Dosen Pengampu:
Moch. Zaenal Hakim, Ph.D
Disusun Oleh:
1. Salma Alyashiffa Dzattira (20.02.004)
2. DaivaJaya Gahyaka Accyuta (20.02.007)
3. Sabrina Widyasari (20.02.033)
4. Tasya Arsita Rismayanti (20.02.089)
5. Nabil Firmansyah A (20.02.094)
6. Eki Dien El Danira (20.02.105)
7. Deo Rizal Miftakhul Illian (20.02.124)
B. Proses Asesmen
Assesment Proses membantu pekerja sosial memahami masalah klien, penyebab
terjadinya masalah, dan solusi yang memungkinkan dilakukan. Asesmen proses merupakan
waktu yang tepat untuk membuat safety plan/ rencana intervensi bersama dengan klien.
Kekuatan klien (misalnya, kasih sayang, empati, wawasan, atau agama; Black, 2003) harus
dipertimbangkan, bersama dengan sistem sumber di luar (misalnya, pusat penitipan anak
dan peluang kerja) yang dapat dimanfaatkan atas nama klien. Asesmen dibantu melalui
penggunaan alat psikometri (pengukuran), yang tertanam dalam langkah-langkah menuju
pemberdayaan korban, dan diperlukan untuk memungkinkan diagnosis dan strategi
intervensi yang tepat (Kirst-Ashman&Hull, 2009).
E. Instrumen Asesmen
Instrumen asesmen dapat memberikan ukuran yang valid dan dapat diandalkan untuk
berbagai aspek dari suatu hubungan, seperti gaya komunikasi, area konflik, hubungan
kekuasaan, dan stabilitas perkawinan. Instrumen yang biasa digunakan dalam IPV
termasuk penilaian untuk membantu menentukan tingkat kematian (bahaya) pelaku.
Berbagai macam instrumen penilaian tersedia untuk menentukan kekerasan dan masalah
terkait, termasuk yang diterbitkan oleh Ammerman dan Hersen (1999); Campbell (1995);
Daley (1999); McCubbin, Thompson, dan McCubbin (1996); dan Roberts (2007).
Beberapa alat penilaian khusus adalah sebagai berikut:
• Skala Taktik Konflik-Direvisi: Berisi 78 item untuk mengukur kekerasan psikologis,
fisik, dan seksual terhadap agresi pasangan (Straus, Hamby, Boney-McCoy, &
Sugarman, 1996)
• Skala Penganiayaan Psikologis terhadap Perempuan: Mengukur bentuk-bentuk ekstrim
dari kontrol oleh pasangan (Tolman, 1989)
• Beck Depression Inventory (BDI): Instrumen laporan diri yang terdiri dari 21 item
untuk mengukur gejala depresi (Beck, Steer, & Garbin, 1988)
• Kuesioner Riwayat Trauma (THQ; Green, 1996): Mengevaluasi "kekerasan fisik
pasangan, pelecehan seksual, ancaman, dan jumlah paparan seumur hidup terhadap
jenis-jenis peristiwa traumatis lainnya termasuk pelecehan anak, kejahatan, perang, dan
kehilangan orang yang dicintai" (Bargai dkk., 2007, h. 270)
• Laporan Skala-Diri PTSD yang Dimodifikasi (Modified PTSD Scale-Self Report;
MSSR-SR; Falsetti, Resnick, Resick, & Kilpatrick, 1993): Mengukur frekuensi dan
tingkat keparahan dari 17 gejala PTSD
• Jadwal Ketegasan Rathus (RAS): Sebuah ukuran yang terdiri dari 30 item mengenai
kemampuan seseorang untuk berbicara atas nama mereka sendiri (Hull & Hull, 1978)
• Tes Alkoholisme (Denzin, 1987): Sebuah alat ukur yang terdiri dari 16 item untuk
menentukan adanya masalah penyalahgunaan zat.
1. https://m.kumparan.com/lifqui3/upaya-mengatasi-tindakan-kekerasan-sosial-di-
masyarakat-1zJ2Mxq9FjF/full
2. https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparanmom/bagaimana-cara-
menghindari-kdrt-1yxFjW00Lby
3. https://www.google.com/amp/s/yoursay.suara.com/amp/lifestyle/2022/10/01/083218/5-
tips-mencegah-kekerasan-dalam-rumah-tangga-bikin-lebih-bahagia