di
KABUPATEN BALIKPAPAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dari contoh masalah generasi muda diatas dapat berdampak pada jumlah
pengangguran diIndonesia dimasa mendatang. Hal ini disebabkan tidak adanya
pengolahan SDM yang baik sejak remaja. Oleh karena itu, untuk mengurangi
dampak buruk tersebut, maka dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk
mengatasinya. Salah satunya dengan cara melakukan gerakan pembinaan
kepemudaaan, dengan kegiatan tersebut diharapkan mereka dapat menyalurkan
bakat dan minat untuk melakukan kegiatan positif yang berguna bagi diri sendiri
dan orang lain.
Plastik merupakan bahan yang tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan alami.
Bahkan bakteri pembusuk dalam tanah pun mengalami kesulitan dalam
menghancurkannya. Sehingga lama-kelamaan sampah plastik akan mencemari
lingkungan yang disebabkan oleh kandungan kimia dalam proses pembuatannya.
Karena kandungan kimia itulah yang membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Misalnya, plastik atau kantong kresek hitam yang sebenarnya tidak boleh untuk
2
makanan justru digunakan sebagai bungkus gorengan, sayuran atau daging.
Wadah minuman plastik seperti botol air kemasan tidak boleh dipakai untuk air
panas justru sering dipakai untuk menuangnya. Sentuhan antara bahan makanan
dan plastik akan mengeluarkan reaksi kimia pelarut yang berbahaya bagi
kesehatan.
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan laporan ini adalah
sebagai berikut:
3
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
Sejarah Plastik
4
ia telah mendapat gelar doktor dengan predikat maxima cum laude. Kemudian ia
mengajar di universitas tersebut sampai tahun 1889. Baekeland memiliki hobi
bepergian dan memotret. Ia sering melakukan perjalanan ke luar negeri seperti ke
Prancis dan Inggris. Pada tahun 1889, ia mendapat beasiswa untuk belajar di
Amerika Serikat selama tiga tahun. Beasiswa yang sebenarnya untuk tiga tahun
tersebut malah diputuskannya untuk menetap di Amerika Serikat sampai ia ganti
kewarganegaraan.
Baekeland mereaksikan dua jenis bahan kimia yaitu formaldehid (H2CO) yaitu
sejenis bahan pengawet dan fenol (C6H5OH) yaitu sejenis bahan pembasmi
kuman. Dengan hati-hati ia memanaskannya, mengontrol suhu dan tekanannya.
Hasilnya, terbentuklah suatu bahan baru yang dapat dibengkokkan, dipilin, dan
dibuat berbagai bentuk. Ia menamainya bakelite (bakelit). Bakelit ini merupakan
5
kopolimer yaitu polimer hasil reaksi monomer-monomer yang lebih dari atu jenis.
Polimer merupakan senyawa dengan massa molekul besar yang terbentuk dari
gabungan molekul-molekul sederhana (monomer-monomer).
6
Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut
menganggap kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati
karena tidak dapat mencernanya.
Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap
tidak akan hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
Bungkus kopi
Gunting
Cara membuat :
7
Pada bagian ujung tas dianyam seperti pada tahap awal menganyam, tetapi
posisi menganyam lurus memanjang, sesuai dengan keinginan panjang tali
tas.
Setelah keranjang atau tas cantik selesai, bagian dalam tas dapat ada beri
lapis dari kain perca agar tidak bolong-bolong atau biarkan seperti itu
supaya tetap orsinil dan antik.
1. Pengamatan
Melalui kegiatan ini penulis mencoba mengamati kegiatan yang dilakukan oleh
pemuda di lingkungan sekitar hasilnya diperoleh bahwa sebagian besar para
pemuda kurang memanfaatkan waktunya dengan baik dan kebanyakan pemuda
tidak peduli terhadap lingkungan
2. Penentuan Masalah
Dalam menentukan pemuda yang akan dibina dipilih pemuda yang tinggal di
lingkungan sekitar pratikan, yaitu didesa Sumbersuko RT.03 RW.03. Hal itu
untuk memudahkan hubungan komunikasi antara penulis dengan pemuda binaan.
Dan diambilah 7 peserta pemuda binaan., yaitu Ema, Fida, Biba, Luluk, Nikmah,
Nuril dan Leni.
4. Pemilihan Kegiatan
8
Dalam memilih kegiatan diadakan musyawarah dengan pemuda binaan dan
mengingat beberapa pemuda binaan juga membutuhkan pelatihan untuk
memenuhi mata pelajaran kewirausahaan di sekolahnya dan beberapa siswa
lainnya juga ditunjuk untuk mengikuti lomba mewakili sekolahnya serta
banyaknya limbah sampah disekitar tempat tinggal pratikan dan pemuda binaan,
maka diambillah kesepakatan untuk melakukan kegiatan pelatihan pemanfaatan
sampah bungkus kopi sebagai bahan kerajinan anyaman.
5. Pelaksanaan.
Agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik, dalam kegiatan tidak bersifat kaku,
artinya kedudukan kita sama tidak ada yang lebih tinggi dan pemuda binaan
mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan ide atau gagasan dalam kegiatan
pembinaan.
6. Evaluasi
Dalam tahap ini dapat dilihat hasil pembuatan kerajinan dari sampah bungkus
kopi dari ketujuh pemuda binaan dapat dilakukan dengan baik, walaupun hasilnya
7. Tindak lanjut
Sumber Daya Manusia berasal dari mahasiswa, tutor dari ibu pengrajin daur ulang
plastik dan ibu-ibu warga RT 10 Gunung Samarinda, Balikpapan Utara.
9
Dana yang diperlukan untuk insetif tutor pengrajin daur ulang plastik, pengadaan
alat dan bahan, dan konsumsi kegiatan, dihimpun dari mahasiswa pribadi dan
phak lain yang peduli terhadap kegiatan ini.
10
BAB III
3.1 SARAN
3.2 KESIMPULAN
Pada hakekatnya ibu-ibu rumah tangga memiliki potensi yang luar biasa
jika mendapat kesempatan dan motivasi serta pembinaan yang tepat. Peran serta
masyarakat luas pada umumnya, dan lembaga yang berkompeten pada khususnya
di bidang kepemudaan merupakan fasilitator dan moderator yang bisa
menjembatani kebutuhan dalam upaya menambah pendapatan ibu-ibu rumah
tangga.
Dari hasil pelaksanaan program kepemudaan yng telah kami laksanakan ternyata
secara umum hasilnya sangat membanggakan dengan dibuktikan mereka sangat
semangat dan antusias di dalam mengikuti program tersebut.
Untuk lebih memacu agar para pemuda dapat menggali potensi yang ada pada diri
mereka maka diperlukan bantuan dari lembaga-lembaga yang menangani bidang
tersebut agar ibu-ibu rumah tangga bisa mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya.
11
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………… 1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………. 2
1.2 Tujuan dan Hasil yang Ingin Dicapai ………………………. 3
12