Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

EPIDEMOLOGI KESEHATAN LINGKUNGAN


ANALISIS PENYAKIT ANTHRAX

Dosen Pengampu
Muhammad Nasip, S.K.M, M.Kes
Bambang Supraptono, S.K.M, M.Kes(Epid)

Disusun oleh:
JULHAIDIR AKBAR : 20181313015

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-IV KESLING
2019
Segitiga Epidemologi
Penyakit Anthrax
A. Definis Kasus
Penyakit Anthrax disebut juga Radang Limpa adalah penyakit yang disebabkan oleh
kuman Bacillus anthracis dapat menyerang semua hewan berdarah panas termasuk unggas
dan manusia (bersifat zoonosis). Penyakit bakteri Bacillus anthracis biasanya mengenai
kulit, sangat jarang mengenai orofaring, mediastinum atau saluran pencernaan. Pada
anthrax kulit rasa gatal pada kulit yang terpajan adalah hal yang pertama kali terjadi, diikuti
dengan lesi yang berubah menjadi papulair, kemudian vesikulair dan selama 2 – 6 hari
berubah menjadi jaringan parut hitam. Jaringan parut ini biasanya dikelilingi oleh bengkak
ekstensif sedang, hingga berat. Kadangkala disertai dengan gelembung kecil.
Epidemologi :
 Penyakit Anthrax bersifat universal karena secara geografis tersebar di seluruh dunia,
baik negara yang beriklim tropis maupun sub tropis terutama dinegara berkembang,
Wilayah endemis daerah pertanian dan pertenakan.
 Anthrax sebagian besar menyerang hewan dibandingkan manusia
 Daerah yang mudah terserang penyakit Anthrax, daerah yang sanitasi kurang.

B. Definisi Agen

Bacillus anthracis, bakteri gram positif, berkapsul, membentuk spora, berbentuk batang
yang tidak bergerak terletak di sentral sel bila cukup oksigen. Dalam jaringan tubuh
penderita ataupun bangkai yang tidak dibuka, bakteri selalu berselubung dan tidak pernah
berspora karena tidak cukup oksigen.

 Penyakit berbentuk bakteri (spora)


 Bakteri tersebut melekat dan berkembang biak dipermukaan kulit dan kelenjar getah bening
 Bakteri menghasilkan toksin dan zat pengiritasi permukaan kulit yang menyebabkan gatal
berubah menjadi jaringan parut hitam. Jaringan parut ini biasanya dikelilingi oleh
bengkak ekstensif sedang, hingga berat. Kadangkala disertai dengan gelembung kecil.
 Dapat menyebar melalui makan dan tanah

C. Definis Host

Bacillus anthracis merupakan satu-satunya penyebab Anthrax endemis, dan penyebab


Anthrax biasa sporadis, terutama manusia dan hewan menjadi host untuk spesies ini.
Manusia yang diserang bakteri Bacillus anthracis ini yaitu yang Sanitasi kurang ataupun
tanah ditempati sudah tercemar bakteri anthrax. Anthrax dapat ditularkan melalui kulit,
tanah dan makanan.

 Frekuensi tetinggi terkena penyakit ini iala peternak, pekerja penyortir bulu domba,
sapi atau hewan ternak lainnya.
 Penjamu yang terkena infeksi bakteri Bacillus ialah manusia dan hewan.

2
 Personal hygiene kurang
 Sumber bakteri Bacillus : Pencemaran tanah akibat spora, makanan hewan mengidap bakteri,
dan hewan terkena penyakit anthrax.

D. Deskripsi Lingkungan

 Daerah yang sering terkena Antrax yaitu negara maju dan berkembang terutama wilayah
pertanian dan pertenakan.
 Tanah sudah tercemar oleh spora bakteri Baccilus anthracis.

E. Analisi kejadian faktor penyebab penyakit Pertusis ( Batuk rejan ):


 Faktor agent
 Faktor host Faktor Determinan
 Faktor lingkungan

F. Penangulangan kejadian penyakit Pertusis


 Faktor determinan Agent Rencana tindak
lanjut:

 Faktor derteninan Host 1, Promotif


2. Preventif
3. Kurativ
G. Faktor Determinan Lingkungan

Rencana Tindak lanjut promotif ,preventif.kuratif dari kejadian penyakit Pertusis:


1. Upaya Promotif
 Melakukan penyuluhan kepada pertenak dan pekerja tentang bahanya penyakit anthrax.
 Pekerja harus berhati hati menangani bahan-bahan yang potensial terkontaminasi
anthrax sebagai penular anthrax
 Disinfeksi terhadap hewan dan tempat bekerja

2. Upaya Preventif
 Diagnosis dini dan pengobatan, diagnosis dapat di tegakkan pemeriksaan darah,
pemeriksaan kotoran dan cairan luka diduga mengidap anthrax
 Hewan penderita Anthrax harus diisolasi agar tidak dapat saling kontak dengan hewan
sehat. Di dekat tempat isolasi digali lubang sedalam 2 meter untuk menampung sisa
pakan, tinja/kotoran lain yang berasal dari kandang/ tempat isolasi hewan sakit.
 Memberikan vaksin, pengawasan ketat pemotongan hewan dan penanggulangan dini.

3. Upaya Kuratif
 Antibiotik yang biasa diberikan sebagai pengobatan anthrax adalah ciprofloxacin,
doxycycline, dan levofloxacin. Pengobatan anthrax akan efektif jika dilakukan
sesegera mungkin, dan seringkali dengan menggunakan kombinasi sejumlah antibiotik.

3
 Hewan penderita Anthrax harus diisolasi agar tidak dapat saling kontak dengan hewan
sehat. Di dekat tempat isolasi digali lubang sedalam 2 meter untuk menampung sisa
pakan, tinja/kotoran lain yang berasal dari kandang/ tempat isolasi hewan sakit.
 Pengobatan tidak hanya terhadap hewan sakit tetapi juga hewan tersangka atau diduga
menderita Anthrax. Dilakukan penyuntikan antibiotika secara intra muskuler (IM)
selama 4-5 hari berturut-turut dengan Penicilline atau Oxytetracycline atau derivatnya.

PENANGGULANGAN PENYAKIT PERTUSIS


Faktor determinan Agent
- Penyebaran bakteri Bacillus Anthracis (Spora)
- Melekat di permukaan kulit

- makanan - Pertanian - perternak dan pekerja


- Tanah - pertenakan - sanitasi hygiene

Faktor determinan Lingkungan Faktor determinan Host

Anda mungkin juga menyukai