih kurang
Lingkungan:
 Pengetahuan masyarakat yang belum memahami akan pentingnya tentang
pemeriksaan malaria

Metode:
 Belum adanya SOP untuk pemeriksaan malaria
 Penyuluhan tanpa menggunakan alat peraga spt.lembar balik dll
 Kurangnya kegiatan MBS(malaria Blood Survey)
Dana
 Dana Transport petugas yang kurang

Sarana dan Prasarana


 Tidak ada sarana spt POSMALDES(Pos Malaria Desa)
 Bahan dan peralatan yang masih kurang spt RDT,Slide,Reagen dll untuk
pemeriksaan malaria

e. Menetapkan Cara Cara Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan Pemecahan


N Prioritas Masalah Penyebab Masalah masalah masalah Ket.
o Terpilih
1 Rendahnya cakupan Manusia:
pemeriksaan Annual  Kurang penyuluhan  Tingkatkan  Penyuluhan
Blood Examination TENKES penyuluhan malaria di
Rate(ABER) di  Tenaga analis yang  Mengusulkan 14 desa
Puskesmas Borong masih kurang untuk  Mengusuka
tahun 2016 sebesar menambahakn n ke
3,09 % dari target 10 tenaga analis di DINKES
% pkm Sita untuk

35
menambah
kan tenaga
Analis di
PKM Sita
. Lingkungan:
 Pengetahuan Tingkatakan Penyuluhan
masyarakat yang penyuluhan tentang malaria di
belum memahami bahaya malaria 14 desa
akan pentingnya
tentang pemeriksaan
malaria

Metode:
 Belum adanya SOP  Pembuatan SOP  Pembuatan
untuk pemeriksaan  Penyuluhan SOP
malaria menggunakan alat
 Penyuluhan tanpa peraga spt lembar  Melakukan
menggunakan alat balik dll MBS atau
peraga spt.lembar  Dilakukan pemeriksaa
balik dll kegiatan MBS di n darah
 Kurangnya kegiatan 14 Desa malaria
MBS(malaria Blood baik umum
Survey) maupun Ibu
hamil di 14
desa

Dana
 Dana Transport  Usulkan untuk
petugas yang kurang menaikan transport
petugas

Sarana dan Prasarana


 Tidak ada sarana spt  Usulan Ke Desa  Mengusulk
POSMALDES(Pos untuk membuat an ke
Malaria Desa) POSMALDES di DINKES
 Bahan dan peralatan setiap desa untuk
yang masih kurang  Mengusulkan ke Perbanyaka
spt DINKES untuk n
RDT,Slide,Reagen Perbanyakan persediaan
dll untuk persediaan RDT,Reage
pemeriksaan malaria RDT,Reagen dll n dll

4. P2 TB

a. Identifikasi masalah

   P2 TB    
    penjaringan suspect 100(500) 235
proporsi pasien tb paru diantara smua
    pasien tb paru tercatat/diobati 100 100(24)
proporsi pasien tb bta positif diantara
    suspek 100 100(24)
    angka penemuan kasus/cdr 100 100
pro.pasien tb anak diantara seluruh
    pasien 100 0
     angka konversi 100   

36
100
     angka kesembuhan 100  100(24) 

b. Perumusan Masalah

1) Rendahnya cakupan Penjaringan suspek TB di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 50 % dari

target SP 100%

c. Prioritas Masalah

NO KRITERIA MI
1 URGENCY(U) 5
2 SERIOSNESS(S) 5
3 GROWT (G) 5
  JUMLAH 15

Rendahnya cakupan Penjaringan suspek TB di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 50 % dari

target SPM 100%

d. Akar Penyebab Masalah(Fishbone)

Manusia:
 Penyuluhan belum berjalan dengan baik dan benar
 Rendahnya pengetahuan masyarakat
 Ada perasaan malu terhadap penyakit TB paru sehingga tidak ada niat untuk
melakukan pemeriksaan

Lingkungan:
 Rendahnya pengetahuan masyarakat
 Akses dari puskesmas ke desa sangat sulit
Metode:
 Tidak adanya SOP tentang penyuluhan TBC
 Tidak adanya poster ataupun lembar balik dalam penyuuhan
 waktu pengambilan sampel tidak tepat

Dana
 Alokasi dana untuk penyuluhan maupun penjaringan suspek masih
kurang

37
Sarana dan Prasarana
 Logistik untuk pemeriksaan ataupun penjaringan suspek TB

e. Menentukan Cara Cara Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan Pemecahan masalah


N Prioritas Masalah Penyebab Masalah masalah Terpilih Ket.
o
Rendahnya Manusia:
cakupan  Penyuluhan belum  Tingkatkan  Meningkatkan
Penjaringan berjalan dengan baik penyuluhan penjaringan
suspek TB di dan benar tentang penyakit suspek TB
Puskesmas  Rendahnya pengetahuan dan bahaya yang
Borong tahun masyarakat bisa terjadi.
2016 sebesar 50  Ada perasaan malu  Meningkatkan
% dari target terhadap penyakit TB paru Pendidikan dan
SPM 100% sehingga tidak ada niat Pelatihan bagi
untuk melakukan Petugas Kesehatan
pemeriksaan  Meningkatkan
penjaringan suspek
TB
Lingkungan:
 Rendahnya pengetahuan  Meningkatakan  Meningkatakan
masyarakat Penyuluhan Penyuluhan
 Akses dari puskesmas kepada masyarakat kepada
ke desa sangat sulit mengenai bahaya masyarakat
penyakit TBC mengenai bahaya
 Mengusulkan penyakit TBC
kepada kepala  Mengusulkan
Desa agar dengan kepada kepala
dana ADD desa Desa agar
untuk pembuatan dengan dana
jalan/rabat ADD desa untuk
pembuatan
jalan/rabat
Metode:
 Tidak adanya SOP  Pembuatan SOP  Pembuatan SOP
tentang penyuluhan  Diadakannya  Diadakannya
TBC poster ataupun poster ataupun
 Tidak adanya poster lembar balik untuk lembar balik
ataupun lembar balik penyuluhan untuk penyuluhan
dalam penyuuhan
 waktu pengambilan

38
sampel tidak tepat

Dana Mengusulkan
 Alokasi dana untuk Mengusulkan kepada PEMDA
penyuluhan maupun kepada PEMDA khususnya
penjaringan suspek khususnya DINKES agar
masih kurang DINKES agar alokasi dana untuk
alokasi dana untuk penjaringan
penjaringan suspek suspek TB dan
TB dan untuk untuk
menyiapakan poster menyiapakan
ataupun lembr balik poster ataupun
dinaikan lembr balik
dinaikan

Sarana dan Prasarana  Mengusulkan


 Logistik untuk  Mengusulkan kepada PemDa
pemeriksaan ataupun kepada PemDa khususnya Dinas
penjaringan suspek TB khususnya Dinas Kesehatan
Kesehatan Kabupaten
Kabupaten Manggarai Timur
Manggarai Timur untuk
untuk memperbanyak
memperbanyak logistik untuk
logistik untuk pemeriksaan
pemeriksaan suspek suspek TB.
TB. Seperti : Seperti : Reagen,
Reagen, pot dahak, pot dahak, dll
dll

5. DIARE

a. Identifikasi Masalah

    Diare 100 97,3

b. Perumusan Masalah

Tingginya penemuan kasus Diare di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 100% yaitu

97,3 orang yang ditangani dari target SPM 100%

c. Prioritas Masalah

NO KRITERIA MI
1 URGENCY(U) 5
2 SERIOSNESS(S) 5
3 GROWT (G) 5
  JUMLAH 15

39
Tingginya penemuan kasus Diare di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 100% yaitu

97,3orang yang ditangani dari target SPM 100%

d. Akar Penyebab Masalah(Fishbone)

Manusia:
 Penyuluhan belum berjalan dengan baik dan benar
 SDM dari petugas yang kurang

Lingkungan:
 Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kebersihan lingkungan

Metode:
 Kurangnya alat bantu penyuluhan
 Tidak adanya Protap kerja
 Laporan EWARS kurang maksimal
Dana
 Transport petugas yang kuran

e. Menentukan Cara Cara Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan Pemecahan masalah


N Prioritas Masalah Penyebab Masalah masalah Terpilih Ket.
o
Tingginya Manusia:
penemuan kasus  Penyuluhan belum  Tingkatkan  Meningkatkan
Diare di berjalan dengan baik penyuluhan Kualitas
Puskesmas Borong dan benar tentang penyakit penyuluhan
tahun 2016 sebesar  SDM dari petugas yang dan bahaya yang PHBS
100% yaitu 97,3 kurang bisa terjadi.
orang yang 
ditangani dari
target SPM 100%
Lingkungan:
 Rendahnya pengetahuan  Meningkatakan  Meningkatkan
masyarakat tentang Penyuluhan Kualitas
kebersihan lingkungan kepada masyarakat penyuluhan
mengenai bahaya PHBS
penyakit Diare  Mengusulkan
kepada kepala
Desa agar
membuat jadwal
kebersihan
lingkungan Desa
Metode:
 Kurangnya alat bantu  Diadakannya  Diadakannya
penyuluhan poster ataupun poster ataupun

40
 Tidak adanya Protap lembar balik untuk lembar balik
kerja penyuluhan untuk penyuluhan
 Laporan EWARS 
kurang maksimal
Dana
 Transport petugas Mengusulkan ke Mengusulkan ke
yang kurang DINKES agar DINKES agar
transport petugas transport petugas
ataupun pulsa untuk ataupun pulsa
laporan EWARS untuk laporan
dinaikkan EWARS
dinaikkan
Sarana dan Prasarana
 Ada beberapa rumah Disarankan agar tiap Disarankan agar tiap
yang belum memiliki tiap rumah memiliki tiap rumah memiliki
jamban jamban sehat jamban sehat

6. ISPA

a. Identifikasi Masalah

  ISPA 100(741) 100(741)

b. Perumusan Masalah

Tingginya penemuan kasus ISPA di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 100% yaitu

741 orang yang ditangani dari target SPM 100%

c. Prioritas Masalah

NO KRITERIA MI
1 URGENCY(U) 5
2 SERIOSNESS(S) 5
3 GROWT (G) 5
  JUMLAH 15

Tingginya penemuan kasus ISPA di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 100% yaitu 741

orang yang ditangani dari target SPM 100%

d. Akar Penyebab Masalah

41
Manusia:
 Kurangnya Penyuluhan tentang PHBS dari petugas kesehatan

Lingkungan:
 Rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dan
personal hygiene

Metode:
 Kurangnya alat bantu penyuluhan
 Tidak adanya protap kerja

Dana
 Dana transport petugas yang kurang
Sarana dan Prasarana
 -

e. Menentukan Penyebab Masalah

Alternatif Pemecahan Pemecahan masalah


N Prioritas Masalah Penyebab Masalah masalah Terpilih Ket.
o
1 Tingginya Manusia:
penemuan kasus Kurangnya Penyuluhan  Tingkatkan  Meningkatkan
ISPAdi Puskesmas tentang PHBS dari penyuluhan Kualitas
Borong tahun petugas kesehatan tentang PHBS dan penyuluhan
2016 sebesar 100% bahaya yang bisa PHBS
yaitu 741 orang terjadi.
yang ditangani dari
target SPM 100% Lingkungan:
 Rendahnya kesadaran  Meningkatakan  Meningkatkan
masyarakat akan Penyuluhan Kualitas
kebersihan lingkungan kepada masyarakat penyuluhan
dan personal hygiene mengenaikebersih PHBS baik saat
an lingkungan dan POSYANDU
personal hygiene maupun
Individual
Metode:
 Kurangnya alat bantu  Diadakannya  Diadakannya
penyuluhan poster ataupun poster ataupun
 Tidak adanya protap lembar balik untuk lembar balik
kerja penyuluhan untuk penyuluhan
Dana Mengusulkan ke
 Dana transport petugas Mengusulkan ke DINKES agar dana
yang kurang DINKES agar dana transport petugas
transport petugas dalam penyuluhan
dalam penyuluhan dinaikkan
dinaikkan

Sarana dan Prasarana Memberikan


 Masih ada beberapa Memberikan penyuluhan
rumah yang keadaannya penyuluhan
sangat kotor

42
7. PROMOSI KESEHATAN (PROMKES)

a. Identifikasi Masalah

penyuluhan perilaku hidup bersih dan 100 (6628


4 promkes  1 sehat di rumah tangga rumah)  0 
penyuluhan perilaku hidup bersih dan 100 (53
     2 sehat di sekolah sekolah)  100 

100 (06
penyuluhan perilaku hidup bersih dan /48
     3 sehat di sarkes dan posyandu sarkes)  100

b. Perumusan Masalah

1) Rendahnya Cakupan penyuluhan PHBS di rumah tangga di Puskesmas Borong tahun 2016

sebesar 19 % yaitu 3625 Rumah tangga dari target SPM 100%

c. Prioritas Masalah

N
KRITERIA MI
O
1 URGENCY(U) 5
2 SERIOSNESS(S) 5
3 GROWT (G) 5
  JUMLAH 15

Rendahnya Cakupan penyuluhan PHBS di rumah tangga di Puskesmas Borong tahun 2016

sebesar 19 % yaitu 3625 Rumah tangga dari target SPM 100%

d. Akar Penyebab Masalah

Manusia:
 Tidak dilaksanakannya Penyuluhan tentang PHBS di rumah tangga
 Tidak terlaksananya kegiatan sesuai jadwal
 Belum semua Rumah Tangga yang di data

Lingkungan:
 Kurangnya peran serta masyarakat
 Kurangnya kerja sama petugas kesehatan dengan kader

Metode:
 Kurangnya alat bantu penyuluhan
 Pencatatan dan pelaporan yang kurang akurat
 Tidak adanya protap kerja

43
Dana
 Tidak adanya Dana untuk kegiatan penyuluhan di rumah tangga
Sarana dan Prasarana
 Kurangnya ketersediaan ATK

e. Menetapakan Cara Cara Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan Pemecahan masalah


N Prioritas Masalah Penyebab Masalah masalah Terpilih Ket.
o
1 Rendahnya Manusia:
Cakupan  Tidak dilaksanakannya  Melaksanakan  kegiatan
penyuluhan PHBS Penyuluhan tentang kegiatan penyuluhan
di rumah tangga di PHBS di rumah tangga penyuluhan tentang PHBS
Puskesmas Borong  Tidak terlaksananya tentang PHBS dan dan bahaya yang
tahun 2016 sebesar kegiatan sesuai jadwal bahaya yang bisa bisa terjadi.
19 % yaitu 6628  Belum semua Rumah terjadi.  Terlaksananya
Rumah tangga dari Tangga yang di data  Terlaksananya kegiatan sesuai
target SPM 100%  kegiatan sesuai jadwal
jadwal  Lakukan
pendataan pada
setiap rumah
tangga

Lingkungan:
 Kurangnya peran serta  Tingkatakan  Tingkatakan
masyarakat kerjasama antar kerjasama antar
 Kurangnya kerja sama lintas sektor lintas sektor
petugas kesehatan
dengan kader

Metode:
 Kurangnya alat bantu  Diadakannya  Diadakannya
penyuluhan poster ataupun poster ataupun
 Pencatatan dan lembar balik untuk lembar balik
pelaporan yang kurang penyuluhan untuk penyuluhan
akurat  Pencatatan dan  Pencatatan dan
 Tidak adanya protap pelaporan dibenahi pelaporan
kerja kembali dibenahi kembali
 Buatkan  Buatkan
protap/SOP kerja protap/SOP kerja
Dana
 Tidak adanya Dana  Mengusulkan Dana  Mengusulkan
untuk kegiatan untuk kegiatan Dana untuk
penyuluhan di rumah penyuluhan di kegiatan
tangga rumah tangga penyuluhan di
rumah tangga

Sarana dan Prasarana  Pengadaan


 Kurangnya  Pengadaan ATK, buku
ketersediaan ATK ATK, buku register,
register, format
format pendataan
pendataan

44
8 PERAN SERTA MASYARAKAT (PSM)

a. Identifikasi Masalah

           
 1  PSM  1  posyandu  100(48 posy)  100
     2  penyululuhan rumah bersih dan sehat  100  90,5
     3  cakupan penyuluhan kebersihan Diri  100  75

b. Rumusan Masalah

M1. M2.Rendahnya cakupan penyululuhan rumah bersih dan sehat di Puskesmas Borong tahun

2016 sebesar 90,5 % dari target 100%

M3.Rendahnya cakupan penyuluhan kebersihan Diri di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

75% dari target 100%

c. Prioritas Masalah

N M2 M3
KRITERIA
O
1 URGENCY(U) 5 5
2 SERIOSNESS(S) 5 5
3 GROWT (G) 5 5
  JUMLAH 15 15

M2.Rendahnya cakupan penyululuhan rumah bersih dan sehat di Puskesmas Borong tahun 2016

sebesar 90,5 % dari target 100%

M3.Rendahnya cakupan penyuluhan kebersihan Diri di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 75%

dari target 100%

d. Akar Penyebab Masalah

Manusia:
 Penyuluhan dari tenkes yang kurang tentang PHBS
 SDM dari masyarakat yang sangat kurang

45
Lingkungan:
 Masih kurangnya kerjasama antar peran lintas sektor
 Akses ke desa yang sangat sulit

Metode:
 Buatkan SOP tentang penyuluhan PHBS
 Mengadakan konseling dan edukasi
Dana
 Dana penyuluhan yang sangat kurang
Sarana dan Prasarana
 Tidak adanya Poster atau lembar balik untuk penyuluhan

e. Menetapakan Cara Cara Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan
N Prioritas Masalah Penyebab Masalah Pemecahan masalah Terpilih Ket.
o masalah
1 1. Rendahnya Manusia:
cakupan  Penyuluhan dari  Tingkatkan  kegiatan
penyululuhan tenkes yang penyuluhan penyuluhan
rumah bersih dan kurang tentang TENKES tentang PHBS
sehat di PHBS di masyarakat
Puskesmas  SDM dari
Borong tahun masyarakat yang
2016 sebesar 90,5 sangat kurang
% dari target
100%

2. Rendahnya Lingkungan:
cakupan  Masih kurangnya  Tingkataka  Tingkatakan
penyuluhan kerjasama antar n kerjasama
kebersihan Diri di peran lintas sektor kerjasama antar lintas
Puskesmas  Akses ke desa antar lintas sektor
Borong tahun yang sangat sulit sektor
2016 sebesar 75%
dari target 100%
Metode:
 Buatkan SOP 
Buatkan  Buatkan
tentang protap/SOP protap/SOP
penyuluhan PHBS kerja kerja
 Mengadakan 
Mengadaka  Mengadakan
konseling dan n konseling konseling dan
edukasi dan edukasi
edukasi
Dana  Mengusulkan Mengusulkan
 Dana penyuluhan untuk Dana untuk Dana
yang sangat kurang penyuluhan penyuluhan
dinaikkan dinaikkan

Sarana dan Prasarana Mengusulkan


 Tidak adanya Mengusulkan agar Poster atau
Poster atau lembar agar Poster lembar balik
balik untuk atau lembar untuk penyuluhan
penyuluhan balik untuk diadakan
penyuluhan
diadakan

46
8. PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

a. Identifikasi Masalah

8 PTM 1   Hipertensi 589


     2  Asma 6
     3  Diabetes melitus 5
     4  Cedera 53
     5  Stroke 25
     6  Obesitas 96

b. Rumusan masalah

1. Masih Tingginya penyakit Hipertensi di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

589 orang dari target SPM 100%

2. Masih Adanya penyakit Asma di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

6 orang dari target SPM 100%

3. Masih adanya penyakit Diabetes Melitus di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar 5orang

dari target SPM 100%

4. Masih Tingginya cedera karena kecelakaan baik lalu lintas ataupun kecelakaan kerja di

Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

53 orang dari target SPM 100%

5. Masih adanya penyakit stroke di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

25 orang dari target SPM 100%

c. Prioritas Masalah

N M2 M3 M4 M5
KRITERIA MI
O
5 5 5 5
1 URGENCY(U) 5
4 4 4 4
2 SERIOSNESS(S) 5
3 5 5 5
3 GROWT (G) 5
12 13 13 13
  JUMLAH 15

47
Masih Tingginya penyakit Hipertensi di Puskesmas Borong tahun 2016 sebesar

589 orang dari target SPM 100%

d. Akar penyebab Masalah(Fishbone)

Manusia:
 Penyuluhan dari TENKES yang kurang
 Kurangnya kesadaran dari masyarakat tentang pola hidup yang sehat

Lingkungan:
 Pola hidup dari masyarakat yang tidak sehat spt.merokok,makan yang tidak
seimbang dll

Metode:
 Buatkan SOP tentang penyuluhan penyakit tidak menular
 Tidak dilaksanakanya POSBINDU setiap bulan
Dana
 Alokasi dana untuk kegiatan POSBINDU yang kurang

Sarana danPrasarana
 Rumah khusus untuk POSBINDU belum ada
 Tidak adanya lembar balik atau spanduk untuk penyuluhan tentang PTM

e. Menetapakan Cara Cara Pemecahan Masalah

Alternatif Pemecahan Pemecahan masalah


N Prioritas Masalah Penyebab Masalah masalah Terpilih Ket.
o
1 Manusia:
 Penyuluhan dari  Tingkatkan  Tingkatkan
TENKES yang penyuluhan penyuluhan
kurang TENKES tentang TENKES tentang
 Kurangnya penyakit Tidak penyakit Tidak
kesadaran dari menular menular
masyarakat
tentang pola
hidup yang sehat

Lingkungan:
 Pola hidup dari  Tingkatkan  Tingkatkan
masyarakat yang penyuluhan penyuluhan
tidak sehat tentang pola hidup tentang pola
spt.merokok,maka sehat hidup sehat
n yang tidak

48
seimbang dll

Metode:
 Buatkan SOP  Buatkan  Buatkan
tentang protap/SOP kerja protap/SOP kerja
penyuluhan  Dilaksanakan  Dilaksanakan
penyakit tidak POSBINDU setiap POSBINDU
menular bulan di Desa setiap bulan di
 Tidak masing masing Desa masing
dilaksanakanya masing
POSBINDU
setiap bulan
Dana  Mengusulkan ke Mengusulkan ke
 Alokasi dana DINKES agar DINKES agar
untuk kegiatan alokasi dana untuk alokasi dana untuk
POSBINDU yang POSBINDU POSBINDU
kurang ditambah ditambah

Sarana danPrasarana  Mengusulkan ke


 Rumah khusus  Mengusulkan ke kepala desa agar
untuk kepala desa agar dirikan rumah
POSBINDU dirikan rumah posyandu
belum ada posyandu  adakan lembar
 Tidak adanya  adakan lembar balik atau
lembar balik atau balik atau spanduk spanduk untuk
spanduk untuk untuk penyuluhan penyuluhan
penyuluhan tentang PTM tentang PTM
tentang PTM

49
BAB. III

PENYUSUNAN RENCANA USULAN KERJA (RUK)

Rencana Usulan Kegiatan yang dihasilkan ini didapat dari masukan masyarakat melalui rapat lintas

sektor tanggal 20 februari 2017 dan dari pemecahan Maslah terpilih,pada penilaian kinerja kerja

Puskesmas Borong atau cakupan program .Hal ini dapat dilihat pada matriks .Penyusunan Rencana

Usulan Kegiatan meliputi:

1. upaya kesehatan esensial

2. upaya kesehatan pengembangan

3. upaya kesehatan penunjang

Rencana Usulan Kegiatan disusun dalam bentuk matriks sbb:

1. Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Esensial

Lampiran i

2. Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan

Pengembangan dapat dipilih dari daftar upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada atau dapat

berupa inovasi yang dikembangkan sesuai dengan permasalahan kesehatan yang terjadi di wilayah

kerja Puskesmas.Identifikasi masalah dapat dilakukan bersama masyarakat (Forum Kesehatan Desa)

melalui pengumpulan data secara langsung di lapangan Survey Mawas Diri (SMD), dan

ditindaklanjuti dengan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) (lihat langkah analisis masalah),

Survei Kepuasan Masyarakat, dan atau SMS Centre. Dari hasil identifikasi ini kemungkinan akan

muncul usulan Puskesmas yang sangat beragam. Dengan pertimbangan kondisi sumber daya yang

ada, baik tenaga, sarana maupun biaya, maka perlu dibuat penyusunan prioritas.

Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan ke dalam matriks. Matrik

Rencana Usulan Kegiatan Upaya Kesehatan Pengembangan (lampiran h..

3. upaya kesehatan penunjang

50
BAB IV

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK)

Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) baik untuk upaya kesehatan esensial, upaya

kesehatan pengembangan, upaya kesehatan penunjang maupun upaya inovasi dilaksanakan secara

bersama, terpadu dan terintegrasi.

Martriks Rencana Pelaksanaan kegiatan (RPK) lampiran j:

51
BAB. V

PENUTUP

Perencanaan Puskesmas disusun untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada diwilayah puskesmas Borong
,baik upaya kesehatan wajib,pengembangan dan penunjang.

Perencanaan ini disusun oleh puskesmas sebagai Rencana Tahunan Puskesmas Yang dibiayai oleh
pemerintah daerah,pusat dan dana lainnya dan untuk kebutuhan satu tahun agar puskesmas Mampu
melaksanakan secara efisien,efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan telah disusunnya RUK Puskesmas Borong tahun 2018,semoga ditahun mendatang Puskesmas
Borong dapat melaksanakan fungsinya sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan masyarakat secara
maksimal,sehingga dapat tercipta masyarakat dan lingkungan yang sehat di puskesmas Borong .

Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh team penyusun untuk kemajuan kami sebagai
petugas kesehatan juga untuk kemajuan masyarakat di wilayah kerja puskesmas Borong .

Ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kami haturkan kepada pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian RUK puskesmas Borong tahun 2018.

Borong ,.......Januari 2017

Kepala Puskesmas Borong

Dr Maria Yohanesta Sarnis

NIP.19790805 201001 2 025

52

Anda mungkin juga menyukai